header image
 

All posts in June 24th, 2016

Ibadah rutin Komisi Pemuda ini merupakan ibadah gabungan bersama Komisi Pemuda GMIT Syalom-Airnona.Ibadah yang dimulai pada pukul 19.00-21.30 Wita,mengusung tema “Politeisme” yang disampaikan oleh Pdt.Ady Ndiy,M.Th.Selain penyampaian firman Tuhan,ibadah juga diisi dengan kesaksian hidup,pembacaan Mazmur bersama,puji-pujian dan ruang perkenalan singkat antar pemuda Agape dan pemuda Syalom.

Ibadah rutin Komisi Wanita pada hari Rabu,22 Juni 2016 mengusung tema “Yesus,Pusat Kehidupan”,yang disampaikan oleh Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th.

Suasana ibadah,dengan firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

 

Ruang kesaksian :

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.Dia berkata kepada batang bambu, “Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?”

Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”

Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur.”

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kepada petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”

Petani menjawab batang bambu itu, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”

Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.”

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-NYA? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, ALLAH sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. DIA sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-NYA. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena ALLAH tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak ALLAH, membiarkan DIA bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-NYA?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, ” Ini aku ALLAH, perbuatlah sesuai dengan yang KAU kehendaki.”

Politeisme

Oleh : Pdt.Adi Ndiy,M.Th

Politeisme berasal dari bahasa Yunani,Poly : banyak dan Theos : Allah.Jadi politeisme adalah pandangan/kepercayaan yang mengakui adanya banyak Allah ( misalnya dalam masyarakat Hindu,mitologi Yunani kuno dan peradaban Mesir).

Ada tudingan bahwa Kristen adalah politeisme,dasarnya :

  1. Trinitas = Triteisme ( 1+1+1=3 ; Allah Bapa + Anak + Allah Roh Kudus=3).Tanggapan terhadap hal ini adalah sbb : Lahir dari pemahaman dan anggapan yang keliru tentang Kristen,trinitas tidak sama dengan triteisme.Trinitas : 3 pribadi,1 Allah sedangkan Triteisme : 3 pribadi 3 Allah.Kekristenan percaya kepada Allah Tritunggal ( Matius 28 : 19-…dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus .“Nama disini Memakai kata ONOMA yang berarti 1 nama,bukan ONOMATA yang berarti jamak/nama-nama).
  2. Adanya istilah/sebutan Anak Allah.Yesus anak Allah = Yesus adalah Allah.Dalam hal ini,orang percaya juga disebut sebagai anak Allah,berarti banyak Allah ( Markus 1 : 1,Kel 4 : 22,Yer 31 : 9,Mat 5 : 9,Luk 3 : 38,Yoh 1 : 12).Tanggapan terhadap hal ini sbb : a.Sebutan Anak Allah adalah gelar bagi Yesus Kristus dalam status inkarnasi-Nya didunia ini (Luk 1 : 35).Ia lahir bukan karena hubungan biologis,melainkan Ia adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan sehakekat dengan Bapa ( Yoh 1 : 14). b.Sebutan anak Allah bagi orang percaya adalah orang-orang yang percaya pada Kristus dan diangkat Allah serta dipimpin oleh Roh Kudus ( Roma 8 : 14,Gal 3 : 26 ).
  3. Adanya ayat-ayat PL yang mendukung politeisme : a. Indikasi keberadaan allah lain (Kel 20 : 3, Ul 10 : 17).Tanggapan terhadap hal ini sbb : allah yang dimaksud bukan sesuatu yang illahi,tetapi menunjuk kepada allah-allah palsu yang mengaku sebagai allah sekalipun bukan ( 2 Raj 19 : 18,Yer 16 : 20,Ul 32 : 21,Hosea 8 : 5-6,1 Kor 8 : 4,Gal 4 : 8).b.Adanya ayat yang mengatakan manusia adalah allah ( Maz 82 : 6).Tanggapan terhadap hal ini sbb : hal ini tidak bermakna allah,tetapi lebih merujuk kepada para hakim pada masa itu yang melaksanakan tugas yudikatif,eksekutif dan legislatif.Lebih bermakna kepada hakim sebagai orang yang berkuasa atas umat/bangsanya,tetapi dalam kenyataannya tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

Sorotan alkitab terhadap politeisme :

  1. Tidak ada Tuhan selain Allah ( 2 Raj 19 : 18,Yer 16 : 20,Ul 32 ; 39,Yes 43 : 10-11,Yes 44 : 6,1 Kor 8 : 4).
  2. Alkitab melarang penyembahan berhala ( Kel 20  :3,Kel 23 : 13,Ul 6 : 18,Yer 25 : 6)
  3. Akibat menyembah berhala/allah lain : a.Dikuasai oleh musuh-musuh ; b.Bangsa Israel dicerai beraikan oleh bangsa Asyur ( 2 Raj 17 : 6-18)
  4. Dibinasakan oleh bangsa Babel dan hancurnya Yerusalem serta bait Allah dibakar (2 Raj 25 : 1-30)
  5. Penyembah berhala tidak mendapat bagian apa pun dalam kerajaan Allah ( 1 Kor 6 : 9-10,Gal 5 : 20-21,Wahyu 22 : 15).

Sembahlah Allah yang benar,bukan yang palsu.Tidak ada Allah selain Allah.Amin !

Khotbah pada ibadah gabungan Komisi Pemuda GMIT Agape & Pemuda GMIT Syalom Airnona di gedung GMIT Agape,Kamis 23 Juni 2016

Yesus Kristus Pusat Kehidupan

Kolose 1 : 15-23

 

Surat Paulus kepada jemaat di Kolose ditulis saat Paulus berada dalam penjara (jemaat Kolose sendiri didirikan oleh Epafras,salah seorang pengikut Paulus yang percaya kepada Yesus Kristus-Kolose 1 :7).Surat ini ditulis kepada jemaat di Kolose,karena banyaknya pengajar-pengajar sesat dalam jemaat itu sendiri,dengan ajaran-ajaran :

  1. Jemaat Kolose harus menyembah roh-roh yang ada dalam dunia,agar dapat selamat
  2. Orang harus taat untuk menjalankan peraturan-peraturan yang ditetapkan untuk selamat (misalya harus disunat,harus berpantang,dll)

Padahal keselamatan mutlak adalah anugerah Allah dan bukan usaha manusia.

Surat Paulus ini berisi beberapa hal :

  1. Kristus adalah Allah yang sejati dan dalam diri Allah bukan berisi materi yang tidak dapat dipahami oleh akal manusia.
  2. Apa yang dikerjakan Kristus adalah pendamaian Allah dengan manusia,dan karya penyelamatan Kristus dikayu salib bukan karena Kristus orang berdosa dan bukan pula akal-akalan Kristus,tetapi benar-benar merupakan pendamaian hubungan manusia dengan Allah.
  3. Berita injil adalah jaminan hidup kekal dan bukan berita bohong,karena itu mereka harus bertekun.

Catatan : Kolose 2 : 6-15 wajib direnungkan

Banyak orang tahu tentang Tuhan Yesus sebagai Juruselamat,tetapi mereka tidak percaya Yesus.Mengapa ?

  1. Karena mereka memiliki cara pandang yang salah tentang prioritas dalam hidup ini.
  2. Tidak ada pengenalan yang benar tentang Kristus.Mereka hanya mengenal Kristus sebagai Allah yang menyiapkan berkat-berkat,sebagai Allah yang menyembuhkan,percaya Tuhan tetapi tidak mengerti akan Tuhan (pengetahuan yang kabur),dan Tuhan hanya menjadi penyedia kebutuhan-kebutuhan kita.

Mengapa Kristus harus menjadi prioritas dalam hidup ini ?

  1. Kristus telah melakukan pekerjaan keselamatan yang tidak dapat dibeli dan digantikan oleh siapa pun,karena keselamatan lebih besar dari berkat-berkat yang disediakan.
  2. Karya keselamatan Kristus sangat spektakuler,yaitu mendamaikan Allah dengan manusia dan manusia dengan manusia.Dalam pendamaian itu manusia diangkat menjadi umat yang kudus (dipanggil untuk datang bersama dengan Tuhan).Dalam pendamaian itu,hiduplah dalam iman kepada Kristus Yesus.

Lihatlah kemasa depan dan prioritaskan Allah dalam hidup kita.Amin.

Khotbah Pdt.Anthonetha Manobe pada Ibadah Komisi Wanita,Rabu 22 Juni 2016

 

 LITURGIA

1 Tawarikh 6:31-40

 

Ada beberapa orang dengan begitu sederhana mengungkapkan bahwa disorga itu tidak ada namanya liturgy, disorga cuma ada pujian dan penyembahan, ungkapan ini benar. Namun yang harus dipahami bahwa pujian dan penyembahan itu merupakan bagian dari liturgia, disinilah gereja harus dengan sadar, mengerti akan konsep liturgia. Yang menjadi menarik disini adalah ketika orang berbicara tentang kebaktian minggu; orang datang ke gereja dan mengakui bahwa gereja itu rumah Tuhan. Namun ada sebagian orang tidak menyatakan bahwa gereja sendiri rumah Tuhan, mengapa? Ini dikarenakan mereka berpikir bahwa Tuhan tidak ada dalam gereja, maka dari itu Tuhan perlu diundang kedalam gereja pada hal kita sudah tahu bahwa Tuhan ada di dalam gereja.

Liturgia itu apa? Liturgi itu berbicara tentang keseluruhan perangkat yang mana berkaitan dengan semua hal tentang  ibadah jemaat, baik itu ruangan, tempat, punya orang-orang dan tata ibadah yang dipersiapkan dengan baik. Disinilah kita harus pahami bahwa saat kita diberi tugas hendaknya kita datang dengan tepat waktu dan itu hukumnya wajib. Liturgia menurut bahasa aslinya merupakan suatu kerjasama jadi tidak ada yang menonton, karena semua yang ada didalamnya itu adalah pelaku perjumpaan dan penyembahan. Didalam tata ibadah gereja ada 3 unsur yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Doa dan Pujian; 2. Pembacaan dan Pemberitaan; dan 3. Respon.

  1. Unsur yang pertama dalam Liturgia adalah :

a.Doa, kenapa orang harus berdoa?

  • Berdoa itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang menganggap bahwa dirinya itu terbatas, dan tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri hanya kepada-Nya yang tidak terbatas itu bisa berharap untuk terus menghampiri Tuhan.
  • Berdoa itu merupakan sebuah pengakuan kita bahwa Tuhan turut bekerja dalam kehidupan kita setiap waktu.
  • Berdoa merupakan suatu kesadaran bagi orang percaya dimana doa itu memiliki kuasa saat dilakukan dengan kesungguhan hati yaitu takut akan Tuhan, jadilah menurut kehendak-Mu bukan kehendakku.

b.Pujian

Pujian itu memberikan suatu pesan yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu primer dan sekunder

  • Primer adalah pujian bersama, disinilah kita hendaknya memilih lagu yang semua orang tahu jangan yg cuma kita tahu.
  • Sekunder adalah pujian yang dibawakan sendiri atau berkelompok (paduan suara, vokal group dan solo). Puji-pujian itu khotbah berirama maka dari itu perlu persiapan bukan sekedar nyanyi yang hebat, namun perlu persiapan, perlu doa supaya dapat memberkati orang dan butuh menenangkan diri.

Puji-pujian yang dibawakan ini bisa menjadi berkat  bagi orang lain, melalui pujian ini bisa memberikan sesuatu  yang bisa dibawa pulang. Maka dari itu menyanyilah untuk Tuhan bukan untuk diri sendiri.

  1. Unsur yang kedua dalam Liturgia adalah pembacaan dan pemberitaan.Disini dimaksudkan untuk orang duduk diam disitu, untuk mendengarkan apa yang mau dikatakan oleh Tuhan kepada kita maka dari itu kita perlu menenangkan diri dalam pemberitaan firman. Setiap pemberitaan Firman itu merupakan pesan dari Tuhan,firman bukan pesan dari pengkhotbah, karena itu pemberitaan firman itu pusat akan pengenalan kepada Allah, sehingga jemaat menyadari bahwa gereja itu dibawah otoritas Allah.
  2. Unsur yang ketiga dalam Liturgia adalah respon,yang merupakan bentuk diri dalam memberikan makna dalam memahami akan Firman yang telah disampaikan untuk memaknai akan kehidupan kita. Respon ini merupakan bentuk pengakuan iman, dan pengakuan ini berbicara tentang penyertaan hikmat dimana gereja menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan jemaatNya.

Maka dari itu kita sebagai orang percaya perlu adanya kerendahan diri, kerendahan hati untuk memuji dan menyembah untuk diubahkan menjadi lebih baik,dengan tetap sebagai kapasitas kita masing-masing entah itu  seorang suami, seorang istri, seorang anak, orang tua, pengusaha atau apapun diri kita dalam hidup kita. Sesungguhnya memang tata ibadah  inilah yang menunjukkan kehidupan kita yang dimulai dengan salam dan pulang dalam penyertaan-Nya.Amin Tuhan Yesus memberkati.

                                                (Ringkasan Khotbah : Pdt. Yandi Manobe, S.Th)

ANAK, GEREJA MASA KINI DAN MASA DEPAN

Markus 10:13-16

       Dalam sebuah seminar, dikasih satu pertanyaan untuk orang tua, bagaimana pandangan orang tua mengenai anak-anak mereka, dalam waktu 10 menit. Muncullah jawaban, bahwa anak-anak itu nakal, tukang jajan, suka bertengkar, banyak alasan, tidak bisa diam dan lain-lain. Pendidik utama anak adalah orang tua, bukan guru di sekolah atau guru sekolah minggu. Orangtua adalah teladan anak-anak.

Dalam bacaan kita hari ini, murid-murid menolak anak-anak kecil yang datang kepada Yesus, tetapi Yesus bilang “jangan halangi anak-anak datang kepadaKu”. Orang tua yang sering disibukkan dengan pekerjaannya, kurang memperdulikan anaknya, pergi bekerja pagi dan pulang kerja malam dengan anggapan bahwa yang penting adalah menyiapkan segala kebutuhan anak-anaknya secara materi. Ini sangat bertentangan dengan maksud dan tujuan Tuhan Yesus. Yesus memandang anak-anak yang terpenting, bahkan Yesus memberi diriNya untuk memeluk mereka. Yesus memeluk anak-anak karena mereka berharga. Yesus memberi satu pemahaman yang sangat luar biasa bagi kita, anak-anak adalah pribadi yang sangat bernilai.

Ada satu pengkhotbah yang sangat terkenal D.L. Moody, ia berkhotbah bahwa telah memenangkan 2 ½  orang, lalu kata temannya 2 ½ adalah 2 jiwa orang besar dan 1 anak kecil, tetapi salah, sebenarnya yang dimenangkan Moody adalah 2 jiwa akan-anak dan satunya adalah orang dewasa, menurut Moody justru pelayanan kepada anak-anak adalah pelayanan yang lebih panjang, dan orang dewasa hidupnya tinggal sebentar saja, tetapi orang seringkali mengabaikan pelayanan anak, pada hal pelayanan anak dan orang dewasa sama-sama penting. Menurut data yang diambil di beberapa tempat, umur 4 – 14 tahun, 85% mempercayai Yesus (usia sekolah minggu), 15–30 tahun 10% terima Yesus, 30 tahun ke atas 4% saja percaya Yesus. Usia anak-anak adalah usia dimana mereka mengenal akan Sang Pencipta dan segala kehendak-Nya, oleh karena itu, kita jangan sembarang mendidik mereka. Kalau salah harus ditegur. Harus ada kerja sama yang baik antara guru sekolah minggu dengan orang tua.

Orang tua merupakan teladan dari anaknya, orang tua diberi tanggung jawab penuh untuk memperkenalkan anak-anak yang adalah milik pusaka Tuhan yang dititipkan pada orang tua, bukan pada baby sitter atau pembantu. Firman Tuhan mengajar kita untuk memperbaiki yang mungkin selama ini kita lalai. Tidak ada kata terlambat, opa, oma, orangtua adalah teladan anak-cucunya dengan pengalaman iman mereka bersama Tuhan Yesus. Anak itu tidak pernah gagal meniru kita. Anak-anak melihat apa yang kita lakukan, dia mencontohi apa yang kita lakukan itu.

Sebagai orang tua, pada waktu kapankah kita harus menangis untuk anak kita ? Apakah pada waktu mereka diwisuda ?, berhasil, atau kapankah kita menangis, bahwa tugas kita sebagai orang tua kita lakukan dengan baik ? bertanggung jawab ? Adalah ketika anak-anak kita menerima dan mengakui Kristus adalah Tuhan dan Juruselamatnya. Supaya, ketika anak-anak kita besar nanti dan menjadi seperti apa yang mereka cita-citakan, dokter, pengusaha dan lain-lain, menjadi peribadi yang berharga dengan takut akan Tuhan. Amin !

                                                (Ringkasan Khotbah : Ev. Rony Sudarmo, S.Th)

“Hargailah Aku”

(Wahyu 3:14-22)

 

Kekerasan terhadap anak semakin hari semakin meningkat. Kurangnya kesadaran bahwa anak adalah anugerah yang Tuhan beri, dan anugerah itu tidak dapat terbayarkan oleh apapun & berapapun besarnya uang dan harta kita. Kasus demi kasus mulai terkuak karena ada banyak mata, hati dan telinga yang mulai peka terhadap kasus kekerasan fisik maupun psikis terhadap anak kandung/anak tiri maupun anak angkat.

 

Gereja Tuhan memiliki peran yang sangat penting; tidak boleh masa bodoh atau acuh tak acuh terhadap kasus-kasus ini. Gereja bukan hanya sekedar atau sebatas pada pemberitaan lewat mimbar gereja, tetapi aksi nyata mesti dilakukan. Siapa gereja? Gereja ialah kita semua umat Kristen, bukan organisasi saja, tetapi semua jemaat yang adalah Gereja yang hidup itu mesti menjadi agen perdamaian bagi sekeliling kita. Kepekaan terhadap kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan mesti dimulai dari sekarang. Uang mungkin sedikit membantu, namun perhatian dan cinta kasih Tuhan lebih berharga bagi mereka.

 

Orang tua harus menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya, menjadi contoh dan teladan. Beberapa hal yang mesti di lakukan orang tua:

  1. Percaya kepada anak: memberikan kepercayaan kepada anak dalan menjalankan dan melakukan sesuatu itu penting. Hal ini melatih anak belajar bertanggung jawab sejak masih kecil. Bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab terhadap orang tua.
  2. Penghargaan terhadap anak: anak harus dihargai, kecil maupun besar, apapun keadaannya orang tua harus bisa menghargai anaknya. Anak yang tidak biasa dihargai akan sering melakukan masalah agar diperhatikan baik oleh orang tua maupun orang lain.

Anak bukan manusia kelas dua, anak bukanlah tempat kita melampiaskan amarah dan geram kita. Mereka harus dilindungi, dihargai dan dikasihi, karena mereka adalah anugerah yang Tuhan titipkan pada kita. Amin

 

 

 

Pdt. Rony Runtu, S.Th