header image
 

All posts in August 30th, 2016

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti Anda.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Kita semua menjawab kepada Tuhan.

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih diberi kehidupan.

Kisah Biola dan Segala Sesuatu Yang Tak Dapat Diubah

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain,mereka berdiri dan berteriak, “Hebat, hebat.”

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, “Peganini dengan satu senar.” Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

MAKNA: Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mungkinkanlah itu dengan indahnya. Tuhan akan menolong Anda.

KEMERDEKAAN YANG KEBABLASAN

(Galatia 5 : 1-15)

Merdeka atau mati adalah sebuah pilihan (kalau tidak merdeka ya mati). Ada beberapa guru Yahudi memaksa orang-orang Galatia yang dimenangkan oleh Paulus supaya mereka disunatkan dan menerima kuk Taurat Musa sebagai syarat-syarat yang perlu untuk di selamatkan dan rupanya Paulus sangat kecewa terhadap jemaat Galatia yang begitu cepat berbalik dari Tuhan Yesus dan mengikuti suatu injil lain.

Paulus menulis surat ini untuk menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut hukum, seperti sunat tidak ada hubungan dengan pekerjaan kasih karunia Allah dalam Kristus untuk keselamatan sehingga manusia menerima Roh Kudus dan hidup rohani oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan bukan oleh ikatan kepada hukum taurat.

Kemerdekaan sejati yaitu: 1. memperoleh hidup kekal, menerima kasih karunia berarti mengaku tidak berdaya. Sebaliknya dengan melakukan Taurat berarti bisa membanggakan diri telah mengerjakan keselamatan untuk diri sendiri. 2. Kemerdekaan sejati menjadi bagian dari semua orang (bukan hanya untuk segelintir orang dan bukan sebagai penyebab orag lain menjadi susah) 3. kemerdekaan sejati dibatasi oleh hukum, yaitu hukum Allah yang memperbolehkan seseorang menyatakan diri sepenuhnya dengan cara yang patut, membina, dan bermanfaat dan yang mengakui hak-hak orang lain, sehingga menyumbang kepada kebahagiaan semua orang. 4. Kemerdekaan juga tidak mengikuti hawa nafsu, kemerdekaan sejati tidak sama dengan suka-suka nya kita asalkan kita puas. Kemerdekaan dalam batas-batas yang diberikan Allah menghasilkan kebahagiaan. Kemerdekaan untuk kesukaan hati Tuhan dan kesaksian dan sukacita bagi orang lain. Ada beberapa catatan dari bacaan ini antara lain: 1. Tuhan itu berpihak dan mengerjakan kemerdekaan. Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di mesir. Ia memberi tahu orang Israel bahwa mereka akan bebas dari kemiskinan asalkan mereka mematuhi perintah-perintah-Nya (Ul 15:4,5). 2. Menggunakan kemerdekaan Kristen dengan benar antara lain: 1.  kemerdekaan tidak boleh disalahgunakan sebagai kesempatan untuk memuaskan diri dalam perbuatan daging. 2. tidak boleh sebagai selubung untuk menutupi keburukan. Rasul Paulus menikmati kemerdekaan yang Ia peroleh melalui Kristus tapi ia tidak menggunakan kemerdekaan untuk menyenangkan diri sendiri atau menggunakannya sampai melukai hati orang lain tapi berusaha untuk kemerdekaan itu dinikmati oleh orang lain. 3. kemerdekaan seseorang tidak boleh dihakimi menurut hati nurani orang lain. Paulus berkata jika aku mengambil sebagian dengan syukur, mengapa aku harus dicaci karena sesuatu yang aku syukuri? Meskipun demikian, sang rasul bertekad untuk menjalankan kebebasannya dengan cara yang membina, bukan merusak ( 1 Kor 10:23-33). Kemerdekaan yang kita alami juga harus menjadi berkat bagi banyak orang. Amin

 

Ringkasan Khotbah: Pdt. Anthonetha Manobe, S.Th

 

 

 

Seorang profesor filsafat ketika sedang memberikan kuliah mengeluarkan sebuah botol mayones yang sudah kosong. Kemudian ia mengeluarkan beberapa batu yang kemudian diisikannya ke botol itu. Ketika sudah dua batu diisikan, sudah tak ada tempat lagi bagi batu ketiga. Ia bertanya pada mahasiswanya apakah botol itu sudah penuh? Mahasiwanya mengiyakan. Kemudian ia mengambil kerikil kecil. Dimasukkannya kerikil itu ke botol dan botol itu dikocok-kocoknya. Kerikil-kerikil itu akhirnya masuk bergulir memenuhi ruang di antara batu-batu itu. Sekali lagi ia bertanya apakah botol itu penuh? Mahasiswanya menjawab ya. Lalu profesor itu mengambil pasir dan menuangkannya ke botol. Setelah botol itu diguncang-guncangkan beberapa kali, pasir itu masuk mengisi ruang yang masih tersisa memenuhi botol.

Botol ini mengibaratkan hidup Anda.
Batu-batu ini adalah hal-hal yang paling penting dalam hidup kamu yaitu , keluarga, kesehatan, anak-anak Anda.
Kerikil-kerikil ini adalah hal-hal lain yang juga penting dalam hidup Anda, misalnya pekerjaan, pengetahuan, ketrampilan Anda.
Pasir adalah hal-hal lain seperti hobby dan kesenangan Anda.

Bila Anda memasukkan kerikil dan pasir terlebih dahulu maka tak ada ruang lagi buat batu.

Begitu juga dengan hidup Anda. Bila Anda mencurahkan seluruh energi dan waktu Anda untuk hal-hal yang kecil, materi, kedudukan, kesenangan, maka Anda tak mempunyai ruang lagi untuk hal yang benar-benar penting dalam hidup Anda.

Berikan prioritas pada hal yang terpenting. Beri perhatian pada isteri atau suami dan anak-anak Anda. Dan jangan lupa berikan pula waktu bagi Dia yang memelihara Anda.

Jangan khawatir Anda akan tetap punya waktu untuk pekerjaan dan kesenangan Anda, karena hal-hal itu hanyalah kerikil dan pasir saja.

Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku.
Tuhan berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.”

Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.
Tuhan berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”

Ya Tuhan beri aku kesabaran.
Tuhan berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”

Ya Tuhan beri aku kebahagiaan.
Tuhan berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri.”

Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan.
Tuhan berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku.”

Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.
Tuhan berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”

Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku.
Tuhan berkata… “Ahhhh, akhirnya kau mengerti !”

Kadangkala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi – siang – malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan – bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya — tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari “pilek” dan “demam”…. dan terus berdoa.

“There’s a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way.”
We won’t know what is HIS plan, but one thing we have to believe HE always give us the best way eventhough it will hurt us..

Menjelang hari raya, seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado.

Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung.

“Untuk apa?” tanya sang ayah.

“Untuk kado, mau kasih hadiah.” jawab si kecil.

“Jangan dibuang-buang ya.” pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan kecil.

Persis pada hari raya, pagi-pagi si kecil sudah bangun dan membangunkan ayahnya, “Pa, Pa ada hadiah untuk Papa.”

Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab, “Sudahlah nanti saja.”

Tetapi si kecil pantang menyerah, “Pa, Pa, bangun Pa, sudah siang.”

“Ah, kamu gimana sih, pagi-pagi sudah bangunin Papa.”

Ia mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya.

“Hadiah apa nih?”

“Hadiah hari raya untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang.”

Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu. Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong.

Tidak berisi apa pun juga. “Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong.Buang-buang kertas kado Papa. Kan mahal?”

Si kecil menjawab, “Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa.”

Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, diciumnya.

“Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong diisi lagi ya !”

Kotak kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi.

Apa yang terjadi ?

Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apa pun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong.

Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain.

Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.

Kosong dan penuh – dua-duanya merupakan produk dari “pikiran” kita sendiri.

Sebagaimana kita memandangi hidup demikianlah kehidupan kita.

Hidup menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya, memberikan makna kepadanya.

Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong………..

” Jangan memandang kehidupan ini dengan pesimis … berikanlah arti dan makna untuk menjadikan hidup yang lebih baik …”

Happy , Healthy, Wealthy …

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu di mana air itu? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan tidak mengetahui di mana air itu. Si ikan kecil makin gelisah, ia terus berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman. Kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, “Di manakah air?” Jawab ikan sepuh, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya…”

Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kebahagiaan kesana kemari, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan mungkin sedang melingkupinya sampai-sampai ia tidak menyadarinya.

Saat kita menghitung hal-hal buruk, kita hanya akan melihat hal-hal yang buruk di sekeliling kita. Tapi ketika kita menghitung berkat, kita akan melihat berkat-berkatNya itu nyata dan ada di sekeliling kita.

Masihkah Anda mencari kebahagiaan?

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

Kehadiran. Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat, telepon, foto, atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

Mendengar. Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.

Diam. Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang“. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.

Kebebasan. Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “kamu bebas berbuat semaumu“. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

Keindahan. Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

Tanggapan Positif. Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

Kesediaan Mengalah. Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado “kesediaan mengalah“. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Senyuman. Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

Amsal 24:16 : “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.”

Setiap kita pasti pernah mengalami kegagalan, tentunya setiap kita tidak menyukai dengan kegagalan. Sehingga banyak orang yang tidak bisa menerima kenyataan kalau ia harus mengalami kegagalan. Banyak reaksi yang ditunjukkan ketika seseorang sedang dalam kegagalan mungkin ia mulai merasa pesimis serta putus asa. Padahal kita harus selalu ingat bahwa ketika kita mengalami kegagalan itu bukanlah akhir segalanya. Kalau kita menanggapi kegagalan ini dengan pikiran positif maka kegagalan merupakan langkah awal kita untuk belajar melangkah dalam mencapai kesuksesan.

Dalam hidup ini saat kita tidak pernah gagal maka kita tidak akan pernah untuk belajar lebih lagi. Sebab itu milikilah selalu semangat untuk terus bangkit karena di dalam Tuhan masih ada harapan bagi kita. Di dalam Tuhan tidak selamanya kita mengalami hal yang buruk.

Tuhan kita selalu turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

Jadi sebenarnya Allah tidak pernah merencanakan kegagalan bagi setiap kita dan untuk itu jangan pernah berpikir bahwa kegagalan itu datangnya dari Allah. Karena rancangan Allah adalah rancangan yang penuh dengan damai sejahtera. Dia adalah Allah yang tidak pernah gagal. Sebagai umat Allah sekalipun kita pernah mengalami kegagalan, jangan pernah kita terlalu terpuruk dalam kegagalan itu, jangan pernah kita terus menyesali kegagalan kita tetapi mari kita bangkit dari yang kita alami. Hal yang seharusnya kita lakukan adalah mari kita mencari wajah Tuhan karena pada saat kita bertemu dengan Tuhan maka Tuhan akan mengubah kegagalan kita menjadi kemenangan.

Tuhan tidak pernah memandang seberapa besar kegagalan diri kita karena Ia adalah Allah yang baik dan Ia mau memulihkan keadaan kita. Jadikanlah kegagalan itu sebagai pelajaran yang berharga dan jadikanlah sebagai batu loncatan kita untuk kita menuju keberhasilan.

    Newer Entries »