header image
 

All posts in August, 2015

artberg

 

Art Berg adalah atlet berbakat yang memiliki masa depan cerah. Ia punya perusahaan konstruksi dan seorang tunangan yang baik dan cantik. Pada malam Natal, dalam perjalanan menuju rumah tunangannya di Utah untuk menuntaskan acara pernikahan mereka. Karena perjalanan panjang, ia lelah dan mengantuk hingga mobilnya menabrak tiang pembatas jalan dan terjun ke jurang. Ia terlempar dari mobil dan jatuh ke tanah dengan leher patah. Akibatnya ia lumpuh dari dada ke bawah dan tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Dokter berkata ia tidak akan pulih dari kelumpuhan. Teman-temannya menasehatinya agar ia melupakan pernikahannya.

Art Berg takut dan putus asa. Namun ibunya datang dan berbisik, “Nak, hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama.” Karena kata-kata itu, harapannya muncul kembali. Ia berlatih keras hingga akhirnya bisa mandiri. Sebelas tahun kemudian ia kembali memimpin perusahaannya sendiri, bisa menyetir dan berolahraga, serta menikah dengan tunangannya dan punya dua anak. Sekarang ia menjadi pembicara profesional dan penulis buku yang mendorong dan memotivasi banyak orang.

Kadang-kadang sesuatu tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Jika Anda saat ini mengalami hal itu, jangan putus asa! Hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama. Tetapi orang yang bertahan sampai akhir akan menang.(*dari berbagai sumber)

A Lamp Unto My Feet

Mazmur 119:105

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Apakah kita seringkali merasa bingung atau tidak mantap saat kita harus membuat keputusan atau pilihan? Ini adalah pertanyaan yang akan kita renungkan pada hari ini. Beberapa orang mengalami kesulitan bahkan untuk membuat keputusan yang sederhana sekalipun. Belum lagi jika kita berbicara mengenai keputusan-keputusan yang sulit dan kontroversial.

Cobalah bandingkan dengan mengamati kehidupan para pemimpin besar. Sepertinya mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan. Keputusan yang mereka ambil sepertinya sangat mantap dan mereka tidak menjadi bingung saat menghadapi situasi yang sulit. Rasanya mereka seperti memiliki suatu pedoman yang tidak kita ketahui untuk melakukan semuanya itu dengan mantap.

Memang benar! Dalam kebanyakan kasus seseorang yang sering sulit dalam mengambil keputusan dan pilihan disebabkan karena mereka tidak memiliki landasan yang kokoh dalam kehidupan mereka. Landasan ini dinamakan “prinsip”. Jadi orang yang berhasil bangkit menjadi pemimpin besar selalu memiliki kualitas ini. Mereka hidup dalam prinsip-prinsip karena situasi dan kasus mungkin akan berbeda, namun prinsip adalah kompas yang tidak akan berubah.

Hari ini kita mau membangun kualitas ini dalam kehidupan kita. Firman Tuhan berisi prinsip-prinsip kebenaran yang kekal, yang akan membuat jalan kita lurus dan mantap. Bahkan dikatakan dapat menjadikan kita lebih bijaksana daripada guru-guru kita. Luangkanlah waktu untuk merenungkan Firman senantiasa dan jalan kita akan diterangi oleh-Nya.

Firman-Nya akan menjadikan Anda seorang yang berhikmat.

Disadur Dari Renungan Harian Full Gospel

Ada Berkat Dan Kebahagiaan

Baca: Yesaya 48:12-22

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.”  Yesaya 48:17

Alkitab menegaskan bahwa berkat dan kebahagiaan hanya bisa didapatkan apabila orang mau melakukan firman Tuhan. “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,” (Yesaya 48:18).  Siap menerima berkat yang Tuhan sediakan? Jadilahpelaku firman, itu saja yang Tuhan inginkan.

Untuk menjadi pelaku firman dibutuhkan kerendahan hati:  hati yang mau dididik, ditegur dan diajar. Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.”  (Amsal 3:11), sebab “…perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,”  (Amsal 6:23).  Ketaatan kepada Tuhan inilah yang mendatangkan berkat dan kebahagiaan, baik untuk hidup hari ini maupun untuk hari-hari yang akan datang.  Ketaatan adalah standar yang dipakai Tuhan untuk mengukur kehidupan rohani orang percaya.  Ukuran Tuhan bukan apa yang terlihat secara kasat mata karena itu takkan menyentuh hati Tuhan.  Yang menyentuh hati-Nya sehingga Ia tidak akan tahan untuk tidak mencurahkan berkat-Nya adalah ketaatan kita dalam melakukan firman-Nya.  Jadi, suka atau tidak suka, kita harus bersedia dan mau mempraktekkan firman Tuhan, “…jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.”  (Yakobus 1:22-24).

Melakukan firman Tuhan adalah akses utama menuju berkat Tuhan dan menikmati berkat itu.  Kita pasti sanggup asal kita mau dan selalu mengandalkan Roh Kudus, Dialah yang memberi kemampuan dan kekuatan ekstra menuju kepada ketaatan yang sempurna.  Berkat dan kebahagiaan adalah dampak dari sebuah ketaatan.  Ingatlah itu!

“Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”  Mazmur 16:11

Disadur Dari Renungan Harian Full Gospel

Kunci Hidup Diberkati : Selalu Bersyukur dan Memberkati

Baca:  Markus 6:30-44

“Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.”  Markus 6:43

Karena kondisi ekonomi tak menentu, hari-hari ini sebagian orang terpaksa mengencangkan ikat pinggangnya begitu rupa;  sebisa mungkin tidak boros atau konsumtif.  Akibat dari itu orang cenderung menjadi egois dan tidak lagi memiliki kepedulian terhadap orang lain. Kita menghemat begitu rupa dengan harapan kita berkecukupan dan berkelimpahan, tidak kekurangan suatu apa pun.  Tertulis:  “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.”  (Amsal 11:24).

Untuk mengalami kelimpahan atau hidup diberkati, kita harus mengikuti prinsip yang Tuhan ajarkan kepada kita:  “Berilah dan kamu akan diberi:  suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.  Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”  (Lukas 6:38).  Namun seringkali kita berpikir,  “Bagaimana saya bisa memberi kepada orang lain, sedangkan untuk kebutuhan sendiri saja pas-pasan?”  Jangan pernah membatasi kuasa Tuhan dengan logika kita!  Tuhan Yesus melakukan mujizat yang besar.  Hanya dengan 5 roti dan 2 ikan Ia sanggup memberi makan 5000 orang lebih, bahkan masih ada sisa sebanyak 12 bakul.  Ketika mendapatkan 5 roti dan 2 ikan, Tuhan Yesus  “…menengadah ke langit dan mengucap berkat,”  (Markus 6:41).  Tuhan Yesus mengucap syukur atas apa yang ada padaNya meski jumlahnya sangat terbatas.  Dan Allah yang adalah Jehovah Jireh sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.

Sekecil apa pun berkat yang kita miliki saat ini, belajarlah untuk tetap mengucap syukur.  Ucapan syukur adalah kekuatan sorga untuk mengubah keadaan. Tidak ada keadaan yang tidak bisa diubah oleh kekuatan ucapan syukur. Mungkin saat ini kita tidak memiliki uang atau harta yang berlebih, namun tetaplah bersyukur!  Hal penting lain yang harus kita lakukan adalah belajar memberi.  Jika rindu diberkati oleh Tuhan, kita harus banyak memberi. Saat kita memberi itulah kita akan menerima berkat dari Tuhan, karena besar atau kecilnya kuasa dan kekayaan Tuhan yang diberikan kepada kita tergantung dari apa yang kita beri. Oleh karena itu mulailah dengan memberi yang terbaik kepada Tuhan! Dan belajarlah memberi kepada orang lain. 

Kita memberi dengan apa yang kita punyai, bukan dengan apa yang tidak kita miliki.

 

Disadur Dari Renungan Harian Full Gospel

Ibadah padang berlangsung pada hari Senin 17 Agustus 2015,sekaligus acara pembubaran panitia Natal 2014 hingga Ultah GMIT Agape 2015 yang dikoordinir oleh Komisi Remaja.Ibadah ini diikuti oleh kurang lebih  90-an orang.Kegiatan ini,dimulai dengan doa bersama di halaman gereja sebelum menuju lokasi ibadah pada jam 9.00 wita,dan berakhir pada jam 15.30 wita.Selain itu,ibadah padang ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati HUT R.I ke 70 tahun.

A.Persiapan dan doa bersama sebelum menuju lokasi

B.Suasana alam di lokasi ibadah

C.Persiapan & Ibadah

D.Makan bersama

E.Acara bebas

F.Doa Penutup

Dihadapan-Mu ya Allah Bapa…kami datang membawa anak-anak kami,untuk Engkau meteraikan sebagai milik kepunyaan-Mu yang berharga.Berkatilah anak-anak kami,dalam pertumbuhan mereka dan pengenalan akan Engkau ; dan berikan kami sebagai orangtua,hikmat untuk mendidik anak-anak kami dengan kasih dan teladan-Mu,agar mereka tinggal tetap dalam rumah perjanjian-Mu.Amin.

 

 

MERDEKA ATAU MATI !!

Bacaan : Galatia 5

Galatia 5 : 13

Saudara-saudara,memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa,melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Syalom Sahabat Agape…

Selamat merayakan hari kemerdekaan negara kita tercinta yang ke-70 tahun.Puji syukur kepada Tuhan yang memberikan kita anugerah untuk hidup dalam kemerdekaan.Hidup dalam kebebasan untuk melakukan banyak hal ; bebas menikmati pendidikan,bebas mengutarakan pendapat,bebas berkarya dalam banyak hal,bebas untuk menikmati hasil dari kerja keras kita,dan masih banyak lagi.Tentunya kebebasan yang kita rasakan ini,semuanya diatur dalam UU yang dimaksudkan agar kebebasan yang dimiliki jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain.Bayangkan jika kita bebas semaunya ngebut dijalan raya,tentu dapat menimbulkan celaka pada diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Sebagai orang yang dikasihi Allah,kita juga telah ditebus dan dimerdekakan dari segala bentuk dosa dan pelanggaran kita.Kita sudah bebas merdeka;kita bukan lagi hamba dosa,sudah seharusnya kita tidak lagi dijajah oleh keinginan-keinginan daging ( ayat 19-21),melainkan hidup dipimpin oleh Roh.Kita dimerdekakan oleh Kristus,berarti kita adalah milik Kristus seutuhnya.Jika tidak demikian maka tentu kita menjadi orang-orang mati,orang-orang yang terhilang dan tidak akan menjadi bagian dari warga kerajaan Surga,melainkan maut.Orang-orang yang tidak memiliki pengharapan apa pun,dan binasa karena dosa.

Lakukanlah apa yang baik untuk memuliakan Kristus dalam kemerdekaan hidup kita,biarkan Roh yang memimpin kita untuk melakukan banyak perkara baik kecil maupun besar ,dalam kehidupan pribadi,keluarga,masyarakat,bangsa dan negara.Jadikan kemerdekaan kita sebagai kesempatan berkarya untuk memuliakan Allah Bapa dan menjadi berkat bagi orang lain dan banyak bangsa.Amin.

Kemerdekaan bagi orang Kristen adalah anugerah untuk hidup bebas dalam kasih seorang terhadap yang lain …

Oleh Admin Sekretariat

 

 

 images

Ini adalah kisah sebuah bunga putih… Ia tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya ia adalah bunga yang terindah yang pernah tumbuh di antara tanah yang penuh dengan semak duri..

Ia tumbuh dengan indah di tengah semak-semak yang keheranan akan bentuk sang bunga putih yang berbeda dengan yang lainnya. Para semak duri lalu memandangnya dengan sinis dan tidak pernah memandang sang bunga putih dengan bersahabat, sehingga si bunga putih pun merasa bahwa ialah yang paling buruk karena ia memiliki bentuk yang paling berbeda di antara semak-semak duri tersebut.

Waktu pun berlalu, sang bunga putih tak pernah merasa bahagia.. bahkan ia sering bertanya kepada kupu-kupu yang senang bermain dengannya :” Mengapa aku harus tumbuh berbeda dengan yang lainnya? Mengapa aku terlihat begitu buruk dibandingkan yang lain”?

Kupu-kupu menjawab :” Kau tidak buruk, bunga putih. Hal yang membuatmu merasa buruk adalah karena dirimu terlihat berbeda dengan yang lainnya. Justru kau adalah bunga yang terindah yang pernah kutemui,bunga putih.” Jawab sang kupu-kupu kepada sang bunga putih.

Bunga putih pun terkejut :”Apa maksudmu,kupu-kupu?”. Kupu-kupu lalu menjawab : “Tahukah dirimu, bunga putih.. bunga sepertimu adalah bunga yang cantik dan terindah, karena di tengah-tengah tanah yang penuh dengan semak duri kau tumbuh dengan anggunnya.. dan bahkan, bagiku kau adalah penolongku, karena ketika aku lapar, di tengah-tengah tempat yang sepertinya tidak ada harapan untuk mencari madu dari bunga, kau ada untuk menyediakan madu sehingga aku tidak kelaparan.. Bunga putih, bunga sepertimu yang tumbuh diantara semak duri sesungguhnya adalah bunga yang cantik dan terindah, karena kau menunjukkan bahwa masih ada harapan di tengah tanah yang penuh semak duri”, kata sang kupu-kupu.

Bunga putih pun sadar,dan pada akhirnya ia bersyukur atas keadaan dirinya.
Terkadang kita seperti bunga putih diatas. Kita seringkali kecewa dan merasa buruk atau tertekan karena berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitar kita.

Kita seringkali tak menyadari bahwa ketika kita berbeda dengan yang lainnya,Tuhan memiliki rencana yang besar di dalam hidup kita..yaitu untuk menjadikan hidup kita menjadi hidup yang memberikan harapan bagi orang lain yang membutuhkan,dan untuk menunjukkan bagi setiap orang, bahwa mimpi masih bisa terwujud di tengah dinginnya dunia,dan harapan masih ada meskipun sepertinya segala sesuatunya tidak dapat menjanjikan apa-apa…

Karena itu, yakinlah di dalam hatimu.. mungkin pada awalnya dirimu merasa tertekan karena berbeda dengan yang lainnya.. Namun, Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan dalam mengatur dan menempatkan dirimu..karena Ia tahu, perbedaan yang ada pada dirimu adalah untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa harapan masih ada di dunia yang dingin seperti batu.. Dan Ia memilihmu karena Ia mempunyai rencana yang besar di dalam hidupmu,yang tak pernah terpikirkan dalam benakmu..namun sudah dipersiapkan dengan luar biasa oleh Tuhan..

Karena itu, percayalah..bahwa apapun yang terjadi di dalam hidupmu..semuanya akan mendatangkan kebaikan dan harapan di dalam hidupmu dan juga hidup orang lain.. dan terlebih dari itu semua, percayalah bahwa apa yang Tuhan tetapkan di dalam hidupmu..pasti pada akhirnya semua hal itu akan menjadi indah pada waktuNya..

Disadur dari Renungan Kisah Inspiratif

Orang Kepercayaan

Yohanes 21 : 17 …Kata Yesus kepadanya : ” Gembalakanlah domba-domba-Ku”

Bacaan : Yohanes 4 : 1-42

Syalom Sahabat Agape..

Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah “orang kepercayaan”.Istilah ini biasanya diberikan kepada seseorang yang benar-benar dipercaya penuh untuk melakukan suatu pekerjaan dalam suatu perusahaan,dan bisa pula disebut sebagai “tangan kanan”,yang adalah mereka yang tahu dan mengerti benar akan tujuan akhir yang harus dicapai dalam melakukan pekerjaan yang dipercayakan baik oleh tuan-nya,atasan/bos,petinggi/pejabat,dll.Lain halnya dengan istilah “kaki tangan” yang lebih mengacu pada mereka yang dipercayakan untuk melakukan hal-hal jahat,pekerjaan-pekerjaan kotor (seperti mencelakai,membunuh,melukai) dan penyelesaian masalah dengan jalan kekerasan (seperti menagih hutang,ancaman,intimidasi,dsb nya).

Dalam perjalanan hidup dan pertumbuhan iman orang Kristen,Tuhan Yesus sendiri sebagai Raja yang berkuasa atas alam semesta,memberikan kepercayaan penuh dan mengangkat kita sebagai “orang-orang kepercayaan-Nya”,bagian dari pekerjaan Allah Bapa untuk keselamatan banyak orang didunia ini.Ia telah memilih kita untuk melakukan pekerjaan yang sudah dilakukan-Nya sebelum kita ada saat ini,yaitu karya keselamatan diatas kayu salib.Ia mau hidup kita seutuhnya menjadi saksi,menjadi teladan bagi  orang lain khususnya mereka yang belum mengenal dan menerima Dia sebagai juruselamat pribadi, agar semakin banyak orang bisa masuk kedalam kerajaan Surga (…Tetapi Aku berkata kepadamu : Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.Yohanes 4 : 35).

Tetapi,seringkali sebagian dari kita sebagai orang-orang yang dipercaya untuk melakukan pekerjaan ini,justru merasa tidak percaya diri,merasa rendah diri,merasa tidak pantas,bahkan takut untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Allah.Jika Allah saja mau menjadikan kita orang-orang kepercayaan-Nya,mengapa kita harus merasa demikian ? Sebaliknya,kita harus mengerjakan dengan penuh sukacita dan rasa hormat,rasa bangga,sudah menjadi bagian dari pekerjaan Allah.Maukah kita meresponi panggilan Allah dalam hidup kita?Maukah kita menjadi orang-orang kepercayaan-Nya? Jawablah ya,dan lakukanlah itu.Amin.

Oleh Admin Sekretariat

Jangan Mengabaikan Berkat

II Korintus 4:17

“Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya” Suatu hari saya pernah mengalami suatu masalah yang menurut saya berat. Ketika berada dalam situasi tersebut, iman saya goyah dan mulai mempertanyakan Tuhan di dalam hidup saya. Seingat saya, tidak pernah ada kata-kata berkat yang keluar dari mulut saya ketika itu.

Fokus saya terhadap masalah yang sedang dihadapi membiaskan kasih karunia yang sebenarnya telah Dia berikan dalam kehidupan saya. Begitu halnya yang mungkin saat ini sedang terjadi dalam hidup Anda. Anda tidak dapat melihat segala hal yang baik dari peristiwa yang menurut Anda ‘buruk” tersebut.

Tuhan yang Anda dan saya sembah adalah Allah yang hidup. Dia tahu kondisi dan kekuatan kita terhadap masalah/penderitaan tersebut. Dia adalah Tuhan setia dan tidak perlu diragukan lagi janji-janjiNya.

Ketika Roh Kudus memberikan pengertian di dalam diri Paulus mengenai penderitaan yang harus dialami orang-orang percaya, ia tahu bahwa yang akan dialami itu adalah  perkara ringan. Tidak satu pun kegentaran menghinggap dalam diri Paulus. Mengapa ia bisa seperti itu? Jawabannya ialah karena Paulus tidak berfokus kepada masalah/ penderitaan yang dialaminya, tetapi kepada firman Tuhan yakni berkat yang melimpah ketika kita setia mengikuti-Nya.

Jika Anda telah menderita dalam masa yang sulit belakangan ini, sadarlah akan berkat-berkat di sekeliling Anda. Anda akan jauh lebih berhasil mengatasi masalah-masalah jika Anda memuliakan Tuhan untuk pemecahan yang telah disediakan-Nya. Oleh karena itu, palingkan mata Anda dari kesukaran dan arahkan pandangan ke sekitar Anda maka Anda pun dengan segera meneriakkan kemenangan.

Masalah dan berkat adalah satu paket yang Tuhan berikan dalam kehidupan orang-orang percaya. Keduanya tidak dapat terpisahkan!!

Disadur dari Renungan Harian Kristen
« Older Entries     Newer Entries »