header image
 

All posts in July, 2015

Pencuri Keakraban

I Yohanes 1:8-9

Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Seorang laki-laki tua bersahabat dengan seorang anak laki-laki remaja yang bekerja bersamanya di sebuah toko kerajinan kayu. Mereka sering bekerja bersama untuk memasang bagian-bagian rumit dari kerajinan kayu untuk di jual di toko-toko cinderamata lokal.

Suatu hari, anak laki-laki itu mencuri beberapa pahatan kayu di tempat itu. Laki-laki tua yang menyaksikan kejadian itu dari dapur tidak mengatakan apa-apa tentang kejadian itu. Namun beberapa hari kemudian anak itu tidak masuk kerja. Bahkan ketika mereka bertemu, anak itu mulai menjauh dan merasa malu. Persahabatan mereka yang dulunya begitu akrab, kini terputus. Keduanya seperti dua orang asing yang baru bertemu.

Hal yang sama terjadi ketika kita berbuat dosa. Akibat paling berbahaya bukanlah kerugian akibat tindakan kita yang salah, namun rusaknya hubungan kita dengan Allah. Hubungan kita yang akrab dengan Bapa sorgawi terputus, bukan karena Tuhan tidak ingin bersekutu dengan kita, namun karena kita yang bersembunyi dan menjauhkan diri dari-Nya. Namun karena kasihnya yang begitu besar, Yesus hadir dalam hidup kita untuk menghapus semua rasa malu, rasa tertuduh dan juga menanggung semua dosa kita. Hal ini Yesus lakukan, agar hubungan kita dengan Allah Bapa dipulihkan kembali.

Jika hari ini Anda merasa ada yang menjadi penghalang hubungan Anda dengan Bapa, apakah itu rasa bersalah, kemarahan, kebencian atau dosa lainnya, datanglah kepada Yesus. Akuilah dengan kerendahan hati semua yang telah Anda lakukan dan alami. Mintalah Yesus untuk memulihkan Anda, dan mencairkan kebekuan yang ada dalam hubungan Anda dengan Bapa.

Allah sedang menantikan Anda, Dia ingin berbincang akrab dengan Anda kembali. Jangan biarkan dosa mencuri keakraban Anda dengan Bapa Sorgawi.

Disadur Dari Renungan Harian,Cerita Iman & Kisah Inspirasi Kristen

 

KEDATANGAN TUHAN : SIAPKAH KITA ?

Baca:  Matius 24:37-44

“Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
  Matius 24:44

Hari demi hari berlalu begitu cepatnya, semakin bertambahnya bulan dan tahun yang kita jalani sesungguhnya semakin mendekatkan kita kepada waktu kedatangan Tuhan yang kedua kalinya.  Seharusnya ini memacu kita lebih bersungguh-sungguh mengerjakan keselamatan kita, dan semakin mengejar perkara-perkara rohani lebih dari apa pun.

Dalam kenyataannya masih banyak orang Kristen yang kurang peka akan hari kedatangan Tuhan, mereka menanggapinya dengan biasa-biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa, bahkan cenderung apatis.  Berhati-hatilah!  “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”  (Matius 24:37-39).  Pada waktu itu orang-orang di zaman Nuh sudah diperingatkan agar mereka segera bertobat dan siap sedia karena akan terjadi air bah, namun mereka menanggapinya dengan dingin, mengabaikan dan tidak percaya.  Malahan perbuatan jahat mereka semakin menjadi-jadi.  Akhirnya ketika air bah itu benar-benar datang dan pintu bahtera itu ditutup semua orang baru menunjukkan penyesalan, tapi semua sudah terlambat, dan akhirnya mereka harus mengalami kebinasaan, kecuali Nuh dan keluarganya yang selamat karena mereka merespons panggilan Tuhan dan memiliki kehidupan yang berbeda dari orang-orang sezamannya.  “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”  (Kejadian 6:9).

Akankah kita tetap mengeraskan hati seperti orang-orang yang hidup di zaman Nuh, meski kita tahu bahwa tanda-tanda kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu?  Hari ini kita diperingatkan:  “…berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”  (Matius 24:42).

Maukah kita bernasib sama seperti orang-orang di zaman Nuh yang binasa karena air bah?

 

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2014

 

TAKUT AKAN TUHAN : DASAR KELUARGA KRISTEN

 

Baca:  Mazmur 128:1-6

Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,”  Mazmur 128:5

Dalam membangun mahligai perkawinan setiap pasangan pasti memiliki impian-impian yang hendak diwujudkan bersama pasangannya.  Impian itu adalah sebuah keluarga yang harmonis, diberkati dan dipenuhi oleh kebahagiaan.  Memang untuk mewujudkan impian tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun hal itu juga bukanlah perkara yang mustahil asalkan kita mau menapaki hari-hari bersama dengan Tuhan.

Dalam Mazmur 128 ini pemazmur memberikan dasar utama untuk memiliki keluarga yang diberkati dan berbahagia.  Dasar itu adalah takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya  (ayat 1), sebab  “Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.”  (Amsal 14:26).  Takut akan Tuhan merupakan unsur penting dalam kehidupan orang percaya.  Tanpa rasa takut akan Tuhan seseorang akan cenderung berpikir, berbicara dan berbuat menurut kehendak diri sendiri.  Alkitab memperingatkan,  “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;”  (Amsal 3:7).  Rasa takut akan Tuhan itu tumbuh ketika seseorang menyadari akan kekudusan, keadilan, dan kebenaran Tuhan, sehingga ia akan memandang Tuhan dengan penuh rasa hormat dan kagum.  Dari situ akhirnya seseorang memiliki ketetapan hati untuk tidak mengecewakan Tuhan melalui pikiran, perkataan dan perbuatannya;  dan dengan kerelaan hatinya sendiri, bukan karena terpaksa atau takut mengalami hukuman, serta berkomitmen untuk hidup menurut kehendak Tuhan dan menjauhi segala kejahatan.

Rasa takut akan Tuhan ini harus menjadi landasan utama bagi setiap keluarga Kristen.  Dengan demikian suami dan isteri akan mampu menjalankan perannya sesuai dengan firman Tuhan, saling mendukung dan menguatkan sehingga mampu membawa anak-anak semakin mengasihi Tuhan melalui teladan hidup yang ditunjukkannya.  Dengan kata lain, keluarga yang takut akan Tuhan adalah keluarga yang senantiasa menerapkan prinsip-prinsip firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Rindu keluarga Saudara diberkati Tuhan dan berbahagia?  Milikilah hati yang takut akan Tuhan!

 

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Oktober 2014

 

 

 

 

 

 

Wawancara dengan para penginjil mula-mula,Kamis 30 Juli 2015.Bertempat diruang sekretariat GMIT Agape jam 10.00-12.30 wita :

Sharing bersama tiap komisi,Kamis 30 Juli 2015 jam 17.00-20.30 wita.Tempat : Ruang sekolah minggu,kantor sekretariat,dan gedung  kebaktian GMIT Agape lt.1 dan lt.2 :

Sharing hari ke-2,Jumat 31 Juli 2015 jam 17.00-20.30 wita :

Tema : Kasih Yang Mula-Mula

Nats Pembimbing : Kisah Para Rasul 1 : 14

Bacaan : Lukas 8 : 1-3,Yohanes 15,Kisah Para Rasul 2 : 47)

Pembicara : Ce I Fung (penginjil mula-mula jemaat Agape)

DSC_0625

 

Bagaimana kita bisa mempertahankan kasih yang mula-mula ? Hanya 1 caranya,yaitu dekat dengan Tuhan dan bersandar selalu pada-Nya.Dan jangan sampai kita kehilangan kasih yang mula-mula itu.Dalam Lukas 8 :1-23 disebutkan banyak perempuan-perempuan yang melayani Tuhan dan rombongan dengan kekayaan mereka.Mereka bahkan tetap ada bersama Dia sampai mati diatas kayu salib.Kekuatan seperti apakah yang ada dalam diri mereka? Ini merupakan kekuatan KASIH,kekuatan yang membuat mereka mampu mengikuti dan melayani Yesus,bahkan sampai Yesus mati.Kasih pada Tuhan ini merupakan kasih yang murni,yang dapat bertahan dalam keadaan apapun.Perempuan-perempuan ini juga bertekun dalam doa.Mengapa mereka bertekun dalam doa ? Karena doa merupakan sarana yang diberikan Tuhan,agar manusia sebagai mahluk berdosa yang segambar dengan-Nya,dapat bersekutu,berkomunikasi dan curhat apa saja kepada Tuhan.

Kasih yang kita dapatkan dari Allah inilah yang harus kita wujudkan dengan seluruh keberadaan kita.Karena itu setiap kita,khususnya para kaum perempuan harus menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan lewat doa-doa kita.Bagaimana agar kita senantiasa mempunyai kerinduan untuk berdoa ?

1.Kita harus menyadari bahwa doa itu adalah hal yang mendesak dan harus segera dilakukan.

2.Kita harus disiplin dalam berdoa,karena kita sudah berkomitmen kepada Tuhan.

3.Kita harus menganggap doa sebagai suatu kenikmatan dan bukan beban.

Hanya kasih kepada Tuhanlah yang bisa membuat kita tetap bertahan dan bertekun dalam keadaan apapun juga.Jadilah wanita-wanita Kristen yang selalu bertekun dalam kasih yang mula-mula itu.Amin.

 

Tempat Ibadah : gedung GMIT Agape Lt.1 /Waktu : 15.30-18.00 wita

Doa Syafaat : Pimpin doa & puji-pujian  : Ibu Veronica Siung / Doa penutup : Ibu Tien Guinta

Ibadah : MC.Ibu Theresia Andrianto-Guinta / Pemusik : Nikita & Ev.Foera Era Hura / Kesaksian : Aci Li Cu ( pertobatan seorang teman yang broken home ; penyertaan Tuhan untuk mamanya yang jatuh saat tiba di gereja untuk mengikuti ibadah kw hari ini ; mujizat untuk sakit mata ),Ibu Lili Anthonius (dibaptis sebagai orang percaya),Ce Ester (pergumulan untuk bisa datang ke Kupang dalam rangka menghadiri ibadah pengucapan syukur ultah GMIT Agape ke 46 tahun,serta pelayanan mula-mula beliau di jemaat Agape / Kehadiran : 56 orang (laki-laki 2 orang yaitu K’Timotius dan K’Foera).

 

Syalom Sahabat Agape..Puji Tuhan,kita masih bisa dipertemukan dengan beberapa penginjil mula-mula yang diutus Tuhan untuk melayani di jemaat Agape.Banyak suka dan duka yang dialami,baik dalam pelayanan maupun kehidupan sehari-hari yang merupakan bukti cinta kasih Tuhan Yesus yang sangat besar dalam kehidupan para penginjil mula-mula dan juga jemaat Agape.Umur boleh bertambah,tetapi semangat untuk memberitakan Injil kebenaran juga terus bertambah dan berkobar dalam diri setiap mereka.Kiranya teladan yang mereka berikan dalam melayani Tuhan,dapat kita ikuti dan diwujud nyatakan dalam kehidupan kita setiap hari.Tuhan memberkati kita sekalian.Amin.

Tempat : Gedung GMIT Agape / Waktu : 18.00-21.00 wita / MC : Ibu Lili Dethan-Boesday / Kata Sambutan : Bpk.Laurensius Oematan / Pemusik : Kak Edwin /Singer : Ibu Theresia Andrianto-Guinta / Multimedia: Sdra.Nando & Sdri.Laura Guinta / Doa pembukaan : Ev.Foera Era Hura,S.Th / Doa Penutup & doa makan : Pdt.Yandhi Manobe,S.Th

Rencana Allah Yang Terbaik

Mazmur 147 : 3 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka ;

Syalom Sahabat Agape…

Pastinya kita semua pernah merasakan sakit hati,merasa terluka,dikhianati,disepelekan,tidak dianggap dan sebagainya ;baik itu oleh teman,sahabat,pacar,suami/istri,orangtua,rekan kerja,anak,atasan,bahkan teman persekutuan yang sama-sama melayani Tuhan.Kita kemudian berpikir “kenapa ya,Tuhan memberikan kita perasaan yang tidak enak seperti ini? Bukankah Tuhan itu Maha Tahu? Mengapa Ia membiarkan kita mengalami masa-masa yang sulit dan menyakitkan?”

Tuhan tentu punya rencana yang indah didalam hidup setiap orang.Ia memberikan rasa suka dan duka,seperti Ia menciptakan gelap dan terang,langit dan bumi,tawa dan airmata.Ia ingin agar saat kita mengalami masa-masa yang sulit itu,kita tahu bahwa Allah ada dan tetap menyertai kita dalam keadaan apapun.Saat kita terluka,Ia datang dan membalut luka-luka hati kita dengan kasih-Nya yang sempurna.Ia mau kita merasakan semua kepahitan,agar kita mampu untuk mengasihi orang lain tanpa syarat,agar kita dibentuk oleh-Nya sehingga semua orang boleh melihat kuasa,kemuliaan dan terutama kasih-Nya kepada semua orang,khususnya mereka yang mau membuka hati untuk menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka.Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

 

BERGUMUL DENGAN DOSA

Roma 7:15 – 24

Siapakah yang tidak bergumul dengan dosa? Semua orang pasti bergumul dengan dosa. Sejak dosa masuk melalui satu orang (Adam) dan masuk ke dalam dunia (Roma 5:12), maka manusia harus berada di dalam problematik kehidupan yang serius mengenai pergumulan daging atau Rohani (Galatia 5:16 – 26). Selama orang percaya berada di dalam dunia dan dunia belum mencapai kesudahannya, maka dia akan terus bergumul dengan dosa.

Hal ini juga dialami oleh seorang Rasul besar seperti Paulus. Di dalam surat Roma 7:15 – 24 ini, ia menulis secara jelas bahwa hal bergumul dengan dosa juga ia alami. Setidaknya berulangkali ia mengaku bahwa bukan hal yang baik yang ia kehendaki yang ia perbuat, melainkan yang jahat yang tidak dikehendaki yang diperbuat. Ini menunjukan suatu pergumulan di dalam dirinya melawan kuasa dosa itu sendiri.

Pergumulan dengan dosa bukanlah sebuah pergumulan biasa. Ini adalah sebuah pertempuran. Alkitab seringkali menyebutnya sebagai Peperangan Rohani (Spiritual Warfare). Billy Graham menyebutnya sebagai Harmagedon-harmagedon dalam hidup. Entah apapun istilahnya, tapi makna tersirat yang pasti mengenai pergumulan dengan dosa adalah sebuah masalah yang serius. Hal ini serius oleh karena pada dasarnya dosa hanya mengakibatkan kematian. Bagaikan seekor burung yang mau terbang tinggi, tetapi kakinya terikat oleh tali, maka sekuat apapun ia mencoba terbang, ia tidak akan bisa terbang tinggi. Dan lama kelamaan burung itu lelah dan berakhir pada kematian.

Maka, pertanyaan yang penting untuk dipertanyakan bukanlah mengenai “Mengapa saya harus bergumul dengan dosa”, akan tetapi mengenai, “Bagaimana saya dapat mengalahkan pergumulan dosa itu?” dua sikap penting yang harus dilakukan oleh orang percaya dalam melawan dosa adalah, 1) Butuh Yesus; dan 2) Hidup berjaga-jaga. 1) Butuh akan Yesus adalah mengenai suatu kesadaran bahwa kita tidak lagi mampu berbuat benar karena dosa dan hanya Kristus yang mampu menyelamatkan kita dari hal ini. Dan selanjutnya bertanya pada diri sendiri bahwa apakah dalam hidup ini saya sudah serius mengikuti Kristus atau tidak? Dan, 2) hidup berjaga-jaga adalah hidup dengan kesadaran penuh tentang membedakan mana hal yang memuliakan Kristus dan mana hal yang tidak memuliakan Dia. Kita harus selalu waspada bahwa Iblis bagaikan singa yang berjalan berkeliling mengamati siapa lawannya yang tidak berjaga-jaga dan dapat diterkam olehnya (I Pet 5:8). (Josua J. Sengge)

Syalom Sahabat Agape..Puji Tuhan kita sudah selesai melaksanakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati HUT GMIT Agape ke-46,yaitu games berhadiah yang berlangsung pada hari Minggu,26 Juli 2015 jam 16.00-18.00 wita bertempat di lapangan basket gereja Agape.Peserta games berasal  dari jemaat Agape sendiri.Bersyukur untuk sukacita yang Tuhan tambahkan dalam kehidupan pelayanan dan berjemaat.Kiranya kegiatan-kegiatan lainnya dalam rangka memperingati HUT GMIT Agape yang ke-46 ini,bisa dilaksanakan dengan baik sesuai jadwal yang direncanakan.Tuhan memberkati…

 

Games Berhadiah :

1.Pesan Berantai (tebak tokoh) ; tiap kelompok dari tiap komisi yang terdiri dari 10 0rang peserta.Pemenang dari Komisi Wanita.

2.Lomba balap karung pria dan wanita.Pemenang kategori  pria : sdra.Ricky,sdra.Necky Guinta & sdra.Jimmy.Sedangkan pemenang kategori wanita adalah : sdri.Atri,sdri.Imel dan Aci Wanny.

3.Lomba Tarik Tambang ; Pemenang kategori wanita dari kelompok 1 & 4,sedangkan pemenang kategori pria dari kelompok 1 & 3.

Penyerahan hadiah berupa uang tunai kepada para pemenang tunggal (balap karung),dan kelompok (perwakilan dari masing-masing kelompok) :

« Older Entries