header image
 

All posts in February, 2015

Melihat Diri Kita Akan Pengenalan Terhadap  Yesus..

Matius 16 : 21-28

Pembicara : Pdt.Yandhi Manobe,S.Th

Ilustrasi :  Seorang wanita sedang berjalan, kembali ke rumahnya. Ia melihat ketiga pria berjanggut yang sedang duduk di depan rumahnya. Saat wanita itu berhadapan dengan ketiga pria itu, ia berkata,“Saya tahu Anda bertiga adalah orang baik–baik, namun Anda bertiga terlihat sedang kelaparan. Mari, masuk ke dalam rumah saya, saya ada persediaan makanan yang sekiranya dapat mengganjal rasa lapar di perut Anda”.Lalu jawab seorang pria berjanggut itu, “Apakah suamimu sudah pulang ?”“Belum, dia masih ada di luar”, jawab si wanita itu.“Kami akan menunggunya pulang, baru kami masuk ke dalam rumahmu”, jawab salah satu di antara ketiga pria berjanggut itu.

Pada malam hari, saat  jam makan malam tiba, si wanita tersebut menceritakan kejadian yang ia alami tadi siang kepada suami dan anak-anaknya.
“Undanglah mereka bertiga masuk, biarkan mereka makan malam bersama kita”, respon sang suami.
Lalu si istri pun keluar dan mendapati tiga pria berjanggut itu masih duduk di depan rumahnya.
“Mari masuk, makanlah bersama kami, suamiku mengundang kalian bertiga untuk menikmati makan malam bersama keluarga kami”, ucap si istri kepada ketiga pria berjanggut.
“Tidak, kami tidak bisa masuk secara bersamaan”, jawab ketiga pria berjanggut itu hampir bersamaan.
“Kenapa ?”, tanya si istri dengan penuh rasa heran.
“Hanya salah satu dari kami yang bisa masuk ke dalam rumah kalian. Kalian harus memilih siapa di antara kami yang bisa masuk ke dalam rumah kalian. Pria di sebelah kiriku bernama Kekayaan, sedangkan yang di sebelah kananku bernama Kesuksesan, dan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, tanyakanlah kepada suamimu, siapakah di antara kami yang dia undang”, jawab salah satu dari mereka.
Lalu si istri pun masuk kembali ke dalam rumah dan menceritakan kejadian tersebut.
“Kita undang si Kekayaan saja, biar kita kaya raya, banyak harta, tidak akan habis sampai 7 turunan”, jawab sang suami.
“Sayang, bagaimana kalau kita mengundang si Kesuksesan saja ? Supaya bisnis kita sukses dan lancar”, balas si istri.
“Tidak Pa, Ma, kita undang si Kasih Sayang aja, supaya rumah kita ini penuh dengan kasih sayang”, jawab si anak yang ikut memberikan pendapat.
Kedua orang tua itupun setuju, bahwa si Kasih Sayanglah yang akan mereka undang masuk untuk makan malam bersama.
Lalu si istri pun keluar dan berbicara kepada ketiga pria berjanggut itu,
“Kami akan mengundang Kasih Sayang, siapa di antara kalian yang bernama Kasih Sayang ?”
“Aku”, jawab salah satu pria berjanggut.
“Mari masuk dan makanlah bersama kami”, jawab si istri.
Kemudian si Kasih Sayang berjalan mengikuti si istri masuk ke dalam rumah itu. Tetapi si Kesuksesan dan si Kekayaan mengikuti langkah kaki si Kasih Sayang. Si istri pun heran dan berkata,
“Hey, bukankah keluarga kami hanya mengundang Kasih Sayang ? Lalu mengapa kalian berdua ikut masuk ? Bukankah kalian bilang kalau hanya salah satu dari kalian yang boleh masuk ke dalam rumah ini ?”
“Memang benar, hanya salah satu dari kami yang bisa masuk ke dalam rumah kalian. Jika Anda mengundang Kesuksesan, maka aku dan Kasih Sayang tidak bisa masuk. Demikian juga jika Anda mengundang aku, maka Kesuksesan dan Kasih Sayang tidak bisa masuk. Tetapi jika Anda mengundang Kasih Sayang, maka aku dan Kesuksesan juga akan memasuki rumah Anda. Karena sesungguhnya aku dan Kesuksesan itu buta, dan kami berdua bergantung pada Kasih Sayang”, jawab si Kekayaan.
Renungan Khotbah : Orang-orang yang mengaku percaya Tuhan haruslah mengikuti Tuhan,bukan sebaliknya.Ia harus menyangkal diri,memikul salib dan mengikut Tuhan.Agar dapat menyangkal diri,dengan demikian kita harus memastikan bahwa  kita telah mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus.Dengan mengalami perjumpaan pribadi bersama Yesus,maka kita tidakakan  dapat diganggu gugat oleh hal-hal sepele lagi.
Tidak ada hidup didunia ini yang tanpa persoalan.Tetapi penderitaan Yesus dalam memikul salib dan mati diatas salib itulah yang terindah.Mengapa ? Karena jika di bandingkan dengan salib yang kita pikul,kita tidak memikul salib tersebut dan mati diatas salib itu karena dosa kita sendiri,tetapi Yesus lah yang telah memikul salib dosa kita dan mati diatas nya untuk menggantikan kita,agar kita hidup.Ia telah menderita untuk kita.Dalam hidup ini,kita pun mengalami penderitaan,tetapi tidak semua penderitaan itu adalah salib (contoh : seseorang yang harus menderita ditembak karena menjadi buronan akibat kejahatannya,bukanlah menderita memikul salib).Berjalanlah dalam hidup ini dengan melihat salib yang dipikul Yesus itu sebagai ketidakmampuan kita dalam memikul salib kita sendiri.Itu berarti penderitaan yang kita alami tidaklah sebesar penderitaan yang dialammi Yesus.
Dalam keterbatasan kita,justru kita harus mendekatkan diri kepada Yang Tak Terbatas.Ikutlah apa yang telah menjadi kehendak Yesus.Janganlah mengikatkan diri pada hal-hal duniawi.Tidak ada satu pun dari perjalanan hidup ini yang tidak diketahui-Nya.Alamilah perjumpaan pribadi dengan Yesus.Jangan pernah melupakan janjii Tuhan dan percayalah kepada-Nya,karena janji Tuhan banyak untuk hidup kita,:
-Bahkan dalam bayang-bayang maut pun Aku bersama kamu.
-Hendaklah kamu salig mengasihi karena Tuhan lebih dahulu mengasihi kamu
-Janganlah kuatir,anak cucu oranag benar tidak akan hidup meminta-minta
Tidak ada yang mampu mengawal hidup kita seperti Tuhan mengawal kita.
Amin..
Ibadah berlangsung digedung GMIT Agape
Rabu,25 Februari 2015,pada pukul 16.00-19.00 wita
Mc : Ibu Theresia Andrianto Guinta
Singer : Ibu Isye Nussy & Ibu Sisca
Kolektor : Ibu Wanny & Ibu Mauboi
Kesaksian : Ibu Ingrid,Po Nussy,Po Christine Dima
Doa pembuka dan penutup : Ibu Pdt.Anthoneta Manobe,S.Th
Doa persembahan : Ev.Ellen Amalo,S.Pdk
Doa makan : Ibu Pdt.Y.Kisek Nuban,S.Th
Pemusik : Ev.Foera Era Hura,S.Th


“Ibadah berlangsung dirumah ibu Pdt.Y.Kisek Nuban,S.Th,sekaligus ibadah syukuran ultah beliau.”

From Ibadah Komisi Wanita 18 Februari 2015, posted by Ingrid Aprolyne Boesday on 2/23/2015 (32 items)

Generated by Facebook Photo Fetcher 2


Bagaimana Agar Tetap Bersukacita..?
“Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.” (Mazmur 113:7).
Akhir-akhir ini banyak orang kehilangan sukacita karena peliknya masalah yang dialami. Ada yang berkata : “Bagaimana saya bisa bersukacita, penghasilan saja pas-pasan, sedangkan biaya sekolah untuk anak-anak mahal”. “Bagaimana saya bisa bersukacita, tinggal saja di kos-kosan ukuran 5S (sangat sempit sekali sampai sumpek)”. “Bagaimana saya bisa bersukacita, di usia yang sudah di atas 30 tahun belum juga menemukan jodoh.” Seringkali keadaan dan situasi yang ada begitu mempengaruhi kondisi hati kita. Sebaliknya, ada juga orang yang punya uang banyak dan tinggal di kawasan elite tapi hatinya tetap tidak ada sukacita. Selalu saja ada rasa was-was atau kuatir. Ternyata, memiliki uang atau kekayaan melimpah tidak menjamin seseorang merasakan sukacita, karena uang tidak bisa membeli sukacita. Sebagai orang percaya tidak seharusnya kita kehilangan sukacita, meski situasinya mungkin tidak mendukung. Tuhan menghendaki agar kita senantiasa memiliki sukacita di segala situasi, entah itu susah atau senang, punya duit atau bokek, karena sukacita adalah kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan hidup. Ada pun kunci untuk tetap mengalami sukacita adalah bermula dari pikiran kita, karena “…seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” (Amsal 23:7a). Pertama-tama, kita harus tanamkan dalam hati dan pikiran kita bahwa: Kita punya Tuhan yang dahsyat. Pemazmur berkata, “Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,” (Mazmur 47:3-4). Sebesar apa pun masalah yang kita alami, serahkan semuanya pada Tuhan, Dia pasti sanggup menolong kita karena kuasaNya tak terbatas. Masalah adalah proses pendewasaan iman. Jika kita diijinkan mengalami masalah, berarti Tuhan sedang mendidik kita supaya kita makin dewasa di dalam iman. Jadi, tetaplah bersukacita! Seperti dikatakan, “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” (Ayub 23:10). Ada Roh Kudus yang senantiasa memberi kekuatan dan penghiburan kepada kita. Oleh sebab itu mari kita jalani hari dengan penuh sukacita, karena kita punya Tuhan yang dahsyat dan Roh Kudus yang senantiasa menopang.

Disadur Dari Renungan Harian Kristen

Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua malaikat itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement. Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yang lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak. Kemudian malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap. Ketika malaikat yang lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu, malaikat yang lebih tua menjawab, “Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya”. Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah. Setelah membagi sedikit makanan yang ia punyai, petani itu mempersilahkan kedua malaikat untuk tidur di atas tempat tidurnya. Ketika matahari terbit keesokan harinya, malaikat menemukan bahwa petani itu dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka terbaring mati. Malaikat yang lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yang lebih tua, “Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dindingnya yang retak. Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati ?” Malaikat yang lebih tua menjawab, “Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya. Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak menemukan emas itu. Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini, malaikat maut datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat maut tidak jadi mengambil istrinya. “Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagai mana adanya.” Kadang-kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.
God Bless

Kenalilah Musuhmu..

1 Petrus 5 : 8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Seorang teman saya pernah membuat postingan di dinding facebook nya.Kira-kira demikian bunyi pernyataannya: “Seorang kawan memukul untuk kebaikan,tetapi seorang musuh memuji dengan berlebihan”.

Saya renungkan pernyataan ini sejenak.Memang benar,bahwa jika seseorang peduli dan mengasihi kita,maka ia tidak akan sungkan-sungkan “memukul”kita untuk kebaikan kita sendiri.Pukulan yang dimaksud disini,bukanlah secara fisik,melainkan secara psikis,yaitu dalam bentuk teguran dan kritikan,dengan maksud agar kita menyadari kesalahan kita dan berbalik pada hal yang benar.

Tuhan Yesus adalah sahabat kita yang sejati.Ia tidak akan pernah membiarkan kita terjerumus dalam hal-hal yang akan menyusahkan bahkan menghancurkan diri kita.Ia akan menegur kita,agar kita dapat kembali pada jalan yang benar.Teguran-Nya bisa lewat suara hati nurani kita yang mengatakan bahwa apa yang kita lakukan salah.Bisa juga lewat firman yang kita baca,khotbah digereja,atau lewat teman dan keluarga kita.Kenalilah suara Tuhan dengan membangun hubungan yang lebih dekat dengan-Nya.Jadikan Ia sahabat kita yang sejati,karena sahabat sejati tidak akan pernah menjatuhkan kita.Sebaliknya iblis adalah musuh kita,yang akan memakai segala cara,membenarkan segala sesuatu untuk membuat kita jatuh dan terjerumus ke dalam dosa.Kenalilah musuh anda sekarang.Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

 

Seribu Bangau Kertas

Lukas 11 : 9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;  carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah  , maka pintu akan dibukakan bagimu.

Salom sahabat Agape,adakah diantara kita yang tahu melipat bangau kertas?Atau mungkin ada yang sudah pernah membuat bangau kertas dalam jumlah tertentu dan meletakkannya sebagai pajangan?Seni origami atau melipat kertas memang lebih sering dikerjakan oleh anak-anak sebagai bagian dari sebuah seni bermain.Tetapi ada juga yang dikerjakan oleh orang dewasa dengan maksud sebagai sebuah bentuk kerajinan tangan atau handycraft yang mempunyai nilai tertentu.

Sebagian orang lagi percaya kalau berhasil membuat lipatan seriba bangau kertas,maka permohonannya akan terkabul.Sebagai orang percaya, kita tentu akan mengatakan kalau hal tersebut hanyalah mitos,karena lewat iman,kita yakin dan percaya bahwa hanya Tuhan Yesus sajalah yang dapat mengabulkan semua yang kita perlukan dan kita minta daripada-Nya sesuai dengan waktu dan rencana-Nya didalam hidup kita.

Sahabat Agape,kita tidak perlu melipat seribu bangau kertas hanya agar apa yang menjadi harapan dan cita-cita kita terkabul.Kita hanya perlu menyatukan kedua telapak tangan kita,melipat jari-jemari kita dan berdoa kepada Bapa kita.Maka apa pun yang menjadi kebutuhan kita akan diberikan-Nya sesuai waktu dan kehendak-Nya.Ia tahu yang terbaik buat kita anak-anakNya.Dan Ia tidak akan pernah mengecewakan kita.

Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

 

Seorang pria berbicara dengan Tuhan tentang surga dan neraka. Tuhan berkata kepada pria tadi, “Kemarilah, Aku akan memerlihatkan neraka padamu.” Mereka masuk ke sebuah ruangan di mana sekelompok orang duduk mengitari wajan besar berisi makanan. Semua orang sangat kelaparan dan putus asa. Setiap orang memegang sendok untuk mengambil makanan di wajan, namun setiap sendok memiliki gagang yang jauh lebih panjang daripada lengan mereka sehingga sendok itu tidak dapat digunakan untuk memasukkan makanan ke dalam mulut mereka. Penderitaannya benar-benar luar biasa. “Kemarilah, sekarang Aku akan memerlihatkan surga padamu,” kata Tuhan sesaat kemudian. Mereka masuk ke ruangan lain, sama persis dengan ruangan yang pertama — wajan besar, sekelompok orang, sendok dengan gagang panjang. Tapi semua orang bahagia dan cukup gizi. “Aku tidak mengerti,” kata pria tadi. “Mengapa mereka bahagia dan yang satu lagi menderita, padahal mereka ada di tempat yang sama?” Tuhan tersenyum, “Ah, sederhana saja,” kata-Nya. “Di sini, mereka telah belajar untuk saling menyuapi.”
Ayat Renungan : “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.” (Yohanes 12:26).

Fokus Pada Panggilan-Nya

Yohanes 14 : 6 Kata Yesus kepadanya :”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Salom sahabat Agape..Tentunya sahabat semua sudah pernah menyaksikan atau paling tidak melihat iklan sebuah gameshow yang tayang disalah satu TV Nasional kan?Dalam gameshow tersebut,sejumlah anak batita akan mengikuti permainan adu ketangkasan dan kecepatan,melewati sejumlah rintangan untuk dapat sampai pada orangtuanya yang menunggu diseberang arena lomba.Anak-anak tersebut harus melewati sejumlah rintangan yang bisa membuat perhatian mereka teralihkan agar cepat sampai digaris finish,dimana orangtuanya sudah menunggu.Rintangan-rintangan tersebut di atur sedemikian menariknya.Ada berbagai permainan dan boneka yang berwarna-warni dan bisa membuat perjalanan mereka untuk sampai pada orangtuanya terhenti karena benda-benda tersebut.Sementara diseberang arena lomba,para orangtua sudah menunggu,menyemangati anak mereka,memanggil-manggil dengan nama kesayangan,mengulurkan tangan untuk memeluk,bahkan ada yang sampai menari-nari,agar anaknya hanya melihat kepadanya dan bukan pada mainan-mainan penghambat perjalanan tersebut.Pokoknya segala cara dipakai agar anak masing-masing bisa memenangkan perlombaan.Ada anak yang berhasil menang sebelum waktu permainan berakhir,ada yang cuma duduk menangis dan takut melewati arena lomba,bahkan ada yang berhenti ditengah perjalanan karena tergoda mainan-mainan yang begitu menariknya.

Sahabat Agape,hidup orang-orang Kristen didunia ini mirip seperti gameshow tersebut.Kita adalah anak-anak Tuhan yang selalu bertumbuh dalam ujian iman agar suatu saat nanti kita bisa sampai ke rumah Bapa di Sorga sesuai waktu yang telah ditentukan bagi kita masing-masing.Allah Bapa telah menunggu dan mengawal serta mengawasi kita,melakukan berbagai cara untuk kita sampai kepada-Nya.Bahkan Ia mengorbankan diriNya sendiri untuk kita.Namun dalam perjalanan keselamatan yang telah kita peroleh itu,seringkali kita jatuh dan berhenti karena berbagai-bagai perangkap iblis lewat kesenangan-kesenangan dunia.Iblis begitu pandai mengemas hal-hal jahat dengan hal-hal menarik.Kecintaan akan uang,seks bebas,politik kotor,kemewahan dan sebagainya.Hal-hal ini dipakainya untuk membuat perhatian kita akan maksud dan tujuan Allah yang sesungguhnya dalam hidup kita terabaikan.Yang kita lihat bukan lagi pada Tuhan dan kehendakNya,tetapi pada hal-hal yang tidak dikehendaki-Nya.

Marilah bersama-sama kita renungakan perjalanan keselamatan hidup kita.Apakah kita masih fokus pada Allah dan kehendak-Nya dalam hidup kita,ataukah perhatian kita sudah teralihkan oleh kenikmatan dunia yang membawa pada kebinasaan? Pandanglah selalu wajah-Nya,apapun yang kita lalui,Ia akan selalu ada untuk kita.Terus berjalan menuju pada panggilan-Nya,sebelum waktu yang ditentukan bagi kita usai.Tuhan Yesus memberkati.Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

Seorang raja meminta tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya. Raja berpesan, “Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya”. Berbulan-bulan si tukang emas yang tua itu membuat cincinnya, tetapi lebih sulit menuliskan apa yang penting di cincin emas yang kecil itu. Akhirnya setelah berdoa dan berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincin itu pada sang raja. Dan dengan tersenyum, sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya : “THIS TOO WILL PASS” (YANG INIPUN AKAN BERLALU). Awalnya sang raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis di sana. Tapi, suatu saat, ketika menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, akhirnya ia membaca tulisan di cincin itu dan ia pun menjadi lebih tenang, “Dan inipun akan berlalu.” Dan ketika ia sedang bersenang-senang, ia pun tidak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas ia pun menjadi rendah hati kembali. Ketika Anda sedang dalam masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat ini : “Dan inipun akan berlalu.” Kalimat ini, kalau direnungkan dengan bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup. Tidak ada satupun yang langgeng dan abadi. Jadi, ketika Anda punya masalah, tidak perlu terlalu bersedih. Yakinlah bahwa semua itu pasti akan berlalu. Demikian juga sebaliknya, ketika Anda dalam keadaan senang, mempunyai pekerjaan yang baik, materi yang berkecukupan, pendidikan yang tinggi, dan semua yang anda miliki, nikmatilah selagi anda bisa senang dan selagi anda diberikan kesempatan untuk menikmati semuanya. Tentu dengan tetap menjaga keseimbangan dan mengingat bahwa semua harta, pekerjaan, dan kesenangan itupun akan berlalu. Ingatlah….!!! Apapun yang anda hadapi saat ini, semuanya akan berlalu. Apapun yang anda miliki saat ini, semuanya akan berlalu. Janganlah menunggu tua baru bertobat. Karena kematian menjemput tidak mengenal waktu!! Janganlah menunggu kaya baru memberi. Tapi memberilah maka kamu semakin kaya.
“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan”. (Amsal 11:24).

Ada Yang Terbaik..

“Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
(Mat. 7:11)

Banyak anak-anak muda yang tak rela kehilangan pujaan hatinya, meskipun mereka tahu bahwa pujaan hatinya tidak dikehendaki Tuhan. Mereka takut bila putus nanti, mereka tidak dapat lagi mencari atau menemukan orang yang secakap dan sebaik kekasihnya.

Sebagai anak-anak Tuhan, kalian tidak usah khawatir kehilangan mereka, karena firman Tuhan hari ini memberikan janji yang manis… “Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Hanya orang yang meminta kepada-Nya yang akan mendapatkan yang terbaik.

Sebagai anak-anak Tuhan, kalian tak usah khawatir kehilangan si doi yang bukan kehendak Tuhan. Bila tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, lepaskan saja, lalu cari yang baik di jalan Tuhan. Yakinlah, bahwa pemberian Tuhan jauh lebih baik dari pada penemuanmu sendiri. “Carilah maka kamu akan menemukannya…” tapi carinya harus disertai doa kepada Tuhan, bukan dengan aji pengasihan atau dupa-dupa, bukan dengan nongkrong di kafe-kafe.

Produk dari Tuhan kualitasnya terjamin, sebaliknya produk dari dunia ini banyak yang palsu. Jangan pernah putus asa mencari dan berdoa meminta yang terbaik dari Tuhan Yesus, percayalah kamu akan menerima yang terbaik.

Dengakan baik-baik bisikan Roh Kudus..

 

Disadur Dari Renungan Harian Teenz

« Older Entries