header image
 

All posts in June 8th, 2016

Pada hari Rabu 3 Juni 2016 bertempat di Lt.2 gedung GMIT Agape.dilaksanakan Seminar Kesehatan bersama Prodia.Seminar yang membahas mengenai penyakit Diabetes Melitus ini,berlangsung tepat jam 17.00-18.30 wita.Seminar juga di isi dengan tanya jawab seputar penyakit diabetes melitus,presentase profil lab.kesehatan Prodia oleh petugas,dan pembagian brosur kesehatan untuk peserta.Seminar ditutup dengan doa bersama oleh ibu Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th.

 

Ibadah dan doa sebelum seminar berlangsung :

 

Seminar Kesehatan bersama nara sumber  dr.Krisna

ISTRI TEMAN PEWARIS JANJI ALLAH

I Petrus 3:1-7

 

          Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan seperti gambar dan rupa Allah. Hal ini membuat relasi yang sangat istimewa diantara laki-laki dan perempuan.

Penekanan Firman Tuhan hari ini pada tugas dan peran istri :

– Ayat 1-2 : Ajakan untuk istri tunduk kepada suami supaya dimenangkan.

– Ayat 3-4 : Perhiasan yang tidak akan binasa.

– Ayat 5-7 : Rujukan untuk meneladani Sara  istri Abraham.

Banyak keluarga Kristen yang tidak lagi mempertahankan kesucian hidup dan janji mereka seorang terhadap yang lain dalam pernikahan. Hal ini menyebabkan keresahan dalam rumah tangga. Dan hal ini juga dapat diselesaikan dengan kesalehan dan kelembutan.

Kesabaran dan ketekunan seorang istri membuat suami dapat dimenangkan. Demikian juga suami-suami yang diajak untuk mengasihi istri sebagai pewaris kasih karunia Allah. Memang kita diperhadapkan dengan dunia yang tidak mudah, batas antara baik dan buruk itu hampir tidak terlihat, tetapi masing-masing kita mempertanggungjawabkan perbuatan kita masing-masing di hadapan Tuhan.

Jalan orang beriman adalah jalan salib, jalan penuh pertanyaan dan misteri, tetapi Tuhan telah melewatinya. Tuhan menuntun tiap rumah tangga dengan caraNya yang ajaib.

Yohanes Crisostinus : Setiap pengikut Kristus sesungguhnya adalah prajurit-prajurit Kristus. Untuk membangun relasi kita harus berlaku sebagai seorang prajurit untuk berjuang menyampaikan keutuhan keluarga untuk maju membawa kasih karunia kepada orang lain. Hal-hal yang membuat spiritualitas atau kerohanian keluarga memudar :

– Materialisme.                 – Individualisme.

– Komersialis.                    – Ekonomi keluarga tidak dipertimbangkan dengan baik.

Alkitab mengajr kita melihat bapak leluhur kita Abraham dalam mentaati kehendak Allah untuk terus mempercayai janji Allah. Tuhan menyediakan yang terbaik kepada Abraham karena dia sungguh-sungguh beriman dan percaya pada Tuhan.

Ada saat-saat dimana doa kita tertunda supaya kita melihat kepada Allah bahwa Dia mempunyai kehendak yang terbaik bukan kehendak manusia. Amin !

Ringkasan Khotbah : Pdt. W. Kameli-Maleng, S.Th

SUAMI SEBAGAI KEPALA KELUARGA DAN IMAM DALAM RUMAH TANGGA

EFESUS 5:22-33

 

Dalam surat Efesus ini Paulus mengingatkan kepada Jemaat supaya mereka harus hidup di dalam Kristus tanpa menyembah dewi dewi yang ada di Efesus. Secara khusus bagi para laki-laki atau suami-suami yang memiliki pekerjaan sebagai petani.  Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “Suami” adalah seorang pelaku Pria yang berjanji menikah kepada wanita untuk menjadi Istrinya. Dalam kekristenan suami adalah kepala keluarga” dan “Imam” didalam rumah tangga.

Ada beberapa tugas suami dalam keluarga :

  1. Suami mengajarkan agama dan hukum kepada istri terutama hukum Agama.
  2. Suami berkewajiban menemukan kelebihan istri,karena kelebihan itulah yang akan membuat Istri merasa nyaman di samping suaminya.
  3. Suami berkewajiban untuk mengasihi istri. Wanita butuh dikasihi bukan untuk di cela.
  4. Suami berkewajiban untuk menafkahi dengan tulus.
  5. Suami berkewajiban untuk bersikap lemah lembut terhadap Istri.
  6. Suami berkewajiban untuk membantu Istri dalam segala urusan.
  7. Suami memelihara kerahasiaan diri dan istrinya
  8. Suami harus setia sampai akhir.
  9. Suami berlaku adil dan seimbang
  10. Suami menjaga tubuh istri. (kecantikan, kemolekan untuk dirinya sendiri).
 

 

Imam :

Imam adalah orang yang diberikan wewenang untuk memimpin upacara keagamaan. Tugas suami sebagai Imam dalam keluarganya adalah memimpin upacara keluarganya kepada Tuhan.

Kepala Keluarga :

Kepala keluarga adalah orang yang bertanggung jawab dalam rumah tangga.  Baik buruknya sebuah rumah tangga tergantung dari kepala rumah tangga.  Kepala rumah tangga juga harus demokratif artinya menjalankan pemerintahan secara demokratis dalam keluarga,artinya menyelesaikan masalah apapun dalam rumah tangga secara musyawarah. Jadi, berbuat tidak sekehendak hatinya.

Ada faktor yang membuat Istri kurang menghargai suaminya :

  1. Istri yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi lebih dari suami
  2. Istri punya jabatan lebih tinggi dari suami
  3. Istri berasal dari budaya yang derajat perempuan di naikkan.

untuk memiliki keluarga yang sesuai dengan kehendak Allah ada beberapa tugas istri terhadap suami :

  1. Istri jangan mengabaikan wewenang suami
  2. Istri jangan enggan memenuhi kebutuhan suami
  3. Istri jangan tidak mau menemani suami tidur
  4. Istri-istri jangan memberatkan beban belanja suami
  5. Istri jangan merusak kehidupan agama suami
  6. Istri jangan tidak mau bersolek kepada suami dan diri sendiri

 

  1. Istri jangan menyampingkan kepentingan suami
  2. Istri jangan keluar rumah tanpa seizin suami
  3. Istri jangan melarikan diri dari rumah suami
  4. Istri jangan menerima tamu yang suami tidak suka
  5. Istri tidak boleh menerima jamahan dari laki-laki lain
  6. Istri-Istri berkewajiban menjaga suami ketika suami sakit.

Jadilah istri atau suami yang mau menjadi teladan dan saling mengasihi serta menghargai satu sama lain dalam keluarga Kristen.

Ringkasan Khotbah : Pdt. Yandi Manobe, S.Th

KRISTUS ADA BERSAMA-SAMA DENGAN KITA

Lukas 24:13-35

Kita sulit untuk bersyukur dalam situasi hidup yang tidak menguntungkan, tetapi sebagai orang percaya kita harus tetap bersyukur dalam segala keadaan. Motif yang sama dalam peristiwa ini dengan peristiwa penampakan diri yang Yesus lakukan.

– Mereka bertemu Yesus tetapi mereka tidak mengenal Yesus.

– Yesus menampakkan diri kepada Maria, tetapi Maria tidak mengenal Yesus.

– Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya di tepi Danau Tiberias, tetapi mereka tidak mengenal Dia.

Murid-murid cukup tahu dan mengenal Yesus tetapi sayangnya sesudah Yesus bangkit mereka tidak lagi mengenalNya.

  1. Yesus memiliki tubuh sama dengan kita. Tetapi setelah kelahiran Tuhan Yesus memiliki sifat-sifat yang baru. Dia tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini disebut tubuh kemuliaan. Kehadiran Yesus dengan tubuh kemuliaan sebagai penghiburan dan pengharapan.
  2. Ketertutupan atau kelambanan hati murid-murid Yesus bukan orang bodoh, mereka tahu dengan jelas peristiwa yang terjadi, tetapi yang kurang pada mereka adalah pintu hati tertutup untuk mempercayai peristiwa kebangkitan Yesus, mereka lebih fokus pada hati dan pikiran mereka sendiri. Ada suatu yang menghalangi mata mereka yaitu dukacita, heran, putus asa membuat mereka tidak dapat mengenal dan percaya bahwa itu adalah Tuhan.

Mereka lupa apa yang pernah Yesus katakan bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga. Yesus yang mereka dambakan adalah Yesus yang datang sebagai Raja dan memerintah dalam kerajaanNya dan memberi kelepasan kepada mereka.

Mereka baru mengenal Yesus ketika Yesus mengambil roti dan memecah-mecahkan dan makan bersama. Tuhan kita yang bangkit adalah Allah yang dapat hadir dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Kristus ada bersama kita, Dia teman yang baik dan setia menolong kita. Tetapi begitu kita sedang bimbang dan putus asa, kita tidak mengenal Tuhan seperti Kleopas dan temannya. Kita tidak peka terhadap janji penyertaan Tuhan sehingga kita tidak dapat bersyukur untuk hidup ini. Bahkan kita lebih fokus pada diri sendiri dan mata kita tertutup terhadap banyak hal. Tugas Gereja adalah memberitahukan perbuatan kebenaran Tuhan dari dalam ke manusia luar. Karena itu kita harus membangun satu pemahaman bahwa kita yang berdosa telah dikasihi untuk membawa berita kebenaran kepada banyak orang, karena tatanan Gereja ada dalam Gereja sendiri. Kita semua juga ada ditengah perjalanan kehidupan kita. Karena itu beritakanlah perbuatan Tuhan kepada semua orang karena kita telah berjumpa dengan Tuhan dalam perjalanan hidup ini. Amin !

                                                                                  Ringkasan Kotbah : Mhs. Nuke Laning

“IBU, INILAH ANAKMU”

(Yoh. 19:26-27)

 

          Ada tingkah laku tidak terpuji dari anak-anak kepada orangtua. Ada banyak mama yang hari ini sakit hati, karena tingkah laku anak-anaknya yang tidak sesuai dengan harapan.

Perkataan ini menunjukkan betapa penting seorang mama dalam hidup Yesus, dan Tuhan Yesus juga meminta murid yang dikasihinya untuk melihat ibuNya. Yohanes diberi pelajaran untuk menghargai dan   menerima mamanya.

Apa artinya bagi kita :

  1. Kepedulian Yesus kepada ibuNya sebagai bentuk ketaatanNya kepada Allah. Aplikasinya terdapat dalam 10 hukum (hukum kelima) Yesus taat kepada Bapa tetapi Dia turut merasakan kepedihan hati mamaNya. Di saat ini banyak anak-anak yang tidak mau tahu perasaan orangtua. Hormat kepada orangtua tidak ada batas waktu. Sudahkah saudara memposisikan mama pada posisinya?
  2. Kepedulian Yesus kepada IbuNya sebagai bukti perhatian dan kasihNya yang tidak berubah. Pasal 23 : Ibu Yesus juga merasakan apa yang Yesus rasakan; dipukul, dicambuk; dan dapatkah kita juga ikut merasakan bagaimana perasaan mama saat itu ? Sebagaimana yang dirasakan oleh putra satu-satunya dan yang sangat disayangi.
  3. Kepedulian Yesus kepada ibuNya sebagai penegasan bahwa keintiman iman itu lebih dari ikatan keluarga.

Jhon Sung, seorang tokoh penginjil di Asia yang diberi gelar Obor dari Asia, dengan penginjilan yang luar biasa juga karena doa-doa dari ibunya. GKI, Gereja Isa Almasih, GKKY adalah sebagian hasil penginjilan Jhon Sung.

Pepatah kuno mengatakan : Hanya ada dua yang dapat mendatangkan berkat dan kutuk yaitu Allah dan mama. Meskipun Yesus mati dan bangkit kelak, Dia tetap rindu mamaNya  menyertai dan mendoakanNya. Mampukah kita meneladani sikap-sikap dan teladan Yesus bagi IbuNya ?

Tuhan Yesus menolong kita. Amin !

 

 

                                                                       Ringkasan Khotbah : Pdt, D.A. Tatengkeng, S.Si, MA.

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus

(Luk.23:43)

         Latar belakang munculnya perkataan ini adalah bahwa dimulai dari percakapan kedua penjahat yang di salib di samping Yesus. Salah seorang menghujat Yesus, namun tidak di tanggapi oleh-Nya. Kemudian yang seorang dengan sadar mengakui kejahatannya dan meminta Yesus mengingat dia, apabila kelak Dia datang sebagai Raja. Hal ini  menjadi pesan bagi kita bahwa, berhentilah menggerutu dan mengeluh, yang Yesus inginkan adalah orang yang dengan rendah hati dan sadar mau datang dan mengakui kesalahannya, karena upaya untuk membenarkan diri adalah usaha yang sia-sia belaka.

Perkataan “Hari ini juga”, berkaitan dengan waktu yang menerangkan bahwa pada hari ini juga engkau (penjahat) akan bersama-sama dengan Kristus di Firdaus. Hal ini juga berkaitan dengan hubungan kita dengan Kristus yang harus kita bangun sesegera mungkin, tanpa ditunda-tunda. Perkataan “bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”, yang menerangkan suatu tempat. Hal ini dihubungankan dengan pengharapan akan zaman Mesias di masa yang akan  datang. Yesus menggunakan kata “Firdaus” untuk menunjukan tempat jiwa segera sesudah seseorang mati (Lukas 23:43); dalam Wahyu 2:7, Firdaus sama dengan sorga dalam kemuliaannya, disini Yesus menjanjikan akan memberikan Firdaus sebagai karunia kepada siapa yang menang. Istilah “sorga” dipakai oleh penulis Alkitab yang menunjuk pada tempat orang-orang percaya berkumpul, tempat yang penuh kemuliaan dan berkat. Firdaus = sorga (tempat kudus dan ada kehidupan yang kekal) 2Korintus 12. Catatan Alkitab tentang sorga;

1). Kekal dan abadi (2 Kor 5:1);

2). Kudus (Ul.26:15; Maz. 20:7; Yes. 57:15),

3). Daging dan darah tidak dapat bagian dalam sorga (1 Kor 15:20),

4). Di sorga tidak akan lagi lapar karena Gembala menuntun mereka ke Air kehidupan

(Why. 7:16-17),

5). Sorga dinamai : a). Firdaus (2 Kor. 12:2&4), b). Kerajaan Kristus dan Allah (Ef. 5:5), c). Perhentian (Ibr. 4:9), d). Rumah Bapa (Yoh.14:2), e). Sebuah lumbung (Mat. 3:12), f). Tanah air sorgawi (Ibr. 11:16).

Sehingga maksud dari perkataan ini adalah, hari ini juga engkau (kita) bersama-sama dengan Yesus di tempat yang mulia itu. Sorga berbeda dengan Eden. Eden adalah sebuah tempat yang luas dan di dalamnya ada sebuah taman, yang penuh dengan makanan, buah-buahan dan sebagainya yang memberikan damai sejahtera. Tetapi, karena pelanggaran yang dilakukan manusia, maka mereka diusir keluar dari taman Eden dan menjalani kehidupan dalam ketidaksempurnaan seperti dahulu. Maksud perkataan kedua ini ialah, hari ini juga Yesus membawa manusia untuk masuk  kembali kedalam inti kehidupan, karena Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Hanya dalam Yesus manusia dapat selamat, tetapi ada banyak orang hanya mencari Yesus untuk “kepentingan-kepentingan” tertentu. Hanya orang-orang yang percaya & memberi dirinya kepada Yesus beroleh hidup kekal.

Seringkali kita lebih mencari Eden dari pada Firdaus, lebih senang mencari kepuasan-kepuasan duniawi yang bersifat sementara, dari pada mencari keselamatan dan hidup kekal bersama Yesus di dalam Firdaus.

                                                                            Ringkasan Khotbah : Pdt, Yandi Manobe, S.Th.

YA BAPA, AMPUNILAH MEREKA, KARENA MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT (Bilangan 21:4-9)

 

      Mana yang kita pilih ? dicintai atau dikhianati ? Kita semua ingin untuk dicintai, disayangi, diterima. Betapa sakitnya bila kita dikhianati atau ditolak, itulah kenyataan hidup kita. Itulah yang sekarang terjadi pada umat Israel, berulangkali mereka berkata bahwa mereka mengasihi Allah dan mengikat perjanjian dengan Allah, tetapi berulangkali mereka juga mengkhianatinya. Dalam perjalanan, mereka kelelahan dan mereka mengeluh, bersungut-sungut, marah kepada Musa, tetapi sesungguhnya mereka telah marah kepada Tuhan.

Kurang lebih 400 tahun mereka di Mesir dalam perbudakan tapi perjalanan hanya 40 tahun mereka mengeluh kepada Tuhan, sehingga mereka lupa bahwa Tuhan yang telah melepaskan mereka dari perbudakan. Bangsa ini hanya karena makan, mereka menyangkal dan melawan Allah. Mereka lupa bahwa Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Tetapi dalam ayat 9, jawaban Tuhan, karena Tuhan tahu titik keterbatasan manusia. Allah tidak bisa menyangkali hal itu, tetapi Allah tidak dapat meninggalkan mereka. Gambaran kasih Allah yang sangat besar, walaupun Allah membiarkan mereka lapar, tetapi Allah tetap memperhatikan mereka sehingga mereka memandang ular tembaga mereka sembuh.

Raja Hizkia kemudian melarang umat beribadah kepada patung ular tembaga itu. Karena umat Allah tidak lagi memandang kepada Tuhan tetapi memandang dan berharap kepada patung ular. Ternyata Allah memakai peristiwa itu untuk membawa mereka kepada Allah. Ketika Yesus tersalib Ia berteriak, Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Eka Darma Putra : Yang terberat adalah mengampuni dan melupakan yang harus kita buat adalah mengingat dan mengampuni. Mengampuni sesungguhnya bukan melupakan tetapi mengampuni adalah kerelaan untuk memaafkan.

Ucapan Yesus yang pertama adalah ungkapan kasih yang tanpa pamrih, kasih, cinta yang tulus bagi semua orang. Karena itu ungkapan Tuhan Yesus ini mengingatkan kita akan keberdosaan kita, tetapi ada kasih Allah yang rela mengampuni kita. Lihatlah Yesus yang telah tersalib, janganlah tinggalkan salib tetapi kita sebagai opa, oma, ayah, ibu, anak, masing-masing pikullah salib dalam ketaatan kepada Tuhan.  Amin !

 Ringkasan Khotbah : Pdt, Ronny Runtu, M.Th.