header image
 

All posts in August, 2016

Jadwal dan Thema Khotbah Bulan Agustus 2016: “KEMERDEKAAN KRISTEN”

TANGGAL TEMA PENGKHOTBAH
07 Agustus 2016 “Kemerdekaan Yang Kebablasan” Pdt. Anthonetha Manobe, S.Th
14 Agustus 2016 “Pemerintah Sebagai Wakil Allah” Pdt. Yandi Manobe, S.Th
21 Agustus 2016 “Hidup Bersama Sebagai Bangsa Yang Merdeka” Pdt. Amelia Reta Siokain, S.Th
28 Agustus 2016 “Pribadi Yang Merdeka” Ev. Ellen Koroh-Amalo,S.pdk

GEREJAKU ATAU GEREJANYA?

 (Yoh. 20:19-23)

Umumnya ketika kita melihat kuasa gelap kita menjadi takut, karena seringkali kegelapan itu dianggap dikuasai oleh kuasa gelap. Ketakutan akan gelap juga seringkali berkaitan dengan serangan ataupun ancaman dari luar.

Demikian pula yang dirasakan oleh para murid pada waktu itu. Di malam yang kelam mereka mengalami ketakutan yang dalam. Hal ini dibuktikan dengan pintu-pintu yang tertutup rapat. Mereka merasa begitu terancam, pintu yg terkunci seakan memberikan keamanan bagi murid-murid. Kalau mengikut Yesus dikatakan akan merasa selalu nyaman, rasanya tidak juga. Bagi mereka yang mengikut Yesus dan berpikir akan aman, mungkin perlu melihat bahwa para murid diutus bagai domba di tengah serigala. Jalan yang ditunjukkan oleh Yesus juga adalah jalan Via Dolorosa (Jalan Penderitaan). Hal ini membuktikan bahwa mengikut Yesus bukan hal yang mudah.

Murid-murid tentunya mendapatkan ancaman setelah Yesus mati karena mungkin saja mereka sasaran selanjutnya. Ketika itu Yesus datang dan berkata, “damai sejahtera bagi kamu.” Perkataan ini membawa sukacita karena Yesus menghampiri mereka. Kata “damai sejahtera” yang pertama diucapkan Yesus untuk memulihkan murid-murid, dan kedua ia berkata lagi, “karena Aku sudah memulihkan maka Aku mengutus kamu untuk menyatakan Shalom bagi dunia ini.” Sama seperti bapa mengutus Yesus, Yesus mengutus gereja untuk menyatakan kemuliaan Allah.

Kita dapat melihat gereja secara hakekat dan gereja secara realita. Gereja dalam Perjanjian Baru diberikan beberapa istilah, “umat Allah  bait Allah, domba Allah,” dsb. Gereja secara insani yaitu kita ini sebagai manusia. Sebagai realitas, gereja ada di dalam dunia tapi tidak dari dunia. Kepala gereja adalah Kristus. Gereja biasa terdiri dari 3 aspek, yaitu: manusia, gedung, dan realitas Ilahi. Jangan sampai orang baik di dalam gereja tapi garang diluar gereja karena melihat gereja hanya sebagai tempat. Kelihatannya saleh tapi ternyata sadis.

Kita melihat bahwa gereja terdiri dari empat fungsi:

  1. Penginjilan: Di gereja merupakan tempat untuk mendengar firman Tuhan dan berita penginjilnya, bukan tempat politik, panggung busana mewah dan pamer kekayaan.
  2. Pembinaan: Gereja membawa jemaat untuk hidup benar baik di dalam gereja maupun di luar. Gereja menyadari untuk hidup sesuai dengan kebenaran Yesus Kristus. Gereja menjadi sarana untuk membina kehidupan jemaat.
  3. Penyembahan: gereja menjadi tempat jemaat untuk mengekspresikan penyembahan kepada Tuhan. Hal ini menghindari jemaat untuk tidak menyembah sesuatu yang lain. Dalam gereja semua orang duduk sebagai hamba dan datang menyembah kepada Tuhan.
  4. Sosial: Gereja yang bersaksi dan berkarya adalah gereja yang menyatakan damai sejahtera bagi dunia ini. Kepedulian gereja terhadap kehidupan ini harus juga digumuli. Gereja seringkali terlalu sibuk dan berdebat di dalam tapi lupa dengan apa yang terjadi di luar. Gereja adalah komunitas yang peduli dengan sesama. Gereja bukanlah pribadi-pribadi yang berambisi pada dirinya sendiri, tetapi mau dengan rendah hati karena datang untuk melayani Tuhan. Amin

Ringkasan Khotbah: Pdt. Delvi Snae, M.Th

GEREJA YANG MELAKUKAN PERBUATAN BAIK

(Efesus 2 : 8 – 10)

Kita dengar firman Tuhan itu baik, Tapi Iman tanpa perbuatan adalah mati. Kita mengasihi bukan hanya dengan kata-kata tapi dengan perbuatan. Dalam pelayanan ada pertanyaan: apa beda antara Kristen dengan non Kristen? semua agama pada dasarnya mengajarkan yang baik, tetapi tentang keselamatan Yesus berkata “Akulah jalan & kebenaran & kehidupan, jangan sampai salah pilih. salah masak nasi menyesal, salah pilih pasangan menderita, salah pilih ajaran sesat selamanya.

Kita berbuat baik karena sudah diselamatkan. Berbuat baik adalah sebagai tanda terimakasih. Dalam bacaan kita ada 2 alasan hidup berbuat baik:

  1. Karena Tuhan menciptakan kita untuk melakukan perbuatan baik. Kita diciptakan oleh Tuhan lebih tinggi dari ciptaan lain. Tangan Tuhan membentuk manusia & mengatakan “ sungguh amat baik” manusia adalah ciptaannya yang tertinggi dan istimewa. Pemazmur “Aku bersyukur karena kejadianku dahsyat dan ajaib.” Apapun yang ada: orang miskin, kaya, orang jelek, cantik itu kehendak Tuhan, maka kita bersyukur diciptakan Tuhan. Kita menghargai dan menerima diri kita maka kita menghargai dan menerima Tuhan. Tuhan maha adil, maha suci, maha tahu (Yer. 10:23) “ Aku tahu ya Tuhan bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalan-jalannya” Mazmur 31: Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Tidak ada yang kebetulan dalam dunia, segalanya diatur Tuhan indah pada waktunya. Penderita sekalipun ada di tangan Tuhan yang bekerja. Tidak semua pertanyaan ada jawaban. Tidak semua sebab ada akibat, ada banyak peristiwa kecil dalam hidup yang Tuhan pakai untuk kita melihat kepada Tuhan. Dia menciptakan & memperlengkapi kita untuk perbuatan baik. Tuhan hadirkan kita untuk berbuat baik.
  2. Kesempatan untuk berbuat baik sangat terbatas. Perbuatan baik itu ada limitnya. Gereja itu saudara & saya, dan hidup kita itu terbatas, semakin hari semakin tua, segala sesuatu mulai berkurang, kita tahu tapi tidak mahatahu. Kita hebat bagaimapun tetapi kita tetap terbatas, fisik kita juga terbatas, tubuh kita terbuat dari tanah bukan dari batu & beton. Kita sangat terbatas ada yang meninggal mendadak. Kita butuh yang tidak terbatas yaitu Tuhan Yesus yang berkata “Akulah Alfa & Omega (Wahyu 1:17-18) yang awal & yang akhir. Kita ingat bahwa Yesus adalah sumber berkat. Kita punya Yesus, kita ditolak oleh dunia, tetapi Kristus berkata “Jangan Takut” punya Yesus ada jaminan Keslamatan (Yer 17: 5-8).

Betapa penting kita memberitakan kabar baik & melakukan perbuatan baik. Kita telah merampas banyak orang dari Iblis & membawa mereka kepada Allah. Karena itu kesempan yang ada mari kita pergunakan untuk melakukan perbuatan baik. Ada sesuatu yang kita buat untuk istri, anak, suami, orang tua kita, buatlah sebaik-baiknya bagi Tuhan karena kita akan kehilangan kesempatan untuk berbuat baik.Buatlah sesuatu untuk orang tua dengan sebaiknya karena sekarang ada waktunya. Galatia 6:10. Ada kepastian keslamatan untuk kita diberi kesempatan berbuat baik bagi Tuhan (1 Yoh. 3:7). Amin

Ringkasan Khotbah: Pdt. S. Haning, S.Th

Gereja Yang Memuji

Mazmur 145 : 1-21

Pdt.Gumulia Djuharto,Th.M

Dalam hidup ini,kita pasti ingin meninggikan dan memuji Tuhan,tetapi seringkali pujian kita hanya bersifat lahiriah saja.Pujjian dan penyembahan kepada Tuhan sesungguhnya bukan kegiatan lahiriah saja,tetapi dari hati.Beberapa alasan mengapa kita harus memuji Tuhan adalah : kita diciptakan untuk memuji Tuhan,ada kuasa dalam pujian,untuk mengatasi tekanan hidup dan itulah yang menjadi gaya hidup di surga nanti.

Seharusnya pujian dan apa yang ada dalam hati haruslah selaras.Untuk menjadi gereja yang memuji,kita harus melihat mentalitas dari seorang pemuji,yaitu :

1.Mengagungkan

2.Memuji

3.Memuliakan

Memuji berasal dari bahasa Ibrani yaitu barak-barokah-berkat (semoga Tuhan memberkati saya).Tetapi seringkali ada keslahpahaman tentang berkat.Berkat berasal dari kata kerja yaitu orang yang tersungkur dihadapan Tuhan,yang menyembah Tuhan (bukan menyembah berkat Tuhan),orang yang meninggikan Tuhan,yang memuja dan mengagungkan Tuhan.

Mentalitas kita dibumi ini,menentukan apakah kita layak dihadapan Tuhan.Karena itu kita harus menyembah Tuhan,dan bukan berkat-Nya! Miliki mentalitas yang terkesima,yang melongo,hingga tak tersisa ruang untuk membanggakan diri sendiri.Tuhanlah Tuhan,dan bukan kita yang menjadi Tuhan.Rasakan Tuhan yang Besar dalam hidup dan pujianmu,alami berkat,kasih dan pertolongan Tuhan,kemudian barulah kita dapat bersyukur atas segala sesuatu yang Tuhan lakukan.Sabar dan nantikanlah Tuhan dalam segala hal.

Jadilah umat yang memuji,menyembah dan mengakui Tuhan dengan cara : alami lah Tuhan dalam hidupmu.Amin.

 

Khotbah pada KPI & Malam Puji-pujian Menyongsong Ultah GMIT Agape ke-47 tahun,Sabtu 30 Juli 2016 pukul 18.00 wita

Ministry Is A Priviledge

Yohanes 13 : 1-20

Pdt.Gumulia Djuharto,Th.M

Pelayanan adalah kesempatan istimewa yang Tuhan berikan dalam hidup kita,dan tidak semua orang menyadarinya.Bahkan banyak orang yang mendapatkan kesempatan tersebut,justru merasa bahwa pelayanan merupakan sebuah beban berat.Seharusnya kita bisa belajar dari teladan Yesus dalam melayani.

Mengapa banyak orang malas/ogah melayani?

1.Memiliki musuh

Musuh kita yang terutama adalah setan,bukan manusia.Justru orang-orang yang diijinkan Tuhan untuk selalu di lihat kesalahannya oleh orang lain,ia mengalami tumbuh kembang oleh Tuhan.

2.Karena kesibukan

Untuk apa semua kesibukan kita,kalau semua nya sia-sia?Hendaknya kesibukan kita juga untuk memuliakan nama Tuhan.Sibuk melayani juga merupakan salah satu faktor yang menjauhkan kita dari pelayanan itu sendiri,karena fokus kita bukan lagi melayani Tuhan melainkan diri sendiri,agar orang memperhatikan dan mengasihi kita.Justru kita melayani karen kasih Tuhan terhadap kita,yang : menyelamatkan,memberi hidup kekal,memindahkan dari gelap,membawa kedalam terang ajaib,dan menerima kita sepenuhnya.Marilah kita melayani Tuhan dalam kesibukan kita.

3.Harga diri yang terlalu tinggi

Melayani Tuhan bukanlah untuk meningkatkan harga diri kita,tetapi karena Kristus terlebih dahulu melayani kita,dan harga kita telah dibayar lunas.

4.Tidak Peduli,karena ada hal-hal yang menyakiti kita

 

Mari ! Ambil kesempatan melayani Tuhan dengan hati yang sungguh-sungguh untuk memuliakan Tuhan.Amin

 

Khotbah & sharing pada persekutuan Majelis,Hamba Tuhan,BP3J dan pekerja gereja,Jumat 29 Juli 2016 pukul 18.00-20.00 wita

Youth Camp di Biara Karmel-San Juan Penfui Kupang berlangsung pada hari Minggu-Rabu,3-6 Juli 2016.Kegiatan yang mengusung tema “Grow Deeper In God’s Grace” ini,antara lain seminar,games,sharing & art bible competition.

 

Seminar musik bersama Bpk.Tutu Sukendro (kondektur & pelatih UPH Choir),dengan tema Music That Praise The Lord ( Musik Yang Memuji Tuhan) berlangsung pada hari Jumat,6 Mei 2016 di gedung GMIT Agape pukul 07.30-14.00 Wita.Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemuda Agape.

    Newer Entries »