header image
 

All posts in April 3rd, 2016

Suatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.”
Panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “Tunggu sebentar!”
Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya.
Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tsb.
Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”
Dalam kisah ini kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is a Power!
Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mugkin menjadi mungkin. Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi : keintiman kita dengan Tuhan setiap saat…
Keunggulan terjadi berkat sebuah kebiasaan dan disiplin kegigihan. God Bless You All.
source: http://www.ceritakristen.org/category/ilustrasi-kehidupan

PEMBELAJARAN PENTING DARI KEHIDUPAN YUSUF

 

 

  1. Kejadian 37 : 3 – 5. Momen penting bagi Yusuf yaitu ketika dia mengalami krisis/masalah yaitu ketika dia dibenci saudara-saudaranya, dibuang dan dijual, mengapa saudara-saudaranya begitu benci kepadanya ? masalah juga dari orangtua yaitu distribusi kasih yang tidak merata dalam keluarga. Yakub/Israel lebih sayang Yusuf dari pada saudaranya yang lain dan hal ini sesuatu yang menyakitkan bagi Yusuf. Ingat bahwa ditangan ada anak emas & ada anak perak, berikan kasih yang merata, pilih-pilih kasih dalam rumah tangga tidak boleh terjadi.
  2. Kejadian 33:66. Yusuf yang elok parasnya dan manis sikapnya ini menjadi persoalan bagi Yusuf karena istri potifar menginginkannya. Dosa seks adalah senjata iblis yang ampuh untuk menjatuhkan manusia, tidak ada seorangpun yang kebal, kita semua harus waspada terhadap hal ini.
  3. Kejadian 45:5 ; 50:20. Tiga belas tahun Yusuf ada dalam lembah kelam, dan mengalami kepahitan, namun ketetapan Tuhan itu baik adanya. Paulus katakan : Allah turut bekerja dalam segala sesuatu jadi jangan tanya mengapa Tuhan, tidak semua pertanyaan ada jawabannya karena ada hal-hal yang jauh lebih dari logika manusia. Perjalanan hidup ini karena kehendak Tuhan, mulai dari lahir bekerja & sampai mati. Ketika kita menerima kenyataan diri kita  maka kita mengalami kemahakuasaan Tuhan. Banyak hal yang Tuhan buat dalam hidup ini agar kita sadar bahwa Tuhan itu baik. Kita harus bangga dan mensyukuri dengan apa yang ada pada kita dan tidak mempersalahkan Tuhan, orang yang selalu mengeluh berpotensi penyakit berbahaya seperti kanker yang berkembang, ketika kita stress dan mengeluh, sebaliknya ketika hati senang ada hormon yang menghambat pertumbuhan kanker. Mari kita melihat segala sesuatu dari kehendak Allah.

 

  1. Kejadian 45 : 14 & 15. Rekonsialisasi Yusuf dan saudaranya. Ada empat macam kasih yaitu :

            Kasih Eros            : Kasih suami dan istri.

            Kasih Philia          : Kasih persaudaraan.

            Kasih Storge         : Kasih orangtua dan anak.

            Kasih Agape          : Kasih yang tulus dari Tuhan.

Kasih Agape inilah yang membuat Yusuf memaafkan saudaranya, kasih ini juga yang membedaka kita dari orang-orang yang bukan Kristen. Kasih Agape harus di demonstrasikan kepada sesama kita sekarang ini karena kita punya kasih Agape dari Allah.

 

 

Ringkasan Khotbah: Pdt.Bernard Haning, M.Th