header image
 

All posts in June, 2016

Pada suatu hari, ada seorang anak SD yang sedang duduk melamun seorang diri. Anak SD ini seperti biasanya setelah jam istirahat tiba atau jam pulang tiba, dia langsung duduk membaca buku dan duduk jauh dari teman-temannya. Anak ini adalah anak dari keluarga Kristen. Dari semenjak kecil, anak ini sering sakit dan bahkan pernah demam tinggi yang menyebabkan kelumpuhan pada kakinya sehingga dia harus memakai kursi roda ke sekolahnya.Kemudian sang guru memperhatikannya, dan mulai menyapa anak itu, sementara anak-anak yang lain sudah pulang dan sekolah mulai sepi.

Guru itu bertanya kepada anak itu “Nak, tidakkah kamu mau memiliki banyak teman yang bisa mengerti dan memahami dirimu?”

Lalu sang anak ini terdiam cukup lama. Kemudian anak itu mengatakan, “Bu, siapa yang tidak mau mempunyai teman? Saya mau mempunyai teman tapi siapa yang mau berteman dengan saya sementara saya cacat, tanganpun cacat, saya malu bu. Dari semenjak saya lahir, tangan saya cacat, kemudian saat saya kecil, demam pada tubuh saya tinggi dan akibatnya saya cacat dan harus selamanya duduk di kursi roda ini. Tidak ada orang yang memperdulikan saya bu, tidak ada satupun bahkan mama sayapun membenci saya apalagi papa saya selalu memarahi saya setiap hari. Saya merasa diri saya tidak berguna Bu, saya tidak berarti.”

Sang guru terdiam dan terharu melihat keadaan anak itu akan tetapi kemudian sang guru mulai berkata “Nak, walaupun kamu seperti itu, cacat, biarpun teman-teman tidak mengasihimu dan bahkan papa dan mama membencimu tapi ingatlah Tuhan tidak pernah membencimu. Tuhan menyayangimu sebagaimana adanya. Engkau sangat berharga di mataNya dan Engkau dijadikanNya sebagai biji mataNya (Yesaya 43:4; Ulangan 32:10).

Jadi mulai saat ini cobalah untuk maju dan cobalah mendekati teman-temanmu, pasti engkau akan mendapat banyak teman nantinya. Akhirnya anak itu bertumbuh besar dan memiliki banyak teman.

Dalam kehidupan ini, setiap orang diciptakan Tuhan berbeda satu dengan yang lainnya ada yang hitam, putih, rambut keriting, lurus, kaya maupun miskin,namun semua manusia kepunyaanNya adalah manusia yang mulia dan berharga di mataNya. Saat ini ketika kita merasa sepertinya kurang dalam hal ini dan itu, janganlah sedih sebab Engkau sangat berharga di mataNya dan Engkau adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.

(Pujian adalah bunyi yang paling indah dari segala jenis bunyian)

Ada dua gadis bekerja pada sebuah perusahaan yang sama. Nona Wang dan Chang. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan karenanya tak dapat sharing atau bertukar pikiran bersama. Walaupun keduanya tidak saling membenci, namun mereka bukanlah sahabat karib dan tak saling mengagumi cara kerja serta sifat masing-masing.Suatu hari, nona Chang meminta teman kerja yang lain, Pak Chou, untuk menegur nona Wang agar ia memperbaiki serta mengontrol dorongan emosinya. Sebab kalau tidak demikian, tak akan ada orang yang mau berteman dengannya. Demikian alasan nona Chang. Pak Chou menyetujui permintaan nona Chang itu.Setelah beberapa hari, nona Chang berpapasan dengan nona Wang. Nona Wang dengan penuh ramah dan sopan menegur nona Chang. Sejak itu nona Chang melihat adanya perubahan besar dalam diri nona Wang, yang kelihatannya seakan-akan telah berubah menjadi seorang peribadi baru, seorang peribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang.

Nona Chang lalu bertemu Pak Chou untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, serta menanyakan resep yang dipakai Pak Chou menasihati nona Wang. Pak Chou menjawab: ‘Saya hanya berkata kepada nona Wang: Saat ini ada banyak orang yang memuji dan mengagumimu. Terutama nona Chang secara istimewa mengatakan bahwa engkau sangat lemah lembut, tahu mengontrol emosi, serta disukai banyak orang]’. Nona Chang tertegun akan kehebatan Pak Chou yang telah mengubah peribadi nona Wang itu.

———
Kita lebih mudah menilai dan menghukum dari pada memuji dan mengagumi. Namun menilai serta mengadili orang lain sering menghantar orang kepada ketidak-puasan. Jadilah pencipta damai dengan cara memuji dan mengagumi keberadaan orang lain.

Tarsis Sigho

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan ” permainan “.

Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan satu buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa … tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci.

Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : ” Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?”

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari ” permainan ” yang mereka lakukan.

Ibu Guru : ” Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya satu minggu, bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya …

KASIH ALLAH MEMULIHKAN  KEBERADAAN CIPTAAN-NYA”

 

Manusia diberi mandat untuk taat pada Tuhan. Setelah taman Eden, Tuhan mengajar umatNya dengan kata-kata &  tulisan tapi belum ada yang menulis, maka Tuhan berbicara kepada mereka, maka ada hukum & aturan. Bangsa Israel dibentuk dalam penindasan, lewat penindasan mereka merdeka, setelah merdeka mereka mengerti arti penindasan, perjuangan melawan penindasan itu membuat mereka paham aturan-aturan Tuhan  dan kasih sayang Tuhan dalam hidup mereka.

Paulus menulis surat kepada jemaat di Galatia. Jemaat di Galatia adalah jemaat perdana ketika injil mulai diberitakan. Orang Galatia berjuang dengan kekerasan sehingga mereka jadi keras. Ada yang berjuang dengan hukum rimba dimana disitu mereka berjuang siapa yang kuat dia yang menang. Kelompok ini bebas. Kel. Yudaisme, menganut hukum positif Yahudi, konstitusinya adalah hukum taurat yang bagi mereka hukum itu adalah satu-satunya alat keselamatan karena kelompok ini mendominasi kepada jemaat Galatia. Paulus hadir dengan hukum baru yaitu hukum kasih yang mengatur lewat kasih dan keadilan.

Pengajar-pengajar palsu yaitu kaum Radikal yang Yudais, mulai menghasut jemaat Tuhan yang menerima injil Yesus Kristus salah satunya adalah mempertanyakan kerasulan paulus. Surat Galatia adalah juga surat pembelaan Paulus yang mengatakan kewibawaannya berasal dari Yesus Kristus. Sunat menjadi aturan hukum agama bukan alasan kesehatan, aturan-aturan ini membelenggu umatnya, contoh perlakuan mereka terhadap orang Samaria. Pengampunan itu sangat mahal harganya sehingga stigma negatif terhadap orang yang tidak bersunat, akibatnya ada perbedaan pembalasan terhadap kehidupan orang-orang percaya sehingga paulus menekankan dengan ayat 15, bahwa kalau terlalu menekankan pada aturan agama itu membuat mereka saling menelan dan menindas.

Ada dua hukum yang membuat mereka tertekan yaitu: hukum rimba dan hukum positif. Kita diKupang sangat Plural, Stigma dan Diskriminasi sudah biasa, yaitu ada yang menekankan kekuatan, sementara ada yang menekankan pada apa yang tertulis dan mengesampingkan kemanusiaan dan keadilan, bukan berarti bahwa hukum tidak penting. Hukum yang sebenarnya adalah hukum kasih bagi orang merdeka. Merdeka dia bebas,bebas itu melakukan sesuatu menurut keinginannya sendiri, merdeka berhubungan dengan perjuangan dia sangat kolektif. Merdeka berarti bebas dari belenggu-belenggu ketidakadilan, keangkuhan karena hak-hak mereka dirampas. Jadi orang merdeka adalah orang yang berjuang dalam keadilan dan kasih.

Hukum kasih bukan karena tertulis tapi dimulai dari Hati, karena itu dalam menghadapi tekanan-tekanan dalam hidup karena penghasut, penyusup. Sebagai orang-orang yang dipanggil oleh Kristus harus hidup dalam hukum kasih, karena kita tidak lagi diperhamba oleh kehidupan di taman Eden. Amin.

 Pdt. Paoina Ngefak-Bara Pa,

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. “Tuhan”, kataku, “Berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?” Dia memberi jawaban yang mengejutkanku.

“Lihat ke sekelilingmu”, kataNya. “Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini?”

“Ya”, jawabku.

Lalu Tuhan berkata, “Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat warna hijaunya yang menawan menutupi tanah namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu tapi Aku tidak berhenti merawatnya.

Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap tidak menyerah begitu juga dengan tahun ke empat. Lalu pada tahun kelima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Dibandingkan dengan pakis, tunas itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti.

Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani.”

“Tahukan engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu.”

Tuhan berkata “Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah.”

“Saatmu akan tiba”, Tuhan mengatakan itu kepadaku. “Engkau akan tumbuh sangat tinggi”.

“Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?” tanyaku.

“Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?” Tuhan balik bertanya.

“Setinggi yang mereka mampu?” aku bertanya

“Ya.” jawabNya, “Muliakan Aku dengan pertumbuhanmu, setinggi yang engkau dapat capai.”

Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadapku dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap anda.

Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

Ibadah rutin Komisi Pemuda ini merupakan ibadah gabungan bersama Komisi Pemuda GMIT Syalom-Airnona.Ibadah yang dimulai pada pukul 19.00-21.30 Wita,mengusung tema “Politeisme” yang disampaikan oleh Pdt.Ady Ndiy,M.Th.Selain penyampaian firman Tuhan,ibadah juga diisi dengan kesaksian hidup,pembacaan Mazmur bersama,puji-pujian dan ruang perkenalan singkat antar pemuda Agape dan pemuda Syalom.

Ibadah rutin Komisi Wanita pada hari Rabu,22 Juni 2016 mengusung tema “Yesus,Pusat Kehidupan”,yang disampaikan oleh Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th.

Suasana ibadah,dengan firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

 

Ruang kesaksian :

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.Dia berkata kepada batang bambu, “Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?”

Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”

Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur.”

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kepada petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”

Petani menjawab batang bambu itu, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”

Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.”

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-NYA? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, ALLAH sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. DIA sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-NYA. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena ALLAH tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak ALLAH, membiarkan DIA bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-NYA?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, ” Ini aku ALLAH, perbuatlah sesuai dengan yang KAU kehendaki.”

Politeisme

Oleh : Pdt.Adi Ndiy,M.Th

Politeisme berasal dari bahasa Yunani,Poly : banyak dan Theos : Allah.Jadi politeisme adalah pandangan/kepercayaan yang mengakui adanya banyak Allah ( misalnya dalam masyarakat Hindu,mitologi Yunani kuno dan peradaban Mesir).

Ada tudingan bahwa Kristen adalah politeisme,dasarnya :

  1. Trinitas = Triteisme ( 1+1+1=3 ; Allah Bapa + Anak + Allah Roh Kudus=3).Tanggapan terhadap hal ini adalah sbb : Lahir dari pemahaman dan anggapan yang keliru tentang Kristen,trinitas tidak sama dengan triteisme.Trinitas : 3 pribadi,1 Allah sedangkan Triteisme : 3 pribadi 3 Allah.Kekristenan percaya kepada Allah Tritunggal ( Matius 28 : 19-…dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus .“Nama disini Memakai kata ONOMA yang berarti 1 nama,bukan ONOMATA yang berarti jamak/nama-nama).
  2. Adanya istilah/sebutan Anak Allah.Yesus anak Allah = Yesus adalah Allah.Dalam hal ini,orang percaya juga disebut sebagai anak Allah,berarti banyak Allah ( Markus 1 : 1,Kel 4 : 22,Yer 31 : 9,Mat 5 : 9,Luk 3 : 38,Yoh 1 : 12).Tanggapan terhadap hal ini sbb : a.Sebutan Anak Allah adalah gelar bagi Yesus Kristus dalam status inkarnasi-Nya didunia ini (Luk 1 : 35).Ia lahir bukan karena hubungan biologis,melainkan Ia adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan sehakekat dengan Bapa ( Yoh 1 : 14). b.Sebutan anak Allah bagi orang percaya adalah orang-orang yang percaya pada Kristus dan diangkat Allah serta dipimpin oleh Roh Kudus ( Roma 8 : 14,Gal 3 : 26 ).
  3. Adanya ayat-ayat PL yang mendukung politeisme : a. Indikasi keberadaan allah lain (Kel 20 : 3, Ul 10 : 17).Tanggapan terhadap hal ini sbb : allah yang dimaksud bukan sesuatu yang illahi,tetapi menunjuk kepada allah-allah palsu yang mengaku sebagai allah sekalipun bukan ( 2 Raj 19 : 18,Yer 16 : 20,Ul 32 : 21,Hosea 8 : 5-6,1 Kor 8 : 4,Gal 4 : 8).b.Adanya ayat yang mengatakan manusia adalah allah ( Maz 82 : 6).Tanggapan terhadap hal ini sbb : hal ini tidak bermakna allah,tetapi lebih merujuk kepada para hakim pada masa itu yang melaksanakan tugas yudikatif,eksekutif dan legislatif.Lebih bermakna kepada hakim sebagai orang yang berkuasa atas umat/bangsanya,tetapi dalam kenyataannya tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

Sorotan alkitab terhadap politeisme :

  1. Tidak ada Tuhan selain Allah ( 2 Raj 19 : 18,Yer 16 : 20,Ul 32 ; 39,Yes 43 : 10-11,Yes 44 : 6,1 Kor 8 : 4).
  2. Alkitab melarang penyembahan berhala ( Kel 20  :3,Kel 23 : 13,Ul 6 : 18,Yer 25 : 6)
  3. Akibat menyembah berhala/allah lain : a.Dikuasai oleh musuh-musuh ; b.Bangsa Israel dicerai beraikan oleh bangsa Asyur ( 2 Raj 17 : 6-18)
  4. Dibinasakan oleh bangsa Babel dan hancurnya Yerusalem serta bait Allah dibakar (2 Raj 25 : 1-30)
  5. Penyembah berhala tidak mendapat bagian apa pun dalam kerajaan Allah ( 1 Kor 6 : 9-10,Gal 5 : 20-21,Wahyu 22 : 15).

Sembahlah Allah yang benar,bukan yang palsu.Tidak ada Allah selain Allah.Amin !

Khotbah pada ibadah gabungan Komisi Pemuda GMIT Agape & Pemuda GMIT Syalom Airnona di gedung GMIT Agape,Kamis 23 Juni 2016

Yesus Kristus Pusat Kehidupan

Kolose 1 : 15-23

 

Surat Paulus kepada jemaat di Kolose ditulis saat Paulus berada dalam penjara (jemaat Kolose sendiri didirikan oleh Epafras,salah seorang pengikut Paulus yang percaya kepada Yesus Kristus-Kolose 1 :7).Surat ini ditulis kepada jemaat di Kolose,karena banyaknya pengajar-pengajar sesat dalam jemaat itu sendiri,dengan ajaran-ajaran :

  1. Jemaat Kolose harus menyembah roh-roh yang ada dalam dunia,agar dapat selamat
  2. Orang harus taat untuk menjalankan peraturan-peraturan yang ditetapkan untuk selamat (misalya harus disunat,harus berpantang,dll)

Padahal keselamatan mutlak adalah anugerah Allah dan bukan usaha manusia.

Surat Paulus ini berisi beberapa hal :

  1. Kristus adalah Allah yang sejati dan dalam diri Allah bukan berisi materi yang tidak dapat dipahami oleh akal manusia.
  2. Apa yang dikerjakan Kristus adalah pendamaian Allah dengan manusia,dan karya penyelamatan Kristus dikayu salib bukan karena Kristus orang berdosa dan bukan pula akal-akalan Kristus,tetapi benar-benar merupakan pendamaian hubungan manusia dengan Allah.
  3. Berita injil adalah jaminan hidup kekal dan bukan berita bohong,karena itu mereka harus bertekun.

Catatan : Kolose 2 : 6-15 wajib direnungkan

Banyak orang tahu tentang Tuhan Yesus sebagai Juruselamat,tetapi mereka tidak percaya Yesus.Mengapa ?

  1. Karena mereka memiliki cara pandang yang salah tentang prioritas dalam hidup ini.
  2. Tidak ada pengenalan yang benar tentang Kristus.Mereka hanya mengenal Kristus sebagai Allah yang menyiapkan berkat-berkat,sebagai Allah yang menyembuhkan,percaya Tuhan tetapi tidak mengerti akan Tuhan (pengetahuan yang kabur),dan Tuhan hanya menjadi penyedia kebutuhan-kebutuhan kita.

Mengapa Kristus harus menjadi prioritas dalam hidup ini ?

  1. Kristus telah melakukan pekerjaan keselamatan yang tidak dapat dibeli dan digantikan oleh siapa pun,karena keselamatan lebih besar dari berkat-berkat yang disediakan.
  2. Karya keselamatan Kristus sangat spektakuler,yaitu mendamaikan Allah dengan manusia dan manusia dengan manusia.Dalam pendamaian itu manusia diangkat menjadi umat yang kudus (dipanggil untuk datang bersama dengan Tuhan).Dalam pendamaian itu,hiduplah dalam iman kepada Kristus Yesus.

Lihatlah kemasa depan dan prioritaskan Allah dalam hidup kita.Amin.

Khotbah Pdt.Anthonetha Manobe pada Ibadah Komisi Wanita,Rabu 22 Juni 2016

 

« Older Entries