header image
 

All posts in February, 2016

Bacaan: Kejadian 29:1-30

Tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.- Kejadian 29:20

Sebuah rumah sakit di Amerika sedang melakukan eksperimen yang cukup menarik. Sekelompok bayi dibelai selama sepuluh menit selama tiga kali sehari. Satu kelompok bayi yang lain tidak pernah mendapatkan belaian. Selang beberapa hari kemudian, ternyata berat badan bayi yang mendapatkan belaian menjadi dua kali berat badan bayi dalam kelompok yang tidak pernah dibelai. Faktanya, tanpa cinta bayi tidak akan tumbuh dengan sehat.

Kekuatan cinta sungguh luar biasa. Seperti itu juga jika kita mempratekkan kekuatan cinta terhadap pekerjaan yang sedang kita geluti. Sebagaimana tanpa cinta bayi tidak akan tumbuh dengan sehat, tanpa cinta pekerjaan kita juga tidak akan pernah berkembang. Hampir-hampir mustahil kita mengharapkan karir kita naik sementara kita tidak pernah mencintai pekerjaan kita. Sangat tidak mungkin bisnis kita bisa berkembang jika kita sendiri sudah merasa bosan terhadap bisnis kita tersebut.

Saya tahu rasanya jatuh cinta, karena saya mengalaminya saat pacaran dulu. Saya jadi sedemikain kreatif dalam mengekspresikan cinta. Saya begitu bersemangat dan sedemikian antusias pada saat kencan. Ketika mengalami masalah, saya tidak gampang menyerah. Itulah kekuatan cinta yang saya rasakan.

Saya bisa bayangkan betapa efektifnya pekerjaan yang sedang kita geluti, kalau kita mengerjakannya dengan penuh cinta. Kita akan bekerja dengan penuh semangat, penuh gairah, penuh kreatif, dan tidak gampang menyerah pada saat mengalami masalah. Kalau masih tidak percaya, cobalah amati mereka yang bekerja dengan penuh cinta, lalu bandingkan mereka yang bekerja tanpa rasa cinta sama sekali. Hasilnya akan jelas berbeda. Bagaimana dengan Anda? Apakah hari ini kita justru terjebak dengan rutinitas pekerjaan yang membosankan? Munculkan kembali rasa cinta kita terhadap pekerjaan kita sehingga kita kembali bergairah dalam melakukan pekerjaan kita hari ini.

Setiap pekerjaan akan menjadi efektif dan maksimal jika dikerjakan dengan penuh cinta.

Beberapa tahun yang lalu, pada suatu hari musim panas yang terik di Florida Selatan, seorang anak kecil memutuskan untuk pergi berenang disebuah tempat renang tua dibelakang rumahnya. Karena bergegas mau terjun kedalam air dingin, ia lari lewat pintu belakang, sambil meninggalkan sepatu, kaus kaki, maupun kemejanya.

Ia melompat kedalam air, tanpa menyadari bahwa selagi berenang ketengah danau, seekor buaya malah sedang berenang kearah tepian. Ibunya yang dirumah sedang melihat keluar lewat jendela ketika ia melihat mereka makin saling mendekati.

Dalam ketakutannya, ia berlari kearah danau, berteriak dan menjerit-jerit pada putranya sekuat tenaga. Mendengar suaranya, anak kecil itu jadi waswas dan berbelok balik menuju ibunya. Tapi sudah terlambat…

Ketika ia sampai pada ibunya, buaya itupun tepat mencapainya juga. Dari dok, tambatan, ibu itu menangkap tangan anak kecil itu tepat saat buaya itu menggigit kaki2nya. Itu memulai suatu pertarungan yang luar biasa diantara mereka berdua. Buaya itu jauh lebih kuat dari ibu itu, tetapi sang ibu terlampau bersemangat jua untuk begitu saja melepaskan. Seorang petani kebetulan sedang lewat, ia mendengar jeritan2nya,larilah ia turun dari truknya, membidik dan menembak mati buaya itu.

Mengagumkan sekali, setelah ber-minggu2 dirumah sakit, anak kecil itu terselamatkan. Kakinya memang sangat amat terluka, penuh parut marut akibat serangan ganas hewan itu, dan pada tangannya, ada goresan garutan dalam sekali akibat kuku-kuku ibunya yang menancap kedalam dagingnya saat ia terus bertahan menyelamatkan putranya yang ia cintai.

Reporter surat kabar yang mewawancarai anak itu setelah trauma itu, bertanya apakah ia mau menunjukkan bekas2 lukanya. Anak itu menaikkan celana kakinya. Kemudian, nyata sekali ia berbangga, katanya pada reporter itu, “Tapi coba lihat tangan2ku. Ada juga parut2 bekas luka
ditanganku. Aku dapatkan ini sebab ibuku tidak melepaskan [aku].”

Anda dan aku bisa menyamakan diri kita dengan anak kecil itu. Kitapun punya luka2. Tidak, bukan akibat gigitan buaya, atau apapun yang sedramatis begitu. Tapi akibat luka2 masa lalu yang menyakitkan. Beberapa diantaranya begitu buruk sekali dan telah membuat kita begitu menyesalinya. Akan tetapi, beberapa luka2 itu, sahabatku, adalah karena Allah menolak
melepaskannya.

Ditengah pergumulanmu, Ia ada disana sambil terus memegangimu. Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah memcintaimu. Engkau seorang anak Allah. Ia mau melindungimu dan menyediakan segalanya. Tapi terkadang kitalah yang secara bodoh dungu melangkah kedalam situasi berbahaya. Kolam renang hidup kita penuh dengan mara bahaya – dan kita lupa bahwa musuh sedang menunggu untuk menyerang. Disaat itulah mulai ada peperangan, dan sekiranya kau dapatkan parut2 luka cinta kasihNya pada tangan2mu, bersyukurlah, sungguh, amat bersyukurlah. Ia tidak pernah dan tidak akan – melepaskanmu.

Kalau kau melihat seseorang tanpa senyum, stop…. berilah padanya punyamu (:-) . Allah telah memberkatimu, sehingga engkau boleh menjadi berkat bagi orang lain. Kau tak pernah tahu dimana seseorang ada didalam kehidupannya dan apa saja yang sedang atau akan dilewatinya.

2 Petrus1:5-8 … menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Koyakkanlah Hatimu
Yoel 2 : 12-13
Pdt.Ronny Runtu,S.Th
Stefanus,Paulus,Petrus dan Polikarpus adalah tokoh-tokoh besar dalam alkitab dan sejarah gereja,yang tetap teguh/kokoh bertahan dan menjalani penderitaan karena iman kepada Yesus Kristus.
Kitab Yoel 1 berisi ucapan profetis yang diucapkan saat terjadi malapetaka besar,diserang belalang (Yoel 1:4) dan kekeringan (Yoel 1:10-12).Kehancuran apa yang digambarkan dalam perikop ini?
• Serbuan belalang yang luar biasa (1:4) telah menimbulkan kerusakan yang amat parah dibidang pertanian bangsa Yehuda (1:7-12).Kerusakan tersebut membuat persediaan bahan makanan habis dan perekonomian bangsa hancur.Tidak adanya gandum,anggur dan minyak membuat upacara korban sajian (yang memakai tepung dan minyak)dan korban curahan(yang menggunakan anggur) terpaksa tidak bisa diselenggarakan (1:9,13; bandingkan dengan Imamat 2,Keluaran 29:40 ;Bilangan 28:7,14).Serangan belalang yang mengerikan ini,yang digambarkan seperti pasukan yang menyerbu 2:1-11),dihubungkan dengan hari Tuhan,hari saat Tuhan sendiri datang melaksanakan penghakiman.Tak ada seorang pun yang dapat bertahan(2:11).
• Yang lebih parah dari serbuan belalang adalah kondisi kerohanian bangsa Yehuda.Hubungan mereka dengan Tuhan telah hancur karena mereka telah meninggalkan Tuhan.Karena itu belalang dan kekeringan adalah alat penghukuman Tuhan untuk menegur bangsa yang tidak taat(bandingkan dengan Ulangan 28:38 ; Amos 4 : 9).
Pelajaran dari musibah “belalang dan kekeringan” :
• Yoel menyerukan pertobatan yang sungguh kepada Allah
 Mereka diminta untuk meratap (1:8),berkabung (1:13),berpuasa (1:14),berseru,dan berbalik kepada Tuhan (2:12,13,17).
 Petobatan adalah kinci pemulihan: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu”
• Allah menerima pertobatan dan mendengar doa yang tulus,karena itu Allah berbelas kasih kepada mereka.Allah sendiri yang memulihkan dan memuliakan umat-Nya,subur sejahtera (bandingakn Yoel 3).
Selalu ada kekuatan/penghiburan ditengah-tengah kesukaran zaman,marilah pandang kedepan,kepada Allah,Tuhan sang Pemulih kehidupan.Amin.

Khotbah pada ibadah rutin Komisi Wanita,Rabu 3 Januari 2016

HANYA SEBUAH KELING

Hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya suka damai, lembut … tidak memihak dan tidak munafik (Yakobus 3:17)

Bacaan: Yakobus 3:13-18

Para ilmuwan telah sepakat bahwa keling yang cacat merupakan penyebab tenggelamnya kapal Titanic yang “tak dapat tenggelam” itu. Menurut para peneliti yang baru-baru ini menyelidiki bagian-bagian kapal yang berhasil dikumpulkan dari puing-puing Titanic, keling kapal yang terbuat dari besi tempa, bukannya baja, menyebabkan badan kapal terbuka seperti resleting. Nasib Titanic membuktikan bahwa menghabiskan uang untuk peralatan mewah dan promosi publik, tetapi mengabaikan bagian-bagian yang “kecil” adalah tindakan bodoh.

Dalam beberapa hal, gereja hampir sama seperti kapal, dan banyak orang di dalam gereja bertindak sebagai keling kapal. Meskipun keling sepertinya tidak penting, merekalah yang menyatukan bagian-bagian kapal dan menjaganya agar tetap mengapung.

Banyak orang merasa tidak penting, bahkan perasaan itu juga menyerang orang-orang kristiani, dan beberapa orang melakukan hal-hal yang menyakitkan untuk membuat mereka merasa penting. Yakobus berkata, “Di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat” (3:16). Orang-orang yang terkorupsi oleh keinginan duniawi akan kecantikan, kekayaan, dan kekuasaan dapat meruntuhkan gereja-gereja besar, tetapi orang-orang yang murni dan tak bercacat (1:27) menyatukan gereja.

Sebagai anggota gereja, kita harus menjadi “keling-keling” yang tak bercacat. Jika kita murni (Yakobus 3:17), kuat (Efesus 6:10), dan berdiri teguh (1 Korintus 15:58), kita akan dipakai Tuhan untuk menjaga kapal-Nya agar tetap mengapung di tengah krisis.

ADALAH HAL YANG BESAR UNTUK SETIA DALAM HAL-HAL YANG KECIL

Disadur dari Renungan Harian Kita

TRANSFORMASI DIRI SEBAGAI REMAJA KRISTEN
FILIPI 3 :12-16
Pdt.Deasy Tatengkeng,S.Th
Dalam bacaan ini kita dapat melihat dan mengenal secara dekat kehidupan masa lalu Rasul Paulus dan masa depannya yang diubahkan oleh Kristus.Dari apa yang disakssikan oleh Rasul Paulus tentang kehidupannya sebagai sebuah kebenaran iman,kita diarahkan untuk memiliki sebuah cara pandang kehidupan dan iman yang bernilai,berdampak dan memberi inspirasi bgi orang lain.
Rasul Paulus mencapai puncak kehidupan yang bernilai itu karena ia menemukan tujuan hidupnya dan mengupayakan kelangsungannya dengan segenap hati.Ia melandaskan tujuan hidupnya pada Kristus.Dari apa yang dicapai rasul Paulus ini,apa refleksi iman yang dapat kita buat untuk menolong diri kita dalam mencapai tujuan Allah?
1.Belajar melupakan rintangan masa lalu
2.Berlari mengejar tujuan Allah
3.Yesus pengubah masa lalu dan penentu masa depan
Tidak sedikit orang yang masih terpaku pada masa lalunya.Ia dihantui masa lalu,sehingga hidupnya hanya terpaku pada masa lalu saja.Fokus pada masa lalu membuat kita tidak bisa menikmati anugerah masa kini.Bahkan membuat kita tidak mampu melihat masa depan yang sungguh penuh harapan.Fokus pada masa hanya akan membuat kita :
1.Semakin tertekan dan mengeluh akan keadaan masa kini
2.Mengikat kita untuk tidak bergerak maju dan melakukan apa-apa
3.Menguras energi dan mengeryitkan kening kita
4.Tidak membri kontribusi yang baik pada masa depan
Dengan demikian,bersama Kristus sebagai penentu masa depan kita,dengan berani dapat berkata selamat tinggal masa lalu karena aku mampu menguasai masa depan.Selamat tinggal masa lalu karena bersama Yesus Kristus Tuhan,tangan-Nya menuntun kita fokus pada apa yang ada didepan,yakni perubahan hidup menuju masa depan yang penuh harapan.Amin.
Khotbah pada ibadah rutin Komisi Remaja,Minggu 31 Januari 2016

“PENGAMPUNAN”

(MATIUS 18: 21-35)

Mengampuni, mengampuni lebih sungguh, karna Tuhan yang lebih dulu mengampuni kita. Ketika kita melihat teks bacaan firman Tuhan ini hal mengenai pengampuan sangat penting. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang hal pengampunan ini kepada Petrus, ketika Petrus dengan sangat bangga menanyakan kepada Tuhan, Tuhan saya harus mengampuni saudara saya yang bersalah kepada saya itu berapa kali, 7 kali kah? Tetapi Yesus menjawab Petrus bukan 7 kali tetapi 70 X 7 kali. Tetapi bukan soal angka 490 kali, tetapi menyangkut sebuah kesempurnaan bahwa pengampunan itu harus mengampuni sampai sempurna secara terus menerus. Ada utang yang harus dilunasi, tetapi bukan soal utang uang, melainkan utang dosa, karna pengampunan berkaitan dengan kerajaan sorga. Jadi siapa yang tidak bisa mengampuni, maka ia tidak akan masuk dalam kerjaan sorga.

Apa pentingnya mengampuni

  1. kenapa harus mengampuni, karna ketika kita tidak mengampuni kita berdoa maka kita berdosa kepada Tuhan (matius 5:23-24).
  2. ketika kita tidak mengampuni maka kita tidak akan memahami karya penebusan kristus di atas kayu salib (paskah tanda kemenangan).
  3. kenapa kita harus mengampuni dan berdamai? karna kalau kita tidak berdamai dan mengampuni maka merusak kesatuan Tubuh Kristus (bait Allah).
  4. Ketika kita tidak mengampuni maka kita memberi kesempatan kepada iblis untuk menguasai kita untuk melakukan hal yang tidak

Apa hasil dari pengampunan: hasil dari pengampunan itu adalah kita dibebaskan dari kemarahan, kebencian, kepahitan, dan keinginan untuk membalas dendam. Hati kita dipulihkan oleh Roh Kudus maka berkat Tuhan akan mengalir kedalam hidup kita karena kita sedang hidup dalam ketaatan dan kedamaian. Setelah kita mengetahui hasil dari pengampunan maka ada beberapa catatan mengenai Prinsip dari pengampunan yaitu:

  1. Prinsip dari Pengampunan itu adalah: pengampunan membuat orang hidup dalam perdamain, sedapat-dapatnya kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang (roma 12: 18-19). Prinsip utama ketika kita mengampuni, kita harus melangkah secepat mungkin dan sejauh mungkin menuju perdamaian dengan orang yang bersalah pada kita. prinsip ini tidak berarti kita tidak boleh menetapkan batas-batas untuk melindungi diri sendiri atau orang lain dari terluka atau merasa dilecehkan.
  2. Prinsip pengampunan itu melepaskan kita dari Kepahitan karna kepahitan menghasilkan penghakiman: kepahitan, kemarahan dan sakit hati bukan hanya untuk merusak hati kita, namun juga akan memberikan kesempatan bagi kita untuk melakukan penghakiman kepada orang lain. Jika sudah masuk kedalam penghakiman akan kembali lagi kepada kepahitan dan kemudian kepahitan kembali lagi kemarahan dan seterusnya.

Bagaimana kita dapat melakukan Proses dari mengampuni, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam proses mengampuni:

  1. Persiapan : kita perlu menghadapi kenyataan bahwa orang lain bersalah, dan hati kita sangat terluka karena kesalahannya (sadar hal ini). Kita perlu datang kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya supaya Tuhan mempersiapkan hati kita untuk mengampuni (jadi kalau bisa mengampuni itu karena Tuhan yang berkerja dalam Hati kita).
  2. Pengampunan sebagai pelepasan: kita harus melepaskan perasaan negatif terhadap orang lain (kemarahan, kebencian, kepahitan, dsd). Kita harus melepaskan hak untuk membalas dendam tetapi kita berdo’a untuk Tuhan yang membalas, kita harus melepaskan sikap menghakimi yang telah kita lakukan terhadap orang lain.
  3. Pengampunan sebagai pertukaran kado antara manusia dengan Tuhan: kita membuka hati kita dan menyerahkan perasaan negatif dari hati kita kepada Allah. Kita mengundang Roh Kudus untuk memenuhi hati kita dengan sukacita, damai sejahtera, dan kasih.

Penting sikap dari orang yang diampuni adalah :ayat 31-34. Perubahan sikap mengoreksi diri, apa yang membuat orang marah kepada kita atau kita marah kepada orang lain, hargai pengampunan dan Hidup dengan lebih baik supaya hidup kita menjadi suka cita bagi keluarga kita, orang lain, dan terutama bagi nama Tuhan. Amin

Ringkasan Kotbah : Anthonetha Manobe, S.Th

    Newer Entries »