header image
 

All posts in February, 2016

Pada ibadah rutin kali ini,selain penyampaian firman Tuhan yang disampaikan oleh Ev.Ellen Amalo,S.Pd.K dengan tema “Kesempatan Kedua”,ibu-ibu juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam pembagian 3 kelompok diskusi,sesuai dengan jumlah pertanyaan,yaitu :

  1. Apakah ibu-ibu bersedia menerima mantan pembantu yang bersalah (mencuri),tetapi sudah bertobat?
  2. Apakah semua orang layak mendapat kesempatan kedua?
  3. Seorang istri yang berdoa bagi suaminya yang sudah meninggalkannya selama beberapa tahun karena selingkuh,kemudian suaminya kembali tetapi 2 tahun kemudian dia ulangi lagi dengan orang lain.Apa saran ibu-ibu bagi ibu ini?

Diharapkan dengan diskusi bersama seusai penyampaian firman Tuhan,ibu-ibu dapat lebih memahami firman yang disampaikan dan mampu melakukannya dalam hidup setiap hari.Amin.

 

Diskusi Kelompok

 

Kesempatan Kedua

Filemon 1 : 1-25

kesempatan kedua

Oleh : Ev.Ellen Amalo,S.Pd.K

Pendahuluan :

Tidak semua orang mendapatkan kesempatan kedua.Apa itu kesempatan kedua ? Mengapa disebut  kedua? Mengapa bisa ada kesempatan kedua?

Belajar dari surat Filemon

Surat Filemon adalh surat pribadi dari Paulus kepada filemon,tetapi disampaikan kepada beberapa orang,bukan hanya kepada Filemon.Isi surat mengarah kepada Filemon secara pribadi,akan tetapi di alamat surat tertulis bukan hanya kepada Filemon tetapi juga kepada Apfia (diperkirakan sebagai istri Filemon),Arkhipus dan jemaat dirumah Filemon.Bahkan surat ini juga bukan dari Paulus saja secara pribadi,tetapi Paulus dan Timotius.

Permintaan Paulus kepada Filemon untuk memberikan kepada Onesimus kesempatan kedua,juga sebenarnya merupakan kesempatan kedua juga bagi Filemon untuk mengubah pandangannya terhadap hambanya itu.

Dalam surat-surat Paulus dia menenkankan tentang keseimbangan hidup tuan dan hamba.Seorang tuan harus menjadi tuan yang baik dan sebagai hamba harus menempatkan diri sebagai hamba yang baik.Ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang tidak menghargai hamba atau pelayan.

Filemon diberi kesempatan untuk mengampuni Onesimus (ayat 10),dan menerima kembali Onesimus sebagai hambanya.Paulus mengajak Filemon untuk berbagi hidup dengan Onesimus.Atau dengan orang lain sebagai bukti pertumbuhan imannya kepada Tuhan.Jadi dalam persekutuan,bukan saja berbagi barang atau uang atau sesuatu yang berharga,tetapi juga diajarkan tentang berbagi hidup ini.

Hidup lebih penting dari apapun yang ada (makanan,pakaian dan sebagainya),jadi harus kita ingat bahwa kebutuhan utama kita bukan saja makanan,minuman,pakaian dan berbagai fasilitas lainnya.Seperti halnya yang ditunjukkan oleh Yesus,Dia bukan hanya berbagi lewat memberikan makan,memberikan kesembuhan sampai kebangkitan,tetapi Dia juga berbagi hidupnya bagi dunia.

Pada saat yang sama Onesimus juga diberi kesempatan kedua untuk megubah hidupnya,untuk bertobat dan menunjukkan integritas dirinya didepan Filemon sang tuan.

Khotbah pada ibadah rutin Komisi Wanita,Rabu 24 Februari 2016

Tahukah Anda cerita di balik terciptanya sajak “FOOTPRINTS“. Sajak itu telah menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia. Namun tidak banyak orang mengetahui siapa pengarang sajak itu. Juga tidak banyak orang tahu apa latar belakang lahirnya sajak itu. Lebih-lebih lagi tidak banyak orang tahu bahwa sajak yang berjudul “Jejak” (aslinya : “Footprints“) sebenarnya adalah buah pena masa berpacaran di suatu senja di tepi danau.
Pengarang sajak itu adalah Margaret Fishback, seorang guru sekolah dasar Kristen untuk anak-anak Indian di Kanada. Margaret sangat pendek dan kecil untuk ukuran orang Kanada. Tinggi badannya hanya 147 cm. Tubuhnya ramping dan wajahnya halus seperti anak kecil. Karena itu walaupun ia sudah dewasa dan sudah menjadi ibu guru ia sering diberi karcis untuk anak-anak kalau berdiri di depan loket atau kalau naik bis. Margaret dibesarkan dalam keluarga yang bersuasana hangat dan penuh kasih.

Namun ada beberapa peristiwa yang terasa pahit dalam kenangan masa kecilnya. Yang pertama adalah pengalamannya ketika ia menjadi murid kelas satu sekolah dasar. Ia mempunyai kenangan buruk tentang gurunya.Margaret berlogat Jerman karena ayahnya berasal dari Jerman. Lalu tiap kali Margaret melafalkan sebuah kata Bahasa Inggris dengan logat Jerman, jari-jari tangannya langsung dipukul oleh gurunya dengan sebuah tongkat kayu. Tiap hari jari-jari tangan Margaret memar kemerah-merahan. “Jangan bicara dengan logat Jerman. Pakai logat yang betul, kalau tidak … !”

Itulah ancaman dan amarah yang didengar Margaret setiap hari. Dan ia sungguh takut. “Tiap hari aku berangkat ke sekolah dihantui oleh rasa takut. Aku heran mengapa aku dimarahi. Apa salahku ? Apa salahnya orang berbicara dengan logat Jerman ? Baru kemudian hari aku tahu bahwa pada waktu itu sedang berlangsung Perang Dunia II, sehingga orang Jerman dibenci di Amerika dan Kanada,” ucap Margaret mengenang masa kecilnya.

Kenangan pahit lain yang diingat Margaret adalah tentang dua teman perempuannya di kelasnya. “Aku akrab dengan semua teman dan mereka senang bermain dengan aku, kecuali dua orang teman perempuan yang kebetulan berbadan besar.

Kedua teman itu sering menjahati aku. Untung ada seorang teman laki-laki yang selalu melindungi aku. Namun pada suatu hari teman laki-laki itu tidak masuk ke sekolah. Lalu kedua teman perempuan yang berbadan besar itu menjatuhkan aku dan duduk di atas perutku sambil menggelitiki aku.Aku kehabisan nafas. Untung tiba-tiba ada orang yang lewat sehingga aku dilepas. Langsung aku lari ketakutan sampai aku jatuh dan pingsan. Selama beberapa hari aku terbaring sakit. Tetapi yang lebih parah lagi, selama beberapa bulan aku ketakutan,” kenang Margaret. Juga tentang masa dewasanya Margaret mempunyai pengalaman yang menakutkan. Pada suatu siang yang bercuaca buruk, ketika ia sedang mengajar di kelas, tiba-tiba jendela terbuka dan petir menyambar sekujur tubuh Margaret. Ia jatuh terpental di lantai. Setelah dirawat di rumah sakit, ia tetap mengidap penyakit yang tidak tersembuhkan.

Urat syarafnya terganggu sehingga ia sering bergetar. Bukan mustahil semua pengalaman buruk itu turut mewarnai lahirnya sajak “Jejak” ini, yang dikarang oleh Margaret ketika ia sudah mempunyai tunangan yang bernama Paul. Hari itu Margaret dan Paul berangkat menuju suatu tempat perkemahan di utara Toronto untuk memimpin retret. Di tengah perjalanan, mereka melewati danau Echo yang indah.”Mari kita jalan di pantai,” usul Margaret.

Dengan semangat mereka melepaskan sepatu lalu berjalan bergandengan tangan di pantai pasir. Ketika mereka kembali dan berjalan ke arah mobil mereka, dengan jelas mereka mengenali dua pasang jejak kaki mereka dipasir pantai. Namun di tempat-tempat tertentu gelombang air telah menghapus satu pasang jejak itu. “Hai Paul, lihat, jejak kakiku hilang,”seru Margaret.

“Itukah mungkin yang akan terjadi dalam impian pernikahan kita? Semua cita-cita kita mungkin akan lenyap disapu gelombang air,” lirih Margaret. “Jangan berpikir begitu,” protes Paul. “Aku malah melihat lambang yang indah. Setelah kita menikah, yang semula dua akanmenjadi satu. Lihat itu, di situ jejak kaki kita masih ada lengkap dua pasang.” Mereka berjalan terus. “Paul, lihat, di sini jejakku hilang lagi.” Paul menatap Margaret dengan tajam, “Margie jalan hidup kita dipelihara Tuhan. Pada saat yang susah, ketika kita sendiri tidak bisa berjalan, nanti Tuhan akan mengangkat kita. Seperti begini…” Lalu Paul mengangkat Margaret yang bertubuh kecil dan ringan itu dan memutar-mutarnya.

Malam itu setibanya mereka di tempat retret, Margaret yang adalah pengarang kawakan menggoreskan pena dan menuangkan ilham pengalamannya tadi di pantai. Kalimat demi kalimat mengalir. Dicoretnya sebuah kalimat, diubahnya kalimat yang lain. Ia berpikir, menulis, termenung, mencoret, menulis lagi, termenung lagi, mencoret lagi… Seolah-olahbermimpi, dalam imajinasinya ia merasa berjalan bersama dengan Tuhan Yesus di tepi pantai. Ketika berjalan kembali ia melihat dua pasang jejak kaki, satu pasang jejaknya sendiri dan satu pasang jejak Tuhan.Tetapi… dan seterusnya. Margaret melihat lonceng. Pukul 3 pagi ! Cepat-cepat diselesaikannya tulisannya, lalu ia tidur.

Keesokan harinya, begitu bangun, ia langsung membaca ulang tulisannya. Ah, belum ada judulnya. Margaret berpikir sejenak lalu membubuhkan judul “Aku Bermimpi”. Ia mengubah beberapa kata dan kalimat. Dan lahirlah sajak yang sekarang kita kenal dengan judul “Jejak“.

Pada hari itu juga dalam kebaktian, sajak itu dibacakan Paul. Paul berkata, “… ada saat di mana kita merasa seolah-olah Tuhan meninggalkan kita. Musibah menimpa kita dan jalan hidup kita begitu sulit. Kita bertanya mengapa Tuhan tidak menolong kita. Sebenarnya Tuhansedang menolong kita. Tuhan sedang mengangkat kita.”

Lalu Paul membacakan sajak karya Margaret :

—————–
One night I dreamed a dream. I was walking along the beach with my Lord.

Across the dark sky flashed scenes from my life.

For each scene, I noticed two sets of footprints in the sand, One belong to me and one to my Lord.

When the last scene of my life shot before me, I looked back at the footprints in the sand.

There was only one set of footprints.

I realized that this was the lowest and the saddest times of my life.

This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma. “Lord, You told me when I decided to follow, You would walk and talk with me all the way. But I’m aware that during the most troublesome times of my life, There is only one set of footprints. I just don’t understand why, when I need You most, You leave me.”

He whispered, “My precious child, I love you and will never leave you never, ever, during your trials and testings. When you saw only one set of footprints, It was then that I carried you.”
—————–

Seluruh peserta retret duduk terpaku mendengarnya. Mereka termenung menyimak kedalaman arti yang terkandung sajak itu. Sekarang pun tiap orang termenung setiap kali membaca sajak itu. Sajak itu mengajak kita menelusuri perjalanan hidup kita.

Dalam perjalanan itu telapak kaki kita dan telapak kaki Tuhan Yesus membekas bersebelahan. Tetapi pada saat-saat dimana musibah menimpa dan perjalanan menjadi sulit serta berbahaya, ternyata yang tampak hanya telapak kaki Tuhan. Telapak kaki kita tidak tampak, padahal telapak kaki Tuhan membekas dengan jelas.

Mana telapak kaki kita ? Telapak kaki kita tidak ada, sebab pada saat-saat seperti itu kita sedang diangkat dan digendong Tuhan.

PHP (Pemberi Harapan Palsu)

Yosua 24 : 14-15

PHP

Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

 

Sebelum berbicara tentang PHP,kita perlu tahu terlebih dahulu apa yang dimaksdu palsu itu.Palsu adalah :

  1. Tidak tulen/tidak sah (mis.Ijasah Palsu)
  2. Tiruan (mis.gigi,kunci)
  3. Gadungan (mis.polisi,tentara,wartawan)
  4. Curang/tidak jujur
  5. Sumbang (mis.suara)

Lalu,jika kita sudah tahu apa itu palsu,maka sekarang apa yang dimaksud dengan PHP?Kita perlu tahu terlebih dahulu ciri-ciri PHP yaitu :

  1. Suka berjanji (mulut manis)
  2. Tidak suka menerima tanggungjawab
  3. Suka menghindar

Jika kita sudah mengetahui ciri-ciri PHP,maka kita perlu melakukan langkah-langkah untuk menghindari orang PHP,yaitu :

  1. Jangan terlalu berharap
  2. Jangan cepat percaya
  3. Kenali sifat
  4. Jangan bergantung padanya

Berikut adalah pesan firman Tuhan untuk orang PHP :

  1. Jadilah orang yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan (seperti Yosua).Jika menjadi orang yang takut Tuhan,otomatis kita akan merasa malu untuk mengingkari janji.Takut Tuhan akan menolong setiap orang untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
  2. Ibadah kepada Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas (bukan dengan embel-embel/ada udang dibalik batu).Kita harus sadar bahwa Tuhan itu sangat baik dalam hidup kita,dan melayani Nya adalah suatu keharusan.
  3. Punya prinsip (seperti Yosua yang tidak ikut-ikutan)
  4. Bertanggungjawab (perkataan sama dengan perbuatan)

Pilihan ada pada kita semua.Apakah kita mau menjadi PHP (Pemberi Harapan Palsu) atau PHPs (Pemberi Harapan Pasti).Tetapi ingat ! Segala yang palsu bersifat sementara.Sedangkan yang pasti itu berasal dari Tuhan.Marilah,ambil komitmen itu,untuk menjadi si Pemberi Harapan Pasti,dan bukan Palsu.Amin.

 

Khotbah pada ibadah rutin komisi Remaja,Minggu 21 Februari 2016

 

 

CEKATAN…?? WASPADA!!!!

(AMSAL 30 : 24-28)

PDT.YANDHI MANOBE,S.Th

Saudara-saudara yang dikasihi dalam Tuhan Yesus, ada pepatah yang berbunyi : semakin ke atas monyet memanjat pohon, maka anda akan semakin jelas melihat pantatnya. Artinya : jika anda menggunakan segala energy dan bakat mereka, maka mereka akan semakin sukses dan populer. Sebagai orang Tionghoa yang percaya bahwa peruntungan Shio nya akan berubah setiap Tahun, untuk itu tak sedikit dari mereka yang rela mengeluarkan uang yang banyak dengan mencari Ahli Fengshui untuk sekedar melihat bagaimana peruntungan di tahun Monyet Api ini. Terutama soal karir, asmara, keuangan, kesehatan, perjalanan, keluarga (mereka rindu sukses).

Shio Monyet menempati posisi kesembilan dalam Zodiac Cina. Orang yang lahir pada Tahun Monyet biasanya mempunyai karakteristik tertentu seperti: rasa ingin tahu, kenakalan, ceria, energik, fleksibel, percaya diri, karismatik, loyal dan berjiwa pemimpin. Humoris dan trampil dalam segala permainan merupakan cirri khas mereka. Meskipun niat mereka selalu baik, namun terkadang akibat perbuatan isengnya ini cenderung membuat sakit dan melukai perasaan orang lain. Mereka adalah pemecah masalah, suka bekerja sama dalam kelompok sekaligus menunjukkan kemandirian yang berhubungan dengan prestasi, mudah bergaul dan inovatif. Dalam beraktivitas, mereka sangat gesit, suka cita, gemar olah raga dan pecinta alam. Mereka bahkan bersedia untuk menempatkan bisnis mereka sendiri untuk membantu orang lain. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk pengetahuan dan memiliki kenangan yang sangat baik. Ketika berkomunikasi, mereka tidak suka dikontrol dan memiliki keinginan yang kuat untuk menampilkan diri. Mereka akan menunjukan kreativitas yang luar biasa dalam pekerjaan mereka.

Ada 4 binatang yang terkecil di bumi :

  1. Semut : semut adalah bangsa binatang yang diciptakan begitu lemah dan diciptakan bukan untuk makan saja tetapi bangsa yang menyediakan makanannya di musim panas.
  2. Pelanduk : bangsa yang lemah tetapi yang membuat rumahnya dibukit batu. Pelanduk juga bangsa yang memiliki perlindungan,walaupun secara jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan semut dan belalang. Poin ini lebih memfokuskan pada pribadi dalam lingkup yang lebih kecil: suami-istri, orang tua dan anak (keluarga).
  3. Belalang : yang tidak mempunyai Raja, namun semuanya berbaris dengan teratur. Belalang melahap makanan, mereka datang tanpa raja tetapi memiliki kekuasaan!
  4. Cicak : yang dapat kau tangkap dengan tangan tetapi yang juga ada di istana-istana raja. Cicak juga bangsa yang memilih jalan lain (bukan asal dapat jalan) tetapi sabar disetiap rumah. Cicak mempunyai keistimewaan bisa berjalan di plafon dengan berbalik,cicak juga mempunyai ketelitian dan akurat, cicak tidak bisa terbang, tetapi makan nyamuk yang bisa terbang.

Untuk Sukses Manusia butuh Amsal dan Hikmat :

  1. Arti kata “Amsal” adalah tulisan yang ringkas tetapi tajam; kalimat asalnya juga mengandung arti mengatur, mendisiplinkan secara umum disebut “etika”. Amsal berguna bagi semua manusia-orang dewasa, pemuda-pemudi, pria-wanita supaya mereka belajar takut kepada Tuhan.
  2. Hikmat diperlukan oleh setiap manusia untuk menemukan atau jalan keluar bagi semua persoalan yang dihadapi. Firman Tuhan adalah sumber hikmat yang benar, bukan mencari hikmat dunia yang malah menjauhkan kita dari Tuhan! Amin

 

Ringkasan Kotbah : Pdt. Yandi Manobe, S.Th pada ibadah perayaan Imlek tanggal 14 Februari 2016

Daniel 6: 11
… tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

 

Mari kita melihat Daniel beberapa saat. Daniel adalah seorang seorang pemimpin besar dari Kerajaan Persia, ia yang bertanggung jawab atas semua tugas-tugas Raja dan segala persoalan pemerintahan. Sekarang apabila ada orang yang sangat sibuk, maka Daniel adalah orangnya. Namun diantara kesibukannya, ia menyediakan waktu untuk memisahkan diri dari semuanya itu dan berdoa tiga kali sehari.

 

Hal ini sangat menyentuh saya, seberapa sibukkah kita – sesungguhnya? Apakah yang sebenarnya kita lakukan?

Seperti ini, apabila kita mengabaikan hal-hal yang penting dari Tuhan, sesungguhnya kita sedang melakukan lebih dari apa yang diharapkanNya. Oleh sebab itu, susunlah kembali prioritas kita dengan teratur! Mari kita menjadi ‘orang yang berdoa’! Sebab banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan!

Sebuah surat kabar memuat wajah seorang wanita muda dengan wajah marah dan bermusuhan. Dibawah tulisan itu tertulis ucapan ibunya, “Saya ingin orang-orang tahu bahwa dia adalah orang yang baik.”

Perempuan itu dipenjara bersama suaminya karena dituduh menculik dan membunuh seorang penjual mobil. Kemudian mereka mencuri mobil pick up terbaru untuk melarikan diri.

 

Ibunya mengenal dia sebagai perempuan pekerja keras dan orangtua yang penuh pengabdian, yang menjadi sahabat terbaik baginya dan mereka sering berbagi cerita berdua. Namun para pembeli surat kabar mengenalnya sebagai pencuri, pecandu narkoba dan kaki tangan pembunuh.

 

Sebelum dicobai dan diuji dalam api, kita tidak akan tahu apakah kita orang baik atau bukan. Seringkali, kita kecewa dengan diri sendiri ketika tahu siapa sebenarnya diri kita. Namun ada sebuah pelajaran yang perlu Anda teladani dari Petrus. Ketika dia menyangkal Yesus tiga kali, pasti Petrus sangat kecewa. Namun dia bertobat dan datang kembali pada Yesus. Dalam Lukas 22:62 menulis, “Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.”

 

Petrus kecewa dan sedih pada dirinya, namun dia tidak berhenti sampai disitu. Dia bangkit kembali, dan di awal Kisah Para Rasul Petrus membuktikan kembali siapa dirinya. Dia bersaksi dan membawa ribuan jiwa kepada Kristus.
Kadang Allah membawa kita melalui pelajaran yang menyakitkan agar kita mengetahui siapa diri kita. Dan apa yang bukan diri kita. Agar kita dapat melihat kesetiaan kita yang bukan pada tempatnya… keinginan kita yang bukan main banyaknya… pendapat kita yang gila-gilaan… ketakutan kita… angan-angan kita yang kukuh… kecemburuan… kemarahan… sifat pengecut… kekikiran… keserakahan kita… kecenderungan kita untuk berbohong… sifat materialistis… kemampuan kita dalam menghancurkan… kecongkakan kita… dan banyak lagi hal lainnya.

 

Bila kita buta terhadap sifat dosa kita, kawah beruap dari dosa kesombongan yang jahat yang terpendam di dasar hati kita, maka kabar injil akan menjadi seperti omong kosong bagi kita. Kebaikan Allah tampak tidak ada hubungannya. Sampai kita terpojok di sudut yang kotor. Sampai ada tusukan kebenaran yang menyadarkan kita. Seorang pasien harus tahu bahwa penyakitnya akan membawa kepada kematian sebelum dia mampu menghargai kemampuan dokternya.

 

Kadang banyak orang merasa dirinya baik bahkan lebih baik daripada orang lain. Meskipun itu tidak pernah dikatakan, namun tindakannya seringkali menceritakan hal itu. Namun diberkatilah orang yang tahu bahwa dirinya tidak baik. Dia yang bersandar kepada Tuhan.

 

Kita tidak bisa menjadi baik tanpa Tuhan. Kecenderungan manusia adalah berbuah jahat, dan benih kebaikan itu hanya Anda dapat dari Tuhan. Jika Anda ingin berbuat baik dengan segenap hati, itu karena ada dorongan Roh Kudus dalam hati Anda.

 

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Mazmur 139:23-24

JADWAL  KEGIATAN PASKAH 2016
No Tanggal Jam Kegiatan
1 09-Mar-16 06.00 Wita Jalan Santai
2 13-Mar-16 10.30 Wita Donor Darah
3 20-Mar-16 10.30 Wita Bible Quiz
4 24-Mar-16 18.00 Wita Ibadah Refleksi
5 25-Mar-16 09.00 Wita Ibadah Jumat Agung + Doa Buka Puasa +Perjamuan
6 27-Mar-16 09.00 Wita Ibadah Perayaan Paskah

 

Syalom Sahabat Agape…Sejak 30 Januari 2016,sudah dimulai sebuah kegiatan latihan musik (gitar,kahun & keyboard) dan multimedia (Adobe Photoshop,Easyworship & Power Point) yang diprakarsai oleh Badan Pengurus Komisi Pemuda.Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan anak-anak remaja dan pemuda yang mempunyai talenta bermusik & talenta dibidang multimedia untuk melayani jemaat dan terutama Kristus.Latihan musik & multimedia yang berlangsung setiap hari Sabtu sore jam 15.00-18.00 wita ini terbuka untuk semua kalangan yang berminat dan mau belajar sungguh-sungguh,khususnya remaja & pemuda Agape.

 

Team Pengajar : Kak Moody Kontu,Koko Danny,Kak Christine,Kak Rucita & Kak Nando

Dalam ibadah rutin Komisi Remaja,Minggu 14 Februari 2016 yang bertepatan dengan hari Valentine,menjadi salah satu moment yang tepat untuk membahas cinta remaja,dan berbagai permasalahan serta solusi dari sudut pandang Alkitab.Dengan mengusung tema “Cinta Ditolak? Bersyukurlah ! menjadikan ibadah sekaligus perayaan hari Valentine ini sebagai moment yang pas,untuk mengupas tuntas mengapa para remaja harus bersyukur saat cintanya ditolak.Selain mendapatkan siraman firman Tuhan,para remaja Agape juga mengadakan acara games,tukar kado,serta pemilihan raja dan ratu.

 

Games & Pemilihan Raja-Ratu

« Older Entries