header image
 

All posts in May 4th, 2016

WHO AM I?

LUKAS 18 : 9-14

Oleh Kak Lukas

IMG_0549

Dalam sebuah film yang diperankan olej Jackie Chan dengan judul “Who Am I?” berkisah tentang seorang laki-laki yang hilang ingatan,tidak mengenal dirinya sendiri maupun masa lalu nya.Sebagai manusia,khususnya orang Kristen,terkadang kita juga mengalami “hilang ingatan”.

Ada 3 cara dalam memaknai “siapakah aku?” :

  1. Sebagai orang yang hilang ingatan
  2. Sebgai bentuk kiasan
  3. Sebagai bentuk pemahaman diri & refleksi kepada Sang Ilahi ( siapakah aku ini,Tuhan? )

Pemaknaan diri yang terakhir,mengenai “siapakah aku ini Tuhan ?” yang coba ditunjukkan Yesus dalam sebuah perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai.Kedua orang ini sama-sama menyatakan diri merek masing-masing dalam doa.Perbedaan antara keduanya adalah :

  1. Orang Farisi memaknai dirinya sendiri sebagai orang suci,yang menganggap diri paling benar,serta bersikap merendahkan bahkan menuding orang lain (pemungut cukai).
  2. Pemungut cukai yang memaknai dirinya sebagai orang berdosa yang tidak layak berada dihadapan Tuhan,serta memohon belas kasihan dari-Nya.

Terkadang hidup kita seperti orang Farisi.Merasa paling layak,paling benar dan pantas datang kepada Tuhan (gereja & pelayanan).Kita mengukur anugerah dan kasih Tuhan dengan perbuatan baik yang kita lakukan,untuk menunjukkan kalau diri kita lebih baik dari orang lain.Orang lain tidak pantas,tidak layak,dan berdosa.Dan kemudian mulai merendahkan,menghina,menuding dan menghakimi orang lain.Kita lupa kalau mungkin saja orang tersebut dipandang berharga oleh Tuhan.Apakah diri seperti ini yang berkenan bagi Allah?

Dari perumpamaan ini kita dapat belajar dari pemungut cukai,yang sesungguh nya harus merasa diri tidak layak (menyangkal diri),rendah hati,dan datang kehadapan Tuhan dengan berserah sepenuhnya,memohon belas kasihan Tuhan.Hal inilah yang dipandang berharga dimata Tuhan,yaitu kerendahan hati & hati yang hancur (saat menunduk & memukul diri).Kita sebenarnya bukan siapa-siapa.Hanya karena anugerah Tuhan saja,Ia melayakkan kita.Jangan sampai kita sebagai anak-anak Allah,sebagai gambaran diri-Nya justru mempermalukan Dia dengan sikap angkuh dan kesombongan kita.Semua itu hanya akan membuat kita lupa diri,lupa ingatan kalau kita adalah orang berdosa yang dikasihi Allah.Marilah kita kembali memulihkan ingatan dan pemaknaan diri kita sebagai orang berdosa yang mendapat anugerah Allah untuk dipakai menjadi berkat bagi sesama.Amin.

Kenal Tuhan-Kenal diri-Tahu Diri

Khotbah pada ibadah rutin Komisi Wanita,Rabu 4 Mei 2016

CAMPUR TANGAN TUHAN DALAM HIDUP KITA

(Roma 8:8-30)

    Tuhan telah campur tangan melewatkan kita dari berbagai masalah.  Akan tetapi jika Tuhan campur tangan mengapa ada penderitaan dan penolakan-penolakan dalam kehidupan kita? Pertanyaan itu harus dijawab dengan pemahaman akan Firman Tuhan. Ayat 18 : Ada pun penderitaan yang timbul saat itu :

 

  1. Orang  Yahudi   menolak   orang   Kristen   karena   bertentangan dengan  tradisi kepercayaan mereka.
  2. Pemerintah  kerajaan  Romawi  yang  menyembah  dewa  dewi  dan seluruh rakyat diharuskan menyembah dewa dewi, dan orang Kristen yang tidak menyembah dewa dewi dicap sebagai pemberontak.

 

Inilah penderitaan yang mereka alami karena iman mereka kepada Tuhan. Hidup sebagai anak-anak Allah tidak berarti kita terlepas dari penderitaan, tetapi Tuhan menjamin adanya pengharapan dan jalan keluar bagi anak-anak Allah.Paulus menggambarkan pengeluhan dan penderitaan orang percaya seperti orang sakit bersalin, mengeluh tetapi berusaha berjuang. Sakit yang sangat besar tetapi berusaha karena akan dapat mengalami sukacita besar yaitu senang mendapatkan anak. Itulah yang digambarkan oleh Paulus bagi orang percaya yang mengalami penderitaan. Walaupun sakit, tetap berjuang, tetap maju, tetap berjalan karena Tuhan memberikan kekuatan kepada kita. Bagaimana kekuatan itu kita dapatkan ? Berdoa / berharap pada Tuhan. Seberapa sering kita rindu dekat dengan Tuhan ? Kuasa Tuhan itu yang menolong dan memampukan kita. Tanpa kita bersandar pada Tuhan, kita tidak tahu maksud baik Tuhan buat bagi kita dalam penderitaan yang kita alami.

 

Ketika kita mengawali hari-hari kita bersama Tuhan, maka walaupun ada tantangan hidup itu hanya penderitaan yang sementara, dan akan diganti dengan kemuliaan dan sukacita yang akan dinyatakan kepada kita.

 Ringkasan Khotbah : Ev. Foera-Era Hura, S.Th

Khotbah pada ibadah Minggu,4 Januari 2015

 

PERSAHABATAN DENGAN DUNIA ADALAH PERMUSUHAN DENGAN ALLAH

(Yak. 4:1-10)

 

                            Kita punya satu pilihan yang serius yaitu percaya pada Tuhan atau percaya pada iblis. Ini sangat penting, salah ambil keputusan berarti celaka (I Pet. 5:8). Tetapi ayat 7 dari bacaan kita bahwa iblis itu tidak bisa kompromi dengan kita. Kita harus lawan karena dia mau telan kita, dan itu berarti mati.

Sahabat artinya mau bekerja sama. Jadi sahabat dengan setan berarti mau bekerja sama dengan setan. Keputusan adalah reaksi yang diambil karena analisa, dan mau menerima resiko yang akan terjadi.Mengambil keputusan harus dalam keadaan sadar. Siapapun yang mengambil keputusan harus dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Keputusan sangat penting untuk bertumbuh. Setiap orang dalam hidupnya, setiap hari 300 – 1500 kali ambil keputusan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.

Seringkali masalah di dunia ini timbul karena keputusan yang diambil bermasalah. Dosa mendorong kita mengambil keputusan yang salah.

Ada 9 hal yang mendorong kita mengambil keputusan :

  1. Tidak peduli   dengan   siapapun,   maka   hasilnya   asal-asalan   dan   menghancurkan sesuatu dalam hidup kita.
  2. Didorong oleh rasa  sedih  membuat  kita  ambil  keputusan  yang  tidak  tepat karena kesedihan yang begitu dalam dan tidak melihat kasih Tuhan dalam hidup.
  3. Karena ketakutan yaitu dorongan dari  luar  bukan  dari dalam diri sendiri.
  4. Karena keserakahan/rakus,hal   ini   tidak   membuat   kita   hidup  aman  dan  punya hubungan yang buruk dengan Tuhan.
  5. Karena kemarahan membuat  kita  sulit  berhubungan dengan orang lain karena kita mahluk sosial saling berhubungan satu dengan yang lain.
  6. Kesombongan menyatakan sesuatu lebih dari dirinya.
  7. Keberanian : Berani membangun  hubungan  dengan Tuhan walau banyak tantangan.Hidup dengan Tuhan bukan tanpa masalah dan inilah awal perjalanan dengan Tuhan. Keberanian harus di dalam Tuhan.
  8. Pengertian : Hal ini  menolong  kita  menemukan  sesuatu  yang  berarti dalam Tuhan. Amsal 1:7 : “Takut akan Tuhan adalah awal kita mengerti apa yang benar”.
  9. Kedamaian : Disinilah ada  sukacita,  barulah  kita  menemukan  indahnya  hubungan persahabatan dengan Tuhan. Amin !

 

 

Ringkasan Khotbah : Pdt. Yandhi Manobe, S.Th

TAPALEUK (Terpanggil Pelayanan Lebih Untuk Kristus)

IMG_6142

Panggilan pelayanan merupakan keharusan bagi setiap kita sebagai ungkapan syukur buat anugerah keselamatan dari Tuhan melalui pengorbanan Kristus dikayu salib.Panggilan pelayanan merupakan sesuatu yang berasal dari dalam hati untuk mensyukuri berkat dari Tuhan,oleh karena itu setiap kita  harus melayani.
Sebagai dasar  adalah didalam kitab Roma 11:36 ; 12:1 dimana Rasul Paulus mendorong orang-orang percaya untuk selalu mempersembahkan tubuh mereka sebagai persembahan yang hidup dan yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan.

Hampir sebagian besar dari kita semua memiliki tantangan terbesar dalam pelayanan,yaitu bagaimana membagi waktu  untuk  keluarga dan pekerjaan.Intinya keluarga tidak merasa dilupakan,pekerjaan tidak dibiarkan dan pelayanan dialpakan.
Dalam melayani Tuhan,tentunya ada gesekan-gesekan yang timbul,baik dari dalam mau pun dari luar.Gesekan itu pasti ada bukan saja dalam pelayanan tapi kadang didalam keluarga juga ada ; tapi hendaknya kita lebih focus kepada pemberi anugerah keselamatan itu sendiri,sehingga dalam aktivitas pelayanan itu kita bisa lebih sabar dalam menghadapi gesekan-gesekan  itu sendiri.


Jadikan gesekan itu sebagai motivasi dimana kita bisa bertumbuh dalam iman ,semakin semangat dalam pelayanan dan tentunya semakin berbuah.Karena itu sangat diharapkan agar  remaja Agape semakin bertumbuh dalam iman ,semakin bertanggung jawab dan serius dalam pelayanan , bahkan berbuah.Jangan pernah membuat komunitas sendiri yang akan menghadirkan persaingan dalam persekutuan. Selain itu marilah remaja bergandengan tangan bahkan berlutut berdoa bersama demi tujuan yang sama yaitu mendapat mahkota kehidupan itu sendiri (Yakobus 1:12).Amin.

Sharing & diskusi bersama Bpk.Paul Dima & David Gunawan Putra
Persekutuan Remaja Agape 24 April 2016