header image
 

All posts in April, 2015

Tuhan Bangkit

Tuhan Yesus bangkit

Lukas 24 : 1-12

Melalui kisah kebangkitan Yesus ini,kita dapat memahami bahwa kebangkitan Yesus memberi semangat dan dorongan bagi orang percaya dalam banyak hal.Kebangkitan Kristus dapat membangkitkan iman,daya ingat untuk mengingat kembali seluruh ajaran-Nya dan membangkitkan semangat untuk memberitakan tentang Dia.Kebangkitan Yesus membangkitkan iman kita,bahwa kepercayaan kita kepada Yesus tidaklah sia-sia.Yesus bukanlah Tuhan yang mati dan tak berdaya,melainkan Tuhan yang bangkit dan hidup.

Kebangkitan-Nya mendorong kita untuk bersaksi kepada dunia.Kebangkitan Yesus membuat kita percaya ajaran-Nya benar dan kekal.Kebangkitan Yesus juga memberikan semangat baru agar kita tetap melakukan segala yang pernah dikatakan dan diajarkan tentang-Nya.Anak-anak sekolah minggu perlu dibimbing untuk tekun membaca firman Tuhan dan mengimaninya.Mereka juga perlu menceritakan segala yang diperoleh dari kelas ekolah minggu kepada keluarga dan teman-temannya.Dengan demikian anak-anak sekolah minggu telah menjadi saksi-saksi Yesus yang memberitakan kasih Tuhan kepada sesamanya.

***

Tempat                : Ruang Sekolah Minggu GMIT Agape

Waktu                  : 7.30-10.30 wita

Pembicara          : Ibu Orpa,Sonny.T

Kolektor              : Aldi,Alven,Dante

MC                         : Kak Rika,Kak Cintya dan Bu Orpa

Kehadiran           : L/P :38/55 orang

 

 

 

 

 

 

Tuhan Mengampuni

Tuhan Yesus mengampuni

Lukas 23 : 33-56

Tujuan dari penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus awalnya tidak dimengerti oleh manusia.Mereka memperolok Yesus dan menyalibkan Dia.Padahal itulah karya Kristus untuk mendamaikan manusia dengan Allah.Pengorbanan terbesar yang Ia berikan dapat memberikan pengampunan dan menyucikan manusia dari segala dosa.

Belajar dari sikap Tuhan Yesus yang penuh kasih dan pengorbanan,sebagai umat manusia kita didorong untuk meneladani-Nya dalam tindakan kita sehari-hari.Alangkah baiknya bila kita keluar dari zona aman kita.Zona aman kita dapat berupa sikap yang sulit untuk mengampuni,sebab terkadang kita merasa rugi.Tindakan mengampuni sesungguhnya tidak membuat kita rugi,melainkan membawa keuntungan yang besar bagi kita dan bagi orang yang kita ampuni.

Dengan mengampuni kita dapat membebaskan orang yang bersalah kepada kita dari hukuman yang harus ia tanggung.Kita juga tidak menyimpan rasa kesal atau dendam lagi kepadanya.Sedangkan bagi orang yang diampuni,ia akan merasa lega karena tidak menanggung beban hukuman yang harus diterimanya.Relasi orang yang mengampuni dan diampuni pun terjalin kembali dan damai diantara mereka.Pada awalnya sikap mengampuni memang sulit untuk dilakukan.Namun bila kita menghayati pengampunan yang diberikan Tuhan kepada kita diatas kayu salib yang disertai kasih dan pengorbanan,maka pengampunan yang kita berikan kepada sesama,belumlah seberapa.Oleh karena itu kita harus terus bersyukur atas kasih dan pengampunan-Nya yang menyelamatkan.

***

Tempat                : Ruang Sekolah Minggu GMIT Agape

Waktu                  : 7.30-10.30 wita

Pembicara          : Kak Roland Sengge,Kak Lili,Kak Thres,Kak Nuke,Aci Sisca

Kolektor              : Kevin,Lega & anak-anak sekolah minggu

MC                         : Kak Roland Sengge,Bu Orpa dan Kak Cintya

Kehadiran           : L/P : 41/58 orang

Puji-pujian oleh kelas Pratama dan Madya

*Seusai ibadah sekolah minggu dilanjutkan dengan latihan lagu kelas kecil A dan B oleh Kak Cintya untuk tampil dalam kebaktian minggu.

 

Tuhan Yesus Menderita

Tuhan Yesus menderita

Lukas 23 : 26-32

Ketika Yesus mengalami penderitaan,Ia tidak pernah mengeluh.Bahkan ditengan-tengan penderitaan yang Ia alami,Ia justru menghibur dan mengajar umat yang mengikuti-Nya untuk tidak menangisi-Nya.Kita dapat memaknai penderitaan Yesus sebagai orang percaya pada masa kini dengan tak hanya sekedar merenung,tetapi memaknainya lewat perkataan dan perbuatan.Banpada zaman sekaranyak orang mengakui bahwa Yesus telah mengalami penderitaan untuk menebus manusia dari dosa-dosanya,namun pengakuan dan kesadaran itu seringkali hanya sebatas kata-kata.Sikap dan tindakan sehari-harinya tidak mencerminkan pengahayatan akan penderitaan Yesus.Mereka mengeluh ketika menghadapi tantangan,bahkan tidak sabar dan menyalahkan Tuhan karena kecewa menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan yag dialami.

Yesus Kristus telah menjadikan diri-Nya sebagai teladan untuk tetap bertahan dalam penderitaan dan kuat menghadapi tantangan.Sebagai orang percaya,kita perlu memaknai penderitaan Yesus,dengan bersikap sabar dalam menghadapi tantangan dan penderitaan didunia ini.Anak-anak sekolah minggu yang sudah ditebus oleh Yesus dapat diajarkan untuk melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa.Anak-anak diajak untuk tidak mengeluh bila mempunyai masalah.Anak-anak belajar sabar ketika menghadapi masalah.Anak diajak meneladani Yesus Kristus yang cakap menanggung penderitaan-Nya.

Tempat                : Ruang Sekolah Minggu GMIT Agape

Waktu                  : 7.30-10.30 wita

Pembicara          : Kak Rika,Ibu Dewi,Nikita,Kak Nona

Kolektor              : Aldi dan Aldo

MC                         : Kak Nikita

Kehadiran           : L/P : 46/61 orang

 

Penginjilan Anak Sekolah Minggu

paskah sm

paskah sm 3

paskah sm 2

Tujuan   : Supaya anak-anak dapat menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat

Waktu    : 8.00-10.30 wita

Tempat  : GMIT Eklesia Nunbaundelha Kupang

Kehadiran : L/P : 30/47 orang

Nats Pembimbing: Yohanes 3 :16

Cerita dibawakan oleh Kak Nona (Pricilla Daud)

MC            : Kak Roland Sengge dan Pedro Nussy

Pemusik : EV.Foera Era Hura,S.Th dan Ivanna

Kolektor : Ibu Dewi dan Ibu Veri

Tergoda Dosa…

Kejadian 4:1-16

Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. (Kejadian 4:7)

Setiap orang tentu pernah mengalami pencobaan atau godaan untuk berbuat dosa. Pencobaan itu berasal dari luar, dari segala sesuatu yang dijumpai, menggoda hati dengan memancing hawa nafsu. Akibatnya dapat terpancar luapan emosi, seperti cemburu, iri, tersinggung, dan amarah. Dalam keadaan seperti itu, suasana hati tidak lagi nyaman dan pikiran pun kerap menjadi gelap.

Kain merasakan iri hati terhadap Habel, adiknya. Tuhan mengindahkan kurban persembahan Habel, namun mengabaikan persembahannya. Alkitab tidak menjelaskan alasan Tuhan. Kain tampaknya tidak dapat menerima keputusan Tuhan itu; bisa jadi ia merasa kehilangan harga diri sebagai kakak. Si jahat memanfaatkan kesempatan atas sikapnya itu.

Kegalauan hati Kain terpancar dari wajahnya yang muram. Ia tergoda dan terpancing emosinya sehingga tega membunuh Habel. Ia tidak lagi berpikir secara jernih karena dosa sudah menutupi pintu hatinya sehingga ia tidak mampu mengendalikan diri. Kain melampiaskan amarahnya pada Habel yang sesungguhnya tidak bersalah. Rasa iri membangkitkan amarahnya dan kemudian mendorongnya melakukan tindakan keji.

Tidak semestinya Kain jatuh ke dalam dosa jika saja ia mau belajar memahami apa yang menyenangkan hati Allah. Tetapi dia tidak melakukan introspeksi, malah mencari kambing hitam. Sering kali kita juga terjebak emosi seperti Kain, ketenangan hati kita terusik dan menjadi galau, sehingga kita tergoda oleh dosa. Waspadalah!

SUASANA HATI YANG GALAU MEMBUTAKAN PIKIRAN.
KETENANGAN HATI ADALAH KUNCI PENGUASAAN DIRI.

Disadur dari Renungan Kristen

Berani Tampil Beda..

Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” 2 Timotius 2:22

Dalam perkembangan jaman yang semakin cepat di era globalisasi saat ini membuat anak-anak muda berusaha tampil dengan mengikuti tren yang sedang berkembang. Kecenderungan anak-anak muda adalah berusaha untuk bisa mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Mereka berusaha agar dapat diterima dalam lingkungan pergaulannya yaitu dengan cara mengikuti tren yang ada saat ini. Jika mereka tidak mengikuti tren yang sedang berkembang, maka mereka akan dianggap ketinggalan jaman dan kurang pergaulan.

Banyak hal yang bisa dianggap tren bagi anak muda, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, cara berdandan/bergaya, gaya hidup, tempat jalan-jalan, tempat hiburan, tempat berbelanja, barang-barang mewah, musik, film, teknologi gadget, internet, bahkan sampai kepada kebiasaan buruk yaitu merokok hingga kepada dunia gemerlap (kehidupan malam).

Tekanan dari teman-teman sering dialami bagi anak-anak muda yang tidak mau mengikuti tren-tren itu. Bukan suatu hal yang mudah untuk menolak atau tidak mengikuti tren yang ada.

Sebagai anak muda yang mengenal Tuhan, tentunya harus dengan cermat mengikuti tren-tren yang ada. Anak-anak muda harus pintar-pintar memilih tren apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi mereka, agar tetap berjalan dalam kehendak Tuhan dan tidak menyimpang dari jalanNya.

Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap di dalam Tuhan dan berani tampil berbeda dengan dunia ini?

1. Hidup sesuai dengan Firman Tuhan

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. ” Maz 119:9

 Hanya dengan Firman Tuhan-lah seorang anak muda dapat mempertahankan jalannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Firman Tuhan akan menerangi setiap sisi kegelapan yang ada. Tuhan akan memberi hikmat bagi anak-anak muda, tren apakah yang sesuai dan tidak sesuai dengan kehendakNya.

Tidak mengikuti tren yang tidak sesuai dengan jalanNya bukan berarti akhir dari kehidupan. Tetapi ketika anak muda memilih untuk tidak mengikuti tren yang ada dan lebih mementingkan kehendak Tuhan dalam dirinya, maka dia akan memperoleh harta yang paling berharga di dunia ini.

Menjadi umat Tuhan bukan berarti kita menjadi orang yang kurang pergaulan, tetapi lebih kepada menjadi orang yang mempunyai integritas untuk menyatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Menjadi orang yang berani untuk menolak ajakan maupun kebiasaan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dan siap menerima segala resiko dengan menolak ajakan tersebut.

.

2. Menjauhi Hawa Nafsu

Dalam 2 Timotius 2:22 jelas sekali dikatakan untuk menjauhi segala nafsu orang muda. Segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah membawa kepada kebinasaan. Hawa nafsu akan terus menyerang kehidupan anak-anak muda. Oleh karena itu setiap keinginan yang muncul haruslah diserahkan kepada Yesus Tuhan. Tidak setiap keinginan harus dimiliki saat itu juga atau bahkan ada keinginan-keinginan tertentu yang harus ditolak karena tidak sesuai dengan FirmanNya.

Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. ” 1 Yoh 2:16

Mintalah kepadaNya agar Dia memberi kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada.

Berjalanlah sesuai dengan Firman Tuhan, dan tetap setia dalam setiap langkah yang diambil baik dalam pergaulan maupun aktifitas apapun. Hidup di dalam kasih Tuhan dan tetap memelihara damai di dalam kehidupan kita.

.

3. Menjadi Teladan

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” 1 Tim 4:12

Sebagai anak muda bukan berarti tidak bisa menjadi teladan. Justru selama menjalani masa muda harus mulai bisa menunjukkan bahwa kita adalah teladan yang patut ditiru baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih kepada sesama, kesetiaan kepada Tuhan dan dalam kesucian hidup yang berani untuk menolak segala kecemaran yang ada.

Tuhan akan memampukan setiap anak muda agar dapat hidup seturut dengan kehendakNya sehingga dapat menjadi teladan bagi teman-teman pergaulannya.

.

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.

Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. ” Maz 127:4-5

 

Disadur dari Renungan Harian Pelita Hidup

Tabut Allah,Indah,Janji Allah,Sempurna !

“Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.”

(Keluaran 25:10)

Adik-adik apakah pernah melihat gambar Tabut Perjanjian? Tabut Perjanjian bukan sekadar kotak kayu lho. Tabut ini terbuat dari kayu yang sangat baik, yaitu kayu penaga yang berasal dari pohon yang dapat tumbuh di berbagai tempat. Kayu ini kuat dan tahan terhadap cuaca, bahkan rayap. Kayu untuk Tabut Perjanjian itu dibentuk secara khusus dengan ukuran yang ditentukan sendiri oleh Tuhan. Tabut ini dilapisi emas murni di bagian luar dan dalamnya sehingga tidak nampak lagi kayunya. Tabut ini dihiasi patung Kerub, yaitu patung malaikat bersayap yang juga terbuat dari emas. Kalau dibayangkan akan nampak sangat mewah sekali.

Adik-adik, yuk kita baca Keluaran 25:10-18! Adik-adik, bila Tabut Perjanjian yang isinya adalah lempeng batu bertuliskan 10 perintah Allah atau Taurat dibuat dengan begitu indahnya, bagaimana dengan janji Allah ya? Wah, pasti jauh lebih indah dan sempurna dari hanya sekadar Tabut yang adalah buatan manusia. Bangsa Israel saat itu mengalami bagaimana kehadiran Tabut Perjanjian menjadi tanda kehadiran Tuhan yang memelihara dan memimpin bangsa Israel dengan kuasa yang ajaib.

Janji Allah menjadi janji yang paling sempurna yang pernah ada, tiada cacat cela dan tidak diingkari, selalu terbukti nyata. Jadi kita tidak perlu takut Tuhan tidak menepati janji-Nya. Tuhan pasti menepati janji-Nya untuk memelihara hidup kita dan menolong kita.

Teladan Wanita Kristen

 Baca:  Roma 16:1-2

“Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.”  Roma 16:2b

Hari ini, 21 April merupakan salah satu hari bersejarah bangsa Indonesia.  Ya….kita memperingati hari Kartini.  Kartini adalah nama seorang wanita yang dianggap sebagai pelopor gerakan emansipasi wanita di Indonesia, suatu usaha menuntut persamaan hak kaum wanita terhadap pria di segala bidang kehidupan.  Emansipasi ini bertujuan memberi wanita kesempatan belajar, bekerja dan berkarya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.  Dialah R.A. Kartini yang lahir di Rembang (Jepara) 21 April 1879, sang pelopor.  Setelah menamatkan Sekolah Dasar, Kartini tidak diperbolehkan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.  Ia dipingit karena hendak dinikahkan.  Meski demikian hal itu tidak menyurutkan niat Kartini muda untuk terus belajar.  Ia tetap rajin membaca buku-buku untuk menambah pengetahuan.  Kartini menjadi seorang yang maju pola pikirnya sehingga ia pun rindu para wanita Indonesia berpikiran maju seperti dirinya.  Kartini juga sering menulis surat kepada teman-temannya yang ada di negeri Belanda, salah satunya adalah JH Abendanon.  Surat-surat yang dikirim Kartini dikumpulkan dan dibukukan serta diberi judul ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ oleh JH Abendanon.  Inilah sekelumit tentang Kartini.  Berkat perjuangannya, wanita-wanita Indonesia tidak lagi terbelakang.  Wanita tidak lagi hanya berperan di seputar rumah dan dapur tapi di segala bidang kehidupan yang ada.  Mereka memiliki hak-hak yang sama dengan pria.  Kini wanita bisa berprofesi apa pun asal mereka mampu.

Pada kesempatan ini mari kita belajar dari salah satu wanita yang tercatat dalam Alkitab yang patut kita teladani:  Febe, yang berarti ‘berseri-seri atau bersinar’.  Sesuai dengan arti namanya, kehidupan Febe bersinar dan menjadi teladan bagi banyak orang.  Ia adalah seorang pelayan Tuhan di Kenkrea, sebuah kota pelabuahan di sebelah timur Korintus.  Sebagai pemimpin jemaat Febe membuktikan bahwa dia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan kaum pria.  Bila dilihat dari namanya Febe bukanlah seorang Yahudi, tapi ia orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan hidupnya telah diubahkan.  Febe bukan hanya percaya saja, tapi juga memiliki komitmen untuk melayani Tuhan.  Keberadaannya sebagai pelayan jemaat adalah bukti bahwa Febe bukanlah orang Kristen yang biasa-biasa saja, tapi dia seorang Kristen yang ‘di atas rata-rata’, sehingga ia pun dipercaya untuk menjadi pemimpin.

Selain sebagai pemimpin, Febe adalah sosok pribadi yang dikenal murah hati.  Ia suka membantu orang lain dan juga pekerjaan Tuhan yang diakui juga oleh Paulus,  “…ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.”  Adakah kita punya kemurahan hati seperti Febe ini?  Ada tertulis,  “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.”  (Amsal 11:7).  Itulah sebabnya rasul Paulus mendorong agar orang-orang percaya di Roma menyambut dan menerima kehadiran Febe dengan baik, bahkan  “…berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya.”  Febe pun menuai apa yang telah ditaburnya!  Sungguh,  “Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,”  (Amsal 14:23).

Selagi ada kesempatan mari kita giat melayani Tuhan, sebab apa pun yang kita perbuat bagi Tuhan dan juga sesama itu tidak akan pernah sia-sia!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup

Hanya Sebuah Koin Penyok…

Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dgn rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “Uh, hanya sebuah koin kuno yg sudah penyok.” Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.

“Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno”, kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar.

Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar untuk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya.

Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya, “Apa yg terjadi? Engkau baik-baik saja kan? Apa yg diambil oleh perampok tadi?”

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh.. bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala karunia hidup yang telah Tuhan berikan pada kita, karena ketika datang dan pergi kita tidak membawa apa-apa.

Temukan Kekuatanmu Didalam Tuhan…

Bacaan: Mazmur 31:1-24

“Terpujilah Tuhan, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!” Mazmur 31:22

 

Dunia yang kita tinggali tidak menawarkan cukup banyak pengharapan bagi mereka yang berada dalam masalah dan rasa putus asa. Tetapi Tuhan, Dialah sumber pengharapan sejati bagi setiap kita yang merasa putus asa dan tertekan.

Jauh sebelum Daud menjadi raja Israel, ia pernah melenceng dari kehendak Tuhan dengan mencari perlindungan pada orang Filistin untuk menghindari kejaran Saul. Ketika ia tiba di reruntuhan kota asalnya, Ziglag, Daud benar-benar berada dalam keadaan putus asa yang sangat mendalam. Tetapi ia ,” menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya” (Isamuel 30:6).

Walaupun Alkitab tidak menjelaskan secara khusus penyerahan diri Daud tersebut, kita percaya bahwa Daud melewati 5 tingkat proses rohani seperti di bawah ini:

  1. Pertobatan

Daud bertobat. Pertobatan adalah perubahan pikiran yang dibuktikan dengan adanya perubahan perilaku. Dalam hal ini Daud mengakui kesalannya dan memilih untuk mengambil langkah baru.

  1. Ingat Kebaikan Tuhan

Dalam masa sukar dan rasa putus asa yang tak terhingga, Daud ingat kembali akan kebaikan Tuhan.

  1. Merefleksikan Kekuatan Ilahi

Daud merefleksikan kekuatan ilahi pada masa itu. Ia sangat lelah baik dari segi emosional, lelah secara fisik juga secara rohani. Tetapi ia pernah mengalami hal serupa sebelumnya dan ia sangat mengenal dan tahu bahwa kekuatan dari Tuhan cukup baginya untuk menghadapi apapun. Daud telah mencatatkan banyak peristiwa mengenai kebaikan Tuhan dan kekuatan yang Ia berikan kepadanya di sepanjang pengalaman hidupnya bersama Tuhan, oleh sebab itu sangat mudah bagi Daud untuk mengingat-ingat kembali segala kebaikan Tuhan tersebut.

  1. Ingat Janji Tuhan

Dalam masa sukar dan keadaan putus asa, Daud ingat akan janji-janji Tuhan. Kitab Mazmur yang ditulis oleh Daud memperlihatkan kepada kita betapa ia sangat menghargai setiap jaminan perlindungan, damai sejahtera dan pertolongan dari Tuhan di kala mengalami masa sukar.

  1. Mempercayai Tuhan

Daud memilih untuk percaya kepada Tuhan dan tidak mau menyerah terhadap rasa putus asa yang menguasai hidupnya pada waktu itu. Karena imannya, Tuhan memberikan kekuatan yang sangat Daud butuhkan tersebut.

Jika kita berserah kepada Tuhan ketika berada dalam masa sukar dan keputusasaan, Ia akan memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan tersebut sama seperti Ia memberikannya kepada Daud. Tuhan ingin menguatkan setiap anak-anakNya agar mereka dapat bertahahan  di masa sukar.

Jadi, mari kita berserah pada Tuhan dengan sepenuh hati sekarang juga karena kekuatan yang Ia berikan akan memampukan kita untuk menghadapi setiap tantangan dalam hidup kita, hari ini dan nanti. Ke depan, Anda dapat melihat bahwa hari dimana Anda menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan merupakan awal dari perjalanan panjang pertumbuhan iman Anda. GBU

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13

Disadur dari Renungan Harian Pelita Hidup

« Older Entries     Newer Entries »