header image
 

All posts in July 23rd, 2015

Dua Cara Untuk Tetap Hidup Dalam FirmanNya

 

“Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu” Amsal 7:1

Kitab Amsal mengajarkan begitu banyak hikmat bagi umat Tuhan. Jika kita mau merenungkan ayat dari kitab ini setiap hari, maka kita akan mendapatkan pelajaran yang berharga bagi kehidupan kita. Sehingga dalam tiap langkah hidup kita, walaupun berbagai masalah menghadang, kita akan tetap dapat berdiri kuat mengatasi setiap masalah. Badai sekuat apapun yang menerpa kehidupan kita tidak akan dapat menggoyahkan iman kita ketika hidup kita mengandalkan Firman Tuhan.

“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian” Ams 9:10
Ketika kita memilih untuk hidup di dalam jalan Tuhan, maka hikmat dari Tuhan akan dicurahkan bagi kita, sehingga dengan hikmatNya itu kita dapat berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan. Raja Salomo, anak dari Raja Daud, begitu menggantungkan hidupnya kepada Tuhan, sehingga Tuhan memberikan hikmat yang luar biasa bagi Salomo. Hidup Salomo begitu diberkati Tuhan dan menjadi raja yang sangat dikenal sampai ke segala bangsa pada jamannya. Demikian juga dengan kehidupan kita saat ini, ketika kita menggantungkan hidup kita kepada Tuhan, maka Dia akan memelihara hidup kita dan memberkati setiap langkah hidup yang kita jalani.

Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk tetap hidup di dalam FirmanNya:

1. “Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu” Ams 7:2

Tuhan memerintahkan kita untuk berpegang kepada segala perintahNya. Ini berarti bahwa dalam pekerjaan, aktivitas, kegiatan sosial dan lain sebagainya, kita harus tetap berpegang teguh pada FirmanNya. Jangan sampai kita berkompromi dengan cara-cara dunia yang selalu menggoda kita untuk dapat meraih keinginan kita.

Tuhan mengatakan untuk menyimpan ajaranNya seperti kita menjaga biji mata kita sendiri. Kita akan melindungi mata kita sedemikian rupa apabila ada sesuatu yang mengganggu atau akan menyakiti mata kita. Seperti itulah yang Tuhan inginkan ketika kita menyimpan ajaranNya.

FirmanNya harus kita jaga sedemikian rupa agar selalu hidup dalam hati kita. Jangan biarkan hal-hal duniawi lebih mendominasi hidup kita dibandingkan dengan FirmanNya. Karena seberapa banyak hal-hal yang masuk dalam hidup kita, seperti itulah jalan kehidupan kita. Jika hal-hal duniawi lebih banyak masuk dalam pikiran/hati kita, maka kita akan bertindak dipengaruhi oleh keinginan daging. Tetapi jika lebih banyak Firman Tuhan yang masuk dalam hidup kita, maka Firman itu akan bertumbuh subur dan menjadi berbuah dalam hidup kita, sehingga setiap langkah kehidupan kita akan mencerminkan terang kasih Tuhan.

Dengan membaca Firman Tuhan setiap hari, maka kita menjaga FirmanNya tetap hidup di dalam hati kita.

2. “Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu” Ams 7:3

Tuhan juga memerintahkan untuk menambatkannya pada jari kita. Ini berarti bahwa kita harus membuat agar FirmanNya dapat lekat dalam hidup kita, dan tidak terlepas dari kehidupan kita. Jika ada sesuatu yang terikat pada jari kita maka kita akan selalu teringat akan benda tersebut. Tuhan juga mau agar kita selalu ingat bahwa ada Firman Tuhan yang selalu lekat dalam hati kita.

Untuk itu kita juga harus menuliskan segala firmanNya dalam loh hati kita, yaitu menjadikan FirmanNya sebagai rhema dalam kehidupan kita. Melakukan dan mempraktekkan Firman Tuhan dalam pekerjaan, kepada keluarga, lingkungan, teman dan lainnya, akan menjadikannya sebagai rhema dalam hidup kita. Dengan begitu kita tidak akan mudah lupa akan apa yang menjadi perintah Tuhan.

Langsung praktekkan setiap Firman Tuhan yang kita baca setiap hari, maka Firman itu akan senantiasa lekat dalam hidup kita, dan akan membawa berkat kehidupan bagi kita semuanya.

.
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. ” Amsal 1:7


Disadur dari renungan BUUM ; Penulis:benny m

Menjadi Remaja Kristen Yang Berkarakter

Bagaimana gambaran hidup seorang remaja dan orang muda yang tepat bila
ingin digambarkan dalam peristiwa-peristiwa di Alkitab, tentulahsangat sulit dan sedikit sekali disinggung.
Remaja dan pemuda/i adalah suatu fase kehidupan yang begitu unik,begitu indah namun sekaligus membingungkan dan berbahaya.Keingintahuan yang besar, merasa merdeka dan bebas, lepas dari
pengawasan ketat orangtua, namun masih tergantung dan dipeliharasecara financial oleh orangtua.
Remaja ibarat persimpangan jalan, akan menjadi baik atau tidak sangat bergantung pada pilihan-pilihan yang diambil. Disisi lain, kemampuan untuk mengambil keputusan masih sangat rendah.

Bagi Remaja atau pemuda/i Kristen dikota-kota besar seperti Jakarta,situasi ini semakin sulit karena banyaknya tawaran dan mudahnya akses keberbagai pilihan hidup. Kewaspadaan dan dukungan didikan serta komunikasi dikeluarga sangat dibutuhkan agar tidak terperosok kepada
pilihan yang salah.Mari belajar dari kesalahan Hawa dan Adam.Untuk membahas dan mendiskusikan situasi ini, saya ingin mengajak kita semua belajar dari situasi dimana Hawa dan Adam diawal-awal kehidupan.Mereka setelah melewati fase penciptaan dan lepas dari pengawasan
Tuhan secara langsung.Fase yang identik dengan situasi masa Remaja dan pemuda/i. Fase dimana
mereka yang mengawasi dan memilih apa yang terbaik bagi diri mereka.

Fase itu adalah fase menghadapi godaan dan tawaran dunia serta Iblissang pemberontak. Situasi yang ditulis di Alkitab pada Kejadian 3:1-24 “Manusia jatuh kedalam dosa”.
Peristiwa di Kejadian 3: 1-24 merupakan peristiwa dimana si Iblis berdialog langsung dengan Hawa,peristiwa dimana si Iblis berusahamemperdayai Hawa yang masih sangat muda, dan dalam keadaan”sendirian”.

Godaannya diawali dengan pemutarbalikan Firman Tuhan dengan nada bertanya dan memancing. “tentulah Allah berfirman, semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya bukan? (Kej 3:1).Ini adalah tipu daya yang pertama dan yang paling pas untuk dilakukan kepada remaja atau pemuda/i kristen sampai saat ini, menanyakan dan meragukan suatu firman Tuhan dengan menyatakan suatu kebalikan, yang akan memancing reaksi spontan sekaligus keingintahuan.

Bentuk lainnya dijaman sekarang “Bukankah Pendeta, Pembina remaja,orangtuamu berkata semua pesta-pesta, narkoba, ngedugem, minum minuman keras, main kartu dan lain-lain, tidak boleh kamu lakukan?”Pertanyaan, namun sekaligus berisi ajakan untuk meragukan otoritas Allah, ajakan untuk ingin tahu dan berontak. Memutar balikkan atau menyamarkan suatu larangan, dengan cara yang sangat halus namun penuh jebakan.

Hawa sebagai symbol remaja dan pemuda/i Kristen yang belum berpengalaman, terpancing oleh pertanyaan yang menjebak dari Iblis itu, bahkan mendorong kejebakan lebih lanjut tanpa disadarinya oleh kecerobohannya sendiri.”Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun “raba” buah itu, nanti kamu mati. Hawa mencoba membesar-besarkan, melebih-lebihkan firman Allah dengan menambahkan”ataupun raba buah itu”.

Pikiran-pikiran seorang remaja dan pemuda/i Kristen yang belum berpengalaman sering terjebak pada “melebih-lebihkan sesuatu yang tidak perlu”, yang malah kemudian akan menyeretnya kedalam malapetaka.Firman Tuhan yang sederhana dan jelas jangan ditambah atau dikurangi,
bahaya besar akibatnya.Selanjutnya iblis mempunyai senjata untuk menggodai Hawa untuk berani
mencoba apa yang dilarang Tuhan, berani berontak pada nasihat Tuhan,dengan tawaran suatu pengalaman dan status yang kelihatannya lebih hebat dan menarik bila kita mau melakukannya.

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu :”Sekali-sekali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah,tahu tentang apa yang baik dan jahat. (Kej.3:4,5)

Godaan-godaan menjadi lebih hebat, lebih tahu, lebih jantan, lebihberani, lebih nikmat merupakan godaan-godaan yang selalu berhasil bila ditawarkan kepada remaja atau pemuda/I Kristen.
Godaan seperti “bagaimana kamu bisa tahu kalau belum pernah mengalaminya?”, atau “coba dulu, nanti kalau nggak suka yah nggak usahditeruskan”, atau “nggak apa-apalah, nggak ada yang tahu ini, kapan lagi” dan seterusnya.

Mereka yang tidak kuat dan tidak percaya kepada Firman Tuhan secara sederhana akan sangat mudah ditipu oleh Iblis baik melalui teman,tontonan, atau barang dan kegiatan-kegiatan yang kelihatannya memberi kenikmatan bagi pelakunya.

Sama seperti Hawa dan Adam, setelah mencobanya dan berdosa, mereka tidak bisa meninggalkannya dan kembali kepada situasi sebelumnya.Kumpul-kumpul, main kartu, berpesta, main game tidak dilarang oleh Tuhan. Mabuk-mabukan, kehilangan kesadaran diri, ketergantungan obat,ketagihan bermain sampai lupa tanggungjawab dan waktu, dan judi yang
dilarang oleh Tuhan.

Nonton film, browsing di Internet, semua boleh ditonton dan dibuka.Hanya film dan situs yang bisa membawa kita kedalam dosa seksual serta pengajaran yang menyimpang dari Firman Tuhan yang dilarang.Karena “sekali kamu memakannya kamu akan mati”, terjerat didalam pengaruh dosa yang menjerat dan mematikan kehidupan rohani, serta memutuskan hubungan yang baik dengan Tuhan, dengan orangtua dansaudara-saudara kita seiman.

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu….(Kej.3:6)

Hai remaja dan pemuda/i Kristen, belajarlah dari pengalaman Hawa dan Adam. Ada beberapa hal yang bisa digunakan dalam menjalani hidup dimasa remaja dan masa mudamu, agar hidupmu diberkati oleh Tuhan danmenjadi berharga dan teladan bagi lingkunganmu.

Menjadi Remaja Kristen Yang Berkarakter.
1.Percayalah pada Tuhan dan Firman Tuhan apa adanya. Jangan ditambahi atau dikurangi, jangan ragukan kebenarannya dan gunakan sebagaiperisai menghadapi segala godaan dan menguji segala tawaran-tawaran yang kelihatannya dan kedengarannya sedap dan nikmat untuk dilakukan.

2.Dengarlah dan percaya pada kesaksian hidup hamba Tuhan yang pernah terjebak dalam dosa namun sudah bertobat. Buang keingintahuan untuk mengalaminya sendiri. Seperti halnya kesaksian hidup Adam dan Hawa.
3.Jangan mau dan mudah terjebak dengan bujuk rayu yang manis dariteman atau siapa saja yang mengajakmu untuk mencoba melakukan sesuatu yang katanya nikmat, namun bertentangan dengan Firman Tuhan.

4.Hindari kesendirian, bersekutulah dengan saudara seiman, bergaullah dengan sesama anak-anak Tuhan, agar tidak mudah engkau diperdaya oleh si Iblis.

5.Solidaritas dalam kebenaran bagus sekali, namun kalau solidaritas
dalam dosa seperti yang dilakukan Adam, yang ikut memakan buah itu
bukanlah solidaritas yang positif.

6.Bertanggungjawablah atas suatu kesalahan yang kita lakukan, jangan menyalahkan orang lain. Ini awal dari pertobatan dan perubahan serta kedewasaan. Berubahlah selama masih bisa dan ada kesempatan.

Masih banyak yang boleh dilakukan dan dikerjakan. Masih banyak yang perlu dicaritahu dan untuk diketahui. Hanya satu yang dilarang, yaitu melanggar perintah Tuhan.

Untuk apa mengetahui pengaruh Narkoba, pergaulan bebas bila kita sudah melihat dan mendengar dampak buruknya pada orang lain? Jauhkan diri dari keinginan untuk mencoba-coba sesuatu yang jelas-jelas dilarang meskipun kelihatannya menarik hati, seperti yang dilakukan oleh Hawa.Bila sudah banyak bukti mencelakakan orang yang melakukannya.Isilah hidupmu dimasa remaja dan masa mudamu yang kelak bisa menjadi teladan dan cerita indah bagi generasi muda sesudahmu.

Salam Tuhan memberkati remaja dan pemuda/i nya…..

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.Supaya, kalau aku kenyang,aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

 

Disadur dari renungan BUUM

MENGHORMATI ORANGTUA

Keluaran 20:12
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya panjang umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu kepadamu

Coki sangat senang bersepeda dengan teman-temannya di hari libur. Hari itu, pagi-pagi benar teman-teman Coki terdengar berteriak-teriak dari luar rumah. “Coki!!!! Ayo kita berangkat!” teriak Piko. Coki bergegas keluar dengan sepedanya, ia malas berpamitan kepada Ayah dan Ibu.
Ketika sampai di lapangan, Coki dan teman-temannya bersepeda dengan riang gembira. Mereka bersepeda sambil bercanda, sampai tiba-tiba…..”gubrak!!!!” Coki menabrak pagar pembatas lapangan. Coki tertimpa sepedanya sendiri, kakinya terjepit pagar dan sepeda. Ia meringis kesakitan, tapi karena tidak tahan sakit yang dirasakannya Cokipun menangis.
Piko dan teman-teman kebingungan, mereka tidak tahu bagaimana menolong Coki. Ketika sepeda Coki di angkat oleh Piko, Coki berteriak-teriak kesakitan, sehingga Piko membatalkan niatnya untuk mengangkat sepeda Coki. Piko meminta teman-teman menjaga Coki, sedangkan Piko bersepeda ke rumah Coki untuk meminta bantuan.
Di rumah, Ayah dan Ibu Coki kebingungan mencari anaknya. Tiba-tiba Piko datang dengan kebingungan, nafasnya tersengal-sengal karena habis ngebut mengayuh sepeda. “Ada apa Piko? Mengapa kamu kelihatan ketakutan nak?” Tanya Ibu Coki
“ Coki……Co..Coki…tante!” jawab Piko terbata-bata
“ Coki? Kalo Piko mencari Coki, Coki tidak ada di rumah.. Kami juga tidak tahu Coki kemana.” Ayah Coki menjelaskan.
“ Bukan Om, maksud Piko, Coki tadi bersepeda bersama kami. Tapi waktu kami sedang bercanda, Coki menabrak pagar pembatas lapangan Om.” Kata Piko kemudian.
“Apa??? Coki…..di mana sekarang?” Ibu Coki mulai panik
“ Di lapangan Tante, saya tidak bisa menolongnya.”
Ayah dan ibu Coki segera berangkat ke lapangan untuk menolong anaknya. Di lapangan Coki menangis kesakitan. Ayah dan ibu Cokipun segera membawa Coki ke dokter supaya segera mendapat pengobatan. Kaki Coki retak dan harus digip supaya pulih.
Coki ingat bahwa sebelum berangkat bersepeda, ia belum berpamitan kepada orang tuanya. Coki menyesal, karena tidak menghormati kedua orang tuanya.
“Nah Coki, lain kali kamu harus lebih berhati-hati ya, dan jangan lupa Coki harus berpamitan sebelum pergi. Supaya ayah dan ibu tidak khawatir dan tahu dimana Coki.” Nasehat ibu Coki.
“Iya bu, yah, Coki menyesal. Coki tidak akan mengulangi lagi.” Jawab Coki

Menghormati orang tua adalah perintah Tuhan, ada banyak cara untuk menghormati orang tua. Taat pada orang tua, berpamitan ketika mau pergi, tidak membantah orang tua adalah beberapa contoh cara kita menghormati orang tua kita.

 

Disadur dari Renungan Anak

 

ANTRIII…!!!!

Filipi 2:4
“dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”

“Aku duluan!” teriak seorang anak bertubuh tinggi besar dari arah belakang. Semua anak yang ada di depannya minggir karena takut ditabrak. Hari itu di sekolah Minggu diadakan perjamuan kasih. Kakak sekolah Minggu sudah mengatur supaya anak-anak berbaris tertib, sehingga semua dapat menikmati makanan tanpa berebut.
Tetapi pagi itu Bombom bangun kesiangan, ia terlambat datang ke sekolah Minggu. Ia baru ingat bahwa hari ini ada perjamuan kasih, sehingga ia langsung berangkat dengan terburu-buru. Sampai di sekolah Minggu ternyata anak-anak lain sedang mengantri.
“Wah, pasti sangat lama menunggu giliran. Apalagi aku dapat giliran yang terakhir.” Pikirnya dalam hati. Teman-teman Bombom tidak berani mencegah Bombom sewaktu dia menyerobot barisan sebab tubuh Bombom yang paling besar diantara yang lain.
Tiba-tiba terdengar “Gubrak!!!” si Bombom menabrak meja dan semua makanan yang ada di meja berhamburan. Beberapa anak menangis karena kakinya kerbentur meja. Bombom terdiam, merasa bersalah.
“Tuh kan apa kakak bilang tadi, antri! Jangan hanya memikirkan diri sendiri. Bombom, kamu datang terlambat jadi tidak tahu apa yang tadi sudah kakak jelaskan kepada teman-temanmu.” Kata kakak sekolah Minggu.
“Maafkan Bombom kak.” Sesal Bombom
“Sekarang minta maaflah pada teman-temanmu. Tadi sebelum kita berbaris antri, kakak menjelaskan ke teman-temanmu bahwa setiap anak akan berbaris mengantri dan mengambilkan makanan untuk teman yang tadi duduk di sebelah kanannya.” Kakak sekolah Minggu menjelaskan.
Bombom pun meminta maaf kepada teman-temannya.

Nah, adik-adik, firman Tuhan yang kita baca dari Filipi 2:4 tadi dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan ingin kita tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain.

 

Disadur dari Renungan Anak

 

Ada Udang Di Balik Batu

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sudah tiga hari Sisi dan Coki tidak saling menegur. Setiap bertemu keduanya memalingkan muka. Ini terjadi sejak mereka berebut buku bacaan punya Mirna. Tiga hari yang lalu, Mirna membawa sebuah buku bacaan yang sangat menarik. Semua teman Mirna ingin meminjamnya. Ketika tiba giliran Sisi, Coki merebutnya sehingga mereka berdua tarik menarik memperebutkan buku itu. Karena takut bukunya rusak, Mirna mengambilnya dan menyimpannya di dalam tas. Sisi tidak jadi membaca buku itu, demikian juga Coki.
Hari ini ibu guru mengumumkan tentang sebuah perlombaan antar kelas. Tiap kelas harus mengirimkan wakilnya dua orang, untuk mengikuti lomba menyanyi dan bermain musik. Setelah diadakan rapat kelas, dengan berbagai pertimbangan, dan rapat kelas memutuskan Sisi dan Coki menjadi wakil. Sisi memiliki suara yang sangat merdu, sedangkan Coki pandai bermain gitar.
Sisi merasa bingung, ia masih marah kepada Coki. Kalau berlatih dalam keadaan saling marah pasti tidak nyaman. Sementara itu kalau menang Sisi pasti akan jadi terkenal di sekolah. Sisi mulai berfikir, “Demi menjadi artis sekolah, aku harus berbaikan dengan Coki. Berarti aku harus minta maaf kepada Coki.”
Demikian juga dengan Coki, hadiah yang akan didapatkan apabila mereka menang sangat menarik. “Demi hadiah aku harus  berbaikan dengan Sisi.” Kata Coki dalam hati. Ia sangat yakin akan memenangkan perlombaan itu. Suara Sisi sangat merdu, dan permainan gitar Coki belum tertandingi di sekolah mereka.
Keesokan harinya mereka bertemu dan berbaikan. Mereka berlatih bersama demi mendapat hadiah dan menjadi terkenal.
Hari yang dinantikanpun tiba, Sisi dan Coki mengikuti perlombaan. Tetapi … betapa sedih hati mereka berdua ketika mendengar pengumuman pemenang bahwa mereka tidak memenangkan perlombaan itu. Sisi dan Coki saling menyalahkan dan mereka marahan lagi.

Nah adik-adik, apa yang dilakukan Sisi dan Coki sama seperti peribahasa “ada udang di balik batu” . Artinya, ada keinginan lain dibalik kebaikan yang mereka lakukan. Sisi tidak tulus ketika mereka saling memaafkan. Mereka masing-masing punya tujuan lain. “demi mendapat hadiah dan menjadi terkenal”,
Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan demikian kepada kita. Tuhan mengampuni dosa kita bukan karena ingin mendapat hadiah, atau pujian dari kita. Tuhan mengampuni kita semata-mata karena Ia mengasihi kita. Ia tidak memiliki tujuan lain selain ingin kita terbebas dari hukuman akibat dosa. Karena kasih-Nya yang begitu besar sehingga Ia rela datang ke dunia untuk menebus dosa kita. Tidak ada “udang di balik batu” dari keselamatan yang Tuhan berikan. Hanya karena kasih-Nya kepada kita.

 

Disadur dari Renungan Anak

 

LEBAH VS LALAT

“Jadi akhirnya, saudara-saudara,semua yang benar,semua yang mulia,semua yang adil,semua yang suci,semua yang manis,semua yang sedap didengar,semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,pikirkanlah semuanya itu.
Dan apa yang telah kamu pelajari,dan apa yang telah kamu terima,dan apa yang telah kamu dengar,dan apa yang telah kamu lihat padaku,lakukanlah itu.”

Filipi 4:8

Mengapa lebah cepat menemukan bunga?
Dan mengapa lalat cepat menemukan kotoran?

Mata lebah dibuat hanya untuk menemukan bunga,
Mata lalat dibuat khusus untuk menemukan kotoran.

MENGAPA ???

Di dalam pikiran lebah hanyalah madu & madu saja, tidak ada yg lain.
Sedangkan di dalam pikiran lalat hanyalah kotoran & kotoran saja, tidak ada yg lain.

Maka, susah bagi lebah untuk menemukan kotoran,
tapi mudah & cepat bagi lebah untuk menemukan bunga di manapun.

Sebaliknya,susah bagi lalat untuk menemukan bunga,
tapi mudah & cepat bagi lalat untuk menemukan kotoran di manapun.

Apa hasil akhirnya?

Lebah kaya akan madu yg sangat bermanfaat, sedangkan lalat kaya akan kuman penyakit.

Nah adik-adik,
Apa yg kita pikirkan akan menghasilkan apa yang kita lihat,
& apa yang kita lihat akan menghasilkan apa yang kita peroleh.

Hidup kita sangat tergantung pada hati & pikiran kita.

Kalau hati & pikiran selalu negatif,maka apa saja yang kita lihat akan selalu menjadi negatif & hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan negatif yang penuh permasalahan.

Kalau hati & pikiran selalu positif,maka apa saja yang kita lihat akan selalu menjadi positif & hasil akhirnya adalah kehidupan positif yang penuh kebahagiaan.

Pilihan ada ditangan kita sendiri….

“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati & obat bagi tulang-tulang.” 

 

Disadur dari Renungan Anak

    Newer Entries »