header image
 

All posts in August, 2016

Lukas 12:31
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Seorang karyawan muda berdoa tiap hari sejak ia tahu ada undian berhadiah mobil jaguar pada sebuah bank. Kebetulan ia punya rekening di bank itu. Ia berdoa sambil memaksa Tuhan mengabulkan permintaannya. Pada akhirnya ia memiliki mobil jaguar itu. Ia membayar pajak undian dengan berhutang pada bank. Suatu hari mobilnya harus di-service dan ada penggantian spare-part yang menghabiskan biaya belasan juta. Terpaksa ia harus memakai kartu kreditnya untuk membayar tagihan. Keesokannya ia sakit karena stres dan seringkali hanya makan ‘makanan seadanya’ untuk menghemat uang.

Mobil mewah, jabatan bagus, status sosial, gaji besar, pernikahan dan sebagainya. Kita semua pasti menginginkannya. Jika kapasitas kita tidak memadai untuk mendapatkan hal-hal tersebut, nasib kita akan sama seperti karyawan tadi. Tuhan ingin agar umat-Nya hidup bahagia, namun jika kapasitas mereka tidak mampu menampung berkat besar, hidup malah akan menderita – bukannya bahagia.

Tuhan hanya akan mempercayakan perkara-perkara besar pada mereka yang siap, pada mereka yang selalu berusaha memperbesar kapasitas, hidup berkarakter sesuai dengan buah Roh, dan hidup dengan aturan main yang Tuhan telah atur dalam Alkitab. Seberapa besar kapasitas Anda saat ini? Jika kapasitas kita sudah besar di mata Tuhan, tanpa harus meminta – Dia pasti akan memberikan hal-hal luar biasa pada kita.

Perbesar terlebih dahulu kapasitas Anda dalam Tuhan, maka Iapun akan mencurahkan berkat-Nya atas Anda.

Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan. John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya. ” Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang.” John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. “Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi,”alasannya.

Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata: ” Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini.” Karena malu, si pemilik mengatakan, ” Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?” ” Ya, Pak. Ini,” katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal. ” Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut.” Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.

Mata si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, “Aku tidak percaya pada yang aku lihat.” Si Pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh Pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi. Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si Ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek: ” Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tangan-Mu.” Si Pemilik toko terdiam.

Si Ibu, Louise, berterima kasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si Pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya. Si Pemilik toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak.

Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.

Pemerintah Sebagai Wakil Allah

(Roma 13:1-7)

Secara garis besar, setidaknya kata “negara” bisa memiliki 4 arti, yaitu:

  1. Posisi kekuasaan,alat untuk mengatur manusia untuk berkehidupan.
  2. Organisasi politik, untuk menjalankan hukum-hukum
  3. Organisasi kesusilaan, karena berisi banyak orang berarti harus ada norma kesusilaan yang baik.
  4. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan masyarakat, karena dalam sebuah negara harus ada, penduduk, wilayah, pemerintah, kedaulatan.

Berkaitan dengan hal di atas, kita juga melihat beberapa fungsi negara: sebagai pertahanan dan keamanan, keadilan, mengatur, kesejahteraan dan kemakmuran.

Di dalam bentuk pemerintahan, negara memiliki suatu sikap memaksa dan kekuatan untuk mengatur. Terkadang juga negara punya sifat monopoli, kekuasaan untuk mengatur  masyarakat dengan baik. Kemudian juga ada sifat totalitas di dalamnya. Selain itu, tujuan sebuah negara adalah sebagai asosiasi manusia yang berhimpun untuk menjalankan tujuan bersama.

Berkaitan dengan firman Tuhan yang direnungkan bersama, seharusnya Paulus menyadari penyelewengan administrasi dalam pemerintahan Romawi. Harusnya Paulus juga tahu bahwa banyak orang Kristen yang mengalami penganiayaan dari pemerintah. Paulus juga harusnya tahu bahwa Yesus mati juga oleh karena rezim dari pemerintahan Romawi. Hal ini seakan menjadi suatu hal yang sedikit mengejutkan namun menyatakan kebenaran yang Allah kehendaki.

Dari Roma 13:1-7 menyatakan bahwa pemerintahan yg baik haruslah berasal dari Tuhan.

Pemerintahan adalah alat Tuhan untuk mengatur keadilan, keamanan dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah juga bertangungjawab untuk menciptakan kesejahteraan sosial. Bagaimana maksud dari teks ini? sebenarnya secara sederhana Paulus mau bilang bahwa orang percaya juga tinggal di masyarakat. Dapat dikatakan bahwa jemaat adalah bagian integral dalam masyarakat. Karena itu jemaat harus memberi kontribusi positif di dalam kehidupan  bermasyarakat. Paulus ingin menasihatkan mengenai cara hidup politik yang benar. Paulus mengingatkan untuk patuh terhadap pemerintah dalam hal ini, kecuali dalam hal-hal yg berurusan langsung dengan Tuhan, misalkan saja jika harus menyembah kaisar adalah pertentangan. Dalam penderitaan yang jemaat alami dari pemerintah, Paulus menyatakan bahwa tidak ada sebuah kejahatan dibalas dengan kejahatan. Paulus memangil mereka untuk taat, menyatakan kebaikan sekalipun kejahatan yang diterima oleh jemaat.

Jika dapat dibagi, gereja itu mengerjakan tatanan nilai, kalau pemerintah mengerjakan tatanan praktis. Sehingga dalam tatanan praktis itu selalu ditopang oleh nilai-nilai Kristiani yang benar. Seperti contohnya bapak Ahok, yang dengan jujur menyatakan bahwa dia tidak akan korupsi karena itu mempermalukan Tuhan. Inilah bentuk tatanan praktis yang ditopang oleh nilai Kristiani. Demikian pula dengan kita seharusnya memiliki kehidupan yang berbuah di dalam Tuhan, karena dengan itu Tuhan dapat dimuliakan.

Ringkasan Khotbah: Pdt. Yandi Manobe, S.Th

 

Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau. Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik? Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi.

Apa yang harus dilakukannya? Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi. Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar. Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu.

Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang korek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis di dekat lobang di lapangan hijau.

Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya.

Smiley…! Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan memilih untuk menerima hukuman itu. Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu.
Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan.

 

(Inspirasi: Paul W.Cummings)

“Ada satu hal di mana TUHAN tidak berkuasa untuk melakukannya” TUHAN tidak berkuasa untuk tidak menepati janjiNYA. Ia begitu setia akan janjiNYA.(Mazmur 12:7)

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan tugas kepada murid-muridnya: Seperti apa Allah Bapa itu? “Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Bapa… seorang papi,” ujar guru tsb.

Minggu berikutnya, guru tsb menagih PR dari setiap murid yang ada. “Allah Bapa itu seperti Dokter!” ujar seorang anak yang papanya adalah dokter. “Ia sanggup menyembuhkan sakit penyakit seberat apapun!” “Allah Bapa itu seperti Guru!” ujar seorang anak yang lain. “Dia selalu mengajarkan kita untuk melakukan yang baik dan benar.” “Allah Bapa itu seperti Hakim!” ujar seorang anak yang papanya adalah hakim dengan bangga,”Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi.” “Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek. Dia membangun rumah yang indah untuk kita di surga!” ujar seorang anak tidak mau kalah. “Allah Bapa itu Raja! Paling tinggi di antara yang lain!” “Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali deh! Apa saja yang kita minta Dia punya!” ujar seorang anak konglomerat.

Guru tersebut tersenyum ketika satu demi satu anak memperkenalkan image Allah Bapa dengan semangat. Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja dan nampak risih mendengar jawaban anak-anak lain. “Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?” ujar ibu guru dengan lembut. Ia tahu anak ini tidak seberuntung anak-anak yang lain dalam hal ekonomi, dan cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir tidak mengangkat mukanya, dan suaranya begitu pelan waktu menjawab,”Ayah saya seorang pemulung… jadi saya pikir… Allah Bapa itu Seorang Pemulung Ulung.” Ibu guru terkejut bukan main, dan anak-anak lain mulai protes mendengar Allah Bapa disamakan dengan pemulung. Eddy mulai ketakutan. “Eddy,”ujar ibu guru lagi. “Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan pemulung?”

Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling sebelum akhirnya menjawab,”Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy anakNya.”

Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung? Dia memungut sampah-sampah seperti saudara dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama Dia dan bahkan menjadikan kita pewaris kerajaan Allah.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu sendiri melainkan pemberian Allah.

Our God is able! “Not by power, not by might, but by My Spirits, says the LORD” (Zach 4:6)

Sudah bertahun-tahun saya mengajarkan murid-murid saya tentang konsep sederhana namun sangat hebat, yaitu Filosofi Semut. Semut mempunyai empat filosofi yang luar biasa.

Yaitu:

Pertama, semut tidak pernah menyerah. Bila anda menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya.

Kedua, semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas.
Sebuah kisah kuno mengajarkan, “Jangan mendirikan rumahmu di atas pasir di musim panas.”

Ketiga, semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Ini juga penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, “Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini.” Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.

Terakhir, keempat, seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu mereka! Filosofi yang luar biasa, filosofi “semampu mereka“.

“Semut, Bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas.” ( Amsal 30:25 )

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti Anda.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Kita semua menjawab kepada Tuhan.

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih diberi kehidupan.

Kisah Biola dan Segala Sesuatu Yang Tak Dapat Diubah

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain,mereka berdiri dan berteriak, “Hebat, hebat.”

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, “Peganini dengan satu senar.” Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

MAKNA: Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mungkinkanlah itu dengan indahnya. Tuhan akan menolong Anda.

KEMERDEKAAN YANG KEBABLASAN

(Galatia 5 : 1-15)

Merdeka atau mati adalah sebuah pilihan (kalau tidak merdeka ya mati). Ada beberapa guru Yahudi memaksa orang-orang Galatia yang dimenangkan oleh Paulus supaya mereka disunatkan dan menerima kuk Taurat Musa sebagai syarat-syarat yang perlu untuk di selamatkan dan rupanya Paulus sangat kecewa terhadap jemaat Galatia yang begitu cepat berbalik dari Tuhan Yesus dan mengikuti suatu injil lain.

Paulus menulis surat ini untuk menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut hukum, seperti sunat tidak ada hubungan dengan pekerjaan kasih karunia Allah dalam Kristus untuk keselamatan sehingga manusia menerima Roh Kudus dan hidup rohani oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan bukan oleh ikatan kepada hukum taurat.

Kemerdekaan sejati yaitu: 1. memperoleh hidup kekal, menerima kasih karunia berarti mengaku tidak berdaya. Sebaliknya dengan melakukan Taurat berarti bisa membanggakan diri telah mengerjakan keselamatan untuk diri sendiri. 2. Kemerdekaan sejati menjadi bagian dari semua orang (bukan hanya untuk segelintir orang dan bukan sebagai penyebab orag lain menjadi susah) 3. kemerdekaan sejati dibatasi oleh hukum, yaitu hukum Allah yang memperbolehkan seseorang menyatakan diri sepenuhnya dengan cara yang patut, membina, dan bermanfaat dan yang mengakui hak-hak orang lain, sehingga menyumbang kepada kebahagiaan semua orang. 4. Kemerdekaan juga tidak mengikuti hawa nafsu, kemerdekaan sejati tidak sama dengan suka-suka nya kita asalkan kita puas. Kemerdekaan dalam batas-batas yang diberikan Allah menghasilkan kebahagiaan. Kemerdekaan untuk kesukaan hati Tuhan dan kesaksian dan sukacita bagi orang lain. Ada beberapa catatan dari bacaan ini antara lain: 1. Tuhan itu berpihak dan mengerjakan kemerdekaan. Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di mesir. Ia memberi tahu orang Israel bahwa mereka akan bebas dari kemiskinan asalkan mereka mematuhi perintah-perintah-Nya (Ul 15:4,5). 2. Menggunakan kemerdekaan Kristen dengan benar antara lain: 1.  kemerdekaan tidak boleh disalahgunakan sebagai kesempatan untuk memuaskan diri dalam perbuatan daging. 2. tidak boleh sebagai selubung untuk menutupi keburukan. Rasul Paulus menikmati kemerdekaan yang Ia peroleh melalui Kristus tapi ia tidak menggunakan kemerdekaan untuk menyenangkan diri sendiri atau menggunakannya sampai melukai hati orang lain tapi berusaha untuk kemerdekaan itu dinikmati oleh orang lain. 3. kemerdekaan seseorang tidak boleh dihakimi menurut hati nurani orang lain. Paulus berkata jika aku mengambil sebagian dengan syukur, mengapa aku harus dicaci karena sesuatu yang aku syukuri? Meskipun demikian, sang rasul bertekad untuk menjalankan kebebasannya dengan cara yang membina, bukan merusak ( 1 Kor 10:23-33). Kemerdekaan yang kita alami juga harus menjadi berkat bagi banyak orang. Amin

 

Ringkasan Khotbah: Pdt. Anthonetha Manobe, S.Th

 

 

 

Seorang profesor filsafat ketika sedang memberikan kuliah mengeluarkan sebuah botol mayones yang sudah kosong. Kemudian ia mengeluarkan beberapa batu yang kemudian diisikannya ke botol itu. Ketika sudah dua batu diisikan, sudah tak ada tempat lagi bagi batu ketiga. Ia bertanya pada mahasiswanya apakah botol itu sudah penuh? Mahasiwanya mengiyakan. Kemudian ia mengambil kerikil kecil. Dimasukkannya kerikil itu ke botol dan botol itu dikocok-kocoknya. Kerikil-kerikil itu akhirnya masuk bergulir memenuhi ruang di antara batu-batu itu. Sekali lagi ia bertanya apakah botol itu penuh? Mahasiswanya menjawab ya. Lalu profesor itu mengambil pasir dan menuangkannya ke botol. Setelah botol itu diguncang-guncangkan beberapa kali, pasir itu masuk mengisi ruang yang masih tersisa memenuhi botol.

Botol ini mengibaratkan hidup Anda.
Batu-batu ini adalah hal-hal yang paling penting dalam hidup kamu yaitu , keluarga, kesehatan, anak-anak Anda.
Kerikil-kerikil ini adalah hal-hal lain yang juga penting dalam hidup Anda, misalnya pekerjaan, pengetahuan, ketrampilan Anda.
Pasir adalah hal-hal lain seperti hobby dan kesenangan Anda.

Bila Anda memasukkan kerikil dan pasir terlebih dahulu maka tak ada ruang lagi buat batu.

Begitu juga dengan hidup Anda. Bila Anda mencurahkan seluruh energi dan waktu Anda untuk hal-hal yang kecil, materi, kedudukan, kesenangan, maka Anda tak mempunyai ruang lagi untuk hal yang benar-benar penting dalam hidup Anda.

Berikan prioritas pada hal yang terpenting. Beri perhatian pada isteri atau suami dan anak-anak Anda. Dan jangan lupa berikan pula waktu bagi Dia yang memelihara Anda.

Jangan khawatir Anda akan tetap punya waktu untuk pekerjaan dan kesenangan Anda, karena hal-hal itu hanyalah kerikil dan pasir saja.

« Older Entries     Newer Entries »