header image
 

All posts in March, 2016

Dotje Hendry Lepez

No HP : 081339197934

Donny Famdale

No HP : 081339229999

 

Dolf H.Tantoyo

No.Hp : 081339234549

Pada hari Rabu 9 Maret 2016,Komisi Wanita GMIT Agape mengadakan ibadah gabungan bersama Komisi Perempuan GMIT Ephata Bello.Dalam kesempatan ibadah yang berlangsung di gedung GMIT Ephata Bello ini,juga di adakan seminar kesehatan serta pemeriksaan kesehatan gratis dan persembahan diakonia bagi jemaat GMIT Ephata Bello.Kegiatan seminar dan pemeriksaan kesehatan gratis yang berlangsung sejak pukul 14.00-17.30 Wita ini,juga merupakan kerjasama Komisi Wanita GMIT Agape dengan Rumah Sakit Siloam,PT.Kalbe Farma dan PT.Enseval Kupang.

dr.Made Parulian merupakan salah satu jemaat GMIT Agape Kupang yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kupang & Rumah Sakit Kartini Kupang.

Syalom Sahabat Agape…Puji Tuhan,pada tangal 9 Maret 2016 jam 06.00-10.00 Wita,jemaat GMIT Agape telah melaksanakan kegiatan jalan santai,dengan rute yang tidak terlalu panjang (Jl.Pattimura-Tangga 40-Jl.Cempaka Lama-Jl.Cak Malada-Jl.Pattimura).Walau pun start jalan santai sempat tertunda beberapa saat karena hujan,namun dapat kembali dilaksanakan dengan baik sampai finish kembali di gereja Agape.Adapun agenda kegiatan selain jalan santai adalah senam pagi,dan undian berhadiah (antara lain : Dispenser,kipas angin,voucher pulsa & voucher rumah makan,voucher belanja,serta doorprize uang tunai).

 

Muliakanlah Allah Dengan Tubuhmu !

1 Korintus 6 : 19-20

Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan,karena itu perlu dijaga dan diupayakan.Tuhan menciptakan kita sebagai manusia yang sempurna dan mulia,tetapi karena dosa menyebabkan kita memiliki berbagai macam penyakit (hati merupakan pancaran kehidupan,yang bisa membuat kita sehat secara fisik.Mis : orang yang sakit hati,pemarah,dendam dll bisa menimbulkan sakit lambung).

Jika suatu gedung kebaktian dijaga dengan baik,apalagi tubuh sebagai bait Allah,tempat kegiatan Roh Kudus untuk memancarkan kemuliaan Tuhan tiap hari.Bagaimana cara kita menjaga tubuh yang adalah Bait Allah tersebut? Dengan cara menjaga kesehatan kita.Ketika tubuh dalam kondisi sehat,maka kita pun mampu untuk melayani dengan sukacita pula.Sehat dalam hal ini,bukan hanya sehat secara fisik saja,tetapi secara mental (pikiran) dan rohani juga.

Karena itu,janganlah masalah membuat kita menjadi orang penyakitan.Segala sesuatunya dimulai dari hati,karena itu menjaga kesehatan sesuai dengan firman Tuhan adalah sangat penting.Mari kita jaga tubuh kita sebagai Bait Allah.Amin.

Khotbah pada ibadah gabungan Komisi Wanita GMIT Agape Kupang & GMIT Ephata Bello,Rabu 9 /2/2016

Taman Tuhan

images89

Kejadian 2 : 8-17

Ev.Ellen Amalo,S.PdK

Setelah manusia tercipta Tuhan Allah berinisiatif membuat sebuah taman di Eden.Kemudian manusia ditempatkan dalam taman itu.Mengapa Tuhan membuat taman?Bukan kebun.Membuat menunjukkan Tuhan Allah sebagai seorang ahli pertamanan yang menanam,menghiasi,melengkapi sebuah tempat menjadi taman.Tuhan Allah menyediakan semua yang dibutuhkan manusia untuk menjamin kehidupan manusia.Lalu mengapa sebuah taman yang terkesan hanya untuk hiasan,bukannya sebuah kebun yang darinya bisa diperoleh bahan makanan dalam jumlah yang besar? Taman tidak dimiliki oleh semua orang,mungkin orang dari kalangan tertentu saja.Tidak semua kalangan menengah memiliki taman,apalagi kalangan menengah kebawah.Justru taman hanya bisa dimiliki dan dipentingkan oleh para bangsawan,raja dan orang-orang yang kehidupan ekonominyalebih dari cukup.Ditaman,raja dan ratu dapat bersantai,menikmati bunga yang indah sambil minum dan menghabiskan waktu santainya.Disisi lain,seorang konglomerat akan mengundang tamunya dalam sebuah pesta taman dikediamannya.

Tuhan sebagai Raja membuat taman yang didalamnya manusia ditempatkan untuk Tuhan nikmati.Tuhan ingin melihat keindahan taman itu.Bunga berwarna-warni,itulah kebanggaan Sang Raja.Ia akan selalu ingin melihat taman yang indah,bukan kebun yang memberi dan menyediakan bahan makanan bagi Raja.Ia sudah punya segalanya,yang Dia butuhkan adalah keindahan dan sukacita sehingga Dia membangun taman.Demikian juga gambaran ini bagi seorang kaya yang ingin menunjukkan kepada semua orang keindahan tamannya.

Taman itu di Eden,yang kemudian disebut Taman Eden.Ada kesan dua kali yang menunjukkan tempat dalam ayat ini,yaitu di Eden dan di sebelah timur.Eden sendiri punya pengertian sama dengan taman,karena dalam bahasa aslinya,mengartikan kesenangan hati.Para ahli modern mengartikannya sebagai daratan,atau padang.Jadi taman di Eden dibangun Tuhan untuk memuliakan nama Tuhan dan berada di sebelah timur (tidak jelas tepatnya dimana).

Nama-nama sungai (ayat 11-14) dijelaskan untuk menunjukkan kepastian akan kesejahteraan,jaminan kenyamanan dan semua ketersediaan dalam taman itu,membuat taman itu terjamin dan tidak ada alasan untuk pohon yang kering,tandus dan rumputnya tidak hijau.Semua terjamin tumbuh dengan baik.Lalu Tuhan mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman itu,Tuhan mengambil,berarti Tuhan yang berkuasa menempatkan manusia ada dalam taman itu untuk mengusahakan,dan dalam mengusahakan manusia bertanggungjawab kepada penguasa (Tuhan).Manusia tidak punya hak melebihi penguasa.

Pohon Pengetahuan ; Tuhan tidak menempatkannya ditengah taman.Pasal 3:2,Hawa yang mengatakan pohon itu ada ditengah-tengah taman.Pohon itu menjadi patokan untuk mannusia berbuat baik dan menyenangkan hati Tuhan.Amin.

Khotbah pada ibadah rutin Komisi Kaum Bapak,Jumat 26 February 2016

 

Budaya Beribadah

Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan. 
Matius 15:2

Makan itu ada budayanya sendiri. Tiap daerah memiliki budaya yang berbeda. Pergilah ke daratan Cina, Anda harus bersiap-siap menggunakan sumpit sebagai ganti sendok dan jangan kaget atau merasa aneh kalau mereka yang duduk semeja dengan Anda bersendawa dengan bebasnya. Budaya Latin juga berbeda, kalau Anda menghabiskan semua makanan di piring Anda tanpa sisa, itu sama saja memberitahukan kepada tuan rumah bahwa Anda masih lapar. Di Italia, para bangsawan selalu meletakkan pisau dan garpu bersilang setelah selesai makan. Budaya Yahudi berbeda lagi. Ada aturan mutlak yang harus mereka patuhi soal makan, yaitu membasuh tangan lebih dulu sebelum makan.

Suatu ketika murid-murid Yesus mengindahkan tata cara makan ala Yahudi ini. Akibatnya, Yesus ditegur habis-habisan oleh orang-orang Farisi dan ahli taurat hanya karena para murid tidak membasuh tangan lebih dulu sebelum makan. Jawaban Yesus sungguh bijak menanggapi pertanyaan Farisi, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.
Saya mau beritahu, tapi jangan kaget. Kita seringkali bertindak seperti para Farisi dan ahli taurat itu. Kekristenan tak lebih dari sekedar tata cara dan aturan, bukan kehidupan. Kening kita mengkerut dan tidak suka kalau tata cara beribadah yang dilakukan tidak seperti aturan baku dalam gereja kita. Kita lebih memusingkan soal bertepuk tangan atau tidak. Kita lebih memusingkan antara memakai musik lengkap ataukah hanya menggunakan organ tua. Bagi yang biasa beribadah dengan tenang akan marah kalau suasana ibadah meriah dan hiruk pikuk. Bagi yang biasa beribadah dengan meriah akan mengecam kalau ibadah itu tidak ada urapan, seandainya dilakukan dengan cara yang tenang.
Kekristenan lebih penting hanya dari sekedar tata cara atau budaya saja. Kekristenan bukan hanya sekedar ritual belaka, tapi sungguh merupakan kehidupan nyata. Jadi, bagaimanapun beraneka ragam budaya saat beribadah itu tak terlalu penting, tak perlu dipusingkan, apalagi dipeributkan. Tuhan kita adalah Tuhan diatas segala budaya. Jadi, apakah kita akan memegahkan diri kalau merasa bahwa tata cara ibadah kitalah yang paling berkenan di hadapan Tuhan?
Lebih fokus kepada gaya hidup kita sebagai orang Kristen daripada ritual yang kita lakukan.
Disadur dari Renungan Harian,Cerita Iman dan Kisah Inspiratif

 

Dalam minggu-minggu sengsara ini,Komisi Remaja Agape mengusung tema “Arti Sebuah Pengorbanan” yang disampaikan oleh Cavik Martenje Pah.Dalam kesempatan ini,beliau juga mengajukan beberapa pertanyaan yang memudahkan remaja Agape agar dapat lebih memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan pengorbanan itu,dan memahami arti pengorbanan Tuhan Yesus diatas kayu salib yang sesungguhnya.

Arti Sebuah Pengorbanan

pengorbanan

Matius 20 : 26-28

Pembicara : Cavik Martenje Pah

 

Pengorbanan berasal dari kata dasar “ Korban” yang artinya :

  1. Pemberian untuk menyatakan kebaktian,kesetiaan,dsb.
  2. Orang,binatang dan sebagainya yang menderita (mati) akibat suatu kejadian,perbuatan jahat dan sebagainya.Contohnya : sepuluh orang korban tabrakan itu dirawat di RS Siloam.

Jadi pengorbanan dalam hal ini ialah proses atau cara,perbuatan mengorbankan (bersedia mengorbankan).

Berkorban atau pengorbanan adalah ketika seseorang rela dengan sungut/tidak sungut-sungut memberikan apa yang ia punya untuk orang lain.Manusia adalah mahluk sosial,yang tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu membutuhkan orang lain.Oleh karena itu setiap orang pasti harus berkorban untuk orang lain.Berkorban tidak semata hanya berkaitan dengan materi (uang),tetapi juga berkaitan dengan perasaan,waktu dan tenaga.Pengorbanan yang dilakukan sesama manusia tidak dapat disejajarkan dengan pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita manusia.

Berkorban dengan cara berdoa bagi orang sakit,berdoa bagi orang susah,memberi bagi kaum miskin dan papa bahkan melayani dalam bentuk rajin ibadah,aktif dalam kerohanian,dll,bukan sogok Tuhan,tetapi semua pengorbanan yang kita beri sebagai ucapan syukur atas pengorbanan Tuhan yang 1000x lipat lebih besar dari apa yang lakukan.Berkorban tidak pandang bulu.

Jadi arti sebuah pengorbanan adalah :

  1. Pengorbanan yang Yesus beri hanya agar Bapa dimuliakan dan janji Allah digenapi melalui hidup-Nya.Yoh 11 : 40
  2. Pengorbanan-Nya dibangun atas dasar Kasih Agape.Yoh 3 : 16 tanpa pamrih dan tanpa menuntut balasan.

Amin.

« Older Entries     Newer Entries »