header image
 

All posts in May, 2015

DUA MALAIKAT

Baca: Efesus 2:1-10

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya. (Efesus 2:10)

John Newton, penulis lagu Amazing Grace, berkata, “Andaikan Allah menugasi dua malaikat di surga secara bersamaan. Yang satu menjadi pemimpin negara terbesar di dunia. Yang lain menyapu jalanan di desa yang sangat kotor. Maka, mereka tidak akan memprotes. Apa pun tugas yang diberikan, akan mereka kerjakan. Mengapa? Karena ada sukacita sejati dalam menaati Allah. Bagi pengikut Kristus, yang terpenting bukan apa tugas Allah untuk kita; tetapi bahwa kita melakukan keinginan Tuhan.”

Demikianlah Tuhan ingin kita menjalani setiap peran yang ditugaskan pada kita. Tuhan tidak memberikan tugas yang seragam justru agar kita dapat saling melayani dan melengkapi. Lalu, mengapa kita tidak perlu mencemburui orang lain, yang perannya mungkin tampak lebih terhormat atau lebih nyaman? Dasarnya: Tuhan tidak membedakan peran. Bagi-Nya, setiap peran sama mulia, asal dilakukan dengan taat. Maka, Tuhan memberikan sukacita yang sama kepada setiap hamba yang setia.

Ya, bukankah seharusnya kita selalu ingat bahwa kita ini adalah hamba Kristus? Yang bahkan seharusnya tidak berhak apa-apa atas hidup kita—sebab tadinya kita adalah terhukum yang siap dieksekusi. Namun, karena rahmat-Nya, Dia memberi kita hidup baru. Dia membangkitkan kita dan memberikan hidup yang berarti, yakni hidup dalam setiap pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya (ay. 10). Itulah tugas yang kita miliki hari ini. Dia sudah menetapkannya bagi kita. Terimalah dengan sukacita, lakukanlah dengan hati bersyukur!

DALAM SETIAP PERAN YANG KITA MAINKAN DALAM KEHIDUPAN,
KIRANYA TERPANCAR SYUKUR ATAS KASIH TUHAN YANG TAK TERUKUR

Disadur Dari Renungan Harian

Ketika Keadaan Baik-Baik Saja

 Baca: Yeremia 22:20-30

“Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: ‘Aku tidak mau mendengarkan!’ Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, sebab engkau tidak mau mendengarkan suara-Ku!” Yeremia 22:21

Sudah menjadi sifat manusia ketika hidupnya dalam keadaan sentosa, artinya baik-baik saja, aman, sehat, makmur dan berkecukupan, ia cenderung melupakan Tuhan dan sepertinya tidak lagi membutuhkan kehadiranNya. Saat keluarga baik-baik, anak-anak berhasil dalam studi, pekerjaan sudah mapan dengan gaji cukup tinggi, apa lagi yang perlu kita kuatirkan dan takutkan dalam hidup ini? Jadi kita tidak perlu ngoyo-ngoyo (berusaha keras – istilah Jawa, red.): ibadah ke gereja seminggu sekali saja; berdoa saat mau makan, hendak tidur pada malam hari dan setelah bangun pagi saja. That’s enough! Sudah cukup! Ini sering kita lakukan. Sebaliknya kita baru mau mencari Tuhan sungguh-sungguh apabila bisnis sedang hancur, toko hampir bangkrut, studi gagal total, belum memiliki anak meski sekian tahun berumahtangga atau hal-hal buruk lain sedang menimpa kita.
Tidak salah bila kita datang mencari Tuhan ketika dalam masalah. Namun, apakah kita harus menunggu sampai musibah menimpa kita dahulu baru kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan melayani Dia? Mengapa ketika masih muda, kuat, sehat dan berkellimpahan kita ‘hitung-hitungan’ dan tidak mau melakukan yang terbaik bagiNya?
Dalam Matius 19:16-22 ada anak muda yang hidupnya makmur dan segalanya baik-baik saja. Bahkan dalam hal kerohanian sepertinya dia tidak bercacat, semua hukum Taurat dia lakukan dengan baik. Namun ada satu hal yang kurang, seperti kata Yesus, “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Matius 19:21). Dan ternyata anak muda ini lebih memilih mencintai hartanya daripada harus mengikut Tuhan. Harta/kemewahan/uang menjadi prioritas utama dalam hidupnya melebihi kasihnya kepada Tuhan. Oleh sebab itu dia memilih meninggalkan Tuhan daripada harus kehilangan hartanya.

Bersungguh-sungguhlah di dalam Tuhan selagi keadaan kita baik, jangan tunggu sampai Dia menegur kita!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup

Bertobat Dengan Sungguh

 Baca: Yehezkiel 33:1-20

“Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu.” Yehezkiel 33:19

Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, dosa dan tabiat dosa mengikuti dan menjadi bagian dalam diri manusia sehingga kita dilahirkan ke dalam dunia dengan segala kecenderungan hati untuk selalu melakukan kejahatan (baca Kejadian 6:5). Daud menyadari hal itu dan berkata, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” (Mazmur 51:7). Jadi, sesungguhnya kita ini adalah manusia berdosa yang pantas untuk menerima hukuman.
Namun kita patut bersyukur kepada Allah, Bapa kita, yang oleh karena kasihNya menganugerahkan PuteraNya, Yesus Kristus, untuk mati di salib. Darah Kristus mendamaikan kita dengan Allah, kita tidak lagi menjadi seteru Allah. Kristus “…telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.” (1 Petrus 2:24). Setelah menerima anugerah keselamatan kita harus dengan sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan. Kita harus bertobat dari dosa! Kita tidak dapat menerima anuegerah Tuhan lalu tetap tinggal dalam dosa, karena Tuhan telah mencurahkan anugerahNya sewaktu kita masih berdosa dan kini dosa kita telah diampuni dan kita disucikan. Hidup dalam pertobatan itu suatu perintah, bukan sekedar himbauan! Kita harus dengan sadar meninggalkan dan menolak segala perbuatan dosa. Karena itu mari mencermati hidup kita, hal-hal apa yang sekiranya akan menyeret kita lebih jatuh ke dalam dosa: apakah lingkungan, tontonan atau bacaan yang negatif, serta pergaulan kita, sebab “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33) dan “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” (Amsal 13:20). Semua perbuatan daging (baca Galatia 5:19-21) harus ditinggalkan.
Kita harus berhenti berbuat dosa dan menghindarkan diri dari jebakan dosa itu. Kita memang masih hidup di dunia yang penuh dosa, namun kita harus memilih untuk hidup sesuai kehedank Tuhan setiap hari, karena pertobatan tidak dapat dilakukan hanya sekali seumur hidup, melainkan suatu proses terus-menerus dalam hidup kita.

Jika tidak sungguh-sungguh bertobat, kita akan binasa!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup

PERUMPAMAAN ANAK KEMBAR

http://artikel-kesehatan-online.blogspot.com/2009/03/10-cara-memiliki-anak-kembar.html

Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (1 Korintus 15:55-57)

Suatu ketika, terbentuklah janin dua anak laki-laki kembar. Minggu-minggu berlalu dan dan kedua anak kembar itu tumbuh. Ketika kesadaran mereka tumbuh, mereka tertawa gembira: “Bukankah luar biasa bahwa kita telah terbentuk? Bukankah luar biasa kita hidup?’

Bersama-sama mereka menjelajahi dunianya. Ketika mereka menemukan tali ibunya yang memberi mereka hidup, mereka bernyanyi ria. Namun kedua anak itu merasakan mereka berubah.

“Apa artinya ini?” Tanya yang satu.

“Ini berarti keberadaan kita di dunia ini akan berakhir.” Kata yang lain.

“Tetapi aku tak mau pergi,” kata yang satu. “Aku ingin terus berada di sini.”

“Kita tak ada pilihan,” kata yang lain.

“Tetapi barangkali ada kehidupan setelah kelahiran.”

“Tetapi bagaimana mungkin?” Sanggah yang lain.

“Kita akan lepas dari tali kehidupan kita dan bagaimana mungkin hidup tanpa itu? Selain itu, orang lain sebelum kita tak ada yang kembali memberi tahu kita bahwa ada kehidupan setelah kelahiran. Tidak, ini adalah suatu akhir. Mungkin tak ada ibu sama sekali.”

“Tetapi harus ada,” bantah yang lain. “Bagaimana kita bisa berada di sini? Bagaimana kita bisa hidup?”

“Pernahkah kita melihat ibu kita?” Tanya yang satunya lagi. “Mungkin dia hanya ada di pikiran kita. Mungkin kita dibentuk oleh gagasan membuat kita kelihatannya baik.”

Maka hari-hari terakhir di dalam rahim itu dipenuhi berbagai pertanyaan dan kecemasan. Akhirnya, waktu kelahiran tiba. Ketika anak kembar itu keluar dari dunianya, mereka membuka mata dan berteriak dengan riang – karena yang dilihatnya melebihi impian terindah mereka, dilihatnya wajah ibunya yang tersenyum penuh kasih. Itulah kematian yang dialami orang Kristen.

Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

( 1 Korintus 2:9).

Disadur dari Kumpulan Renungan dan Ilustrasi Kristen

 

  • Rabu,29 April 2015

Seminar Mengenai Kanker Serviks

Tempat      : Lt.2 gedung GMIT Agape

Waktu        : Jam 16.00-18.00 wita

Pemusik     : Ev.Foera Era Hura,S.Th

MC               : Aci Ema

Kolektor    : Aci Ae

Sponsor     : Laboratorim kesehatan Prodia

Pembicara  : dr.Timotius

Kehadiran  : L/P : 3/46 orang

Kegiatan    : Doa syafaat,puji-pujian,doa pembuka,kesaksian hidup,presentasi mengenai kanker serviks oleh dr.Timotius,tanya jawab,doa penutup.

  • Rabu,6 Mei 2015

Menjawab 9 Pertanyaan Dari Kaum Wanita Agape

Tempat                  : Lt.2 gedung GMIT Agape

Waktu                    : Jam 16.00-18.00 wita

Pemusik                 : Ev.Foera Era Hura,S.Th & sdri. Nikita Siung

MC                          : Ibu Mauboy

Kolektor                : Ibu Lomi

Perlengkapan         : Ibu Thres

Pembicara              : Pdt.Esra Alfred Soru,S.Th,MPdK

Kehadiran              : L/P : 3/34 orang

Doa Penutup          : Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

Kegiatan    : Doa syafaat,puji-pujian,doa pembuka,kesaksian hidup,jawaban pertanyaan kaum wanita,tanya jawab,doa penutup,ramah tamah ulang tahun.

 

Berikut 9 pertanyaan dan jawabannya :

  1. Q : Apakah para murid Tuhan Yesus selama hidup bersama Tuhan Yesus di dunia,tidak tahu bahwa Ia adalah Anak Allah,sehingga Tomas/Didimus masih perlu bukti lagi kalau Yesus sudah bangkit ?

A : Para murid sudah tahu mengenai hal tersebut,bahwa Yesus adalah Mesias,Anak Allah yang hidup.Tetapi mereka tidak dapat membayangkan kalau Yesus sebagai Mesias itu akan menderita dan mati di salibkan,apalagi bangkit.Hal ini karena konsep manusia berbeda dengan firman Tuhan.Ayat acuan : Matius 8 : 28-29,Yohanes 1 : 49,Matius 14 : 33,Matius 16 ; 13-16,Lukas 24 : 25-26 ; 45-46.

Mengapa Tomas tidak percaya dan butuh bukti lagi ?

  • Karena setan yang bekerja.Ayat acuan : Yohanes 20 : 19-24
  • Karena ia tidak ada dalam persekutuan,sehingga hatinya menjadi keras
  • Karena ia kehilangan damai sejahtera dan pengutusan murid-murid untuk memberitakan injil oleh Yesus

2. Q : Hidup ini sebuah pilihan atau suatu kebetulan,atau memang sudah diatur (ditentukan ) Tuhan?

A : Semua jalan hidup kita ditentukan oleh Tuhan.Ayat acuan : Mazmur 139 : 16,Matius 10 : 29-30,Ayub 28 : 25-26;37: 6,Ayub 28 :11-12,Amos 4 : 7,Keluaran 21 : 13,Ulangan 19 : 4-5,Amsal 16 : 33,Keluaran 12 : 36,II Samuel 17 : 14,Amsal 16 : 1 & 9,Amsal 20 ; 19:21,Yesaya 10 :23,Pengkhotbah 7 : 14,Ratapan 3 : 37-38,Amos 3 : 6. Namun,saat Tuhan menentukan hidup kita,Ia juga tidak membuang kebebasan manusia untuk menetapkan pilihan hidupnya masing-masing.Ayat acuan : Matius 18 : 7,Lukas 22 : 22,Amsal 16 : 1,Amsal 16 : 9,Roma 14 ; 12,Ulangan 29 : 29 (ayat ini menjadi patokn agar pilihan yang dibuat seturut dengan kehendak Tuhan).

  1. Q : Bagaimana tentang hukuman mati (tembak mati) ?

A : Hendaklah para pengambil keputusan berlaku adil.Ayat acuan pada kitab Keluaran 2 : 13,Ulangan 19 : 4-5

  1. Q : Dalam 2 Samuel 24 : 1 dikatakan bahwa Tuhan yang menghasut,tapi kenapa Ia malah memberikan 3 perkara pilihan pada raja ?

A : Karena Tuhan murka kepada Daud yang mulai sombong,sehingga Ia dihadapkan pada perkara-perkara tersebut.Maksud daripada Ia menghasut disini adalah bahwa Ia membiarkan iblis untuk melakukan pekerjaan menghasut itu,dengan maksud memberi pelajaran pada Daud.Seumpama pekerjaan membangun rumah.Kita bisa saja mengatakan bahwa kita sedang membangun rumah,walaupun tukang bangunanlah yangsesungguhnya sedang mengerjakannya.Ayat acuan : Amsal 21 : 10-12,I Tawarikh 21 : 1,Matius 4 :1.

  1. Q : Apakah boleh pasangan bercerai dan kemudian masing-masing menikah lagi,sementara mantan nya masih hidup ?

A : Tidak boleh,kecuali karena zinah.Ayat acuan : Matius 2 : 6,Matius 5 : 32,Matius 19 : 9,Yeremia 3 : 8 (perceraian secararohani).

  1. Q : Apakah nama buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang yang jahat dalam alkitab yang tidak boleh dimakan Adam dan Hawa itu ?

A : Tidak diketahui secara pasti.Ada yang menafsirkan bahwa itu adalah buah madu,dan ada yang menafsirkan bahwa itu adalah buah ara.Karena pada saat Adam dan Hawa makan buah itu,mata mereka terbuka dan mereka tahu bahwa mereka telanjang,lalu mengambil daun ara dan membuatnya menjadi cawat untuk dipakai.Ayat acuan : Kejadian 2 : 17,Kejadian 3 : 7.

  1. Q : Apakah seseorang bisa tahu kalau dia sudah diselamatkan,dan apa tandanya?

A : Bisa.Tandanya adalah lewat iman percaya.Dalam arti bahwa :

– imannya harus menjadikan Yesus sebagai obyek,

-penekanannya pada Yesus sebagai Juruselamat dan bukan hal lainnya (misalnya perbuatan baik yang menyelamatkan),

-iman yang sejati meliputi pikiran,perasaan dan tindakan untuk mengikuti Yesus.Ayat acuan : Roma 10 : 1-2,Yakobus 2 : 17 & 26.

  1. Q : Apa itu kesombongan rohani?

A : Kesombongan rohani adalah menyombongkan perkara-perkara rohani seperti menjadi majelis,menjadi guru sekolah minggu terfavorit,dll.Ayat acuan : 1 Timotius 3 : 6.

  1. Q : Apa perbedaan khotbah dan renungan,dan kapan harus memakai khotbah/renungan?

A : Kalau renungan mengangkat suatu peristiwa dan inti peristiwa tersebut kembali kepada firman Tuhan.Renungan hanya memuat 1 pokok pikiran saja.Sedangkan khotbah,isi nya lebih meyangkut pada penelitian-penelitian yang mendalam terhadap firman Tuhan,dan bisa lebih luas cakupannya.Renungan bersifat praktis,khotbah bersifat pengajaran.Waktu untuk renungan lebih singkat,sedangkan waktu untuk khotbah lebih panjang.Waktu untuk khotbah dan renungan tergantung pada pembicara,mau memakai yang mana,dilihat dari situasi dan kondisi yang dihadapi.Kalau dalam ibadah-ibadah rumahtangga,biasa dipakai renungan,tetapi dalam ibadah rutin gereja,KKR,KPI,dipakai yang dipakai adalah khotbah.

 

Pertanyaan tambahan :

Q : Ada seseorang yang divonis sakit jantung dan harus pasang ring (7 tahun yang lalu),tetapi saat itu ia tidak mau pasang ring,dan hanya bersedia menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat-obatan saja.Apakah kalau ia mati,itu berarti ia bunuh diri,karena tidak bersedia pasang ring 7 tahun lalu sesuai anjuran tim medis?

A : Hal ini bukan dikatakan bunuh diri.Karena bunuh diri itu sendiri adalah sengaja menghabisi nyawa sendiri.Sedangkan orang tersebut mau menjalani pengobatan untuk bertahan hidup,walaupun tidak dengan pasang ring.Jika sesuatu hal dilakukan bukan untuk tujuan kematian diri sendiri,maka itu bukan dikatakan sebagai bunuh diri.

 

Kiranya Tuhan memberkati kita semua.Amin.

 

 

 

Kasih Yang Tak Terbatas

Seorang pemuda hanya tertunduk lesu, memandang tiang gantungan yang menanti di hadapannya. Andaikan ia tahu akan berakhir begini, tentu tidak akan sekarang … sudah terlambat. Seorang petugas mengikatnya dengan tali dan mempersiapkannya untuk digantung. Sambil menuju tiang gantungan, terlintas di pikirannya, ibunya yang juga satu-satunya keluarganya yang tinggal, sedang menangisinya. Kini hanya tinggal menunggu lonceng. Ya, tinggal menunggu sedentang lonceng dan ia akan meninggalkan dunia fana ini untuk selama-lamanya. Peraturannya saat itu, hukuman gantung dilaksanakan setelah lonceng besar berbunyi. Ia sudah pasrah dan menunggu ajalnya.

Saat itu pukul 11 siang hari. Ditunggunya satu jam … dua jam … lonceng tidak juga berbunyi hingga pukul 2 siang. “Akh, berarti kematianku sudah sangat dekat?” pikir si pemuda. Tapi lonceng tidak juga berdentang hingga pukul 5 sore. Lonceng itu memang bergerak sejak siang, namun ternyata bukan bunyi yang dikeluarkannya, melainkan tetesan darah !!!  Di tengah-tengah lonceng besar tersebut, ternyata ada seorang wanita tua yang menjepit bola di dalam lonceng hingga tidak terdengar bunyinya. Saat lonceng tersebut dipukul, wanita ini menjepitkan dirinya di dalam lonceng besar itu. Wanita tua itu tak lain adalah ibu sang pemuda yang akan dihukum!!! Akhirnya, pemuda tersebut dibebaskan dari hukumannya karena lonceng tersebut tidak juga berbunyi, sesuai dengan peraturan yang ada. Begitu besarnya cinta Ibu itu terhadap anaknya, hingga dia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan anak yang dikasihinya.  Ibu itu melambangkan Tuhan kita, Yesus Kristus yang telah rela membayar harga yang seharusnya menjadi tanggungan kita, dengan mati di kayu salib, agar kita diselamatkan. Seharusnya, kitalah yang sepatutnya digantung, kitalah yang sepatutnya disalib! Namun cinta Tuhan amat besar bagi kita, Cintanya tiada batasnya bagi kita anak-anak Nya.

Yohanes 3:16. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal?  Yohanes 4:9. “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Roma 8:39. “Atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

 Kasih anak sepanjang penggalah … Kasih ibu sepanjang abad … Kasih Tuhan sepanjang masa. (Anonim)

 

Yesus Sumber Kekuatan Kita

Syalom Sahabat Agape..

Suatu hari saya kehilangan sebuah charger HP.Saya sudah mencari ke setiap sudut rumah namun tidak berhasil menemukan benda tersebut.Padahal baterai HP saya sudah sangat lemah,dan karena tidak berhasil menemukan chargernya,maka HP tersebut akhirnya mati.Otomatis saya jadi kehilangan komunikasi dengan teman dan keluarga.Akses internet dari HP pun tidak dapat dinikmati.Saya sangat kesal akan keteledoran dan daya ingat saya,sampai bisa menyebabkan hilangnya charger dan  matinya HP saya itu.Apalagi masing-masing HP memiliki spesifikasi yang berbeda,serta tidak memungkinkan penggunaan maksimal dari charger HP lainnya.Namun puji Tuhan saya berhasil menemukan charger hp itu beberapa hari kemudian,dan sangat bersukacita karenanya.

Sahabat Agape,jika direnungkan,kehidupan orang Kristen seumpama sebuah HP.Kita sendiri adalah baterai yang sangat membutuhkan asupan tenaga untuk tetap bisa hidup dan memberikan manfaat.Satu-satunya yang bisa membuat kita tetap hidup dan menghasilkan hal-hal yang bermanfaat adalah dengan tetap bisa terhubung pada “charger” untuk memberikan kita daya.Charger itu adalah Tuhan Yesus sendiri.Ia adalah satu-satuNya Pribadi yang memberi kekuatan disaat lelah,semangat bertahan sampai akhir di kala kita mulai merasa putus asa,dan satu-satunya sumber santapan rohani kita.Ia sendiri berkata dalam Matius 11 : 28 ” Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat,Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.

Marilah,tinggal lah selalu didekat Yesus,sumber kekuatan dan pengharapan kita satu-satunya,karena tanpa Dia,kita hanya akan menjadi lemah,tak berguna dan kemudian mati.Amin.

Oleh Admin Sekretariat

Tidak Ada Kata Terlambat
…ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi ( Lukas 7:37 )
Bholaram Das adalah kakek berusia 100 tahun dari India. Ia bikin gempar media massa setelah punya rencana kuliah lagi pada masa tuanya. Awalnya keluarganya cuek karena menganggap ide Das tidak mungkin. Para dosen ini juga tidak setuju. Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya tesisnya diterima. Das mengajrkan  banyak orang bahwa tidak ada kata terlambat buat belajar sesuatu yang baik.
Hari itu, ada perempuan yang terkenal sebagai orang berdosa. Masyarakat juga tidak suka dengan keberadaan dirinya. Namun, hari itu dengan sedikit nekat perempuan ini datang menemui Yesus, mencium kakiNya dan menyeka dengan rambutnya, lalu mengurapi dengan minyak. Meskipun Alkitab tidak menceritakan lebih lanjut tentang hidupnya, kemungkinan besar hidupnya berubah setelah bertemu Yesus. Paulus juga pernah mengalami  hal yang sama. Sebelum berjumpa dengan Yesus, Paulus dikenal sebagai penganiaya jemaat yang kejam. Namun, sejak orang ini kembali kepada Tuhan, ia justru menjadi seorang pelayan Tuhan yang luarbiasa. Tuhan ubahkan hidupnya dengan drastis!
Saat ini, tidak peduli apakah kamu termasuk anak muda yang suka bolos sekolah, suka buang-buang waktu atau masih sering melakukan  dosa tertentu, ayo berubah! Jangan mau terus terbenam dalam kubangan hal-hal semacam itu! Ini waktunya berubah, dalam anugerah Tuhan, untuk jadi orang muda yang lebih baik. Belum terlambat untuk bertobat karena Tuhan sedang buka pintu anugerahNya sekarang. Isilah masa mudamu dengan hal-hal baik dan berharga. Jangan mau kalah juga sama kakek Das dalam hal studi. Lakukan yang terbaik dan jadilah pelajar yang terbaik!
Usia muda adalah saat yang tepat untuk memaksimalkan banyak hal. 
Jangan sia-siakan masa mudamu!
Disadur dari Renungan Anak Muda Be Strong n Different

Duri Dalam Daging

Efesus 6 : 11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.

Syalom Sahabat Agape,tentunya sebagian besar dari kita pernah merasakan sakit karena adanya duri yang masuk dan menusuk,baik di telapak kaki maupun tangan kita,atau bahkan di anggota tubuh lainnya.Saya sendiri sudah berkali-kali mengalami hal tersebut,terutama di telapak kaki,saat bekerja didapur dan tidak memakai alas kaki.Duri,bahkan pecahan kaca kecil membuat setiap langkah kaki saya begitu sakit dan nyeri.Padahal hanya potongan serpih kecil,tapi bisa membuat seluruh tubuh kita merasa tidak nyaman.Kita akan berusaha mengeluarkan duri tersebut dari tubuh kita,bahkan jika harus melukai diri kita sekali pun.

Dosa bagaikan serpihan kecil duri dalam daging.Jika sudah masuk semakin dalam maka akan sulit pula untuk mengeluarkannya,kecuali dengan cara melukai bagian tersebut dan menarik keluar duri yang menjadi sumber rasa sakit itu.Jika dibiarkan saja,maka akan menimbulkan infeksi dan penyakit lainnya.Sebagai orang Kristen,kita sudah seharusnya menghindari kontak dengan “area” yang beresiko dosa seperti tempat-tempat dugem,hiburan malam,tempat judi,situs porno di internet,dll. Salah satu cara untuk menghindari kontak tersebut adalah dengan mengenakan senjata perlengkapan Allah (Efesus 6 : 14-18).

Seringkali kita tidak sadar sudah terlibat dengan dosa.Kita mengganggap hal tersebut hanya sebuah pelanggaran kecil,dan tidak akan berdampak buruk untuk kehidupan iman dan pelayanan kita.Namun dosa tetaplah dosa,tidak peduli besar atau kecil.Ia akan membawa kita pada maut.Untuk itu,berhati-hatilah selalu,waspadalah,dan minta ampun serta biarkan darah Kristus menyucikan kita dari segala dosa dan pelanggaran kita.Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

IMG_2150Lihat Foto

Hari/Tanggal : Jumat,1 Mei 2015

Tempat : Sekolah Lapangan Nekamese

Koordinator : Komisi Kaum Bapak

MC : Bpk.Paul Dima & Sdri.Nuke

Doa Pembuka : Pdt.Antonetha Manobe,S.Th

Pemusik : Sdr.Moody,Ev.Foera Era Hura,S.Th,Bpk.Edwin

Persembahan Pujian : Sdri.Nuke

Kesaksian : Bpk.Paul ( Penyertaan Tuhan dalam proses pengobatan dan pemulihan dari sakit kanker ginjal) ; Sdri.Nuke (Penyertaan Tuhan sepanjang pelayanan di GMIT Agape)

Jumlah kehadiran (termasuk anak-anak) : L/P : 45/75 orang

Doa Firman & Khotbah : Pdt.Yandhi Manobe,S.Th

Nats Pembimbing : Kejadian 4 : 1-16

Kain & Habel

Kain merupakan anak pertama yang dilahirkan atas pertolongan Tuhan.Kain bekerja sebagai petani,dan Habel sebagai peternak/gembala.Damai sejahtera Kain hilang saat beribadah kepada Tuhan,karena Tuhan tidak menerima persembahannya.Ia menjadi marah kepada Habel,dan kemudian membunuhnya,karena cemburu atas persembahan Habel yang diterima Tuhan.Seharusnya ibadah Kain membawa damai dan bukan sebaliknya.

Kain menjadi marah,bermuka muram karena panas hatinya.Saat itulah dosa mulai menggodanya.Kain tidak memiliki sukacita dalam hatinya saat beribadah karena tidak adanya panggilan yang sungguh untuk beribadah kepada Tuhan.Saat ia membunuh Habel adiknya,Tuhan mendengar seruan darah orang yang tersakiti itu dan Ia memberikan hukuman kepada Kain,namun tetap ia diberi kesempatan untuk menikmati berkat penyertaan Tuhan atas dirinya.

Dalam kehidupan persekutuan kita setiap hari,selalu dapat terjadi hal-hal yang membuat hati menjadi panas,sehingga muka menjadi muram.Tetapi dengan demikian,hal ini tidak akan menyelesaikan masalah,malah akan mendatangkan persoalan baru.Jika kita mengalami persoalan dalam hubungan dengan rekan sepelayanan atau siapa pun itu,tegurlah orang tersebut degan kasih,agar kemarahan yang ada tidak merusak persekutuan dan hubungan yang baik.

Tuhanlah yang menilai segala bentuk pelayanan dan persembahan kita untuk kemuliaan Tuhan.Jadi,pantaskah kita untuk cemburu terhadap orang lain?Lakukan bagian kita dengan baik dan tulus,dan biarkan Tuhan yang menilai segala sesuatunya.Amin.

 

« Older Entries     Newer Entries »