header image
 

All posts in July, 2016

Berusaha Untuk Memperoleh Berkat

(Markus 10: 46-53)

 

         Menurut kita doa apakah yang paling cepat di jawab oleh Tuhan ? Ya, doa makan, karena belum berdoa pun makanan sudah disiapkan untuk kita makan. Saudara, kalau tidak memiliki makanan di meja apa bunyi doa kita? Yesus mengajarkan murid-muridNya untuk berdoa berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, doa ini adalah doa pemuridan, doa yang harus dinaikan sehari-hari, karena tidak ada jaminan ada makanan tiap hari.

Kalau tentara / prajurit waktu di medan perang, mereka berdoa bilang apa / dapat dibayangkan mereka berdoa ‘berilah kami kehidupan hari ini’. Bagi mereka kehidupan setiap hari tidak ada yang tahu. Dua gambaran ini menghantar kita untuk mengerti tentang cerita Bartimeus si buta itu. Bartimeus berdoa bertahun-tahun untuk satu maksud kalau boleh dia dapat melihat. Ternyata doa Bartimeus tidak mendapat dukungan dari orang-orang yang melewatinya pada waktu itu.

Barangkali mereka menganggap itu sudah resiko jadi mesti terima saja, bahkan ketika Bartimeus berteriak ‘Tuhan Yesus tolong saya’,  namun orang-orang itu bilang tutup mulut, artinya diam dan jangan berteriak. Kalau ada orang Kupang yang lewat pasti bilang  ‘kasihan deh loe’, tetapi Bartimeus terus berteriak, walaupun tidak didukung malahan ia disudutkan.

Saudara/i, seringkali sebagai gereja kita seperti orang-orang yang melewati Bartimeus tadi, kita bukan memberi solusi bagi orang-orang, tetapi malahan memberi masalah, lebih senang kunjungi negeri orang lain, tetapi di negeri sendiri tidak jelas. Mungkinkah, ketika anak kita lapar dan minta makan, kita bilang,  ‘biar ko lu lapar disitu’. Mungkinkah, ketika anak kita ingin sekolah kita bilang, ‘biar ko lu bodoh disitu’. Itulah yang dialami oleh Bartimeus, si buta, si pengemis itu. Ia tahu orang tidak peduli dengan dia, namun dia pecaya ada satu sosok yang akan menolong dia, yaitu Yesus. Oleh karena itu, sekalipun ia dimarahi, disuruh tutup mulut, namun dia semakin berteriak keras.

Ternyata, Bartimeus, tidak hilang harap, ia tidak duduk diam-diam, tetapi dia berteriak, inilah sikap orang beriman.  Yesus mengajarkan iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung. Kita beriman artinya kita meyakini bahwa Yesus adalah Juru selamat dan karena itu, kita selamat di tanganNya. Yesus memberi melebihi apa yang Bartimeus minta, ia minta supaya bisa melihat tetapi Yesus beri keselamatan juga.

Saudara/i, belajar Firman Tuhan, maka usaha kita ialah memelihara iman kepada Tuhan Yesus dengan iman yang teguh, biar orang lain tidak peduli dengan kita tetapi Yesus peduli terhadap kita. Amin !

 

 

                                                                                                Ringkasan Khotbah : Pdt. Mesakh D. Beeh, M.SI

 

SUKSES DALAM PANDANGAN ALLAH

MAZMUR 1:1-6

Pasti semua orang mendambakan hidup sukses, tidak ada manusia ingin hidupnya menderita dan susah. Persoalannya adalah banyak manusia hidup sukses hanya ukuran sukses di dunia ini. Memang kita bersukacita dan berbahagia bila Tuhan memberi bagi kita kekayaan, keturunan, panjang umur, dan kesehatan, semuanya itu kita syukuri, tetapi bukan menjadi ukuran kesusksesan itu sendiri, semuanya itu terbatas. Di sini saat orang percaya mengalami kegagalan sering kali yang kita buat mengkambing hitamkan keadaan. Oleh karena itu dimanakah sukses itu? Kesuksesan disini tidak didapatkan dengan instan namun ada proses didalamnya. Pemazmur disini mengajar kita bahwa sukses dalam pandangan Allah adalah kesuksesan yang tidak boleh bertentangan dengan kebenaran, sukses itu harus ada di dalam Tuhan. Pengertian  sukses adalah tercapainya tujuan kita. Tujuan kita apa? jika tercapai maka jadilah kita orang sukses. Jadi pengertian sukses itu sama secara umum dan yang berbeda adalah apakah yang menjadi tujuan kita itu, karena tujuan orang berbeda-beda dalam hidupnya. Sukses itu kita terima, bila kita:

  1. Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, artinya tidak seiring dan tidak mau kompromi dengan rencana orang-orang jahat (Efesus 4:18).
  2. Tidak berdiri di jalan orang berdosa, artinya tidak sepakat dengan mereka yang hidupnya menyeleweng dari kehendak Allah.
  3. Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, artinya menjauhkan persekutuan dengan orang-orang yang menjadi musuh Allah.

Dari sini jelas hidup kita ini diingatkan jangan mudah terpengaruh dengan orang fasik, orang berdosa, orang pencemooh, kaum ini sendiri adalah orang-orang yang jauh dari Allah maka dari itu jangan mudah terpengaruh. Tetapi hiduplah sesuai kehendak Allah, sebagaimana disebut Roma 12 : 2. Orang fasik ialah orang yang mengetahui kebenaran, tetapi mengabaikannya. Malah, hidupnya begitu banyak diisi dengan keinginan guna menyenangkan orang lain. Ia tak memiliki prinsip, hidupnya menjadi seperti sekam yang diterbangkan kian kemari oleh badai hidup. Walau bisa tampak hebat, tetapi dengan mudah ia bisa lenyap hingga tak berbekas.

Bagi orang yang kesukaannya Firman Tuhan digambarkan seperti pohon yang ditanam ditepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan tidak akan layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil, artinya hidupnya diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi semua orang. Untuk itu bagi kita sebagai anak-anak Tuhan, marilah kita senantiasa membuat Firman Allah yang menjadi kesukaan kita, agar Tuhan setia memberkati dalam segala pekerjaan kita dan hidup kita ini boleh mejadi saluran berkat bagi semua orang. Marilah kita setia memberitakan FirmanNya, walaupun harus banyak menderita tetapi bila kita tetap setia melakukannya kitalah yang sukses. Jangan berputus asa karena kegagalan yang telah kita alami, sebab kesempatan terbuka lebar di masa mendatang. Sebaliknya jangan menjadi sombong atas keberhasilan yang telah kita capai, melainkan pertahankan dan tingkatkan peraihan yang telah kita capai. Hal tersebut mampu kita lakukan. Pelajaran berharga melalui pembahasan Firman TUHAN ini mengingatkan kita untuk memberikan yang terbaik bagi TUHAN di dalam seluruh aspek hidup kita. Marilah kita menjadi pendengar dan pelaku Firman. Amin

                                                                                

                                                                                Ringkasan Khotbah : Pdt. E.V. Manu-Nalle, S.Th

“Kamu Tidak Haus Lagi”

(Yoh. 4: 4-26)

Ada 3 pesan sederhana dari pembacaan hari ini :

  1. Upaya rekonsiliasi/ perdamaian, memperbaiki hubungan.
  2. Sesuatu yang akan mengisi kekosongan jiwa, perempuan Samaria ini mengalami kekosongan jiwa, ada kekosongan dalam hidup ini yang tidak bisa diisi oleh apa pun.
  3. Ingin memberitahukan kepada kita cara ibadah yang benar.

Beberapa catatan di luar teks :

  1. Ada kebiasaan menimba air pada waktu pagi dan sore, tetapi perempuan Samaria ini datang jam 12 tengah hari. Ada apa? Kenapa? Ternyata dia sementara dikucilkan, ditolak karena kawin dengan banyak laki-laki tanpa status. Menghindar tidak menyelesaikan masalah.
  2. Sedikit di luar batas; aneh karena murid-muridNya disuruh membeli makan dan Yesus sendiri bertemu dengan perempuan Samaria.Yesus ingin mempersiapkan jalan yang baik, karena perempuan ini sedang menghindar dari orang banyak.
  1. Ketika Yesus meminta air, dengan segera perempuan ini tahu Yesus adalah orang Yahudi.
  2. Seorang Rabi tidak pantas berbicara di tempat umum seperti sumur, apalagi dengan seorang perempuan asing (Samaria). Secara etik tidak baik, tetapi ini yang Yesus mau lakukan, Ia tidak menunggu, dengan cepat Ia ingin berbuat sesuatu, Yesus yang berinisiatif.
  3. Mengkondisikan secara baik, percakapan dengan perempuan ini dengan bahasa yang ringan dan kemudian direspon dengan baik.

Pikiran perempuan ini hanya tertuju pada air yang ada, ia hanya melihat persoalan yang kecil. Yesus kemudian membedakan air yang tidak membuat haus lagi dengan perkara dunia. Yesus langsung pada inti dengan ingin memanggil suami dari perempuan ini, namun perempuan ini tidak merasa tersinggung dan dihakimi. Yesus bangun kondisi relasi yang baik, lalu masuk pada inti masalah. Sekarang kekosongan yang dialami oleh perepmpuan ini terisi, karena Yesus menawarkan pelepasan dengan cara meminum air kehidupan.

 

Perubahan yang harus kita lakukan agar tidak mengalami kekosongan jiwa :

  1. Doa & penyembahan oleh Roh dan kebenaran, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, itu berarti perdebatan mengenai tempat tidak penting lagi. Penyembahan dalam Roh dan kebenaran memberi jalan keluar dan kelepasan bagi setiap kita, dan kehidupan kita mesti selaras dengan Dia yang kita sembah.
  2. Penyembahan bukan sebuah pengalaman emosi/ perasaan tetapi sebuah penyembahan yang dibangun diatas kebenaran.
  3. Penyembahan merupakan perpaduan kebenaran, kekudusan, gairah, dan ketulusan.
  4. Menyembah dalam Roh dan kebenaran tidak boleh manusia merasa puas lebih dari Allah dimuliakan. Allah dimuliakan dalam penyembahan.
  5. Penyembahan dalam Roh dan kebenaran harus ada pengakuan, hari ini saya mengaku takluk di bawah kuasa Allah.
  6. Penyembahan dalam Roh dan kebenaran membuat Tuhan satu-satunya pusat, bukan manusia. Amin.

 

 

Pdt. Yandhi Manobe, S.Th

KERJAKAN KESLAMATAN

LUKAS 13: 22-30

 

Pada saat ini kita mau belajar mengenai apa yang sebenarnya mau dicapai di tengah-tengah dunia ini. Apa maksud Tuhan ketika Tuhan menitipkan kita untuk lahir kemudian mengisi hidup ini sampai tua di dunia ini?. Berkaitan dengan pergumulan iman kita apa yang mau kita cari dalam hidup ini. Boleh ada di dalam dunia tetapi firman Tuhan mencatat bahwa janganlah serupa dengan dunia ini.

Firman Tuhan mengajak kita untuk berefleksi tentang hari hidup, bahwa ada banyak orang berpendapat bahwa jika dengan melakukan kegiatan-rohani, rajin beribadah, mendengar firman adalah merupakan jaminan memperoleh keselamatan dari Allah. Namun, pada saat ini kita mendapatkan sebuah jawaban, kita akan mendapatkan keselamatan itu, tetapi harus melewati suatu pintu yang sesak. Bukanlah masalah sedikit atau banyak yang mendapatkan keselamatan, tetapi segala sesuatu Yesus yang akan menentukannya. Akan ada orang yang paling akhir ia akan di usir dan digiring ke tempat yang penuh ratap dan kertak gigi.

Banyak orang Kristen masa kini “yang penting” saya kenal Yesus, “yang penting” bersama-sama dengan Yesus, makan, berjalan, dan kemudian mengikuti perintah dan hukum-Nya, tetapi hati kita jauh dari Tuhan. Mengikut Yesus tidak sekedar mulut berbicara, tidak sekedar kaki melangkah tanpa tujuan, ikut Yesus ialah merupakan keseluruhan hidup dan hati menjadi suatu yang penting, tidak hanya formalitas belaka.

Kita pasti ingat ketika Saulus berjumpa dengan Tuhan, awalnya ia hidup jauh dari Tuhan, ia begitu jahat dan kejam, tetapi setelah ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan, ia berubah, bukan lagi Saulus (hidup lama), tetapi Paulus (Hidup baru), ia menjadi orang yang berdiri dan menyerukan nama Tuhan dimana-mana. Dengan berbagai kejahatan-kejahatan di belakang itu Yesus merubah Paulus. Perjumpaan dengan Tuhan adalah sungguh luar biasa bagi Paulus. Tuhan bertindak luar biasa, di luar kemampuan manusia.

Ketika kita punya pengakuan sebagai orang kristen, perubahan apakah yang di bawa ketika kita mengatakan kita sebagai orang Kristen. Jati diri orang Kristen harus ditampilkan di tengah-tengah kehidupan kita.

Kita jangan merasa aman ketika kita menyandang indentitas sebagai Kristen, tetapi tidak melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam kehidupan. Maka segalanya hanya sia-sia belaka, dan keselamatan bukan menjadi bagian kita, karena keselamatan hanya diberikan kepada barang siapa yang melakukan setiap perintah Allah. Amin.

 

 

                                                             Ringkasan Khotbah : Pdt. Alu Penina Kale- Riwu Kaho, S.Th

 

BERHASILKAH ANAKMU ATAU TIDAK?

(1 SAMUEL 2:11-22)

Keberhasilan dan kegagalan anak selalu bergantung kepada orangtua yang mengasuh anak tersebut! Angeline adalah salah seorang anak berusia 8 tahun diduga mati di tangan orangtua angkatnya yakni MARGARET. Seorang anak yang di adopsi oleh keluarga yang berkecukupan secara materi  seharusnya mendapatkan kasih sayang bahkan masa depan yang lebih baik tetapi justru Angeline mendapatkan hal yang sebaliknya sehingga hal ini memicu kemarahan publik! Melalui kisah Angeline ini membuka mata kita bahwa moral manusia mulai merosot.

1 Samuel 2:1-22 menceritakan tentang kehidupan Hamba Tuhan yang melayani dirumah Tuhan. Imam Eli melayani dengan luar biasa. namun, Imam Eli Justru gagal mendidik anak-anaknya memiliki hidup yang menghormati Tuhan atas kejahatan yang mereka lakukan. anak-anak Imam Eli juga berjubahkan Imam tetapi kehidupan mereka tidaklah selayaknya seperti seorang Imam. Dalam keluarga Imam Eli, Tuhan mengizinkan/membentuk kehidupan Samuel, Samuel tidak terpengaruh dengan sikap dan perbuatan anak-anak Eli. Pertanyaannya adalah kenapa anak-anak Imam Eli hidup dalam kejahatan sedangkan Samuel tidak?

  1. Imam Eli Berkompromi dengan Dosa

Kegagalan Imam Eli dalam mendidik anak-anaknya adalah Imam Eli tidak menegur dan mendorong anak-anaknya untuk memilki hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.  Sdr. Anak-anak seharusnya di didik pada usia dini karena didalam usia dini merupakan proses perkembangan IQ anak. Zaman sekarang banyak anak yang tidak menghargai orangtua mereka karena pergaulan buruk yang mereka dapatkan dari lingkungan. Kita jangan pernah menganggap remeh pergaulan anak dalam lingkungan mereka,oleh karena itu kita sebagai orangtua harus ikut serta dalam pergaulan mereka sehingga jika terjadi kesalahan-kesalahan maka orangtua harus bisa mengingatkan kepada anak untuk tidak terpengaruh dalam pergaulan yang buruk.

  1. Imam Eli GAGAL mengajarkan anak-anaknya untuk menghormati Tuhan.Dalam bagian Firman Tuhan menjelaskan bahwa “mereka tidak mengindahkan Tuhan” dalam hal ini Imam Eli GAGAl menjadi Imam dalam keluarganya.
  2. Hofni Pinehas tidak hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Tatkala mereka dibiarkan dalam pergaulan dan Imam Eli tidak mendidik secara baik maka kehidupan Hofni dan Pinehas hidup menurut kehendaknya sendiri. Pertanyaannya adalah kenapa Samuel tidak hidup dalam kejahatan seperti Hofni dan Pinehas?

Samuel, Hofni dan Pinehas sama-sama hidup didalam rumah Tuhan, mendapatkan ajaran yang sama, didikan yang sama dari Imam Eli namun arah tujuan hidup mereka bertolak belakang.

Sangat perlu mengambil keputusan dalam menjalani hidup dimasa yang akan datang. Oleh karena itu hendaklah setiap orang juga memiliki keputusan-keputusan yang baik dalam menerima setiap pengajaran dan didikan yang didapatkan.

Ada beberapa kesimpulan yang perlu kita ambil dalam kisah ini:

  1. Status, Jabatan, dan Jubah yang kita kenakan tidak menjamin kita untuk hidup benar dihadapan Tuhan kalau kita tidak memiliki rasa takut akan Tuhan.
  2. Hidup di bait Allah tidak menjamin kehidupan dan pergaulan kita untuk hidup dengan benar. Untuk itu tetap berjaga-jaga dan milikilah sikap yang taat dan takut akan Tuhan.
  3. Pengajaran dan perenungan yang kita dapatkan melalui Firman Tuhan tidak menjamin kepada kita untuk hidup benar tanpa kita melakukan Firman tersebut.

Oleh karena itu marilah kita Membawa keluarga kita kepada Tuhan, Menerima setiap pengajaran yang ada, Mengajarkan kepada anak-anak dan MELAKUKAN serta mendorong setiap anak untuk melakukan Firman Tuhan dengan sikap yang taat dan takut akan Tuhan. Amin

Ringkasan Kotbah : Pdt. Deazy Tatengkeng, MA

GEREJA BAGAI BAHTERA

(Markus 6:45-52)

Gereja merupakan perkumpulan orang-orang percaya dan Kristus sebagai kepala jemaat. Dalam perkumpulan itu umat Allah berhimpun mengucap syukur memuji Allah, mengaku atas segala dosa dan mendengar Sabda Tuhan sebaliknya Allah mengampuni, berfirman dan memberkati dan mengutus orang percaya untuk bersaksi bagi dunia.

Apa yang dimaksud dengan “Gereja Bagai Bahtera”? Kapal atau perahu akan disebut sebagai bahtera adalah ketika perahu atau kapal besar yang dapat melewati gelombang yang sangat dahsyat. Bahtera Nuh dalam Perjanjian Lama disebut sebagai bahtera ketika Allah menurunkan air bah kepada manusia dan Nuh, seisi keluarga dan juga binatang selamat karena bahtera tersebut.

Jadi bisa dikatakan bahwa “Gereja Bagai Bahtera” adalah Gereja kokoh dan tidak akan runtuh walaupun banyak tantangan dan gelombang yang mengombang ambingkan kehidupan kita baik secara pribadi maupun dalam kehidupan kita bergereja. Apa yang menyebabkan Gereja kokoh?

Bagian Firman Tuhan yang telah kita baca menceritakan bagaimana murid-murid menghadapi  angin sakal di tengah danau.  Angin sakal merupakan angin yang bertiup dari arah haluan kapal (berlawanan dengan arah kapal sehingga kapal tersebut tidak dapat maju dengan cepat) dan ketika angin sakal datang maka gelombang yang dahsyat pun terjadi sehingga memukul kapal yang ada di dalam danau.

Dalam penyeberangan ke Betsaida ternyata murid-murid Yesus mengalami hambatan yang sangat luar biasa di tengah danau tetapi Yesus mengetahui dan melihat apa yang dialami oleh murid-murid-Nya sehingga Yesus mendatangi mereka dengan berjalan di atas air serta naik keatas perahu mereka. ketika Yesus naik di atas perahu maka “angin pun redalah”.

 

Melihat usia gereja yang sudah memasuki 46 tahun,bukanlah waktu yang singkat. Dari awal Gereja ini terjadi sampai sekarang maka sangat luar biasa karena Gereja ini mengalami kemajuan yang pesat sehingga banyak jemaat Tuhan yang terlibat dalam ibadah dan pelayanan. Selama 46 tahun ini juga kita tahu bahwa banyak hal yang menjadi tantangan kita dalam mengembangkan gereja. Seberapa banyak doa dan air mata yang keluar untuk memperjuangkan gereja ini? tapi percayalah bahwa ada yang menanam, ada yang menyiram, ada yang menikmati namun TUHAN yang berkarya semuanya itu, Tuhan yang memakai kita untuk menyatakan kemuliaan-Nya dalam kehidupan kita. untuk itu tetaplah berpegang teguh dan biarlah Yesus yang berkuasa atas kita.

Sesungguhnya dalam setiap pergumulan yang gereja hadapi harus membawa kita pada kebergantungan terhadap Tuhan Yesus. Oleh karena itu, izinlah Yesus memimpin Gereja ini supaya tetap kokoh di tengah-tengah badai dan gereja inipun memiliki arah tujuan yang sampai pada kemuliaan Tuhan. kalau Tuhan Yesus bersama-sama dengan kita maka gelombang, angin badai yang menjadi tantangan yang kita hadapi tidak akan pernah membuat kita untuk tenggelam namun akan tetap kokoh karena Tuhan Yesuslah yang memimpin kehidupan kita. Amin

 

(Ringkasan kotbah : Pdt. Anthonia Tjiu)

    Newer Entries »