header image
 

All posts in September, 2015

Allah memenuhi janjinya

Tuhan Memenuhi Janji-Nya

Kejadian 21 : 1-7

 

Sikap Tuhan dalam memenuhi janji-Nya kepada Abraham membuat kita yakin bahwa Tuhan mampu melakukan segala yang terbaik bagi orang percaya.Dalam hal ini Tuhan menepati janji-Nya hanya bagi orang yang berharap penuh kepada-Nya.Orang itu juga harus mampu menerima,mengelola dan menyambut pemberian Tuhan tersebut menurut kehendak-Nya.Selain itu orang yang menerima janji Tuhan dalam hidupnya adalah orang yang percaya bahwa janji Tuhan yang ia terima mampu mengubah keadaan dan membawa sukacita dalam hidupnya.Oleh karena itu kita tidak perlu ragu kepada janji Tuhan,sebaliknya berpegang teguh kepada janji-Nya.Amin.

Waktu : 07.30-11.00 wita

Kecil A

Pembicara& MC : Ibu Orpa/Ayat Hafalan : Mazmur 111 : 5b / Kolektor : Lega/Jumlah Kehadiran : L/P : 5/5 orang

Kecil B

Pembicara : Nikita/Jumlah Kehadiran : P/L : 8/8 orang

Pratama

Pembicara & MC : Ibu Dewi / Kolektor : Kezia /Jumlah Kehadiran : L/P : 11/9 orang

Madya

Pembicara& MC : Ibu Thres /Kolektor : Ayumi /Jumlah Kehadiran: L/P : 3/11 orang

 

Allah meneguhkan janjinya

Tuhan Meneguhkan Janji-Nya

Kejadian 18 : 1-15

Dalam hidup ini kita sering diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang sulit sehingga membuat kita putus harap.Pemikiran manusia sangat terbatas yang membuat kita sering mengambil jalan pintas sesuai dengan pemikiran yang picik.Tuhanmau mengingatkan bahwa Ia ingat janji-Nya dan dapat memenuhinya apa pun yang terjadi.Tidak ada hambatan yang lebih besar dari kuasa Allah untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.Amin.

Waktu : 07.30-11.00 wita

Kecil A

Pembicara : Ibu Lenny/MC : Kak Cinthya/Kolektor : Cheril/Jumlah Kehadiran : L/P : 6/7 orang

Kecil B

Pembicara : Kak Elsin Bire/Jumlah Kehadiran : P/L : 16/7 orang

Pratama

Pembicara : Ibu Adelin Sumargo/ MC : Budhe/Kolektor : Berlin/Kenard/Jumlah Kehadiran : L/P : 10/13 orang

Madya

Pembicara& MC: Kak Thres /Jumlah Kehadiran: L/P : 6/10 orang

Abraham dan janji Allah

Tuhan Memberi Jaminan

Kejadian 14 : 17-15 : 6

Tuhan menyatakan jaminan penyertaan-Nya dalam kehidupan manusia tidak selalu dalam hal yang masuk akal,tetapi kadang dalam hal yang tidak masuk akal secara manusiawi.Tuhan mau menunjukkan kuasa-Nya yang besar yang sanggup menggenapi janji-Nya.Tuhan ingin agar manusia sungguh-sungguh percaya kepada-Nya dan berupaya untuk mengenal lebih dekat maksud Tuhan yang Ia nyatakan melalui kehidupan manusia.Kita pun disini sebagai anak-anak Tuhan tidak perlu meragukan jaminan masa depan kehidupan yang diberikan-Nya kepada kita.Tuhan ingin kita percaya dan melakukan segala hal yang dikehendaki-Nya.Amin.

Waktu : 07.30-11.00 wita

Kecil A

Pembicara : Kak Nona/MC : Ibu Very & Kak Cinthya/Kolektor : Ibu Very & Valerie /Jumlah Kehadiran : L/P : 12/18 orang

Kecil B

Pembicara : Kak Nyongky/Jumlah Kehadiran : P/L : 7 / 16 orang

Pratama

Pembicara : Kak Lily/ MC : Kak Nyongky Kolektor : Gilbert

Madya

Pembicara : Ibu Very /Jumlah Kehadiran: L/P : 15/7 orang

Tuhan Mencari

Tuhan Mencari

Kejadian 3 : 8-21

Setelah mengetahui bahwa mereka berbuat dosa,Adam dan Hawa memilih untuk bersembunyi.Tuhan yang Mahatahu dan Mahapeduli tidak membiarkan mereka jauh daripada-Nya sekalipun mereka telah jatuh kedalam dosa.Tuhan juga tidak membiarkan kita jauh dan terpisah dari-Nya karena dosa-dosa kita.Kehendak Tuhan adalah ketika kita jatuh kedalam dosa,kita tidak menjauhi-Nya tetapi datang kepada-Nyauntuk mohon pengampunan-Nya.Dosa seberat apapun,jangan sampai menjadi penghalang yang memisahkan kita dari kasih Allah,justru kita semakin membutuhkan Dia dalam keberdosaan kita.Bila anak-anak-Nya berdosa adalah lebih baik datang kepada-Nya memohon kasih dan pengampunan-Nya.

Tujuan Tuhan mencari manusia berdosa adalah untuk membangun kesadaran manusia itu akan dosa yang telah diperbuat.Tuhan juga mengarahkan mereka pada penyesalan dan pertobatan.Amin.

Waktu : 07.30-11.00 wita

Kecil A

Pembicara : Kak Cinthya/MC : Ibu Very/Kolektor : Bayu /Jumlah Kehadiran : L/P : 15/19 orang

Kecil B

Pembicara : Ibu Sisca & Kak Tenje/Jumlah Kehadiran : P/L : 8/3 orang

Pratama

Pembicara : Kak Roland/ MC : Kak Rucita /Jumlah Kehadiran : L/P : 10/13 orang

Madya

Pembicara& Pemusik: Kak Rucita /MC & Kolektor : Kak Roland/Jumlah Kehadiran: L/P : 8/12 orang

 

Tuhan Mengenal Hati

Tuhan Mengenal Hati

Lukas 18 : 9-14

Yesus berkata,”Barangsiapa meninggikan diri,ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri,ia akan ditinggikan.”Isi hati yang diperlihatkan oleh orang Farisi dipenuhi dengan kesombongan.Ia merasa dirinya telah melakukan apa yang dikendaki oleh Allah.Sedangkan pemungut cukai memperlihatkan kerendahan hati.Ia mengungkapkan penyesalan yang dalam dan ketidaklayakan dihadapan Allah serta mengakui bahwa ia adalah orang berdosa.

Sikap rendah hati dapat ditunjukkan dengan mengakui secara jujur siapa diri kita dihadapan orang lain.Tidak hanya memperlihatkan kelebihan-kelebihan kita,tetapi juga mnegakui kelemahan-kelemahan kita.Sikap mengakui kelemahan menunjukkan bahwa diri kita bukanlah mahluk sempurna yang serba bisa melainkan manusia yang selalu membuka diri untuk dibentuk oleh Allah melalui orang lain.Amin.

Waktu : 07.30-11.00 wita

Kecil A

Pembicara: Ibu Lily/ Jumlah Kehadiran : L/P : 6/5 orang

Kecil B

Pembicara : Nikita/Jumlah Kehadiran : P/L : 14/9 orang

Pratama

Pembicara : Ibu Dewi /MC : Ibu Dewi & Kak Rika/ Kolektor : Dede & Billy /Jumlah Kehadiran : L/P : 12/19 orang

Madya

Pembicara& MC : Kak Rika/Kolektor : Dede & Bilton /Jumlah Kehadiran: L/P : 10/15 orang

APA PRIORITAS HIDUPMU ?

Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Matius 6:21)

Berdasarkan ayat di atas, jika ada orang bertanya kepada Anda, “Dimanakah hartamu berada sekarang?” Jawabannya sangat mudah, yaitu di manapun Anda menyimpan uang Anda.Bagi sebagian Anda, hati Anda berada di rumah karena di situlah Anda menyimpan uang Anda, bagi yang lain mungkin hati mereka berada di kapal pesiar mereka, di villa mereka atau di mobil mewah yang sangat mereka banggakan dan sayangi.

Di manapun Anda menyimpan uang Anda, di situlah hati Anda berada. Apakah Anda ingin memiliki ketertatikan terhadap perusahaan Coca Cola? Silahkan beli sahamnya. Pada saat Anda membeli saham perusahaan tersebut, Anda akan memiliki ketertarikan dengan harga saham perusahaan tersebut dan segala hal yang berhubungan dengan saham tersebut. Jika harta Anda tidak berada di sana, maka Anda tidak akan peduli dengan apapun yang terjadi dengan saham Coca Cola tersebut.

Di mana Anda menyimpan harta serta memilih dengan siapa Anda menghabiskan waktu Anda menunjukkan prioritas hidup Anda. Anda dapat berkata bahwa Anda mengasihi Yesus tetapi jika Anda tidak menghabiskan waktu bersamaNya, maka dapat dipastikan bahwa Anda tidak benar-benar mengasihiNya. Anda dapat dengan mudah berkata bahwa Anda sangat mengasihi anak-anak dan istri/suami Anda, tetapi apakah Anda menghabiskan waktu Anda bersama mereka? Tidak? Berarti Anda tidak benar-benar mengasihi mereka sebagaimana yang selama ini Anda pikir bahwa Anda mengasihi mereka. Mungkin sebagian Anda berkata bahwa Anda sangat ingin memiliki bentuk tubuh yang ideal, tetapi apakah Anda berolahraga dan melakukan latihan-latihan pembentukan tubuh? Tidak? Berarti Anda tidak benar-benar ingin memiliki tubuh ideal Anda

Inti dari semua ini bukanlah mengenai apa yang Anda katakan, tetapi apa yang tercermin dari tindakan keseharian Anda. Mari kita lihat gambaran tentang apa yang benar-benar penting bagi seseorang. Lihatlah jadwal kegiatan mereka, lihat buku rekening tabungan mereka. Bagaimana kita menghabiskan waktu dan menggunakan uang kita menunjukkan kepada publik apa yang benar-benar penting bagi kita.

Mudah saja bagi Anda untuk berkata, “Ini benar-benar penting bagi saya,” tetapi jika Anda tidak memberikan waktu terbaik Anda atau menggunakan uang Anda untuk hal itu, maka sejatinya hati Anda tidak benar-benar berada di situ.

Ketika Anda memberi persembahan kepada Tuhan? Tahukah Anda di mana hati Anda berada? Hati Anda terpaut pada Tuhan. Kedekatan dan keterikatan tersebut membuat Anda semakin dekat dan ingin mengenalNya lebih lagi. Inilah yang dinamakan peyembahan.

Jadi, di mana harta Anda berada?

 

Disadur dari Renungan Harian Pelita Hidup

 

Pengharapan Saya Hanya Kepada Yesus (Kepastian Keselamatan Yang Diterima Orang Kristen)

YK

Roma 8 : 31-39

II Korintus 11

Ev.Sundoro Tanuwidjaja

 

Mujizat terbesar kita adalah keselamatan dari Allah.Tetapi banyak orang Kristen dibodohi oleh penyesat-penyesat,karena itu kita sebagai orang Kristen haruslah meminta kebijaksanaan dari Allah agar tidak disesatkan.

Setelah seseorang melihat karya Kristus diatas kayu salib,maka seseorang tidak akan mungkin bermain-main dengan imannya.Mengapa ?Karena ia sudah lepas dari murka Allah dan menjadi anak-Nya sehingga ia akan hidup bersungguh-sungguh dalam pekerjaan Tuhan.Keselamatan orang Kristen itu kokoh karena sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus.Kita sudah dijamin sepenuhnya oleh Allah lewat Roh Kudus.

Perbuatan baik tidak bisa membawa kita dalam surga.Hanya karya keselamatan sajalahyang dapat membawa kita dalam surga.Karena itu janganlah bermegah diri,tetapi bekerjalah dengan baik lewat penginjilan karena :

1.Itu adalah perintah Tuhan,agar

2.Manusia dapat bertemu dengan Allah

Karena kita tidak tahu siap yang dipilih dan tidak oleh Allah,maka kita harus bekerja dalam penginjilan itu.

Mengapa yang disebut Yesus Kristus itu yang harus disalibkan dan bukan Yesus yang disebut Barabas ?Mengapa Yesus yang disebut Barabas yanng dibebaskan dan bukan Yesus Kristus?Berhati-hatilah selalu karena selalu ada Yesus yang lain,injil yang lain dan roh yang lain.Hanya Yesus yang sejatilah yang merupakan pengharapan kita.Amin.

 

Musik : Sdri.Nikita Siung

MC : Ibu Theresia Adrianto-Guinta

Jumlah Kehadiran : L / P : 2 / 32

 

 

 

 

 

Bersyukurlah Untuk Makananmu Hari Ini

Lukas 12 : 22 ” Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : “Karena itu Aku berkata kepadamu : Janganlah kuatir akan hidupmu,akan apa yang hendak kamu makan…”

 

Syalom Sahabat Agape…

Puji Tuhan kalau sampai hari ini kita masih bisa merenungkan firman Tuhan bersama-sama.Semua hanya karena kasih dan tuntunan Tuhan dalam hidup kita.Pernahkah kita merasa kuatir jika mungkin beberapa jam kedepan,kita tidak bisa beribadah dengan bebas dan leluasa lagi?Atau penglihatan kita menjadi rabun dan tidak memungkinkan lagi untuk membaca firman Tuhan lewat alkitab seperti yang dialami oleh kakek nenek kita ? Sebagian besar saudara-saudara kita di berbagai belahan dunia ini sudah mengalami hal-hal tersebut.Tidak dapat beribadah dan memuji Tuhan dengan bebas,tidak dapat membaca kitab suci dengan benar karena faktor usia,tidak dapat pergi ke gereja sendiri tanpa dituntun anak/cucu dan sebagainya.

Tetapi,sebagian besar dari kita,masih mengkuatirkan hal-hal sepele yang tidak ada hubungannya dengan janji Tuhan akan hidup kekal dan keselamatan.Salah satunya adalah kuatir tentang makanan.Makan dan minum adalah hal yang paling pokok dalam kebutuhan hidup terutama fisik kita.Jika tidak makan dan minum dan minum,kita tentu akan kelaparan dan kemudian mati.Jika kekurangan makan dan minum,maka tentu tubuh akan mengalami kekurangan gizi dan dapat menyebabkan berbagai penyakit,yang juga membawa pada kematian.Sebaliknya,kelebihan makan dan minum pun dapat berakibat fatal untuk tubuh kita.

Tuhan Yesus berkata bahwa kita tidak perlu kuatir akan apa yang hendak kita makan.Bukan berarti kita tidak perlu mengusahakan makanan kita.Karena burung pipit pun harus terbang mencari makanannya,maka sudah seharusnya kita pun bekerja untuk mendapatkan makanan kita ( 2 Tesalonika 3 : 10 ).Tuhan Yesus tidak mau jika hidup kita hanya mengkuatirkan soal makanan saja,dan lupa bersyukur atas Penyedia makanan tersebut.Karena banyak dari kita yang lebih mempersoalkan menu makanan daripada doa ucapan syukur sebelum makan.Kita kuatir tidak bisa menikmati makanan yang enak dan mahal,kuatir tidak bisa makan atau menjamu tamu kita di restoran mahal dengan makanan-makanan mewah.Kuatir acara pesta tidak sempurna jika makanan yang kita hidangkan tidak “berkelas”.

Tahukah kita,dengan doa dan ucapan syukur atas makanan yang kita dapatkan,maka semuanya akan diberkati oleh-Nya.Dengan bersyukur,maka kita akan dipuasakan dengan makanan yang masuk kedalam tubuh kita,walau itu makanan yang sangat sederhana sekalipun.Tuhan tahu apa yang kita butuhkan dan Ia akan selalu menyediakannya untuk kita.Amin.

 

Kuatirkanlah makanan rohani kita,dan bukan makanan jasmani kita…

 

Oleh Admin Sekretariat

Menjadi Anak-anak Yang Taat

1 Petrus 1 : 14a

“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat…”

Syalom Sahabat Agape…

Dalam hidup ini,kita semua terlahir sebagai anak.Bahkan kakek dan nenek yang sudah renta sekalipun berasal dari anak-anak.Orangtua yang bersikap keras dan cenderung overprotektif pun sudah melewati masa kanak-kanak mereka.Para pemimpin negara,pengusaha,tukang kayu atau apa pun profesi yang di geluti saat ini,mungkin sebagian besar berasal dari cita-cita di masa kanak-kanak.

Banyak hal yang harus dilewati seorang anak untuk mencapai kedewasaan nya,baik kedewasaan mental,rohani mau pun fisik.Percayalah…itu tidak mudah.Anak-anak cenderung mengalami masa-masa yang sulit dalam pertumbuhannya,karena sering diabaikan,disepelekan,dianggap mahluk lemah dan tidak mempunyai hak apa pun untuk mengambil keputusan bagi dirinya sendiri.Semua ditentukan oleh orang dewasa disekitar mereka.

Sahabat Agape,sebagian besar dari kita tentu pernah merasakan hal-hal diatas,baik sahabat kanak-kanak,sahabat remaja dan pemuda,maupun sahabat yang telah menjadi orangtua sampai lanjut usia.Bagi Sahabat Agape kanak-kanak dan masih dalam perlindungan orangtua,mungkin sahabat merasa tertekan karena terlalu dikekang dan tidak diberi kesempatan untuk berpendapat dalam lingkungan keluarga,tidak diijinkan membuat pilihan-pilihan dan memiliki orang tua yang selalu bersikap keras seperti sipir penjara.:) Tetapi satu hal yang bisa sahabat lakukan,adalah menjadi taat sesuai firman Tuhan.

Kita semua adalah anak-anak Allah,yang berada dibawah pengawasan mata Allah.Pandangan-Nya tidak pernah lepas daripada kita,karena Ia begitu mengasihi kita.Ia bukan Bapa yang bersikap keras dan tidak memberi kita pilihan dalam hidup ini,melainkan Ia adalah Bapa yang Mahapengasih,lemah lembut dan berlimpah kasih setia.Ia memberi kebebasan bagi kita anak-anak Nya untuk membuat pilihan-pilihan yang kita anggap baik dalam hidup ini.Jika sesekali Ia “menghajar” kita,maka itu bukan lah dimaksudkan untuk membinasakan kita,melainkan untuk menyadarkan kita dan membawa kita kembali dekat pada-Nya.

Saya tidak akan pernah lupa perumpamaan tentang domba yang hilang.Bagaimana Yesus meninggalkan 99 ekor domba lainnya,dan mencari domba tersebut.Tentunya domba itu adalah domba yang nakal,kerasa kepala,pemberontak dan tentu saja Tidak Taat.Tetapi karena Yesus begitu mengasihi domba tersebut,maka Ia bersedia mencari dan menemukannya kembali,sekalipun hanya seekor domba kecil,dan Ia masih memiliki banyak domba lainnya.Domba itu adalah kita,anak-anak yang tidak taat.Jangan kita sia-siakan kasih dan kemurahan Allah dalam hidup kita,dalam menjalani fungsi dan tugas sebagai anak,sebagai orangtua,dalam dunia kerja,apa pun itu,selalu jadilah anak-anak yang taat sesuai firman Tuhan.Amin.

 

Sebagai domba yang tidak taat,kita semua tentu pernah jatuh tergelincir dan menggantung dipinggir jurang,tetapi ingat..jika kita masih bisa hidup sampai saat ini,itu karena Allah bersedia membahayakan diri-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita,bahkan sampai ke jurang maut sekalipun.

Oleh Admin Sekretariat

Berani Mengorbankan Harta Yang Paling Berharga

Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” ” Kejadian 22:2

Kisah Abraham yang diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai korban persembahan merupakan kisah yang sangat sering kita dengar. Kisah ini mempunyai makna yang sangat dalam yang dapat menggambarkan betapa besarnya iman percaya Abraham sehingga dia disebut sebagai bapa orang beriman.

Abraham sendiri juga merupakan manusia biasa yang ketika dijanjikan Tuhan akan menjadi bapa segala bangsa dan mempunyai banyak keturunan di muka bumi ini, tidak langsung percaya begitu saja. Bahkan Abraham sempat mengambil keputusan untuk mengambil jalan singkat dengan mengambil Hagar sebagai istrinya supaya beroleh keturunan.

Tetapi Tuhan mempunyai rancangan sendiri bagi Abraham, sehingga hanya melalui rahim Sara-lah diberikannya keturunan bagi Abraham yaitu Ishak. Ishak menjadi anak yang sangat disayanginya karena Abraham yakin bahwa melalui anak inilah keturunannya akan menjadi sangat banyak.

Dapat dipahami betapa kagetnya ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak, yaitu keturunan satu-satunya, sebagai korban. Perasaan yang campur aduk seperti takut, gelisah, kuatir, marah, kecewa dan lainnya, pasti memenuhi hati Abraham.

Tetapi kita tidak melihat Abraham menunjukkan hal itu. Karakter yang baik telah terbentuk dalam dirinya. Dan itu dibuktikannya melalui sikap dan tindakannya.Banyak hal yang kita alami dalam kehidupan kita merupakan proses yang Tuhan ijinkan terjadi agar setiap janji-janji Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita.

Proses-proses yang kita lalui merupakan bagian dari pembentukan karakter yang sedang Tuhan kerjakan, sebagaimana yang Tuhan lakukan kepada Abraham. Ada hal-hal yang berharga dalam hidup kita perlu kita lepaskan agar mata kita dapat tetap tertuju kepada Tuhan.

Mari kita belajar dari Abraham beberapa poin penting yang dia lakukan sehingga dia berani mengorbankan Ishak yang pada saat itu merupakan harta yang paling berharga bagi dirinya:

1.Taat

2.Beriman

3.Percaya dan Teguh

Tuhan mau agar kita dengan rela dan berani melepaskan apa yang kita anggap paling berharga dalam hidup kita. Mungkin kita berpikir apa jadinya nanti jika tidak ada jalan keluar? Apa yang akan dikatakan oleh orang lain terhadap kita? Apa yang akan terjadi kepada diri kita? Apa yang akan terjadi terhadap pekerjaan/bisnis kita? Apa yang akan terjadi terhadap keluarga, isteri dan anak-anak kita?

Tuhan tetap pegang kendali atas seluruh aspek kehidupan kita. Jangan takut dan jangan kuatir, karena Tuhan sedang memproses kehidupan kita sehingga kita dapat memiliki karakter seperti Kristus.

Relakan hati kita untuk dapat dibentuk oleh Tuhan. Beranilah untuk mengorbankan apa yang Tuhan minta dari hidup kita. Kita bahkan tidak akan kehilangan sedikitpun di hadapan Tuhan. Kita melihat betapa diberkatinya Abraham setelah dia dengan rela dan berani mempersembahkan hartanya yang paling berharga.

.

“Kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN–:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” ” Kejadian 22:16-18

 

Disadur Dari Renungan Harian Pelita Hidup

 

« Older Entries     Newer Entries »