header image
 

All posts in February 19th, 2015

Lukisan Tangan berdoa , adalah lukisan Albrecht Durer yang luar biasa; membuat orang terkesan dengan gambar tangan ini, bahkan sebelum mendengar kisahnya.
Tak heran Mc. Angelo pernah berkata: “Saya rela mati demi meninggalkan karya yang besar” dan William James berkata: “Kalau anda mau mati meninggalkan karya yang besar tinggalkanlah karya yang abadi.” Tetapi apa itu yang abadi?

Datanglah Yesus yang bersabda: “Langit dan bumi akan lenyap, FirmanKU tinggal tetap.” Jadi hai hamba2 Tuhan, kalau kalian sampai mati memberitakan Firman Tuhan, kalian lebih “hebat” daripada Mc. Angelo dan filsuf modern William James.

Nah,sekarang ingin tahu Kisah – cerita dibalik lukisan tangan berdoa ???, inilah kisanya :
Di sebuah desa kecil dekat Nuremberg, Jerman, di abad 15, hiduplah sebuah keluarga dgn anak-anaknya yg berjumlah 18. Ya, delapan belas! Sang ayah, seorang pedagang emas, bekerja hampir delapan belas jam sehari di tokonya utk menghidupi keluarganya. Apa saja yg berguna dan menghasilkan uang ia kerjakan.

Walaupun kondisi keluarga itu senin-kemis, nyaris tanpa harapan, dua anak sulungnya mempunyai cita-cita tinggi. Albrecht Durer dan adiknya Albert Durer bercita-cita suatu saat kelak mereka akan menjadi seniman terkenal, kuliah di akademi tinggi di Nuremberg, walau pun mereka tahu ayah mereka secara finansial tidak akan mampu membiayai kuliah di sana.

Setelah diskusi yg panjang di suatu malam di tempat tidur mereka yg penuh sesak, kedua anak laki-laki tertua ini akhirnya membuat kesepakatan. Mereka akan melemparkan sebuah koin. Yg menang, dialah yg melanjutkan studi ke akademi utk mengejar impian menjadi seniman terkenal. Yg kalah akan tetap tinggal di kampung halaman, bekerja di pertambangan di dekat rumah mereka, dan dgn penghasilannya dari bekerja itu, membiayai kuliah saudaranya yg akan menjadi seniman hebat. Diharapkan, setelah kuliah empat tahun, sang seniman besar itu sudah bisa kembali dan membiayai adik-adiknya yg lain.

Mereka melemparkan koin. Hasilnya? Albrecht Durer memenangkan undian dan kuliah ke akademi di Nuremberg. Albert tinggal di kampung dan bekerja sebagai buruh tambang, sebuah pekerjaan yg cukup berbahaya kala itu. Selama empat tahun ke depan, ia membiayai saudaranya yg menempuh pendidikan di akademi.

Di akademi, Albrecht ternyata menjadi bintang. Lukisan-lukisannya, ukiran kayunya dan lukisan minyaknya jauh lebih baik daripada karya para profesornya. Dan pada saat ia lulus, ia mendapat cukup banyak uang atas karya-karyanya.

Ketika seniman muda itu kemudian kembali ke desanya, keluarga Durer mengadakan pesta makan malam di halaman rumah mereka untuk merayakan kepulangan Albrecht. Setelah makan malam yang panjang dan berkesan, diselingi dengan musik dan tawa, Albrecht bangkit dari posisi terhormat di ujung meja untuk minum bersulang bagi adik tercintanya, atas tahun-tahun pengorbanan yang memungkinkan Albrecht memenuhi ambisinya. Di akhir pidatonya, Albrecht berkata, “Sekarang, Albert, saudaraku yang sangat disayangi Tuhan, giliranmu lah. Sekarang engkau sudah punya kesempatan berangkat ke akademi di Nuremberg untuk mengejar impianmu, dan saya akan mengurus semua yang kau perlukan.”

Semua kepala berpaling ke ujung meja tempat Albert duduk. Air mata mengalir di wajahnya yang pucat, menggelengkan kepalanya sementara ia menangis dan berulang berkata, “Tidak … tidak .. tidak …. tidak. ” Albert bangkit dan menyeka air mata dari pipinya. Dia melirik ke meja panjang di wajah-wajah yang dicintainya, dan kemudian, memegang tangannya dekat dengan pipi kanan, ia berkata pelan, “Tidak, saudaraku, saya tidak bisa pergi ke Nuremberg. Sudah terlambat untuk saya. Lihatlah … lihat apa yang saya dapatkan selama empat tahun bekerja di tambang. Tulang di setiap jari saya telah pernah hancur setidaknya sekali!. Dan akhir-akhir ini saya telah menderita rheumatoid begitu parah di tangan kanan saya, sehingga utk memegang gelas dan bersulang kembali untuk mu pun aku tak bisa. Apalagi untuk memegang kuas dan melukis garis-garis halus di kanvas. Bagi saya itu sudah terlambat.”

Kini, hampir lima abad sudah berlalu. Ribuan lukisan potret dan karya lainnya dari Albrecht Durer telah beredar dan menghiasi banyak dinding dan ruang di seluruh dunia. Dan hampir dapat dipastikan, sebagian besar orang pernah melihat, bahkan mungkin memiliki reproduksi dari salah satu lukisannya yg sangat terkenal, yakni gambar yg diberi judul: The Praying Hands. Tangan yg berdoa.

Berikut sejarah di balik gambar itu.

Suatu hari, utk memberi penghormatan kepada Albert atas semua yang telah dikorbankannya, Albrecht Durer dengan susah payah menghela tangan adiknya itu, meluruskan jari-jarinya dan kemudian melukisnya. Ia memberi judul lukisan itu “Hands,” tetapi seluruh dunia melihat lukisan itu jauh dari sekadar ‘Hands’ melainkan suatu persembahan cinta yang tulus, tangan yang berkorban dan memohon. Itu lah sebabnya ia lebih terkenal dengan judul “The Praying Hands.” Tangan yang bekerja, berkorban demi mewujudkan sebuah cita-cita dan doa. Itu lah Tangan yang Berdoa.

Percaya Ramalan Tahun Baru ..?

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera & bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dgn segenap hati (Yeremia 29 :11-13)

Syalom saudara terkasih dalam Yesus Kristus..Happy Chinese New Year 2566 bagi semua saudara-saudari yang merayakannya.:)

Menyambut tahun baru ini,menurut zodiak Cina tahun 2015 adalah tahun kambing kayu yang dimulai tanggal 19 Februari 2015 dan berakhir ditanggal 7 Februari tahun 2016.Kambing adalah tanda kedelapan dari zodiak Cina yang terdiri dari 12 shio.Angka delapan dalam kebudayaan Cina adalah salah satu angka yang dapat memberikan keberuntungan serta melambangkan perdamaian dan kemakmuran.Secara umum orang yang lahir ditahun kambing kayu adalah orang yang murah hati,adil,baik hati,lemah lembut dan peduli terhadap orang lain.Banyak sekali ramalan-ramalan di tahun baru ini.Misalnya,dengan memakai unsur-unsur kayu seperti asesoris di tempat tinggal,perhiasan bagi para wanita,maka akan menambah kekuatan energi chi.Atau bisa juga ramalan tentang kecocokan antar shio yang dapat membawa pada peruntungan bisnis,pekerjaan dan sebagainya.

Saudara yang terkasih,kita sebagai orang Kristen,khususnya warga keturunan Cina sudah seharusnya bisa melepaskan diri dari ikatan-ikatan penyembahan berhala lewat tradisi-tradisi dan ramalan-ramalan seperti ini.Karena satu-satunya yang kita percayai untuk masa depan kita adalah cuma kepada Tuhan kita,Yesus Kristus.Janganlah kita hanya mengucapkan pengakuan iman saat ibadah didalam gedung gereja saja,tetapi begitu melangkah keluar,kita masih terikat dengan segala macam penyembahan berhala seperti ini.Firman Tuhan berkata dalam Imamat 19 : 31 Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal  ;   janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.

Sudah jelas,bahwa yang kita percayai hanya Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Allah yang memegang hidup dan masa depan kita dengan baik.Rancangan-Nya adalah sempurna bagi kita.Kita boleh saja memelihara tradisi yang sifatnya baik,yaitu untuk berbagi kasih terhadap keluarga dan sesama kita.Tetapi tidak jika sudah menyangkut hal-hal seperti diatas.Semua yang Tuhan ciptakan baik adanya,bukan melihat pada ramalan angka,shio dan tahun kelahiran.Buanglah semua yang dibenci Allah,dan marilah sambut tahun baru dengan sukacita dan percaya akan penyertaan-Nya.Amin.

Oleh Admin Sekretariat