header image
 

All posts in August, 2016

Yesus Kristus adalah Tuhan dan Penyelamat

Nats Pembimbing : 1 Yohanes 5 : 6-21

Pdt.Yandhi Manobe,S.Th

Dari bacaan alkitab diatas kita dapat mengetahui bahwa kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat adalah berdasarkan :

1.Kesaksian Sorga :

a.Bapa

b.Firman

c.Roh Kudus

dan ketiganya adalah satu

2.Kesaksian dibumi :

a.Roh

b.Air

c.Darah

dan ketiganya adalah satu

Dengan demikian kita dapat melihat bahwa kesaksian adalah hidup kekal yang telah dikaruniakan didalam diri Yesus Kristus.Hidup kekal ini adalah :

a.Keselamatan,murni oleh karena inisiatif Allah sendiri untuk manusia

b.Kadang-kadang kita melihat secara terpisah antara Firman dan Anak Allah (yang adalah satu).Yohanes telah mengatakan bahwa kita telah memperoleh keselamatan saat kita memperoleh segala sesuatu yang dikabulkan dalam doa kita sesuai kehendak Allah (dan hendaklah doa kita juga untuk orang lain agar dilembutkan hatinya).

Amin.

Ibadah rutin Komisi Kaum Bapak,Jumat 5 Agustus 2016 pukul 20.00-21.00 wita

Jenny tergesa-gesa mencuci tangannya. Segera setelah itu, ia berlari ke kelas meninggalkan teman-temannya. Bocah berusia empat tahun ini membenamkan kepalanya ke dalam tas ransel besarnya. Tak lama kemudian, suaranya yang lantang membuat saya, yang saat itu berjalan melewati kelasnya yang terbuka, tercengang melihat ulahnya. “Ibu guru, aku sedang sembunyi!” Jenny berpikir jika kepalanya tidak terlihat, maka seluruh tubuhnya pun tidak akan terlihat!

Apa yang Jenny lakukan mengingatkan saya tentang Tuhan Yang Mahatahu. Tuhan mengenal dan menyelidiki kita (ayat 1). Dia tahu apa yang kita lakukan, yang juga dapat diketahui orang lain. Dia tahu keseharian hidup kita: duduk, berdiri, berjalan, berbaring (ayat 2-3). Ia bahkan tahu apa yang orang lain tidak tahu: sesuatu yang tersimpan dalam pikiran kita (ayat 2) serta perkataan yang belum keluar dari mulut kita (ayat 4). Benarlah apa yang pemazmur katakan bahwa kita tidak mungkin dapat bersembunyi dari hadapan-Nya.

Disadari atau tidak, mungkin adakalanya Anda dan saya bertingkah seperti Jenny. Kita berusaha menyembunyikan rapat-rapat kesalahan kita dari hadapan Tuhan. Kita berlari menjauh dari-Nya, berpikir bahwa kita dapat hidup tanpa berurusan dengan Tuhan. Betapa sia-sia hidup seperti itu! Pemahaman bahwa Tuhan Mahatahu seharusnya membuat kita tidak lagi berlari dan bersembunyi dari Tuhan, tetapi justru membawa diri kita untuk senantiasa dikenal dan diselidiki oleh Tuhan. Membuka diri untuk ditegur, diperbaiki, dan dibentuk semakin serupa dengan Kristus –***–

Gereja Yang Misioner merupakan tema yang diangkat pada ibadah syukur HUT GMIT Agape ke-47,Minggu 31 Juli 2016.Rangkaian kegiatan perayaan HUT usai ibadah,antara lain acara peniupan lilin bersama,laporan ketua panita dan sambutan-sambutan,penyerahan tugas kepanitiaan dari Komisi Kaum Bapak kepada Komisi Wanita,dan sekaligus perpisahan jemaat dengan Sdra.Timotius Haryono yang telah mengakhiri masa pelayanan selama 1 tahun.

 

 

 

Pada tanggal 22-26 Juli 2016,Komisi Wanita melakukan tour pelayanan di Bali.Pada  ibadah Minggu di Gereja Kristen Abdiel (GKA) Zion-Denpasar Komisi Wanita berkesempatan untuk melakukan pelayanan firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt.Yandhi Manobe,S.Th dan pelayanan puji-pujian dalam Kebaktian Umum (KU) 1  pukul 07.00 wita-08.30.00 wita & KU 2 pukul 09.00-10.30 wita.

 

Pada hari Jumat,29 Juli 2016 pukul 18.00 wita diadakan ibadah untuk seluruh Majelis,Badan Pengurus Komisi,BP3J,Hamba Tuhan dan pekerja gereja di lt.2 gereja Agape.Karena bertepatan dengan jadwal ibadah rutin Komisi Kaum Bapak,maka seluruh anggota komisi kaum bapak juga turut diundang untuk menghadiri ibadah ini.Pada kesempatan ini,firman Tuhan disampaikan oleh Pdt.Gumulia Djuharto,M.Th dan juga sekaligus perpisahan dengan sdra.Timotius Haryono bersama komisi kaum bapak.

 

“Gereja Yang Memuji” merupakan tema yang dibawakan oleh pembicara Pdt.Gumulia Djuharto,M.Th pada KPI dan malam puji-pujian di GMIT Agape.Kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu 30 Juli 2016 pukul 18.00-21.00 Wita ini,di isi dengan firman Tuhan serta puji-pujian oleh Komisi Remaja,Komisi Wanita,VG.Keluarga Nussy,Male Choir,dan persembahan drama shiloute berjudul ” Penginjilan di suku Auca” oleh Komisi Pemuda.

Donor darah berlangsung pada hari Minggu 24 Juli 2016 usai ibadah Minggu pukul 10.30 Wita.Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian kegiatan HUT GMIT Agape yang ke-47 tahun,dan di ikuti oleh seluruh jemaat dan jemaat tamu yang memenuhi syarat kesehatan.

IMG-20160803-WA0000 IMG-20160803-WA0004 IMG-20160803-WA0008 IMG-20160803-WA0014

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyongsong ulang tahun GMIT Agape yang ke-47 tahun adalah Malam Puji-pujian dengan tema ” To Jesus We Sing”.Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu 17 Juli 2016 pukul 18.00 Wita bersama The Counter Melody dalam konser perdananya.

Seorang anak berumur 3 tahun,selalu memegang kepalanya setiap kali bepergian dengan ayah dan ibunya menggunakan sepeda motor.Rupa-rupanya,ia takut kalau topi yang dipakai nya terbang terbawa angin.Bukan tanpa alasan ia merasa takut seperti ini,karena sudah beberapa kali topinya lepas dan terbawa angin.Walaupun pada akhirnya ia memakai topi yang melekat erat dikepalanya tanpa harus takut terbawa angin lagi,namun tetap saja setiap kali naik sepeda motor,otomatis ia memegangi topinya tersebut.Untuk menghilangkan rasa kuatirnya,sang ibu kemudian memegangi topi yang dipakai anaknya itu dari belakang,agar anaknya bisa tenang dan menikmati perjalanannya dengan gembira.

Seringkali kita pun seperti anak kecil tersebut.Merasa takut “topi” kita akan terbawa angin.Topi yang dimaksudkan disini adalah “topi-topi” kekayaan,pasangan,pekerjaan & jabatan,kecantikan fisik,dan sebagainya yang bersifat fana.Kita akhirnya selalu memegang erat semua hal-hal tersebut,dan lupa kalau Tuhan lah yang memberi dan menempatkan semuanya dalam hidup kita,dan sewaktu-waktu “angin badai dan masalah ” bisa saja datang membawa semuanya pergi.Begitu kuatirnya kita,sehingga kita tidak dapat menikmati sukacita dan kebahagiaan bersama orang-orang disekitar kita,baik keluarga,lingkungan sosial,bahkan dalam  lingkungan pelayanan kita.

Untuk apa kita kuatir,kalau kita tahu bahwa kita punya Allah yang dahsyat,yang mampu memberi lebih daripada apa yang kita butuhkan? Angin dan badai hidup akan selalu ada menerpa kita,namun tetaplah bersyukur dan bersukacita,sekalipun “topi” kita terbawa angin.Nikmatilah hidup yang Tuhan anugerahkan sesuai dengan cara dan panggilan-Nya dalam hidup kita masing-masing,dan biarkan “angin kehidupan” berhembus,karena Tuhan ada dan selalu menopang kita semua.Amin.

Spritual Fruitfulness

Kejadian 49 : 22-26

Pdt.Gumulia Djuharto,M.Th

 

Setelah membaca kisah Yusuf,kita dapat belajar dari kehidupannya yang mengalami banyak tantangan dan pergumulan.Tetapi justru disitulah ia bertumbuh dan bahkan berbuah.Mengapa justru dalam tekanan,tantangan dan pergumulan,ia malah semakin bertumbuh dan berbuah ? Karena ia memiliki hati yang takut akan Tuhan.

Bagaimana caranya agar kita memiliki hati yang takut akan Tuhan ?

Berakar didalam Tuhan dan tinggal didalamnya

Menumbuhkan rasa takut akan Tuhan lewat perlindungan dan pertolongan Tuhan

Marilah kita sebagai remaja-remaja yang seringkali mengalami tantangan,tekanan,dan pergumulan seperti Yusuf muda,mampu untuk bertumbuh dan berakar dalam Tuhan,bahkan berbuah,dengan memiliki hati yang takut akan Tuhan.Amin.

 

Khotbah pada ibada Komisi Remaja,Minggu 31 Juli 2016

 

 

« Older Entries     Newer Entries »