header image
 

All posts in May, 2016

“LGBT (Lu..Gua..Bertumbuh Bersama Tuhan)” merupakan tema yang diangkat pada ibadah rutin komisi remaja,Minggu 15 Mei 2016 jam 17.00-19.30 wita.Tema ini mengangkat kehidupan remaja Kristen dalam pertumbuhan imannya,ditengah dunia yang semakin rusak oleh berbagai penyimpangan seksual (lesbian,gay,biseksual & transgender).

Doa & refleksi dipimpin oleh Pdt.Yandhi Manobe,S.Th

Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana , ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi.Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas.Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.Melakukan apa ? tanya Ralph.
Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.
Oh, kata Ralph, selama perang ….. Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ……
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.
Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia …… tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup. Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan. Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT …….Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini. Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri.

Esensi Diri

Alkisah di suatu desa, ada kabar yang menggembirakan. Orang-orang di desa itu gembira mendengar bahwa putra sulung sang kepala desa akhirnya akan pulang ke desanya setelah meraih gelar sebagai seorang dokter. Rencananya, ia pulang untuk mencari istri alias pendamping hidupnya.
Mendengar si putra sulung kepala desa akan mencari seorang calon istri, orang-orang di desa sibuk memikirkan putri siapa yang pantas disandingkan dengan putra sulung kepala desa. Ketika berkumpul di aula desa, diputuskanlah bahwa ada 3 orang gadis yang menurut mereka paling sesuai disandingkan dengan putra sulung kepala desa.
Yang pertama adalah putri seorang juragan beras yang kaya di desa. Selain kaya, putri juragan ini sangat cantik dan molek. Perawakannya bak peragawati. Ramping, langsing dan singset. Menurut mereka, inilah pasangan yang cocok bagi putra sulung kepala desa. Yang satu cantik, dan yang lainnya ganteng.
Yang kedua adalah putri bendahara desa. Bendahara desa adalah seorang yang terpelajar, semua anaknya terpelajar. Putri sulung bendahara adalah seorang yang sangat pintar. Ia sangat jeli dan banyak membantu ayahnya. Nantinya ia diharapkan bisa menjadi pengganti ayahnya sebagai bendahara desa. Lagi-lagi, menurut orang-orang desa, inilah pasangan yang ideal. Sama-sama pintar, bendahara pintar dan dokter hebat.
Yang ketiga adalah putri seorang dokter desa. Menurut orang-orang desa, pasangan ini ideal ‘wong sama-sama dokter. Apalagi yang kurang?
Lalu, tibalah saat yang mendebarkan bagi seluruh isi desa. Putra sulung kepala desa akhirnya tiba di desa. Untuk membuktikan pilihan siapa yang paling tepat. Maka bergiliranlah putri si juragan, putri bendahara desa, dan putri dokter desa bertandang ke rumah pak kepala desa untuk berkenalan dengan putra sulung pak kepala desa. Tiga hari berturut-turut mereka berdatangan. Tetapi, tidak ada satu pun dari mereka yang dipilih oleh putra sulung kepala desa menjadi istrinya. Orang-orang di desa terheran-heran akan kenyataan ini.
Satu bulan kemudian, putra sulung kepala desa meminang putri seorang tukang kayu. Setelah melangsungkan pernikahan, mereka langsung meninggalkan desa, menuju ke kota tempat praktek si putra sulung sebagai dokter.
Setelah kepergian mereka, orang-orang desa yang penasaran bertanya kepada pak kepala desa. “Bapak, kenapa anak bapak malah memilih anak seorang tukang kayu menjadi istrinya?”
Dengan tersenyum pak kepala desa menjawab, ”Ia sudah memilih yang terbaik. Ia memilih apa yang ada di dalam, bukan apa yang tampak di luar.”
“Maksud bapak ?” Tanya orang-orang desa yang penasaran.
Lalu pak kepala desa menjelaskan dengan bijaksana, “Benar, bukan putri juragan yang cantik, molek, dan langsing yang dipilih anakku. Karena, ia tidak melihat fisik seseorang. Wajah yang cantik, tubuh yang langsing tidak akan bertahan lama. Ia akan pudar seiring waktu. Bukan juga, putri bendahara desa yang pintar. Karena, kepintaran tidak menjamin apapun. Ia juga tidak memilih putri dokter desa. Karena, profesi hanyalah bagian dari pekerjaan seseorang. Bukan menentukan bagaimana sebenarnya orang itu.”
“Kalau akhirnya anakku memilih putri si tukang kayu, itu lebih karena esensi diri yang baik. Putri si tukang kayu setiap sore selalu menyempatkan diri memberi minum pada beberapa kelinci yang tidak ia pelihara. Meskipun ia telah lelah membantu ayahnya bekerja. Esensi dirinya yang sederhana, tulus, dan rela melakukan pekerjaan yang sekecil apapun membuat anakku memilihnya sebagai pendamping hidupnya. Itu adalah hal yang terpenting bagi anakku.”
Tuhan tidak memerlukan seorang worship leader yang cantik luar biasa atau langsing luar biasa di dalam pelayanan-Nya. Tuhan juga tidak memerlukan seorang yang luar biasa pintar mengatur di dalam pelayanan-Nya. Bahkan, Tuhan juga tidak memerlukan seseorang yang punya jabatan luar biasa tinggi di perusahaannya untuk pelayanan-Nya.
Ia hanya melihat esensi diri kita. Hati kita yang tulus, rela dalam melakukan pelayanan-Nya. Itu saja.
Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan apa yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” ( 1 Samuel 16:7)

Berikut beberapa foto pada ibadah rutin pemuda,Kamis 12 Mei 2016 dengan tema ” Pemuda Pemimpin,bukan Pemimpi” yang dibawakan oleh pembicara ibu Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th.

Pemuda Pemimpin,Bukan Pemimpi

Roma 12 : 2 / 1 Timotius 4 : 12

Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

Masa depan orang muda perlu dirancangkan,dikejar dan diusahakan.Adapun kedudukan seorang pemuda dalam gereja adalah :

  1. Pemuda adalah masa kini dari gereja
  2. Memberi diri dari sekarang,bekerja,beribadah,dan melayani (sebagai pelaku pelayanan dalam gereja)

Dalam kenyataannya,banyak orang muda tidak mau memberi diri dalam pelayanan.Mengapa ?Karena yang dicari hanya keramaian/membuat keramaian semata.Visi mereka tentang perdamaian sangat sedikit dan literatur tentang perdamaian pun sangat sedikit dibandingkan dengan literatur peperangan.

Dunia ini memang penuh dengan masalah,seperti :

  1. Materialisme (semua diukur dengan uang dan harta)
  2. Kapitalisme (segala sesuatu harus bertambah/berlipat ganda dalam materi)
  3. Fundamentalisme agama yang semakin garang ( paham tentang kebenaran sendiri,dan orang lain salah serta harus dimusnahkan).

Dalam konteks bangsa Indonesia,agama diatur dalam tatanan berbangsa dan bernegara & agama merupakan warisan ( sebagai orang muda Kristen yang mewarisi hidup  kekristenan,maka sudah seharusnya mengalami pertumbuhan didalam Kristus.Contoh : Timotius).Dari Timotius,kita dapat belajar mengenai kepribadiannya sebagai orang muda Kristen,sehingga kita harus :

  1. Taat berdoa (sadar akan keterbatasan,sadar bahwa Tuhan turut bekerja,sadar bahwa kekuatan doa ada pada kepasrahan).
  2. Suka memberi bantuan (tanpa pamrih/mengharapkan balasan).Dalam hal ini kita harus sadar bahwa kesempatan hanya datang sekali,karena itu kita harus dapat menjadi orang yang dipercaya,bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya.

Seorang muda harus memiliki kekuatan yaitu :

  1. Motivasi yang tepat
  2. Kepekaan terhadap keluhan
  3. Memahami masalah (survei,perencanaan)
  4. Kerjasama (pemanfaatan potensi/talenta)
  5. Berpikir kemasa depan
  6. Sistem/strategi yang baik
  7. Peruntukannya bagi banyak orang

Semoga sebagai pemuda/i yang dipenuhi banyak tugas dan tanggungjawab sebagai masa kini dari gereja,maka kita harus belajar menjadi seperti Timotius yang memiliki pengorbanan dan komitmen untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.Sekecil apapun kita,semoga peran kita dapat menjadi berkat bagi sesama.Amin.

Khotbah pada ibadah rutin komisi pemuda,Kamis 12 Mei 2016

 

Berikut profile Hamba Tuhan yang melayani di GMIT Agape Kupang :

1.Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

 

IMG_6776

Alamat                                                  : Jl.Pattimura No.2 Kupang

Kontak                                                  : 081353984001

Motto/Kata mutiara/Ayat Fave      : Akuilah Dia dalam segala lakumu !

Visi/Misi Pelayanan                          : Rindu untuk mengenal & mengenalkan Tuhan dengan lebih baik

Harapan untuk gereja                       : Semakin hari semakin menjadi berkat

Suka/ duka pelayanan                        : Suka : Banyak kepuasan untuk melayani,saat melihat orang lain mendapat sukacita dalam pelayanan tersebut / Duka : Kurangnya waktu bersama keluarga

Pengalaman luar biasa bersama Yesus    : 4 Desember 2005 saat vicaris selama 1,5 tahun

Motivasi pelayanan                         : Tuhan Yesus

Apa yang akan dilakukan setelah masa jabatan/pelayanan berakhir : Tetap melayani sampai akhir

 

2.Pdt.Yandhi Manobe,S.Th

 

IMG_6783

 

TTL                                                         : Soe,19 Desember 1977

Alamat                                                  : Jl.Pattimura No.2 Kupang

Kontak                                                  : 081353852562 / 2943AOE7

Motto/Kata mutiara/Ayat Fave : Hidup tanpa cinta bagaikan tikus berkepala botak (tidak ada tikus yang botak,yang berarti tidak ada hidup yang tanpa cinta

Visi/Misi Pelayanan                         : Visi : Tetap setia sampai akhir / Misi : Melaksanakan segala sesuatu seperti untuk Tuhan

Harapan untuk gereja                    : Menjaga persekutuan & bertolong-tolongan untuk makin bertumbuh dalam iman dan hidup

Suka duka pelayanan                     : Suka : Selalu ada kesempatan untuk menyampaikan firman Tuhan / Duka : Kurang waktu dengan keluarga

Pengalaman luar biasa bersama Yesus    : Teguran saat berkhotbah (untuk segera menghentikan khotbah) pada tahun 1999 di Klasis Amarasi Timur

Motivasi pelayanan                         : Memuliakan Tuhan

Apa yang akan dilakukan setelah masa jabatan/pelayanan berakhir : tetap melayani sampai akhir

3.Ev.Elen Amalo,S.Pd.K

???????????????????????????????

Akrab di sapa Kak Elen,hamba Tuhan ini memulai pelayanannya di  jemaat GMIT Agape Kupang pada tahun 2014 setelah tamat kuliah dari STT Aletheia (saat itu masih bernama Institut Aletheia).Ia memulai pelayanannya di GKI Harapan Indah Bekasi dan Sekolah Kristen Saint John Bekasi pada tahun 2012.Ibu dari 3 orang anak ini lahir di Batuke,27 Juni 1979.Motivasi nya dalam pelayanan adalah untuk menolong orang semakin mencintai Tuhan.Bukan tanpa tantangan ia melayani,justru tantangan yang paling ia rasakan adalah niat hati yang tulus untuk melakukan hal yang lebih baik lagi,walaupun rencananya tersebut belum dapat terlaksana.

Begitu banyak pengalaman yang ia dapatkan dalam mengikut Tuhan dan melayani jemaat-Nya.Salah satunya adalah pengalaman pertama kali berkhotbah di kampus dan di jemaat.Sekalipun awalnya sulit,tetapi ia tetap memiliki sukacita di dalam Tuhan,ketika orang-orang bisa berbuat sesuatu untuk Tuhan.Dengan mengingat  ayat favoritnya dalam Roma 14 : 8 “Sebab jika kita hidup,kita hidup untuk Tuhan,dan jika kita mati,kita mati untuk Tuhan.Jadi baik hidup atau mati,kita dalah milik Tuhan “,ia tetap teguh dalam pelayanannya.Harapan terbesarnya bagi jemaat GMIT Agape adalah : jemaat dapat terus beribadah dan bersekutu,dengan memandang Tuhan sebagai satu-satunya yang dapat memuaskan kekosongan hati,dan bukan hanya melihat pada siapa yang berkhotbah/menyampaikan firman Tuhan.Ia juga berharap agar jemaat dapat menjadikan gereja sebagai rumah,tempat dimana mereka tumbuh dan melayani bersama.

4.Josua Jevintri Sengge,S.Th

18076902_1525553817457791_7257417309788134077_o

TTL : Dilli 8 April 1994

Asal Kampus : STT Amanat Agung Jakarta

Motivasi pelayanan/menjadi hamba Tuhan : Lukas 4 : 18 & 19 menjadi landasan dan semangat untuk menjadi hamba Tuhan.

Sukacita yang dialami dalam pelayanan : mempertemukan orang dengan Injil Tuhan,memberikan pengharapan bagi mereka yang lemah,memerdekakan orang yang tertawan dalam dosa secara spiritual maupun sistem dunia.

Tantangan dalam pelayanan : Sulit menemukan mitra yang sehati dan setujuan.

Pengalaman yang tak terlupakan saat melayani : Saat menjadi tim voluntir penolong korban banjir di Jakarta,membangun rumah bagi warga miskin & dialog inter-faith.

Kata mutiara/ayat favorit : Don’t waste your life.

Harapan untuk Jemaat GMIT Agape : menjadi gereja yang menyatakan shalom Tuhan baik didalam dan diluar gereja.

Panggilan yang ia rasakan semasa kecil saat melihat ada hamba Tuhan yang sedang berkhotbah di jemaat GMIT Agape.

 

5.Eka Christian P.Hia

???????????????????????????????

TTL : Jakarta 22 Desember  1994

Asal Kampus : STT Aletheia Lawang,Malang

Masa praktek pelayanan : 1 Juli 2017-1 Juli 2018

Motivasi pelayanan/menjadi hamba Tuhan : Melayani Yesus dengan penuh totalitas,oleh karena Yesus terlebih dahulu totalitas dalam kehidupan saya.

Sukacita yang dialami dalam pelayanan : Ketika jemaat yang saya layani bertumbuh dan hidup sungguh-sungguh di dalam Yesus dan hidup jujur  baik dihadapan Tuhan maupun di hadapan manusia.

Tantangan dalam pelayanan : Ketika menghadapi rekan pelayanan dan jemaat yang tidak jujur dan berpura-pura.

Pengalaman yang tak terlupakan saat melayani : Menjadi hamba Tuhan yang berdiri di atas kebenaran.

Kata mutiara/ayat favorit : Markus 4 : 22 “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap”.

6.Martence Putri Pah

 

12745810_1317359154947926_8433532702812156456_n

 

TTL                                                         : Kupang,26 Maret 1988

Alamat                                                  : Jl.Dalek Esa,Gg.1 Oesapa

Kontak                                                  : 085239203091

Motto/Kata mutiara/Ayat Fave : Yeremia 17 : 7

Visi/Misi Pelayanan                         : Menjadi berkat bagi banyak orang

Harapan untuk gereja                    : Tetap bersatu

Suka duka pelayanan                     : Suka : Lebih banyak pengalaman/Duka : Kurang istirahat dan olahraga

Pengalaman luar biasa bersama Yesus    : Pimpin ibadah Minggu,dan yang hadir cuma 2 orang

Motivasi pelayanan                         : Melayani Tuhan

Apa yang akan dilakukan setelah masa jabatan/pelayanan berakhir : Tetap melayani sampai akhir

 

 

7.Timotius Haryono

IMG_6542

 

 

Mahasiswa STTA

TTL                                                         : 26 November 1980

Alamat                                                  : Jl.Sumber Waras Timur No.110 / Domisili : Jl.Pattimura No.2 Kupang

Kontak                                                  : 081364440886

Motto/Kata mutiara/Ayat Fave : 1 Timotius 4 : 12 / Berjuang sampai akhir

Harapan untuk gereja                    : Maju secara spiritual

Suka duka pelayanan                     : Semua selalu dilakukan dengan sukacita

Motivasi pelayanan                         : Memuliakan Tuhan

Apa yang akan dilakukan setelah masa jabatan/pelayanan berakhir : kembali kegerja asal untuk melayani

 

 

8.Lucas Suryawan Hermanus

IMG_6713

 

 

Mahasiswa SAAT

TTL                                                         : Balikpapan,30 September 1993

Alamat                                                  : Perumahan Palm Hils,Komp.Paviliun No.42 / Domisili : Jl.Pattimura No.2 Kupang

Kontak                                                  : 085651144541

Motto/Kata mutiara/Ayat Fave : Filipi 4 : 13 I can do all things through Christ who strengthens me

Visi/Misi Pelayanan                         : Hidup bagi Kristus

Harapan untuk gereja                    : Mengalami kesatuan dengan Kristus

Suka duka pelayanan                     : Dalam kelemahan saya,ada kuasa Tuhan yang dinyatakan

Pengalaman luar biasa bersama Yesus    : Ketika saya dipanggil untuk menjadi hamba-Nya sepenuh waktu

Motivasi pelayanan                         : Segala sesuatu adalah dari Dia,oleh Dia dan bagi Dia

Apa yang akan dilakukan setelah masa jabatan/pelayanan berakhir : Finishing well untuk jadi hamba-Nya.

9.Lianingrum – Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

IMG-20180709-WA0044

Nama Panggilan : Lia

Tempat /Tanggal Lahir : Blitar,16 Maret 1989

Ayat Favorit : Filipi 4 : 13

Masa praktek pelayanan : 1 Juli 2018-1 Juli 2019

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Niat Jahat Didalam Doa” adalah tema yang diangkat pada ibadah rutin Komisi Wanita,Rabu 11 Mei 2016.Khotbah disampaikan oleh Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th,juga di isi dengan diskusi,kesaksian hidup,dan doa bersama bagi anggota persekutuan yang berulang tahun.

Niat Jahat Didalam Doa

Nats Pembimbing : Mazmur 66 : 18 ; Yakobus 4 : 1-4

Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

 

Doa adalah komunikasi kita dengan Allah yang berisi seruan,ungkapan hati,dan permohonan.Doa merupakan anugerah dan hak yang diberikan Tuhan kepada kita,untuk datang secara pribadi kepada-Nya.

Saat kita berdoa,ada hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan,yang menghalangi kita dengan Allah,yaitu niat jahat bagi diri sendiri dan orang lain (misalnya : saat dalam keadaan sakit,kita berdoa agar cepat mati saja).Mengapa seringkali doa kita tidak didengar ?

  1. Ada niat jahat didalamnya yang menghambat ketulusan dalam doa terhadap Allah.
  2. Kita belum mengampuni orang lain.Karena itu belajarlah untuk mengampuni terlebih dahulu sebelum datang kepada Allah dalam doa.
  3. Menyembunyikan diri daripada Allah (Yang Maha Tahu).Kita boleh saja bersikap manis dan rohani saat berdoa,tetapi Tuhan tahu siapa kita sesungguhnya,Ia mengenal kita dengan baik ( Amsal 16 : 2).
  4. Doa hanya untuk memuaskan hawa nafsu,untuk kepentingan diri sendiri.Dalam berdoa,sikap doa bukan sesuatu yang penting,melainkan hati yang tertuju kepada Allah dalam kerendahan diri sajalah yang utama.

Karena itu,jika kita ingin agar doa-doa kita berkenan dihadapan Allah maka :

  1. Belajar dari Doa Bapa Kami,yaitu berdoa kepada Bapa didalam nama Tuhan Yesus (Yohanes 14 : 13-14)
  2. Berdoalah dengan tekun (Lukas 18 : 1)
  3. Berdoa dengan sukacita dan ucapan syukur (1 Tesalonika 5 : 16-18)
  4. Berdoa dengan jujur (Amsal 15 : 8 )
  5. Berdoa dengan iman (Markus 5 : 16-18)

Biarlah Tuhan berkenan atas doa-doa kita dan biarlah semua yang kita minta boleh memberkati orang lain ( Matius 7 : 7-11).Amin.

Khotbah pada ibadah Komisi Wanita,Rabu 11 Mei 2016

 

Bangunlah dan Berjalanlah

Temanku… hari ini aku menantikan kehadiran dirimu. Namun pintu kamarmu tetap tertutup, pintu kamarmu belum dibuka. Engkau seakan tak ingin membiarkan dirimu dilihat orang lain, engkau tak ingin wajahmu yang mendung diketahui orang. Tapi temanku, seorang bijak pernah berkata; “Kadang aku harus keluar meninggalkan rumahku untuk menempuh suatu perjalanan panjang. Karena saya tahu bahwa dengan berbuat demikian sebagian masalahku akan menjadi hilang.”

Karena itu temanku, ketika engkau menemukan bahwa dirimu telah dipenuhi oleh berbagai bentuk ketakutan dan kecemasan, ketahuilah bahwa saat itu anda hendaknya ke luar rumah, menutup pintunya dan memulai suatu perjalanan. Dakilah bukit di samping rumahmu, berjalanlah di taman yang biasa kau kunjungi. Keluarlah dari kamarmu!!

Dalam hidup, tak ada sesuatupun yang sungguh amat menakutkan. Tak ada sesuatupun yang sungguh mencemaskan. Namun aku katakan padamu bahwa aku takut satu hal; aku takut berputar dan terus berputar di tempat tanpa suatu tujuan yang pasti. Ketika engkau menyembunyikan diri di balik pintu kamarmu, ketahuilah engkau seakan berputar di tempat, dan bebanmu tak akan pernah menjadi lebih ringan.

Lingkungan sekitarmu bukanlah hambatan yang besar. Orang lainpun bukanlah rintangan. Namun tantangan yang teramat berat adalah jiwa yang kian menyusut kecil. Bangunlah, angkatlah kopermu dan memulailah suatu perjalanan. Karena hidup manusia tak lebih dari pada sebuah ziarah. Kita selalu berada di jalan.
Aku yakin bahwa Yesus pun akan mengatakan yang sama: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah!” (Yoh. 5:8)

Mewaspadai Ucapan

Pada masa kekuasaan Tsar Nicolas I di kekaisaran Rusia, pecah sebuah pemberontakan yang dipimpin seorang bernama Kondraty Ryleyev. Namun, pemberontakan itu berhasil ditumpas. Ryleyev, sang pemimpin ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung. Namun saat tali sudah diikatkan di lehernya dan eksekusi dilaksanakan, tiba-tiba tali gantungan itu putus. Di masa itu, kejadian luar biasa seperti itu biasanya dianggap sebagai bukti bahwa terhukum tidak bersalah dan Tsar mengampuninya. Namun, Ryleyev yang lega dan merasa di atas angin pun menggunakan kesempatan itu untuk tetap mengkritik, “Lihat, di pemerintahan ini sama sekali tidak ada yang betul. Bahkan, membuat talipun tidak becus!”
Seorang pembawa pesan yang melihat peristiwa putusnya tali ini kemudian melaporkan pada Tsar. Sang penguasa Rusia itu bertanya, “Lalu, apa yang Ryleyev katakan?”
Ketika pembawa pesan itu menceritakan komentar Ryleyev di atas, Tsar pun menjawab, “Kalau begitu, mari kita buktikan bahwa ucapannya tidak benar.”
Ryleyev pun menjalani hukuman gantung kedua kalinya dan kali ini tali gantungannya tidak putus. Bukan hukuman yang membinasakannya, tapi ucapannya sendiri.
Lidah itu seperti kekang kuda, kemudi sebuah kapal, yang hanya benda kecil tapi bisa mengendalikan Benda raksasa. Lidah dapat menjadi seperti api kecil di tengah hutan, bahkan lebih buas dari segala hewan liar.
Apa yang kita ucapkan sangat sering menentukan arah hidup kita. Apa saja yang kita ucapkan pada orang lain dan pada diri sendiri sangat berpengaruh terhadap kejadian-kajdian yang akan kita alami kemudian.
Apa yang kita ucapkan seringkali menentukan apa yang kemudian kita terima.
” … tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah,
ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.”

( Yakobus 3 : 2 )

« Older Entries     Newer Entries »