header image
 

All posts in February 22nd, 2015

Ada Yang Terbaik..

“Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
(Mat. 7:11)

Banyak anak-anak muda yang tak rela kehilangan pujaan hatinya, meskipun mereka tahu bahwa pujaan hatinya tidak dikehendaki Tuhan. Mereka takut bila putus nanti, mereka tidak dapat lagi mencari atau menemukan orang yang secakap dan sebaik kekasihnya.

Sebagai anak-anak Tuhan, kalian tidak usah khawatir kehilangan mereka, karena firman Tuhan hari ini memberikan janji yang manis… “Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Hanya orang yang meminta kepada-Nya yang akan mendapatkan yang terbaik.

Sebagai anak-anak Tuhan, kalian tak usah khawatir kehilangan si doi yang bukan kehendak Tuhan. Bila tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, lepaskan saja, lalu cari yang baik di jalan Tuhan. Yakinlah, bahwa pemberian Tuhan jauh lebih baik dari pada penemuanmu sendiri. “Carilah maka kamu akan menemukannya…” tapi carinya harus disertai doa kepada Tuhan, bukan dengan aji pengasihan atau dupa-dupa, bukan dengan nongkrong di kafe-kafe.

Produk dari Tuhan kualitasnya terjamin, sebaliknya produk dari dunia ini banyak yang palsu. Jangan pernah putus asa mencari dan berdoa meminta yang terbaik dari Tuhan Yesus, percayalah kamu akan menerima yang terbaik.

Dengakan baik-baik bisikan Roh Kudus..

 

Disadur Dari Renungan Harian Teenz

Kura-Kura di Atas Pagar..

Di dalam buku Perjalanan Sukses, John Maxwell menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada orang-orang yang sangat berpengaruh mengangkat hidupnya menjadi pemimpin dari para pemimpin di kelas internasional. Orang-orang yang berpengaruh itu adalah Margaret Maxwell, Dick Peterson, Dave Sutherland, Dan Reiland, Stan Toler, dan Linda Egger. Penghargaan ini diberikan karena pemimpin sekaliber John Maxwell menyadari bahwa tanpa campur tangan orang-orang berkualitas di sekitarnya, dia tidak akan bisa mencapai pengaruh kepemimpinan yang sangat luas. Prinsip ini sangat alkitabiah, Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak. (Ams 15:22) Kita tidak perlu sombong atau berbangga diri ketika telah sampai pada suatu tingkat kesuksesan. Entah itu sukses dalam bidang pendidikan, peningkatan karir, atau kemajuan bisnis. Ingatlah bahwa selain karena faktor keuletan, kecerdikan, dan kerja keras, kita tidak akan berhasil tanpa pertolongan Tuhan serta dukungan orang-orang di sekitar kita. Entah itu istri/suami atau orang tua yang selalu menyemangati dan mendoakan kita; entah itu bawahan yang siap sedia membantu kita; atau rekan sekerja yang setia mendampingi kita. Ingatlah bahwa kita tidak akan berada di posisi atas tanpa pertolongan mereka. Salomo menjadi raja yang berhasil bekerja sama dengan berbagai kerajaan, mendirikan Bait Suci dan istana yang megah, itu semua tak lepas dari karya Daud yang sudah menyiapkan cetak biru dan sebagian besar bahan-bahan bangunan. Kemudian dengan bantuan banyak orang maka berdirilah Bait Suci yang megah itu. Salomo menyadari bahwa ia sukses karena didukung oleh ayah, para penasihat, orang-orang yang mengasihinya, terutama karena ia diberkati oleh Tuhan Israel yang disembahnya. Setiap orang membutuhkan nasihat, inspirasi, atau pengingat di dalam mencapai apa yang ditargetkan, terutama jika target itu mempunyai cakupan yang luas. Lukisan seekor kura-kura yang ada di atas pagar yang cukup tinggi menjadi pengingat bagi Alex Haley untuk tidak berbangga diri atas keberhasilan yang sudah dicapainya. Dalam keberhasilan yang sudah dicapainya, Alex memang layak untuk berbangga diri, namun ketika kebanggaan itu mulai meninggi maka Alex akan memandang lukisan di dinding kantornya, yang seolah berkata, Jika Anda melihat seekor kura-kura di atas pagar, Anda akan tahu bahwa ia dapat naik ke sana karena mendapat pertolongan dari seseorang. Seberapa besar kesuksesan yang telah kita raih saat ini? Lebih besarkah dari kejayaan dan kesuksesan Salomo? Jika Salomo yang sangat kaya, bijak dan sukses tidak sombong atau bermegah diri atas apa yang dimilikinya, mengapa kita harus sombong? Ketika sudah sukses, ingatlah Tuhan dan jasa-jasa orang lain yang sudah membuat kita sampai di atas pagar.

 

Disadur dari Renungan Harian Kristen

d

Doa SatuMenit..

Tuhan Yesus,

karena kasih itu adalah sabar…
bantulah aku untuk lambat menghakimi,
tapi cepat untuk mendengarkan.
Berhati-hati untuk mengkritik,
tapi berkeinginan untuk memberi semangat,
mengingat kesabaranMu yang tak terhingga padaku.

Karena kasih adalah baik hati,
Bantulah agar kata-kataku lembut
dan tindakanku penuh pengertian.
Ingatkan aku untuk selalu tersenyum
dan berkata “Tolong” dan “Terimakasih”
karena hal-hal kecil tersebut
masih sangat berarti.

Karena kasih tidak cemburu atau
tidak memegahkan diri dan tidak sombong…
Bantulah aku untuk mempunyai kerendahan hati
dan melihat kebaikan dalam diri orang lain.
Semoga aku dapat merayakan dan menghargai semua
yang ada padaku dan dengan apa adanya diriku,
sambil melakukan hal yang sama untuk
orang-orang di sekitarku.

Karena kasih tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri….
Bantulah aku untuk mengucapkan kata-kata
yang menyejukkan telinga dan hati.
Ketika aku tergoda untuk hanya berminat
pada dunia kecilku sendiri,
ingatkan aku bahwa ada dunia besar di luar sana
yang penuh kebutuhan dan uluran kasih.

Karena kasih tidak pemarah dan
tidak menyimpan kesalahan orang lain…..
Bantulah aku untuk memaafkan orang lain seperti
Engkau memaafkan aku.
Ketika aku ingin ingin mendendam,
bantulah aku dengan lemah lembut
untuk melepaskan dendam
sehingga aku dapat menggapai dengan kasih sebagai gantinya.

Karena kasih tidak bersukacita karena
ketidakadilan tapi karena kebenaran….
Bantulah aku untuk membela kebenaran dan kebaikan.
Semoga aku membela yang lemah,
dan menolong yang tak berpengharapan.
Tunjukkan bagaimana aku dapat membuat perbedaan.

Karena kasih selalu menahan segala sesuatu
dan percaya segala sesuatu…
Bantulah aku untuk menjadi tempat perlindungan
bagi orang di sekitarku.
Ketika dunia di luar kejam dan dingin,
semoga hatiku menjadi tempat yang memberi
dukungan dan memberi kehangatan.

Akhirnya, karena kasih selalu sabar menanggung segala sesuatu….
Bantulah aku ya Tuhan Yesus, agar hatiku selalu berdetak
dengan kasih bagiMu dan orang lain.
Terima kasih Tuhan Yesus untuk hari  ini,
hari di mana kami merayakan kasih,
dan untuk menunjukkan pada kami apa arti sesungguhnya dari kasih itu.

Amin.

 

Disadur Dari Renungan Harian Saat Teduh

Perlu Ketulusan Hati..

Tuhan Yesus menuntut ketulushatian. Orang yang pikirannya berbelat-belit adalah orang yang lebih mengandalkan diri sendiri daripada mengandalkan Tuhan. Bila pikiran kita terlalu berbelat-belit, sulit bagi kita untuk dengan tulus hati mempercayai dan mengandalkan Tuhan.

Ada dua kemungkinan yang bisa membuat Yudas berkhianat dengan menjual Tuhan Yesus, yaitu Yudas ingin mendapat keuntungan (bandingkan dengan Yohanes 12 :4-6)) atau Yudas ingin memaksa Tuhan Yesus memakai kuasa-Nya untuk menentang pemerintah Romawi yang saat itu merupakan pemerintah penjajah. Ada pula kemungkinan bahwa kedua motif di atas bergabung menjadi satu. Waktu Yudas melihat bahwa Tuhan Yesus ternyata tidak melawan, bahkan Dia membiarkan diri-Nya dijatuhi hukuman mati, Yudas menjadi menyesal sehingga ia kemudian bunuh diri.

Pilatus sebenarnya sadar bahwa Tuhan Yesus sama sekali tidak bersalah sehingga ia berusaha untuk membebaskan Tuhan Yesus. Sayangnya, Pilatus kurang tulus. Seharusnya ia dengan tegas membebaskan Tuhan Yesus. Sayangnya, ia memakai taktik dengan mengajukan Barabas sebagai pilihan untuk dibebaskan. Karena takut kehilangan jabatan, Pilatus tidak berani menentang keinginan orang banyak yang meminta agar Tuhan Yesus disalibkan.

Yudas Iskariot dan Pontius Pilatus merupakan gambaran dari orang-orang yang ingin mengikut Tuhan Yesus, tetapi tidak dengan ketulusan hati. Mereka sebenarnya ingin membela Tuhan Yesus, tetapi ketidaktulusan membuat nama mereka tercatat dalam sejarah sebagai orang-orang yang turut memberi andil terhadap penyaliban Tuhan Yesus. Bila Anda tidak sepenuh hati menjadi pengikut Tuhan Yesus, Anda terancam untuk melakukan hal yang sama dengan mereka berdua, yaitu mengkhianati Tuhan Yesus. [P]

Amsal 14:12
“Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

Disadur Dari Renungan Harian Saat Teduh