header image
 

All posts in April 8th, 2015

KURSI BAPA YANG KOSONG…

Anak perempuan dari seseorang telah meminta pendeta dari gereja setempat untuk datang berdoa dengan bapaknya. Ketika pendeta itu tiba di rumah itu dia dapati orang itu sedang terbaring di tempat tidurnya diatas dua bantal yang tersusun. Sebuah kursi yang kosong terletak di samping ranjang itu.

Si pendeta tadi berpikir tentu orang itu sudah diberitahukan akan kunjungannya kerumah itu.

Saya pikir tentu anda sedang menunggu kedatangan saya, dia berkata. ‘Tidak, siapakah anda?’ tanya bapak itu. Pendeta tadi memberitahukan namanya kemudian melanjutkan, “Saya melihat kursi yang kosong itu, jadi saya sangka anda sudah tahu bawa saya akan datang berkunjung.” “Oh, ya, mengenai kursi itu,” kata orang yang kelihatan sakit payah tak dapat berdiri dari ranjangnya itu. “Bolehkah anda tolong menutup pintu itu?”

Merasa sedikit keheranan, pendeta itu menutup pintu kamar itu. “Saya tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapa pun, kepada anak perempuanku pun tak pernah,” kata si orang itu.

“Tetapi sepanjang umur hidup saya, saya tidak pernah tahu bagaimana caranya berdoa. Di gereja saya selalu mendengar pendeta berkhotbah tentang berdoa, tapi itu hanya lalu saja begitu melampaui kepala saya.”

“Saya berhenti berusaha berdoa sama sekali,” orang tua itu melanjutkan, “sehingga pada suatu hari kira-kira empat tahun yang lalu, seorang sahabat baikku berkata kepadaku, “Johnny, doa itu adalah suatu hal yang sederhana yaitu anda mengadakan percakapan dengan Yesus. Inilah anjuran saya. Anda duduklah di satu kursi, kemudian di depan anda letakkan satu kursi yang kosong, kemudian dalam iman anda lihatlah Yesus sedang duduk dikursi itu. Ini bukan satu pikiran yang aneh, karena Dia berjanji, ‘Aku akan beserta dengan kamu selamanya.’ “Kemudian anda bercakap dengan dia seperti caranya anda berbicara dengan saya sekarang.” Jadi saya coba itu dan saya sangat menyukainya sehingga saya telah melakukan itu selama dua jam setiap hari. Saya sangat berhati-hati dalam soal ini. Kalau anak perempuan saya melihat saya berbicara kepada kursi yang kosong, pasti dia akan jadi senewen dan akan mengirim saya ke rumah sakit jiwa.”

Si pendeta sangat terharu mendengar cerita itu dan menganjurkan supaya meneruskan pengalaman ini. Kemudian dia berdoa dengan orang itu dan setelah itu mengurapinya dengan minyak dan kembali ke gerejanya. Dua malam kemudian anak perempuan itu menelpon pendeta tadi dan menyampaikan bahwa bapaknya sudah meninggal pada sore hari itu.

“Apakah dia meninggal dengan tenang?” dia bertanya. “Ya, pada waktu saya akan meninggalkan pada jam dua sore, dia memanggil saya ke samping tempat tidurnya, mengatakan bahwa dia mencintai saya dan kemudian mencium pipi saya. Waktu saya kembali dari toko satu jam kemudian, saya dapati bahwa dia sudah meninggal. Tapi ada sesuatu yang aneh dalam kematiannya itu. Kelihatannya, sebelum bapak meninggal, dia telah mengangkat kepalanya lalu membaringkan itu diatas kursi di samping ranjangnya. Menurut Anda apa yang telah terjadi?” Si pendeta menyeka linangan air matanya dan berkata, “Betapa aku harapkan kalau kita semua bisa meninggal dengan cara demikian.”

Aku minta air dari Tuhan, dan Ia berikan aku sebuah samudera.
Aku minta kembang dari Tuhan, dan Ia berikan aku sebuah taman.
Aku minta teman dari Tuhan, dan Ia berikan ENGKAU kepadaku.

Disadur Dari Renungan Harian Kristen

MENGAPA TUHAN MEMBERIKAN KITA MASALAH ?

Masalah-masalah yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh, tergantung dari bagaimana cara kita menanggapinya. Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka. Mereka lebih memilih untuk bertindak bodoh dan membenci masalah-masalah mereka daripada menghadapi dan merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapat dari masalah-masalah tersebut.

Ada lima cara Tuhan menggunakan masalah-masalah dalam kehidupan kita untuk menjadi sesuatu kebaikan bagi kita:

1. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN kita. Kadang-kadang Tuhan harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita tetap bergerak. Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah yang baru dan memberikan kita motivasi untuk berubah. Ada kalanya masalah menjadi cara yang Tuhan pakai untuk menarik perhatian kita.

2. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI kita. Manusia bagaikan teh celup… jika anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Tuhan kadang ingin menguji kesetiaan kita melalui masalah-masalah yang kita hadapi.“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” (Yakobus 1:2-3).

3. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGOREKSI kita. Ada pelajaran-pelajaran yang hanya dapat kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu kita masih kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. Tetapi mungkin kita baru benar-benar belajar justru setelah tangan kita terbakar. Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu… kesehatan, teman, hubungan…, saat kita sudah kehilangan.“Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.” (Mazmur 119:71).

4. Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI kita. Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut menghindarkan kita dari bahaya. Tahun lalu ada seorang Kristen yang diberhentikan dari pekerjaannya karena ia menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak etis bagi boss-nya. Ia menjadi mengganggur, tetapi justru dari masalah itulah ia terhindar dari ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara, karena setahun kemudian tindakan boss itu terbongkar. “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan…” (Kejadian 50:20).

5. Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN kita. Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk kita. Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. Hanya hubungan kita dengan Tuhan yang akan kita bawa sampai kekal. ” … Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5:3-4).

 

Disadur Dari Renungan Harian Kristen

KASIH MENGALAHKAN SEGALANYA…
Mungkin diantara kita pasti pernah berhadapan dengan pelanggan yang rewel. Atau berhadapan dengan orang-orang yang mau menang sendiri, tidak mau kalah, egois, dan tidak mau mendengarkan omongan. Konon dalam sebuah cerita, hiduplah seorang jenderal yang sangat pintar. Ia menguasai sistem pemerintahan, tata negara, sastra, dan seni. Ia dipercaya oleh raja untuk menyerang sebuah daerah. Kemudian berangkatlah ia beserta pasukannya. Sebelum menyerang, ia memakai sebuah cara dan metode intimidasi terhadap warga di daerah yang akan diserang. Ia menebar teror dengan tujuan agar mereka takut dan menyerah. Namun tidak demikian yang terjadi, perkiraannya meleset. Semakin ia menjalankan strategi kekerasan itu, penduduk tersebut semakin bersatu padu dan bahkan menyerang balik pasukan jenderal tersebut. Pasukan jenderal yang gagah perkasa tersebut dipukul mundur. Padahal secara logika, mereka mampu mengalahkan daerah tersebut. Kemudian sang jenderal kembali dan raja memanggilnya. Ia diminta menjelaskan penyebab kekalahan pasukannya. Dan diketahuilah bahwa intimidasi dan kekerasanlah yang menjadi penyebab kekalahan mereka. Lalu raja memerintahkan untuk menyerang kembali, tapi kali ini tanpa teror dan tanpa kekerasan. Dan penyerangan mereka berhasil, penduduk itu takluk dan daerah tersebut berhasil direbut. Tuhan Yesus mengajar dengan kasih. Dan di dalam kasih itu ada kekuatan yang besar. Kasih adalah senjata ampuh yang dapat menaklukkan kekerasan dan dapat membebaskan kita dari segala kejahatan. Dan ini telah terbukti, kejahatan manusia ditutupi oleh Kasih Allah yang besar. Kasih itu jugalah yang mendorong Anak Allah meninggalkan tahta sorga dan menghampiri kita yang berdosa. Kasih dapat membuat kita berlapang dada, sekalipun ada perlakuan yang tidak menyenangkan dan bahkan menyakiti perasaan kita. Bagaimana cara paling efektif menghadapi orang lain yang menyakiti hati kita atau orang-orang “bermulut tajam”? Hanya satu cara menaklukkan mereka, perlakukan mereka dengan kasih. Kelembutan kasih menaklukkan segala kejahatan. Menaklukkan dengan kasih bukan berarti tidak tulus. Dan hendaklah kasih itu jangan pura-pura. (Roma 12:9). Yang kita “taklukkan” bukanlah orangnya, tapi rasa marah dan benci yang ada pada diri kita dan orang lain yang menyakiti kita. Jika kita mau melakukan perintah untuk mengasihi ini, Tuhan juga akan berperkara dengan hati orang itu.
BAHASA KASIH ADALAH BAHASA YANG SANGGUP MENEMBUS SEGALA TEMBOK EMOSI.

 Disadur dari Renungan Harian Kristen