header image
 

All posts in March 13th, 2016

Pada hari Minggu,13 Maret 2016 bertempat di ruang sekolah Minggu,seluruh jemaat Agape Kupang mengadakan kegiatan donor darah kerjasama dengan PMI Kupang.Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan jemaat akan pengorbanan Tuhan Yesus bagi manusia.Dengan menyumbangkan darah kita meneladani pengorbanan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan banyak orang yang butuh transfusi darah agar mereka bisa hidup.Dari jemaat Agape sendiri dan simpatisan yang mendaftarkan sebanyak 45 orang,yang berhasil mendonorkan darahnya adalah sebanyak 38 orang.Sisanya tidak dapat melakukan donor darah,karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.Kegiatan ini berlangsung usai ibadah Minggu,jam 11.00-13.00 wita.

Proses Pendaftaran & Pemeriksaan Kesehatan oleh Petugas PMI

Proses Donor Darah

“DIMANAKAH AKU MENEMUKAN KELEGAAN”

(MATIUS 21 : 12-17)

Saudara-saudara yang Tuhan Yesus kasihi, kalau minggu lalu kita berbicara tentang “Berbahagialah Orang Yang Membawa Damai” itu berarti bahwa orang yang membawa damai itu yang bahagia, bukan cari damai, mencari damai hanya pada Yesus, setelah mendapatkan damai bawalah damai itu kemana-mana. Sedangkan minggu ini kita berbicara tentang “Dimanakah Aku Menemukan Kelegaan”orang yang sudah membawa damai apakah dia bisa membawa kelegaan / tidak bagi orang lain.

Kita masuk dalam teks dan konteks dari bacaan ini, pembacaan ini mengatakan kepada kita bahwa hukum pada saat itu mengatakan kalau orang Israel berbuat salah, ia harus mengadakan korban persembahan kepada Allah, Sebab itu orang Israel membutuhkan binatang darat dan burung untuk dikorbankan kepada Allah, beberapa orang menyediakan bagi kaum ziarah baik berupa uang maupun binatang yang perlu untuk persembahan. Catatan dalam Alkitab mengatakan bahwa di Bait Allah orang-orang menyediakan hewan-hewan ini untuk dipakai sebagai korban kepada Allah. Separuh orang Israel tidak mempunyai binatang dan para pedagang dipelataran Bait Allah itu menolong orang yang datang dari jauh dengan menyediakan hewan yang akan dipersembahkan sebagai korban kepada Allah.

Pelataran Bait Allah ada kandang tempat hewan yang akan dipersembahkan dapat dibeli dan meja tempat mata uang asing dapat ditukarkan dengan mata uang syikal untuk dipersembahkan. Yesus dengan tegas menyucikan Bait Allah yang membuat anak-anak kembali menyuarakan Hosana di dalam Bait Allah ketika menanggapi para imam yang tidak menyetujui peristiwa itu.

Saudara-saudara yang Tuhan Yesus kasihi, kita masuk dalam perenungan Firman Tuhan ini dan kita akan mulai perenungan Firman Tuhan dengan :

1). Para Pedagang : Adat yang sesuai dengan hukum itu banyak disalah-gunakan oleh para pedagang, pertanyaannya adalah bagaimana kita memperoleh kelegaan itu kalau orang-orang menyalah-gunakan setiap adat istiadat atau tata cara ibadat untuk sesuatu yang tidak berkenan bagi Dia. Waspadalah pada semangat dan bentuk ibadah yang berpusat pada keinginan manusia dan bukan kehendak Allah.

2). Para Imam dan Ahli Taurat memberikan ijin bagi para pedagang. Para Imam dan Ahli Taurat jengkel dengan Mujizat yang Yesus buat dan seruan Hosana dari anak-anak. Mereka iri pada Yesus karena Yesus bisa membuat Mujizat dan Yesus dipuji. Apa gunanya nampak saleh jikalau rohaninya mati? Kekristenan yang tidak memprioritaskan persekutuan dengan Tuhan akan mengalami kegagalan Rohani, walaupun nampaknya hidup,tetapi pada hakikatnya mati.

3). Bait Allah : dengan mencemarkan Bait Allah sama juga mereka merendahkan Allah Bapa sendiri. Bait Allah adalah tempat umat-Nya berdoa dan bertemu dengan Allah, Bait Allah adalah rumah yang disediakan bagi umat untuk memprioritaskan Allah, tetapi mereka telah menjadikan Bait Allah untuk memprioritaskan materi. Persoalannya adalah kejahatan dan penyelewengan besar-besaran menyusup ke dalam Bait Allah melalui perbuatan orang-orang yang mengambil untung melalui ibadah sehingga tempat ibadah menjadi tercemar akibat terjadinya jual beli dan tukar-menukar uang di Bait Allah. Bait Allah adalah Rumah Doa ( tempat penyembahan dan memberikan persembahan dan tempat berdoa serta mendengarkan firman Tuhan).

4). Yesus mengasihi orang lemah dan tak berdaya, Tuhan Yesus tidak hanya menentang penyalahgunaan Bait Allah seperti ini, Ia ingin mengembalikan fungsi Bait Allah sebagai Rumah Doa. Dia mengusir semua orang yang berjual beli keluar dari Bait Allah, Dia lalu mengundang mereka yang buta dan timpang untuk masuk. Yesus menyembuhkan orang-orang buta dan timpang, orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk ke dalam istana Daud (2samuel 5 : 6-8) tetapi mereka diizinkan masuk ke rumah Bait Allah, sebab kehormatan dan keagungan Bait-Nya tidak terletak pada segala kemegahan yang bisa ditemui dalam istana para raja.

5). Orang Buta dan Timpang dan Anak-anak adalah sekelompok orang yang tidak diperhitungkan dan sekarang mereka beroleh kelegaan. Kristus lebih memilih orang-orang buta dan timpang dari pada orang-orang yang berjual beli, Kristus melawan parah Imam yang salah dan memihak pada anak-anak karena anak-anak itu ada di Bait Allah, anak-anak itu bersorak, Hosana Bagi Anak Daud dan Tuhan Yesus mau mendengarkan seruan mereka. Amin

Ringkasan Khotbah Pdt. Anthonetha Manobe,S.Th

BERANI   MENGAKU

JIka kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,

Sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita

Dan menyucikan kita dari segala kejahatan

{1 Yohanes 1:9}

 

Aku sangat takut membuat kesalahan lebih daripada yang lain. Saat aku tidak sengaja melakukan kesalahan, aku diam dan berharap tidak akan ada yang tahu.Aku masuk kedunia bisnis berusia 50-an tahun. Suatu hari, aku membuat suatu kesalahan saat bekerja, dan atasanku siap menginformasikan bahwa tidak ada toleransi bagi pelakunya. Dengan menekan perutku, aku menarik napas dalam-dalam, menyela pembicaraan, dan mengaku, “ini adalah salahku. Aku tidak memberikan informasi yang benar.” Keheningan memenuhi ruangan. Atasanku menatapku seakan tak percaya. Awalnya aku siap untuk omelan yang akan aku terima, tetapi aku merasa perutku lega. Mengakui kesalahan membuat kedamaian bagi jiwaku.Pengakuan memberikan kita rasa damai dan mengembalikan kita pada hubungan yang benar dengan Allah. Semakin cepat kita mengakui dosa kita, semakin berkurang waktu yang kita habiskan dengan dinding yang memisahkan kita dengan Allah. Tidak mengakui kesalahan hanya akan menciptakan dinding diantara hubungan pribadi kita dengan orang lain. Orang yang kepadanya kita berbuat salah mungkin tidak menyadari bahwa kita bersalah, tetapi ketakutan jika kesalahan kita itu ketahuan dapat menghancurkan persahabatan kita. Pemulihan dengan Allah dan orang lain itu di mulai dengan pengakuan. Kebebasan justru datang ketika kita mengakui ketidaksempurnaan kita.

 HATI YANG JUJUR MENGARAHKAN PADA PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH DAN SESAMA

 

Khotbah pada warta jemaat GMIT Agape 27 April 2014

NYANYIAN DALAM GELAP

 

Ada dua jenis burung kecil yang dengan indah menggambarkan tentang semangat dalam hal bernyanyi. Pertama Skylark (Burung kecil berwarna coklat tua, yang menyanyi bila terbang tinggi di udara berasal dari Eropa, Asia dan Afrika Utara). Burung ini bangun pagi-pagi dan menyambut terbitnya matahari dengan kicauannya. Suaranya yang ramai terdengar seperti sorak-sorai dalam nyanyian.

Lainnya adalah bulbul. Burung kecil berwarna gelap ini bersembunyi di semak-semak dan tak banyak berkicau di siang hari. Namun ketika hari mulai gelap, ia akan berkicau dengan suara yang merdu, lembut dan menggugah dengan nyanyian malamnya.

Dalam hal kerohanian, seperti keadaan alam semesta, lebih banyak di jumpai penyanyi di siang hari daripada malam hari. Padahal sebetulnya kita dapat memuliakan Allah dengan tetap bernyanyi meski berada dalam gelap.

Memang kita suka memuji Tuhan di kala segala sesuatu berjalan lancar, tubuh sehat, keluarga bahagia, dan punya pekerjaan yang baik. Namun, apa yang terjadi bila pencobaan datang? Saat kesehatan terganggu, kesulitan ekonomi, hubungan dengan orang lain retak ditimpa tragedi, disinilah kemurnian iman di uji. Hanya orang yang sepenuhnya berserah kepada Kristus yang dapat tetap memuji dalam gelap.

Sebagai orang Kristen termanis yang pernah saya jumpai adalah orang-orang yang menderita, yang harus terbaring di tempat tidur atau di atas kursi roda, tetapi mereka telah belajar untuk tetap bernyanyi di saat gelap .

 

“JIKA ANDA TETAP DALAM SATU NADA DENGAN KRISTUS ANDA DAPAT TETAP BERNYANYI MESKIPUN DALAM GELAP”

Khotbah pada warta jemaat GMIT Agape  20 April 2014