header image
 

All posts in February 6th, 2015

 Nenek Granny sedang menyambut cucu-cucunya pulang dari sekolah. Mereka adalah anak -anak muda yang sangat cerdas dan sering menggoda nenek mereka. Kali ini, Tom mulai menggoda dia dengan berkata, “Nek, apakah nenek masih pergi ke gereja pada hari minggu?”

“Tentu!”

“Apa yang nenek peroleh dari gereja? Apakah nenek bisa memberitahu kami tentang Injil minggu lalu..?”

“Tidak, nenek sudah lupa. Nenek hanya ingat bahwa nenek menyukainya.”

“Lalu apa khotbah dari pendeta?”

“Nenek tidak ingat. Nenek sudah semakin tua dan ingatan nenek melemah. Nenek hanya ingat bahwa ia telah memberikan khotbah yang memberi kekuatan, Nenek menyukai khotbah itu.”

Tom menggoda, “Apa untungnya pergi ke gereja jika nenek tidak mendapatkan sesuatu dari-Nya?”

Nenek itu terdiam oleh kata-kata itu dan ia duduk di sana termenung. Dan anak-anak lain tampak menjadi malu. Kemudian nenek itu berdiri dan keluar dari ruangan tempat mereka semua duduk, dan berkata, “Anak-anak, ayo ikut nenek ke dapur.”

Ketika mereka tiba di dapur, dia mengambil tas rajutan dan memberikannya kepada Tom sambil berkata, “Bawalah ini ke mata air, dan isilah dengan air, lalu bawa kemari!”

“Nenek, apa nenek tidak sedang melucu? Air di dalam tas rajutan….! Nek, apa ini bukan lelucon?” tanya Tom.

“Tidak.., lakukanlah seperti yang kuperintahkan. Saya ingin memperlihatkan kepadamu sesuatu.”

Maka Tom berlari keluar dan dalam beberapa menit ia kembali dengan tas yang bertetes-teteskan .. “Lihat nek,” katanya. “Tidak ada air di dalamnya.”

“Benar,” katanya. “Tapi lihatlah betapa bersihnya tas itu sekarang. Anak-anak, tidak pernah kamu ke gereja tanpa mendapatkan sesuatu yang baik, meskipun kamu tidak mengetahuinya.”

 

 

Kasih Orang Tua..

 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3 : 16

 Bacaan : Yohanes 3 : 16 – 21

Suatu hari di sebuah hutan lindung, seorang anak asyik melihat dari bawah pohon sebuah sarang burung, lengkap dengan anak-anak burung yang masih kecil. Dalam keasikannya melihat, mendadak anak ini mengalihkan pandangannya kepada seekor burung kecil yang hinggap di rumput namun tidak terbang. Anak ini berpikir burung itu terluka dan perlu di tolong sehingga ia berlari menghampirinya. Tetapi, setiap kali akan ditangkap, burung kecil itu selalu menggelakan dirinya semakin jauh dan mendadak terbang tinggi.

Anak kecil ini bengong dan tidak mengerti mengapa burung kecil itu berpura-pura tak mampu terbang. Karena ingin tahu dia lalu bertanya pada ibunya yang duduk tak jauh dari situ. “Burung kecil tadi adalah induk anak-anak burung yang tadi kamu amat-amati nak. Burung itu sengaja membiarkan dirinya ingin ditangkap olehmu agar anak-anaknya selamat.” Jelas ibunya.

Jagoan Kristus, tahukah kamu bahwa Allah sangat mengasihimu sama seperti induk burung tadi melindungi anak-anaknya? Yesus rela mati supaya dosa-dosa kita diampuni. Apakah kamu bersyukur atas kasih Yesus hari ini? Jika belum, lakukanlah hari ini. Kasihilah orang-orang di sekitarmu dan belajarlah mengampuni kesalahan orang yang menyakiti hatimu.

 

 

* Tulisan ini dimuat di Renungan Spirit Junior – Oktober 2010