header image
 

All posts in July, 2015

BERAKAR

… sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.

(Ef. 3:17)

Bu Lika sungguh sangat terpukul. Anaknya yang baru lulus SMA meninggal karena kecelakaan. Tak lama kemudian suaminya pun tutup usia. Memang masih ada dua anak lagi. Tetapi berpisah dari dua orang yang dikasihinya sungguh sangat menyakitkan. Dunia seakan runtuh. Ia sedih, kecewa dan marah. Tetapi imannya yang telah berakar di dalam Kristus membuatnya dapat tetap bertahan dan terus menguatkannya. Sehingga dengan berlalunya waktu, ia dapat melihat rancangan damai sejahtera seperti yang dijanjikan Tuhan untuk masa depannya.

Untuk dapat bertumbuh, sebuah pohon membutuhkan air. Bagaimana pohon yang ditanam di padang gurun dapat tumbuh? Semua itu tergantung pada bagaimana menanamnya. Untuk menanam biji kurma, orang harus menggali sedalam 2–3 meter dulu, setelah itu baru ditimbun dengan batu. Akar pohon itu akan bertumbuh jauh ke dalam tanah untuk mencari air. Dan semakin dalam akar itu, semakin kuat pohonnya. Sehingga walaupun ditempa cuaca dan derita ia akan tetap menghasilkan buah yang manis, segar dan menguatkan. Begitulah, Sahabat Lansia, iman yang berakar serta berdasar di dalam kasih Kristus, pasti manis buahnya.

 

Disadur dari Renungan Harian Lansia-Jendela Hati

PORNOGRAFI

Ayat Emas :
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
(1 Kor. 6:18).

 

Seorang Bapak sedang berada dalam ruang konseling. Pernikahan yang ia jalani selama 30 tahun terancam berakhir. Usut punya usut ternyata itu akibat kecanduan pornografi. Sedihnya, banyak juga keluarga yang berakhir dalam perceraian karena masalah ini. Anak-anak jadi korban dan kehidupan menuju kehancuran. Bapak itu bercerita, kecanduan pornografinya dimulai sejak umur 13 tahun. Oh astaga..!

Bagi kebanyakan anak laki-laki, pornografi menawarkan efek yang lebih besar dibanding dengan anak perempuan. Mungkin pertamanya itu semacam gaya bercanda dan untuk lucu-lucuan. Tapi dengarkan ini, boys..! Pornografi itu seperti racun mematikan yang manis di awal, mematikan di akhir. Bahkan beberapa penelitian menemukan bahwa kecanduan pornografi lebih mengikat daripada kecandauan narkoba paling parah.

Zaman sekarang sangat mudah menemukan pornografi. Satu klik mudah melalui internet membuka dunia ini. Majalah yang mempertontonkan tubuh juga marak di mana-mana. Kita hidup di kolam yang keruh dengan pornografi alias percabulan.

Anak-anak Tuhan, jagalah dirimu ! Katakan TIDAK dan segera palingkan wajahmu pada kesempatan pertama pornografi itu mengintai hidupmu. Jika kalian sudah terlanjur menyukainya, carilah pertolongan pada kakak rohani/gembalamu/orang tuamu. Ini masalah serius yang bisa menghancurkan masa depanmu. Berjuanglah !

Belajar berkata TIDAK bisa menyelamatkan masa depanmu. Katakan TIDAK pada pornografi.

 

Disadur dari Renungan Teenz

 

 

PROFESSOR X

Ayat Emas:
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
(Flp. 4:8)

Professor Charles Francis Xavier (dikenal dengan Professor X) adalah karakter dalam film fiksi X-Men yang diambil dari komik serial keluaran Marvel. Ia dikenal sebagai penemu X-Men, sekumpulan para mutan. Digambarkan bahwa ia adalah seorang lumpuh yang mempunyai kemampuan pikiran yang kuat, yang bahkan bisa membaca, mengatur dan mempengaruhi manusia lain. Wow, hebat !

Kita sebagai anak Tuhan sudah diberi tips untuk menguasai pikiran kita seperti Prof X. Kalau tidak dikendalikan, pikiran ini bisa liar ke mana-mana, apalagi saat menganggur.

Setiap waktu, kita harus memeriksa pikiran kita karena iblis bisa memasukkan pikiran-pikiran kotor yang salah dan menipu. Selalu cross-check dengan Firman Tuhan hari ini. Jika yang kamu pikirkan itu TIDAK benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, kebajikan dan patut dipuji…, itu harus di-STOP saat itu juga. Kita harus bisa mengendalikan pikiran kita sendiri. Harus tegas berkata TIDAK jika itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

Mengendalikan pikiran itu butuh latihan sesuai Firman. Butuh berkali-kali jatuh bangun dalam melakukannya, tapi jangan menyerah ! Jadikan cross-check pikiran itu sebagai suatu kebisaaan maka kamu akan heran menemukan dirimu begitu damai dan terkendali.

Pikiranmu bisa menjadi sahabat terbaik jika kamu bisa mengendalikannya. Tapi akan menjadi musuh terburuk jika ia mengendalikanmu. –Nora P. Goodman

 

Disadur dari Renungan Teenz

 

 

 

Benjamin Button

 Ayat Emas :
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
(Luk. 2:40)

Ada sebuah film Hollywood yang berjudul “The Curious Case of Benjamin Button”. Film itu mengisahkan tentang kehidupan seseorang yang siklus hidupnya terbalik. Biasanya bayi baru lahir memiliki wajah kanak-kanak dan tumbuh menjadi dewasa dan tua. Tapi Benjamin Button lahir dengan wajah orang-tua. Badannya kecil, tapi wajah, kemampuan tubuh, seperti orang yang sudah tua renta. Semakin dewasa ia semakin muda hingga pada akhir hidupnya ia tampak sebagai seorang anak-anak.

Yah, ini adalah kisah fiksi saja. Tapi pelajarannya adalah, setiap manusia hidup pasti berubah, bertumbuh. Yesus pun bertumbuh dari bayi, anak-anak hingga dewasa. Di Alkitab ditulis, Yesus bertambah besar, kuat, penuh hikmat dan kasih karunia. Raja Daud bertumbuh dari seorang gembala domba menjadi Raja, dan itu bukan masa-masa yang mudah untuk dilewati.

Bagaimana dengan kita ? Setiap kita bertumbuh, bergerak ke suatu arah. Pilihannya hanya dua. Jika kita tidak bergerak maju, berarti kita mengalami kemunduran. Apalagi di bidang rohani. Jika kita tidak bertumbuh ke arah Tuhan dan kebenaranNya, kita sedang ditarik menjauh menuju ke arah rencana iblis.

Hari demi hari kita lalui. Pastikan kita mengalami pertumbuhan yang baik. Beri makan otak dan pikiran kita dengan hal-hal yang baik. Pengetahuan-pengetahuan baru. Beri makan rohani kita dengan Firman Tuhan setiap hari. Belajar puasa doa, belajar masuk dalam pelayanan di gereja. Belajar melayani sesama.

Jika tidak bertumbuh ke arah yang lebih baik, berarti kita bertumbuh ke arah sebaliknya.

 

Disadur dari Renungan Teenz

Ted Bundy

 Ayat Emas:
Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
(Ef. 4:19)

Sebagian besar kakek nenek kita pasti tahu tentang seorang pembunuh bernama Ted Bundy. Ia menjadi terkenal karena diketahui membunuh 30-36 wanita di kurun waktu 1970an. Tidak saja membunuh, tapi ia menculik dan memperkosa juga. Dari hasil interview, ia mengakui kalau ia kecanduan pornografi mulai dari remaja. Kecanduannya itu tidak teratasi. Ayah tirinya sudah berusaha membawanya ke lingkungan rohani tapi ia menolaknya. Ia memilih hidup dengan fantasi liarnya. Ketika pornografi normal tidak bisa memuaskan fantasinya, ia mencari fantasi lain. Semakin ngawur, semakin gelap, semakin kejam. Akhirnya,fantasi untuk membunuh benar-benar dilakukan. Selanjutnya ia kecanduan membunuh dengan kejam sehingga ia menjadi salah satu pembunuh berantai yang paling terkenal di Amerika.

Boys, jangan anggap remeh godaan pornografi. Jika sudah kecanduan, kalian tidak akan semudah itu melepaskan diri. Kecanduan itu artinya, kalian ingin lihat terus menerus. Dari sebulan sekali jadi seminggu sekali, kemudian setiap hari. Belum lagi kegiatan lain yang mengikutinya. Segeralah cari pertolongan pada pembimbing rohani yang benar-benar bisa dipercaya. Ini bukan hal yang iseng atau remeh. Ini bisa berakibat bagi masa depanmu.

Girls, hati-hatilah pada teman cowok yang nyata-nyata senang dengan hal-hal yang berbau pornografi. Menjauhlah dari mereka, jangan bergaul dekat dengan mereka, apalagi pacaran. Bisa-bisa kalian menjadi korban. Berdoalah supaya mereka disadarkan Roh Kudus sambil meminta perlindungan pada diri kalian sendiri.

Iblis mengelilingi kita seperti singa, jangan bukakan celah sekecil apapun atau ia akan mencabik-cabik kita

 

Disadur dari Renungan Teenz

 

 

 

Bersabarlah
Amsal 16:16-33

“Orang-orang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasahi dirinya, melebihi yang merebut kota .”
(Amsal 16:32)

Aku pernah membaca berita di internet, ada seorang murid di jepang yang bunuh diri karena dia melihat dirinya sebagai “pecundang”. Nilai-nilainya jelek di sekolah dan akhirnya frustasi. Lain cerita neh, ada seorang pria perfeksionis yang sering stress, kerena mempunyai prinsip hidup,”Semuanya Harus Sempurna”. Dia meminta nasihat dari temannya dan temannya bilang,” Kalo ada hal-hal yang nggak baik itu terjadi dalam hidupmu, itu nggak papa….”

Ternyata neh, ada orang-orang yang sangat terobsesi pada kesempurnaan, sampe-sampe mereka gak bisa mentoleransi satu pun kegagalan dalam hidupnya. Mereka menganggap, semuanya harus sempurna, semuanya harus terbaik. Apa sih yang membuat mereka tuh pengen jadi the best, nggak mau gagal, gampang putus asa?

Oooh….ternyata mereka adalah orang-orang yang nggak bisa sabar! Nggak sabar pengen cepet-cepet meraih keberhasilan. Nggak sabar pengen cepet-cepet menjadi orang yang pandai dan perfect!!! Ayat renungan kita hari ini menegaskan, bahwa Tuhan tuh mau kita menjadi orang yang sabar dan dapat menguasai diri.

Perumpamaan tentang ilalang di antara gandum (Matius 13:24-30), menggambarkan kenyataan akan adanya hal-hal yang baik dan nggak baik. Apa yang kita pelajari dari kisah itu???? Kesabaran terhadap keterbatasan dan kekurangan kita adalah, karakter yang dibutuhkan untuk bisa hidup di dalam dunia yang nggak sempurna ini. Kalau sobat mengalami hal-hal yang nggak baik, jangan kecewa. Itulah sebabnya Tuhan membuat hari esok, supaya kita mempunyai kesempatan untuk terus belajar dan memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. Tuhan aja bersabar dengan kita semua. Kenapa kita juga nggak mau belajar terhadap diri kita sendiri dan orang lain???mau kan ?

 

Disadur dari renungan BUUM

 

Dua Cara Untuk Tetap Hidup Dalam FirmanNya

 

“Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu” Amsal 7:1

Kitab Amsal mengajarkan begitu banyak hikmat bagi umat Tuhan. Jika kita mau merenungkan ayat dari kitab ini setiap hari, maka kita akan mendapatkan pelajaran yang berharga bagi kehidupan kita. Sehingga dalam tiap langkah hidup kita, walaupun berbagai masalah menghadang, kita akan tetap dapat berdiri kuat mengatasi setiap masalah. Badai sekuat apapun yang menerpa kehidupan kita tidak akan dapat menggoyahkan iman kita ketika hidup kita mengandalkan Firman Tuhan.

“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian” Ams 9:10
Ketika kita memilih untuk hidup di dalam jalan Tuhan, maka hikmat dari Tuhan akan dicurahkan bagi kita, sehingga dengan hikmatNya itu kita dapat berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan. Raja Salomo, anak dari Raja Daud, begitu menggantungkan hidupnya kepada Tuhan, sehingga Tuhan memberikan hikmat yang luar biasa bagi Salomo. Hidup Salomo begitu diberkati Tuhan dan menjadi raja yang sangat dikenal sampai ke segala bangsa pada jamannya. Demikian juga dengan kehidupan kita saat ini, ketika kita menggantungkan hidup kita kepada Tuhan, maka Dia akan memelihara hidup kita dan memberkati setiap langkah hidup yang kita jalani.

Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk tetap hidup di dalam FirmanNya:

1. “Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu” Ams 7:2

Tuhan memerintahkan kita untuk berpegang kepada segala perintahNya. Ini berarti bahwa dalam pekerjaan, aktivitas, kegiatan sosial dan lain sebagainya, kita harus tetap berpegang teguh pada FirmanNya. Jangan sampai kita berkompromi dengan cara-cara dunia yang selalu menggoda kita untuk dapat meraih keinginan kita.

Tuhan mengatakan untuk menyimpan ajaranNya seperti kita menjaga biji mata kita sendiri. Kita akan melindungi mata kita sedemikian rupa apabila ada sesuatu yang mengganggu atau akan menyakiti mata kita. Seperti itulah yang Tuhan inginkan ketika kita menyimpan ajaranNya.

FirmanNya harus kita jaga sedemikian rupa agar selalu hidup dalam hati kita. Jangan biarkan hal-hal duniawi lebih mendominasi hidup kita dibandingkan dengan FirmanNya. Karena seberapa banyak hal-hal yang masuk dalam hidup kita, seperti itulah jalan kehidupan kita. Jika hal-hal duniawi lebih banyak masuk dalam pikiran/hati kita, maka kita akan bertindak dipengaruhi oleh keinginan daging. Tetapi jika lebih banyak Firman Tuhan yang masuk dalam hidup kita, maka Firman itu akan bertumbuh subur dan menjadi berbuah dalam hidup kita, sehingga setiap langkah kehidupan kita akan mencerminkan terang kasih Tuhan.

Dengan membaca Firman Tuhan setiap hari, maka kita menjaga FirmanNya tetap hidup di dalam hati kita.

2. “Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu” Ams 7:3

Tuhan juga memerintahkan untuk menambatkannya pada jari kita. Ini berarti bahwa kita harus membuat agar FirmanNya dapat lekat dalam hidup kita, dan tidak terlepas dari kehidupan kita. Jika ada sesuatu yang terikat pada jari kita maka kita akan selalu teringat akan benda tersebut. Tuhan juga mau agar kita selalu ingat bahwa ada Firman Tuhan yang selalu lekat dalam hati kita.

Untuk itu kita juga harus menuliskan segala firmanNya dalam loh hati kita, yaitu menjadikan FirmanNya sebagai rhema dalam kehidupan kita. Melakukan dan mempraktekkan Firman Tuhan dalam pekerjaan, kepada keluarga, lingkungan, teman dan lainnya, akan menjadikannya sebagai rhema dalam hidup kita. Dengan begitu kita tidak akan mudah lupa akan apa yang menjadi perintah Tuhan.

Langsung praktekkan setiap Firman Tuhan yang kita baca setiap hari, maka Firman itu akan senantiasa lekat dalam hidup kita, dan akan membawa berkat kehidupan bagi kita semuanya.

.
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. ” Amsal 1:7


Disadur dari renungan BUUM ; Penulis:benny m

Menjadi Remaja Kristen Yang Berkarakter

Bagaimana gambaran hidup seorang remaja dan orang muda yang tepat bila
ingin digambarkan dalam peristiwa-peristiwa di Alkitab, tentulahsangat sulit dan sedikit sekali disinggung.
Remaja dan pemuda/i adalah suatu fase kehidupan yang begitu unik,begitu indah namun sekaligus membingungkan dan berbahaya.Keingintahuan yang besar, merasa merdeka dan bebas, lepas dari
pengawasan ketat orangtua, namun masih tergantung dan dipeliharasecara financial oleh orangtua.
Remaja ibarat persimpangan jalan, akan menjadi baik atau tidak sangat bergantung pada pilihan-pilihan yang diambil. Disisi lain, kemampuan untuk mengambil keputusan masih sangat rendah.

Bagi Remaja atau pemuda/i Kristen dikota-kota besar seperti Jakarta,situasi ini semakin sulit karena banyaknya tawaran dan mudahnya akses keberbagai pilihan hidup. Kewaspadaan dan dukungan didikan serta komunikasi dikeluarga sangat dibutuhkan agar tidak terperosok kepada
pilihan yang salah.Mari belajar dari kesalahan Hawa dan Adam.Untuk membahas dan mendiskusikan situasi ini, saya ingin mengajak kita semua belajar dari situasi dimana Hawa dan Adam diawal-awal kehidupan.Mereka setelah melewati fase penciptaan dan lepas dari pengawasan
Tuhan secara langsung.Fase yang identik dengan situasi masa Remaja dan pemuda/i. Fase dimana
mereka yang mengawasi dan memilih apa yang terbaik bagi diri mereka.

Fase itu adalah fase menghadapi godaan dan tawaran dunia serta Iblissang pemberontak. Situasi yang ditulis di Alkitab pada Kejadian 3:1-24 “Manusia jatuh kedalam dosa”.
Peristiwa di Kejadian 3: 1-24 merupakan peristiwa dimana si Iblis berdialog langsung dengan Hawa,peristiwa dimana si Iblis berusahamemperdayai Hawa yang masih sangat muda, dan dalam keadaan”sendirian”.

Godaannya diawali dengan pemutarbalikan Firman Tuhan dengan nada bertanya dan memancing. “tentulah Allah berfirman, semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya bukan? (Kej 3:1).Ini adalah tipu daya yang pertama dan yang paling pas untuk dilakukan kepada remaja atau pemuda/i kristen sampai saat ini, menanyakan dan meragukan suatu firman Tuhan dengan menyatakan suatu kebalikan, yang akan memancing reaksi spontan sekaligus keingintahuan.

Bentuk lainnya dijaman sekarang “Bukankah Pendeta, Pembina remaja,orangtuamu berkata semua pesta-pesta, narkoba, ngedugem, minum minuman keras, main kartu dan lain-lain, tidak boleh kamu lakukan?”Pertanyaan, namun sekaligus berisi ajakan untuk meragukan otoritas Allah, ajakan untuk ingin tahu dan berontak. Memutar balikkan atau menyamarkan suatu larangan, dengan cara yang sangat halus namun penuh jebakan.

Hawa sebagai symbol remaja dan pemuda/i Kristen yang belum berpengalaman, terpancing oleh pertanyaan yang menjebak dari Iblis itu, bahkan mendorong kejebakan lebih lanjut tanpa disadarinya oleh kecerobohannya sendiri.”Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun “raba” buah itu, nanti kamu mati. Hawa mencoba membesar-besarkan, melebih-lebihkan firman Allah dengan menambahkan”ataupun raba buah itu”.

Pikiran-pikiran seorang remaja dan pemuda/i Kristen yang belum berpengalaman sering terjebak pada “melebih-lebihkan sesuatu yang tidak perlu”, yang malah kemudian akan menyeretnya kedalam malapetaka.Firman Tuhan yang sederhana dan jelas jangan ditambah atau dikurangi,
bahaya besar akibatnya.Selanjutnya iblis mempunyai senjata untuk menggodai Hawa untuk berani
mencoba apa yang dilarang Tuhan, berani berontak pada nasihat Tuhan,dengan tawaran suatu pengalaman dan status yang kelihatannya lebih hebat dan menarik bila kita mau melakukannya.

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu :”Sekali-sekali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah,tahu tentang apa yang baik dan jahat. (Kej.3:4,5)

Godaan-godaan menjadi lebih hebat, lebih tahu, lebih jantan, lebihberani, lebih nikmat merupakan godaan-godaan yang selalu berhasil bila ditawarkan kepada remaja atau pemuda/I Kristen.
Godaan seperti “bagaimana kamu bisa tahu kalau belum pernah mengalaminya?”, atau “coba dulu, nanti kalau nggak suka yah nggak usahditeruskan”, atau “nggak apa-apalah, nggak ada yang tahu ini, kapan lagi” dan seterusnya.

Mereka yang tidak kuat dan tidak percaya kepada Firman Tuhan secara sederhana akan sangat mudah ditipu oleh Iblis baik melalui teman,tontonan, atau barang dan kegiatan-kegiatan yang kelihatannya memberi kenikmatan bagi pelakunya.

Sama seperti Hawa dan Adam, setelah mencobanya dan berdosa, mereka tidak bisa meninggalkannya dan kembali kepada situasi sebelumnya.Kumpul-kumpul, main kartu, berpesta, main game tidak dilarang oleh Tuhan. Mabuk-mabukan, kehilangan kesadaran diri, ketergantungan obat,ketagihan bermain sampai lupa tanggungjawab dan waktu, dan judi yang
dilarang oleh Tuhan.

Nonton film, browsing di Internet, semua boleh ditonton dan dibuka.Hanya film dan situs yang bisa membawa kita kedalam dosa seksual serta pengajaran yang menyimpang dari Firman Tuhan yang dilarang.Karena “sekali kamu memakannya kamu akan mati”, terjerat didalam pengaruh dosa yang menjerat dan mematikan kehidupan rohani, serta memutuskan hubungan yang baik dengan Tuhan, dengan orangtua dansaudara-saudara kita seiman.

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu….(Kej.3:6)

Hai remaja dan pemuda/i Kristen, belajarlah dari pengalaman Hawa dan Adam. Ada beberapa hal yang bisa digunakan dalam menjalani hidup dimasa remaja dan masa mudamu, agar hidupmu diberkati oleh Tuhan danmenjadi berharga dan teladan bagi lingkunganmu.

Menjadi Remaja Kristen Yang Berkarakter.
1.Percayalah pada Tuhan dan Firman Tuhan apa adanya. Jangan ditambahi atau dikurangi, jangan ragukan kebenarannya dan gunakan sebagaiperisai menghadapi segala godaan dan menguji segala tawaran-tawaran yang kelihatannya dan kedengarannya sedap dan nikmat untuk dilakukan.

2.Dengarlah dan percaya pada kesaksian hidup hamba Tuhan yang pernah terjebak dalam dosa namun sudah bertobat. Buang keingintahuan untuk mengalaminya sendiri. Seperti halnya kesaksian hidup Adam dan Hawa.
3.Jangan mau dan mudah terjebak dengan bujuk rayu yang manis dariteman atau siapa saja yang mengajakmu untuk mencoba melakukan sesuatu yang katanya nikmat, namun bertentangan dengan Firman Tuhan.

4.Hindari kesendirian, bersekutulah dengan saudara seiman, bergaullah dengan sesama anak-anak Tuhan, agar tidak mudah engkau diperdaya oleh si Iblis.

5.Solidaritas dalam kebenaran bagus sekali, namun kalau solidaritas
dalam dosa seperti yang dilakukan Adam, yang ikut memakan buah itu
bukanlah solidaritas yang positif.

6.Bertanggungjawablah atas suatu kesalahan yang kita lakukan, jangan menyalahkan orang lain. Ini awal dari pertobatan dan perubahan serta kedewasaan. Berubahlah selama masih bisa dan ada kesempatan.

Masih banyak yang boleh dilakukan dan dikerjakan. Masih banyak yang perlu dicaritahu dan untuk diketahui. Hanya satu yang dilarang, yaitu melanggar perintah Tuhan.

Untuk apa mengetahui pengaruh Narkoba, pergaulan bebas bila kita sudah melihat dan mendengar dampak buruknya pada orang lain? Jauhkan diri dari keinginan untuk mencoba-coba sesuatu yang jelas-jelas dilarang meskipun kelihatannya menarik hati, seperti yang dilakukan oleh Hawa.Bila sudah banyak bukti mencelakakan orang yang melakukannya.Isilah hidupmu dimasa remaja dan masa mudamu yang kelak bisa menjadi teladan dan cerita indah bagi generasi muda sesudahmu.

Salam Tuhan memberkati remaja dan pemuda/i nya…..

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.Supaya, kalau aku kenyang,aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

 

Disadur dari renungan BUUM

MENGHORMATI ORANGTUA

Keluaran 20:12
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya panjang umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu kepadamu

Coki sangat senang bersepeda dengan teman-temannya di hari libur. Hari itu, pagi-pagi benar teman-teman Coki terdengar berteriak-teriak dari luar rumah. “Coki!!!! Ayo kita berangkat!” teriak Piko. Coki bergegas keluar dengan sepedanya, ia malas berpamitan kepada Ayah dan Ibu.
Ketika sampai di lapangan, Coki dan teman-temannya bersepeda dengan riang gembira. Mereka bersepeda sambil bercanda, sampai tiba-tiba…..”gubrak!!!!” Coki menabrak pagar pembatas lapangan. Coki tertimpa sepedanya sendiri, kakinya terjepit pagar dan sepeda. Ia meringis kesakitan, tapi karena tidak tahan sakit yang dirasakannya Cokipun menangis.
Piko dan teman-teman kebingungan, mereka tidak tahu bagaimana menolong Coki. Ketika sepeda Coki di angkat oleh Piko, Coki berteriak-teriak kesakitan, sehingga Piko membatalkan niatnya untuk mengangkat sepeda Coki. Piko meminta teman-teman menjaga Coki, sedangkan Piko bersepeda ke rumah Coki untuk meminta bantuan.
Di rumah, Ayah dan Ibu Coki kebingungan mencari anaknya. Tiba-tiba Piko datang dengan kebingungan, nafasnya tersengal-sengal karena habis ngebut mengayuh sepeda. “Ada apa Piko? Mengapa kamu kelihatan ketakutan nak?” Tanya Ibu Coki
“ Coki……Co..Coki…tante!” jawab Piko terbata-bata
“ Coki? Kalo Piko mencari Coki, Coki tidak ada di rumah.. Kami juga tidak tahu Coki kemana.” Ayah Coki menjelaskan.
“ Bukan Om, maksud Piko, Coki tadi bersepeda bersama kami. Tapi waktu kami sedang bercanda, Coki menabrak pagar pembatas lapangan Om.” Kata Piko kemudian.
“Apa??? Coki…..di mana sekarang?” Ibu Coki mulai panik
“ Di lapangan Tante, saya tidak bisa menolongnya.”
Ayah dan ibu Coki segera berangkat ke lapangan untuk menolong anaknya. Di lapangan Coki menangis kesakitan. Ayah dan ibu Cokipun segera membawa Coki ke dokter supaya segera mendapat pengobatan. Kaki Coki retak dan harus digip supaya pulih.
Coki ingat bahwa sebelum berangkat bersepeda, ia belum berpamitan kepada orang tuanya. Coki menyesal, karena tidak menghormati kedua orang tuanya.
“Nah Coki, lain kali kamu harus lebih berhati-hati ya, dan jangan lupa Coki harus berpamitan sebelum pergi. Supaya ayah dan ibu tidak khawatir dan tahu dimana Coki.” Nasehat ibu Coki.
“Iya bu, yah, Coki menyesal. Coki tidak akan mengulangi lagi.” Jawab Coki

Menghormati orang tua adalah perintah Tuhan, ada banyak cara untuk menghormati orang tua. Taat pada orang tua, berpamitan ketika mau pergi, tidak membantah orang tua adalah beberapa contoh cara kita menghormati orang tua kita.

 

Disadur dari Renungan Anak

 

ANTRIII…!!!!

Filipi 2:4
“dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”

“Aku duluan!” teriak seorang anak bertubuh tinggi besar dari arah belakang. Semua anak yang ada di depannya minggir karena takut ditabrak. Hari itu di sekolah Minggu diadakan perjamuan kasih. Kakak sekolah Minggu sudah mengatur supaya anak-anak berbaris tertib, sehingga semua dapat menikmati makanan tanpa berebut.
Tetapi pagi itu Bombom bangun kesiangan, ia terlambat datang ke sekolah Minggu. Ia baru ingat bahwa hari ini ada perjamuan kasih, sehingga ia langsung berangkat dengan terburu-buru. Sampai di sekolah Minggu ternyata anak-anak lain sedang mengantri.
“Wah, pasti sangat lama menunggu giliran. Apalagi aku dapat giliran yang terakhir.” Pikirnya dalam hati. Teman-teman Bombom tidak berani mencegah Bombom sewaktu dia menyerobot barisan sebab tubuh Bombom yang paling besar diantara yang lain.
Tiba-tiba terdengar “Gubrak!!!” si Bombom menabrak meja dan semua makanan yang ada di meja berhamburan. Beberapa anak menangis karena kakinya kerbentur meja. Bombom terdiam, merasa bersalah.
“Tuh kan apa kakak bilang tadi, antri! Jangan hanya memikirkan diri sendiri. Bombom, kamu datang terlambat jadi tidak tahu apa yang tadi sudah kakak jelaskan kepada teman-temanmu.” Kata kakak sekolah Minggu.
“Maafkan Bombom kak.” Sesal Bombom
“Sekarang minta maaflah pada teman-temanmu. Tadi sebelum kita berbaris antri, kakak menjelaskan ke teman-temanmu bahwa setiap anak akan berbaris mengantri dan mengambilkan makanan untuk teman yang tadi duduk di sebelah kanannya.” Kakak sekolah Minggu menjelaskan.
Bombom pun meminta maaf kepada teman-temannya.

Nah, adik-adik, firman Tuhan yang kita baca dari Filipi 2:4 tadi dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan ingin kita tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain.

 

Disadur dari Renungan Anak

 

« Older Entries     Newer Entries »