header image
 

All posts in April 1st, 2016

Kemerdekaan Sejati

(Galatia 5 : 1 – 5 )

 

Galatia adalah kota yang dimenangkan Paulus. Tetapi di Galatia ada orang yang memegang Hukum Taurat dan ada juga yang tidak lagi memegang Hukum Taurat hal ini menimbulkan pertentangan diantara mereka. Paulus menyatakan kepada mereka bahwa mereka sudah dimerdekakan oleh Kristus sehingga tidak ada lagi perbedaan antara orang yang bersunat dan tidak bersunat.

Merdeka berarti :

Merdeka berarti bebas dari penjajah. Kristus telah membuat kita bebas dari hukuman dan penjajahan mereka. Keselamatan adalah kasih karunia Allah supaya keselamatan itu benar-benar kita hargai. Kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan dibawah perkenan Allah.

Oleh karena itu menurut Paulus kemerdekaan sejati adalah :

 

  1. Kemerdekaan bukan karena usaha manusia tapi karena kehendak Allah supaya kita semua sadar bahwa kemerdekaan bukan keselamatan untuk hidup dalam dosa. Kemerdekaan seringkali kita pahami untuk apa saja semau kita. Kebebasan dalam hidup kita ada hukum-hukum yang menyertainya supaya kita bisa membiasakan diri kita untuk hidup tertib. Supaya dari kita tercermin keselamatan yang Tuhan berikan. Kalau kita tahu hal itu membuat kita lebih tertib maka hidup kita menjadi kesaksian. Apakah tidak boleh ada kesalahan ? hukuman/aturan membuat kita tahu diri dan tahu malu kemerdekaan membuat kita berani mengaku dosa dihadapan Allah dan manusia.

 

  1. Kemerdekaan adalah kesempatan, untuk menghargai dan melayani manusia. Penghargaan kepada sesama kadang pudar, karena orang berimanpun seringkali seenaknyalah terhadap orang lain. Seharusnya siapapun dia kita harus hargai. Kemerdekaan membuat kita sadar untuk tidak memandang sebelah mata orang lain. Kemerdekaan membuat kita sadar nilai kemanusiaan harus ditempatkan pada tempatnya . Jangan berpikir bahwa kita memiliki semua kebutuhan berarti semua telah aman. Penghargaan kepada manusia penting karena manusia adalah gambar Allah. Ketika kita menghargai diri kita sendiri dengan melepaskan dosa dari dalam diri kita hal itu membuat kita menghargai sesama kita.

 

  1. Kemerdekaan yang menghargai pendapat. Ini yang sulit kita buat, Paulus tekankan bahwa kita harus menghargai orang lain baik yang bersunat/tidak bersunat, yang penting adalah Kristus supaya orang tidak memaksa diri dimengerti tetapi menghargai sesama. Orang yang tidak setuju sering memprovokasikan orang lain. Kalau kita bisa mencintai perbedaan itu pasti akan indah. Perbedaan itu membuat kita saling menghargai, kemerdekaan seperti itu adalah tunduk kepada kehendak Allah. Allah menginginkan kita mengasihi bukan saling menghancurkan supaya nyata dalam kemuliaan Allah.

Ringkasan Khotbah: Pdt. Anthoneta Manobe, S.Th

BERTUMBUH DALAM PERBEDAAN

(Mazmur 133 : 1 – 3)

 

Fokus bukan pada perbedaan tetapi pertumbuhan. Kalau perbedaan yang di perhatikan gereja tidak mungkin bisa bertumbuh.

Kalau bersatu pasti bertumbuh. Bersatu itu seperti semboyan UMS (Unity Make Strong) bukan Uniform tapi Unity, seperti tata surya berbeda-beda dan begitu luas tapi semua bergerak pada tatanannya masing-masing dalam satu kesatuan yang utuh. Bagaimana kita bisa bersatu supaya bertumbuh? bagaimanapun kita harus bersatu. Ada jemaat duduk bersama tapi tidak rukun. Pemazmur katakan kita harus hidup bersama dengan rukun walaupun kita berbeda, karena dari sana berkat akan dicurahkan. Gereja diberkati ketika jemaat bersatu.

Kesatuan berbicara tentang beberapa hal :

(1). Harga: minyak yang dituang adalah minyak mahal yang dipakai untuk kepala imam yang akan diurapi. Untuk bersatu kita harus berkorban, korban perasaan, korban waktu dan biaya. Kesatuan itu harganya mahal, jaga baik-baik kesatuan dalam gereja, jaga baik-baik kesatuan dalam rumah tangga kita karena mahal harganya. Harus berkorban untuk kita bisa bersatu (Matius 18:18-20) orang Kristen bersatu itu kekuatannya besar. Orang Kristen berdoa maka setan takut. Didalam doa itu kekuatannya luar biasa. Gereja itu kekuatannya kuasa Tuhan, dan kuasa Tuhan itu didapatkan dari doa.  Setan tahu kekuatan gereja adalah doa tapi orang Kristen lupa bahwa kekuatan gereja adalah doa. Kekuatan gereja bukan uang, bukan organisasi yang rapi walaupun itu diperlukan tapi yang lebih penting kuasa Tuhan hadir dalam gereja itu.

(2). Berbau harum ( kesaksian yang baik) minyak yang dituang berbau harum dalam masyarakat, dalam gereja, dirumah menjadi saksi Tuhan yang baik.

(3). Tuhan memberi berkat. Di gunung Hermon ada salju abadi bagi Israel. Kalau jemaat cari Tuhan pasti ada kekuatan abadi. Kalau jemaat hidup rukun, bersatu, Allah memberi berkat . Kita harus bangga punya Allah, yaitu Allah yang luar biasa dalam segala hal karena  Allah adalah kepala gereja. AMIN !!!

Ringkasan Khotbah : Pdt.Albert Sutanto, M.Min