header image
 

All posts in January, 2015

Harus Berdoa : Hal Pencobaan Yang Diluputkan

Baca:  Mazmur 32:1-11 

“Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepadaMu, selagi Engkau dapat ditemui;  sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.”  Mazmur 32:6

Hidup di akhir zaman ini semakin hari semakin sulit dan tantangan kian bertambah-tambah, bahkan kita diperingatkan agar selalu waspada dan berjaga-jaga karena di sekeliling kita ada Iblis yang  “…berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang dapat ditelannya.”  (1 Petrus 5:8).  Ada pun yang menjadi mangsa Iblis adalah orang-orang percaya, karena orang-orang dunia sudah berada dalam cengkeramannya.  Iblis mencari musuh-musuhnya yaitu orang-orang percaya yang tidak berjaga-jaga dalam doa.

Ada banyak percobaan yang harus dihadapi oleh para pengikut Kristus, dan untuk bisa menang melawan setiap pencobaan yang ada adalah melalui doa.  Itulah sebabnya Yesus menegur Petrus saat berada di taman Getsemani,  “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:  roh memang penurut, tetapi daging lemah.”  (Matius 26:40a-41).  Yesus mendapati murid-muridNya tertidur.  Sesungguhnya roh mereka mau berdoa tetapi daging mereka lemah.  Karena tidak berdoa, para murid akhirnya tidak siap menghadapi pencobaan.  Sewaktu Yesus ditangkap di taman Getsemani, tempat di mana Yesus sedang berdoa,  “…semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.” (Markus 14:50).  Petrus pun sempat menyangkal Yesus sebanyak tiga kali karena mengalami ketakutan.

Satu-satunya langkah agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan adalah dengan berdoa.  Sebagaimana disampaikan oleh pemazmur, bila orang saleh berdoa, Tuhan akan meluputkan mereka dari berbagai kesulitan atau pencobaan (ayat nas).  Di dalam doa terkandung kuasa yang dahsyat!  Doa dapat meluputkan orang percaya dari bencana dan malapetaka.  Ketika kita tekun berdoa ada jaminan perlindungan dari Tuhan.  Percayalah bahwa Tuhan pasti menggenapi semua janji firmanNya.  Maka  “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.”  (Kolose 4:2).  Bertekun dalam doa artinya senantiasa berdoa dengan disiplin yang tinggi.  Senantiasa berdoa artinya tidak peduli ada masalah, capai atau terlalu sibuk,  “Tetaplah berdoa.”  (1 Tesalonika 5:17).

Saudara ingin berkemenangan di setiap pergumulan?  Tekunlah Berdoa!

Disadur dari  Renungan Air Hidup

Rahasia Untuk Kuat Mengarungi Badai Kehidupan

Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.” Kejadian 6:18

Hidup ini bagaikan sebuah kapal yang mengarungi samudera laut yang begitu luasnya. Ketika cuaca sedang cerah, maka kapal dapat berlayar dengan lancar tanpa gangguan. Semua perkiraan berapa lama perjalanan akan ditempuh dan rute mana yang akan dilewati dapat dilakukan dengan akurat. Bahkan kita dapat menikmati betapa indahnya perjalanan yang kita lalui hingga tujuan.

Tidak demikian ketika kita berlayar dalam keadaan cuaca yang buruk. Hujan badai yang turun akan mengakibatkan gelombang yang sangat besar, sehingga kapal akan terombang-ambing dengan begitu dahsyatnya. Ombak yang sangat besar akan membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman dan juga berbahaya. Perjalanan yang ditempuh akan memakan waktu yang lebih lama dan bahkan rute perjalanan juga dapat berubah.
Kapal kecil tidak akan bertahan mengarungi samudera yang sedang diterpa oleh badai. Mungkin saja kapal tersebut dapat tenggelam oleh ganasnya badai yang menerpa. Kapal yang lebih besar dan mempunyai teknologi yang lebih canggih akan dapat bertahan mengarungi badai yang hebat. Apalagi didukung oleh nakhoda yang berpengalaman, maka kapal itu akan dapat melalui badai dengan selamat.

Demikian juga hidup kita ini, hidup kita ibarat kapal yang sedang mengarungi lautan yang luas untuk mencapai suatu tujuan. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita melalui cuaca yang cerah dan kapan kita melalui hujan badai. Perkiraan cuaca mungkin dapat memberi kita gambaran akan apa yang akan terjadi. Tetapi kita akan tetap melewatinya apakah cuaca sedang cerah ataupun buruk.Selama hidup kita berpegang teguh kepada Tuhan, maka Dia akan menuntun setiap langkah hidup kita. Dia akan memberi kita hikmat atas apa yang akan kita hadapi. Bahkan Dia juga akan menyertai kita dalam setiap peristiwa yang akan kita alami, entah itu baik ataupun buruk.

Untuk dapat melewati badai kehidupan yang begitu dahsyat, kita juga membutuhkan kapal yang besar dan kuat yang dapat mengarungi badai seburuk apapun. Tuhan ingin agar kita membangun bahtera kehidupan agar dapat mengarungi lautan yang luas dan bahkan melalui semua badai kehidupan yang pernah ada. Bangunlah bahtera kehidupan kita dengan membina keintiman dengan Tuhan. Berdoa senantiasa kepadaNya, baca FirmanNya setiap hari dan lakukan apa yang menjadi perintahNya, dengan demikian kita membangun bahtera kita untuk siap mengarungi lautan kehidupan. Semakin rutin kita membangun keintiman dengan Tuhan, semakin kuat bahtera kehidupan yang kita bangun.

Jadikanlah Yesus sebagai nahkoda kehidupan kita, biarlah Dia yang menuntun arah langkah hidup kita. Melalui setiap Firman yang kita baca, maka Tuhan akan memperdengarkan suaraNya. Dan setiap Firman yang kita dengar merupakan hikmat yang Dia berikan bagi kita untuk menuntun hari-hari kita. Biarkan Tuhan yang membawa kita mengarungi lautan untuk mencapai tujuan.
Bina keintiman dengan Tuhan agar kita dapat senantiasa berada di dalam bahtera kehidupan dan jadikan Yesus sebagai nahkoda hidup kita, sehingga kita dapat melalui berbagai macam masalah yang ada. Haleluya!

Disadur dari Renungan Kristiani Pelita Hidup

Terobosan Iman: Meraih Janji Tuhan

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1

Sebagai umat Kristen kita diminta untuk dapat melihat segala sesuatu dengan “kacamata” Allah. Dengan melihat segalanya dari sudut pandang Tuhan, maka kita dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita. Tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Dan tidak ada sesuatu terjadi hanya kebetulan saja. Tuhan selalu punya rencana dalam setiap hal yang kita alami. Dan Dia selalu menyediakan yang terbaik bagi hidup kita.

Tetapi tidak demikian yang terjadi dalam banyak kehidupan umat Kristen. Banyak yang selalu protes akan apa yang sedang mereka alami. Timbul berbagai pertanyaan mengapa hal ini terjadi, mengapa hal itu terjadi, mengapa Tuhan ijinkan semuanya dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul ketika segalanya tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Dalam keadaan seperti ini kita seakan hanya dapat melihat ada tembok besar yang menghalangi langkah hidup kita. Tidak ada jalan keluar lagi dan segalanya sudah menjadi berantakan. Kita tidak mengerti bahwa sebenarnya ada berkat yang Tuhan sediakan di balik tembok tersebut. Kita harus mengalami terobosan agar dapat meraih berkat yang telah tersedia.

Lalu bagaimana kita dapat mengalami terobosan dan melihat bahwa Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi hidup kita?

1. Melihat Dengan Mata Iman

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.” Ibrani 11:11

Abraham sadar bahwa secara fisik dia dan istrinya sudah tidak mungkin lagi memiliki anak, karena sudah lanjut usia. Tetapi dia belajar melihat dengan mata imannya bahwa Tuhan sanggup menggenapi apa yang telah dijanjikanNya. Dan Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kepada Abraham untuk memberikan seorang anak.

Abraham mengandalkan imannya untuk melihat apa yang Tuhan sediakan jauh di depannya, sehingga ia memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadanya.

2. Bangkit Dari Keterpurukan

Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.” 1 Raja-raja 19:8

Setelah mengalahkan empat ratus lima puluh orang nabi-nabi baal, Nabi Elia mendapatkan ancaman oleh Izebel. Izebel sangat marah atas perbuatan Elia dan ingin membalasnya. Elia menjadi sangat ketakutan dan kabur ke padang gurun. Di sana ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tetapi Tuhan mengirimkan malaikatNya untuk menolong dia. Tuhan menyampaikan pesanNya agar Elia bangun dan bangkit dari keterpurukannya. Dia menyelesaikan tugas-tugas besar yang Tuhan sediakan baginya.

Menyadari apa yang Tuhan sediakan di balik setiap masalah yang kita alami tidaklah cukup. Kita harus bangkit dari keterpurukan. Kita harus bangkit dari kesedihan, kekecewaan, sakit hati dan keputus-asaan yang kita alami.
Lepaskan dan tinggalkan segala perasaan tersebut, bangun dan bangkit untuk meraih berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Ada perkara besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita yang mau bangkit.

3. Raih Janji Tuhan Dengan Iman

dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” Bilangan 14:7-8
Ketika Bangsa Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, mereka mengirim dua belas orang pengintai untuk melihat keadaan di sana. Setelah mengintai, sepuluh orang mengatakan bahwa negeri tersebut diduduki oleh para raksasa, dan tidak mungkin dapat dikalahkan (Bilangan 13:32-33). Hanya dua orang pengintai, yaitu Yosua dan Kaleb, yang tetap berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian dan merebutnya dari tangan musuh.

Tuhan telah menyediakan berkatNya bagi kita. Walau demikian ada rintangan-rintangan yang memang harus kita lalui. Tidak sedikit dari rintangan tersebut yang membawa kita kepada duka. Tetapi Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Bangsa Israel dibawa berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun bukanlah tanpa maksud. Tuhan mengajar banyak hal kepada Bangsa Israel. Demikian pula dengan kehidupan kita. Tuhan sedang mengajar kita dalam berbagai masalah yang kita hadapi. Tuhan ingin agar kita dapat terus melihat janjiNya dan percaya bahwa Dia akan memberikannya kepada kita. Dan Tuhan ingin agar kita pergi meraih janji yang telah disediakan tersebut.

Jangan takut akan berbagai rintangan yang ada. Percayalah bahwa tangan Tuhan akan menuntun kita kepada kemenangan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu menolong kita. Lihat janji Tuhan dengan mata iman, bangkit dari keterpurukan dan raih janji Tuhan dengan iman. Haleluya!

.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

Disadur dari Renungan Kristiani Pelita Hidup

Menjadi Isteri Yang Baik Di Dalam Kristus

“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” Amsal 31:10

Tidak hanya suami yang harus bersikap baik didalam Kristus, tetapi isteri juga memegang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.
Firman Tuhan mengatakan bahwa isteri yang cakap lebih berharga dibandingkan dengan permata. Permata merupakan logam yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan dengan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang isteri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata yang ada di dunia ini.

Tentunya semua isteri ingin menjadi isteri yang seperti itu. Mari kita lihat beberapa hal di dalam Firman Tuhan yang dapat membantu kita sebagai isteri untuk dapat menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan:

1. Tunduk Kepada Suami

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” Efesus 5:22,24

Alkitab tidak mengatakan: hai suami tunduklah kepada isterimu, tetapi justru sebaliknya. Merupakan suatu kewajiban bahwa isteri harus tunduk kepada suami.

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” Kolose 3:18
Jaman boleh berubah dengan meningkatnya status wanita menjadi setara dengan laki-laki di manapun dia berada. Sehingga wanita boleh menduduki posisi-posisi strategis baik di bidang bisnis, pekerjaan, pemerintahan dan lainnya.
Tetapi dalam posisinya di rumah tangga, harus tetap disadari bahwa suami memegang otoritas pemimpin dan kepala keluarga. Bagaimanapun posisi, status dan keadaan suami, isteri harus belajar tunduk kepada suaminya.

2. Hidup Murni Di Hadapan Tuhan

Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” 1 Petrus 3:1-2

Seorang isteri harus belajar untuk menjaga sikap dan tindakan mereka kepada suaminya. Ada sebagian suami yang memang belum dimenangkan di dalam Kristus. Bahkan mereka melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan.Seorang isteri harus belajar bersabar dalam menghadapi hal ini. Dia harus tetap melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan tetap mengasihi suaminya.

Sebagian besar suami yang bersikap tidak baik seperti ini tidak dapat diubahkan hanya dengan perkataan saja. Tetapi ketika suami melihat isterinya yang selalu bersikap sabar dan penuh kelembutan dalam menghadapi mereka, suatu saat sang suami akan luluh hatinya. Suami dapat dimenangkan hatinya melalui sikap dan tindakan isteri yang sabar dan taat kepada Tuhan.

.

3. Menjadi Penolong

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:18

Tuhan menempatkan wanita untuk menjadi penolong bagi laki-laki, bukan sebaliknya. Adalah suatu kebahagiaan bersama bagi suami dan isteri, jika suami mendapatkan kesuksesan dan ketenaran dalam pekerjaannya. Isteri sangat memegang peranan penting dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut.

Setiap doa, dorongan, penyertaan, kesetiaan dan kesabaran yang senantiasa diberikan kepada suaminya akan menjadi suatu pondasi yang kuat bagi suami untuk dapat meraih kesuksesan.

…dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” Efesus 5:33b

Untuk itu apapun kondisi suami saat ini, entah sedang dalam keterpurukan ataupun dalam kejatuhan, biarlah isteri tetap dapat setia untuk mendampingi suaminya. Isteri tidak boleh mencemooh, menjelekkan atau bahkan meninggalkan suami, jika sedang dalam keadaan yang buruk.

Isteri harus ingat bahwa dalam keadaan susah maupun senang, dia harus senantiasa menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya.
Biarlah isteri tetap dapat men-support suaminya jika sedang menjalani masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan.

Dengan tetap bergandengan tangan, maka ada kekuatan yang akan menyertai rumah tangga kita untuk dapat menghadapi masalah yang ada. Sehingga pada akhirnya nanti suami dan isteri dapat meraih kemenangan secara bersama-sama di hadapan Tuhan. Haleluya!

.

“Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.” Amsal 12:4

“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Amsal 31:30

Disadur dari Renungan Kristiani Pelita Hidup

Jangan Lengah

Bruce Lee, aktor laga terkenal dari Hongkong era 1960-1970-an, pernah berkata demikian, ”Jangan pernah memalingkan matamu dari lawan, bahkan pada saat kamu dalam posisi menunduk!” Saat bertarung, lawan adalah fokus sasaran kita. Sekali saja kita lengah, ia akan dapat menjatuhkan kita dengan kekuatan yang mungkin tak pernah kita perkirakan. Sekalipun kita terpaksa harus menundukkan kepala, seperti kata Lee, pandangan kita harus tetap terarah pada lawan.

Petrus juga mengingatkan jemaat agar sadar dan berjaga-jaga akan serangan Iblis. Apakah ini berarti kehidupan orang Kristen jadi serba tegang dan was-was kalau-kalau mendadak entah dari mana lawan kita menerkam? Syukurlah, tidak begitu. Fokus peringatan ini bukanlah kecemasan dalam menghadapi serangan musuh, melainkan pentingnya berserah pada Tuhan dan mengandalkan anugerah-Nya. Dalam pemeliharaan-Nya, kita mendapatkan kekuatan dan senjata untuk menghadapi tipu muslihat lawan.

Catatan kecil namun menarik dari Petrus adalah: “semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (ay. 9). Dengan kata lain, kita tidak perlu berjuang seorang diri. Kita memiliki komunitas saudara seiman yang dapat mendukung kita: dengan saling mendoakan, dengan saling mengingatkan untuk tetap berpegang teguh dalam iman, dengan saling menghibur dan menguatkan. Dalam perlindungan dan pemeliharaan Allah serta dalam persekutuan yang erat dengan saudara-saudara seiman, kita dikuatkan agar tetap teguh dan tidak goyah.

Sadarlah dan berjagajagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8)

PENYERAHAN DIRI KEPADA TUHAN DAN PERSEKUTUAN DENGAN
SAUDARA SEIMAN MEMPERKUAT KITA DALAM MENGHADAPI PENCOBAAN

 

Disadur dari : Renungan Harian Kristen

 

Harapan Yang Tak Pernah Hilang

Sebuah harapan adalah awal dari setiap hal yang baik dalam hidup kita. Harapan selalu membantu memberikan rasa percaya untuk mendapatkan yang terbaik, bahkan dalam menghadapi keadaan terburuk sekalipun. Bagi kita orang yang percaya kepada Kristus, harapan jauh lebih dari sekedar keinginan, kerinduan atau pandangan positif, hal itu didasarkan pada janji-janji Allah yang ditemukan dalam FirmanNya.

Kita dapat memiliki harapan dalam hidup tidak peduli apa yang mengelilingi dan terjadi di sekeliling kita, karena kita melayani Allah yang perkasa yang peduli, Allah yang tahu nama kita (Yesaya 45:3), Allah yang memahami keinginan hati kita (1 Tawarikh 28:9), dan Allah yang tahu siapa kita bahkan sebelum kita  dibentuk di dalam rahim ibu (Yeremia 1:5).

Mungkin Anda sedang menghadapi tantangan ataupun kemunduran didalam pekerjaan Anda atau mungkin juga didalam hubungan dengan orang yang anda kasihi. Mungkin Anda sedang berjuang secara finansial atau tekanan hidup yang besar sedang menimpa Anda. Jika itu sedang terjadi pada Anda, JANGAN TAKUT SAUDARA KU … selalu ada harapan Allah SELALU ada untuk Anda, DIA tidak akan berpaling dari Anda bahkan tidak untuk sedetikpun !. Sumber daya-Nya tak terbatas, kekuasaan dan cinta kasihNYA tidak mengenal batas. Tuhan ada di pihak Anda. Jangan biarkan musuh, Setan, pikiran Anda sendiri, atau orang lain memberitahu Anda sesuatu yang berbeda yang ingin menjauhkan harapan hidup dari anda. Ingat, jangan pernah menyerah! Lihatlah kepada Allah dan mengharapkan mukjizat, tetaplah berpengharapan.

Kami berdoa agar pengharapan menjadi nyata di dalam kamu. Allah adalah Allah yang “Maha” segalanya. Dia tidak memiliki kekurangan apapun. Dia selalu memiliki solusi bagi setiap persoalan kita.Allah siap untuk berbicara kepada Anda, untuk mendukung Anda dan menyelamatkan Anda.

Di mana harapan Anda hari ini… Apakah pada orang? pada Kemampuan Anda sendiri? pada Pekerjaan Anda? Bangkitkan dan bangunlah harapan Anda hanya pada Yesus saja. Siapa yang berpengharapan di dalam Tuhan dan percaya di dalam Dia, tidak akan pernah kecewa. Yesus adalah satu satunya harapan kita yang tak pernah hilang. HE will always stand by you !!!

Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau !

(Mazmur 55:23a)

 

Disadur dari Renungan Harian Kristen

 

Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.
Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus. Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Allah kita luar biasa.

Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka. Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

Sumber http://windunatha.blogspot.com

Mengandalkan Tuntunan Tuhan Dalam Memasuki Tahun yang Baru

Kita sudah memasuki hari ke-3 ditahun 2015.Tentunya banyak hal yang telah kita lalui dan rasakan di sepanjang tahun 2014 yang lalu. Suka maupun duka, tangis dan juga tawa, kesuksesan ataupun kegagalan, semuanya pasti pernah kita alami dalam menjalani tahun 2014 yang lalu. Sudah menjadi lazim ketika akan memasuki tahun yang baru kita selalu membuat rencana-rencana maupun resolusi untuk menatap tahun di depan yang akan kita lalui. Sebagai orang Kristen, kita diingatkan oleh Alkitab bahwa dalam setiap rencana dan harapan yang kita buat hendaklah kita melibatkan dan mengandalkan Tuhan Allah, karena seperti yang tertulis dalam Alkitab :”Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita…” (Ulangan 29:29)

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada saat kita memasuki hari esok di tahun yang akan datang, oleh karena itu sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, hal yang utama adalah menaruh segala harapan kita dan selalu mengandalkan DIA dalam segala hal. Mengapa kita harus menaruh pengharapan dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita ?

“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:7-8)

 

“Sebab AKU ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-KU mengenai kamu, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11)
Dari kutipan ayat-ayat di atas jelaslah bagi kita bahwa orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan hidupnya pasti akan selalu diberkati, disertai dan dilindungi Tuhan.

Ada banyak pengalaman dan kejadian yang telah kita lalui di tahun 2014 namun satu yang pasti bahwa Tuhan Allah selalu bersama dengan kita. Tuhan Allah tidak berubah, baik kemarin, hari ini dan selamanya. Kasih dan Anugerah-NYA memberikan kekuatan serta pengharapan untuk meneruskan langkah kita ke depan. Merayakan tahun baru 2015 akan semakin asyik dan terasa begitu indah apabila kita merasakan betapa Tuhan Allah mencintai kita dan oleh karenanya memasuki tahun yang baru ini patutlah kita menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan Firman-NYA sebaliknya harus hidup menurut Firman-NYA dan selalu menaruh pengharapan dan mengandalkan DIA dalam setiap langkah hidup kita niscaya hidup dan kehidupan kita di tahun yang baru akan diberkati oleh-NYA. Amin.

Disadur dari Renungan Harian Kristen

Rencanaku atau Rencana-Nya ?

 Bacaan Alkitab hari ini: Yakobus 4:13-17

Ketika kita sadar masa depan dalam genggaman Allah, kita pasti memohon pimpinan-Nya bagi setiap perencanaan kita.

Terkadang orang Kristen salah berpikir bahwa melibatkan Tuhan dalam perencanaan adalah memohon Tuhan memberkati segala rencana yang ada. Meskipun seolah-olah melibatkan Tuhan, namun pemikiran ini tidak beda dengan pemikiran orang-orang di luar Tuhan. Dalam perikop hari ini, Yakobus memakai dialog imajinatif (diatribe) sebagai nasihat kepada jemaat dengan penggambaran pedagang-pedagang non-Kristen yang selalu merencanakan perjalanan bisnisnya. Merencanakan perjalanan bisnis merupakan hal yang bijak, namun yang dipermasalahkan Yakobus adalah perencanaan tanpa campur tangan Tuhan di dalamnya (4:13). Para pedagang ini begitu yakin dengan perencanaan mereka, seolah-olah masa depan itu sudah menjadi jaminan yang pasti bagi mereka. Justru karena masa depan itu tidak pernah kita duga, Yakobus mengingatkan pentingnya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan (4:14). Gambaran uap menunjukkan bahwa selama apapun kehidupan manusia di dunia tetap singkat dalam kaca mata kekekalan Allah (4:14b). Orang percaya diingatkan bahwa dalam setiap perencanaan harus bersandar pada kehendak dan kedaulatan Allah yang tertinggi (4:15). Setiap perencanaan yang tanpa didasarkan pada kehendak Allah adalah dosa kecongkakan atau kemegahan diri (4:16). Akhirnya, Yakobus mengingatkan orang percaya bahwa ketika kita tahu yang benar tapi tidak melakukannya, itu juga dosa (4:17). Karena itu, sebelum kita merencanakan dan melakukan segala seuatu, kita perlu memohon pimpinan Tuhan terlebih dahulu agar segala perencanaan hidup nanti sesuai kehendak dan kedaulatan-Nya.

 

Yakobus 4:15
Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”

 

Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus

Natashia Nikita

Natashia Nikita (paling akrab dipanggil Nikita) (bahasa Tionghoa: 尼基塔) (lahir di Jakarta, 22 Mei 1988; umur 26 tahun) adalah seorang penyanyi rohani yang berketurunan Tionghoa. Nikita merilis album perdananya pada tahun 1995, di usianya yang ke-7. Nama Nikita sudah mencuat ketika dia masih usia belia dan mulai menyanyi pujian bagi Tuhan. Nikita yang lahir di Jakarta tanggal 22 Mei 1988 itu lebih memilih untuk tetap setia melantunkan lagu rohani. Sudah belasan album lagu rohani yang dia hasilkan semenjak masuk dapur rekaman di usia delapan tahun. Bak anak tangga, tahun demi tahun, setiap album yang dihasilkannya menggambarkan perjalanannya melayani bersama Tuhan. Natashia Nikita yang akrab disapa Nikita atau Niq ini pertama kali mengeluarkan album perdana berjudul “Di Doa Ibuku Namaku Disebut”. Meski usianya masih muda, setiap lagu yang dibawakannya cepat akrab di telinga pendengar dari berbagai kalangan baik anak-anak, muda, maupun tua. Putri pasangan Otniel Nikola dan Lily Tanjaya ini juga banyak berpartisipasi dalam beberapa album rohani kompilasi seperti Private Collection, Best Worship. Tidak sedikit para penikmat lagu-lagu rohani merasa bersyukur atas lagu-lagu yang ditembangkan Nikita. Bahkan ada yang menyebutkan, setiap lagu-lagu yang dibawakan Nikita mampu membuat hati yang mendengarkannya menjadi luluh hingga meneteskan air mata. Dilihat dari jenis musik yang dibawakan Nikita, rata-rata jenis musiknya beraliran tempo lambat. Dengan suara merdu bening, Nikita yang memiliki hobi membaca dan menonton film ini menjadikan setiap lagu yang dibawakannya begitu syahdu untuk didengar dan terasa menyatu dengan jiwa. Sejak usia muda dia dipanggil Tuhan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Suaranya merupakan talenta yang diberikan Tuhan agar anak-anak Tuhan banyak yang mendapatkan kekuatan dari lagu yang dinyanyikannya. Kita berharap Nikita semakin dipakai Tuhan dan menjadi berkat bagi kita semua.

Diskografi

Album

  1. 1995: Di Doa Ibuku Namaku Disebut
  2. 1996: Natal Pilihan
  3. 1997: Ada Ampun Bapa Bagimu
  4. 1999: Kasih Dari Surga
  5. 2001: Bapa Engkau Sungguh Baik
  6. 2002: Worship Series
  7. 2003: Kubrikan Syukurku
  8. 2006: With You
  9. 2007: Pelangi Sehabis Hujan
  10. 2008: The Journey
  11. 2010: Love, Eternal
  12. 2012: Pelangi Kasih
  13. 2012: Haleluya feat. Kevin Alexander Heryanto
« Older Entries     Newer Entries »