header image
 

All posts in January, 2015

Cinta anda ditolak? Bersyukurlah.
Bersyukurlah ketika anda ditolak. Jelas yang saya maksud bukan, “sukurin!” Kenapa mengutuk selagi bisa mengucap berkat? (Lukas 6:31) Syukur yang saya maksudkan di sini adalah bersyukur dalam arti yang sebenarnya. Mengapa perlu bersyukur ketika anda ditolak?

1. Untuk mensyukuri bahwa anda setidaknya tahu bahwa dia bukanlah jodoh anda, mengetahui ini bukanlah waktu yang tepat untuk anda melangsungkan hubungan dengannya, atau bahkan mungkin itu bukanlah lokasi ‘penembakan’ yang tepat untuk anda. Kita seharusnya bersyukur karena walaupun mungkin dia bukan orang yang tepat, atau mungkin waktunya yang tidak tepat, maupun tempatnya yang tidak tepat, kita masih punya waktu-waktu lain, masih punya lokasi yang mungkin lebih romantis, atau bahkan jodoh yang tersembunyi di suatu tempat.

2.Alasan yang kedua karena anda bisa merasakan seperti apa yang dirasakan oleh Kristus, yakni penolakan dari umatNYA. Walau memang penolakan yang anda rasakan tidak serupa dengan yang Ia rasakan. Mengapa saya bilang beda? Karena penolakan yang Ia terima justru berasal dari umatNYA. Sebelumnya kita adalah milikNYA, tetapi kita menolakNYA, itu sama artinya dengan mengkhianati cinta yang telah lama berlangsung. Belum lagi ketika Kristus dihina setelah ditolak. Ibaratnya setelah putus cinta, sang mantan malah menghina, tentu Kristus akan merasakan rasa sakit hati yang luar biasa. Hal ini jelas berbeda dengan cinta yang sama sekali belum dimulai bukan? Ketika anda dikhianati, jelas anda harus berusaha untuk mengampuni, sama ketika Kristus juga mengampuni (Lukas 23:34). Bersyukurlah karena paling tidak kita merasakan sebagian kecil dari apa yang Kristus rasakan.

3.Anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti ketika ditolak. Kenapa anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti? Karena cinta tidak bisa dipaksakan. Ketika anda merasa tersakiti saat ia menolak anda, sebenarnya siapa yang sedang menyakiti diri anda? Jelas diri anda sendiri! Anda melakukan sesuatu yang menyakiti diri anda, dan anda malah menganggap orang lain sedang menyakiti anda? Sungguh suatu hal yang aneh bukan? Ingat saja pada Amsal 11:17

“Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” Seperti yang saya bilang, ketika anda tersakiti, bersyukurlah. Selamat bersyukur.

 

 

Disadur dari Renungan Air Hidup

 

 

 

 

Cari Pacar Itu Gampang.

 

Nas bacaan alkitab Yakobus 1 : 12 – 18

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Yakobus 1 : 12

 

Sobat Muda, banyak orang dan terutama kamu-kamu yang jomblo akan protes dengan tema renungan ini. Mudah apanya? Susah kali, nggak gampang bro. Justru kita merasa yang paling susah dapat pacar dibanding teman-teman kita yang lain. Kita bisa lihat di fesbuk, selalu ada saja teman kita tiba-tiba berubah statusnya dari single jadi in a relationship. Bahkan ada teman kita mungkin suka gonta ganti pacar lebih cepat dari dia ganti hape. Mungkin dalam hati kita protes, apa yang salah dengan diriku? Kenapa aku susah banget dapat pacar? Kenapa aku ga seperti orang-orang yang mudah dapat pacar?

Sobat Muda, mari kita renungkan. Apakah mudah mencari pacar? Kalo kita orangnya suka marah, kasar, ga suka bergaul dengan orang lain, sombong, dll, itu jelas alasannya kenapa pacar ga juga hadir dalam kehidupan kita. Tapi, bagaimana kalo kita anak Tuhan yang baik, rendah hati, ramah, bahkan tampang pun tak kalah dibanding teman-temanmu yang sudah punya pacar. Justru baik kalo kita merasa mencari pacar/pasangan hidup itu nggak gampang. Why? Karena memang ga semua cowo/cewe layak menjadi pendamping hidupmu.

Sobat Muda, status jomblo dianggap sebagai hal yang malu-maluin. Tapi manakah yang lebih malu-maluin, jomblo sekian tahun kemudian dapat yang terbaik ataukah ga pernah jomblo tapi ga pernah dapat yang benar juga! Ayat renungan kita hari ini dalam Yakobus 1 : 12 “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” jadi penyemangat buat kita. Yup, masa-masa jomblo bisa jadi ujian buat anak-anak muda. Di masa inilah, kita diuji apakah kita bisa bertahan dengan ujian ini atau justru kita tak tahan uji. Tapi ingat Tuhan sudah atur semuanya buat kita, teruslah berusaha. Tuhan memberkati Firman-Nya. Amen.

 

Disadur dari Renungan Air Hidup

 

 

 

 

 

 

Sumber Air Hidup.

 

Nas Bacaan Alkitab Yohanes 7 : 37 – 44

‘Yesus berdiri dan berseru, : “Barang siapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!”.’Yohanes 7 : 37

 

Kaum muda kita tahu bahwa secara ilmu biologis tubuk kita terdiri dari 75-90% adalah air. Air salah satu unsur yang terpenting dalam hidup kita. Bukan hanya manusia yang membutuhkan air tetapi hewan dan tumbuh-tumbuhan juga membutuhkan air. Tanpa air hidup kita menjadi gersang. Tanpa air hidup kita menjadi kering. Tanpa air tidak ada kehidupan. Tanpa air bumi akan merana. Tanpa air hidup kita tidak akan ada maknanya.

Kaum muda dari ilustrasi diatas betapa pentingnya air bagi kehidupan kita. Air memiliki fungsi yang kompleks dalam kehidupan mahluk hidup yang ada di muka bumi ini.

Kaum muda firman yang kita baca dari Yohanes 7 : 37 dengan jelas Tuhan Yesus menegaskan bahwa “Barang siapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Tuhan Yesus menegaskan supaya siapapun yang merasa haus, ia harus datang kepada Yesus dan minum air hidup sejati dan rohani. Air hidup rohani ini tidak ada di tempat lain. Air hidup sejati dan rohani tidak dapat disediakan oleh manusia. Hanya Yesus yang sanggup memuaskan dahaga manusia secara rohani. Tuhan Yesus sumber air yang paling utama di dalam kehidupan orang-orang percaya, yang selalu mengalirkan Roh Kudus senantiasa. Ia mampu memberikan kekuatan dan memulihkan kita setiap saat.

Kaum muda kita lihat dalam kehidupan kita kaum muda saat ini selalu haus dan kurang puas, bukan hanya masalah makanan dan minuman tetapi haus akan harta kekayaan, haus akan jabatan, haus akan memiliki pacar lebih dari satu, haus akan pergaulan bebas, dan banyak lagi yang lainnya. Ketika kita haus secara kedagingan maka kita tidak akan puas, tetapi ketika kita datang kepada Yesus sebagai sumber air hidup yang kekal, maka kita tidak akan haus lagi, seperti yang di katakan di dalam Yohanes 4: 14atetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.

Kaum muda kita harus sadar bahwa kita butuh air kehidupan dalam kita menjalani kehidupan yang penuh dengan perjuangan ini. Hanya Yesus yang bisa memberikan AIR KEHIDUPAN. Hanya Tuhan yang bisa menjadi sumber air hidup. Bersama Tuhan Yesus semua kekeringan, semua kegersangan akan dialiri mata air, yang selalu memancarkan terus-menerus mata air, yang memancarkan air kehidupan.

Tuhan memberkati Firman-Nya dan kita lakukan setiap hari. Amen.

 

 

Disadur dari Renungan Air Hidup

 

 

 

 

 

 

Sahabat Yang Terbaik.

Yohanes 15 : 14

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu

Baru-baru ini kami jemaat GMIT Agape Kupang dikejutkan dengan berita kecelakaan maut dua orang anggota persekutuan remaja,Andi Dollu dan Evie Ga Bani (yang berboncengan) pada hari Senin malam,19 Januari 2015.Andi meninggal saat itu juga ,sedangkan Evie masih harus menjalani perawatan medis.Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian 2 orang (Andi dan salah satu pengendara motor dari arah berlawanan lainnya) sungguh amat sangat membuat terpukul,bukan saja keluarga korban,namun teman-temannya dan seluruh warga jemaat.

Bagaimana tidak,diusianya yang masih sangat muda dan baru menginjak 17 tahun,ia sudah harus berpulang ke rumah Bapa di Sorga dengan cara demikian.Tentunya banyak penyesalan ada dalam benak tiap-tiap orang yang mengetahui kejadian ini ; dan kata “seandainya” serta “mungkin” banyak di pakai dalam setiap perbincangan tentang kejadian lakalantas ini.“Seandainya saat itu mereka tidak melewati jalan tersebut,mungkin kecelakaan tidak akan terjadi” atau “mungkin jika ia (Andi) lebih berhati-hati dalam mengendarai motor,kemungkinan terjadinya kecelakaan akan lebih kecil”,dan sebagainya.

Tetapi semua itu akan kembali pada sebuah jawaban : “Itu semua terjadi atas kehendak Allah,Bapa di Sorga”.Hal inilah yang harus kita renungkan.Terlepas dari bagaimana cara kematian seseorang (bukan dengan bunuh diri/suicide).Kita semua tentu akan mengingat bagaimana melewati hari-hari bersama orang tersebut,baik saat ia masih muda atau tua sekalipun kala dia masih hidup.Kenangan dan teladan postif nya-lah yang akan tetap tinggal bersama kita.

Kematian datangnya tak pernah kita ketahui.Namun,Tuhan Yesus sendiri menjanjikan keselamatan,yaitu hidup kekal berbahagia bersama-Nya di surga,setelah kematian jasmani kita.Ia sudah berjanji dalam Yohanes 1 : 1-4,demikian ““Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.”

Yang harus kita lakukan sebagai orang percaya,adalah selalu berpegang teguh pada janji tersebut,dan selama hidup ini,selalu melakukan segala sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.Tidak perlu memikirkan tentang saat kematian itu datang atau bagaimana nanti cara kita mati.Karena itu semua adalah hak Allah,rencana Allah,rahasia Allah.Jangan takut akan kematian.Takutlah akan kehidupan,akan bagaimana caranya kita menjalaninya.Jika Ia yang mengatur segala sesuatu dimuka bumi ini,bukankah itu semua adalah untuk kebaikan tiap-tiap orang?

Paulus berkata “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.  Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus — itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” (Filipi 1:21-24).

Sudah jelas disini bahwa setiap orang yang percaya dan sudah menerima Kristus,dalam menjalani hidup,hanya harus focus pada satu hal yaitu Kristus itu sendiri.Bukan pada materi dan kesenangan duniawi.Jadilah sahabat Yesus,yang selalu mengandalkan Dia setiap saat,berjalan ikut Dia kemana saja dikehendaki-Nya,lakukan apa pun yang di inginkan-Nya,maka mahkota kehidupan akan selalu kita,sebagai orang percaya kenakan sampai ajal menjemput kita masing-masing.

“Tidak penting bagaimana cara kita mati,adalah lebih penting bagaimana cara kita menjalani hidup ini “ (mengutip pernyataan Bpk.Pdt.Yandhi Manobe,S.Th pada ibadah padang lansia,Oktober 2014).

Mengenang kepergian Andi Dollu,19 Januari 2015

Oleh Admin Sekretariat

 

Hati-Hati Dengan PHP (Pemberi Harapan Palsu) !

(Bacaan :Yeremia 28 : 5-9)

Anak-anak muda yang dikasihi Tuhan, setiap kita pasti memiliki pengalaman hidup masing-masing.Tentunya pengalaman hidup Si A tidak akan pernah sama dengan pengalaman hidup Si B,karena ada satu kalimat yang pernah saya dengar yaitu “beda orang beda pengalaman” danTuhan sudah mempunyai rencana yang indah bagi setiap masing-masing kehidupan kita serta Tuhan juga mengijinkan pengalaman-pengalaman hidup yang yang terjadi entah itu baik maupun buruk agar kita sebagai orang muda selalu bersyukur dan menaruh harapan hanya kepadaTuhan.

Secara sadar maupun tidak sadar,pasti kita pernah mengucapkan suatu janji kepada orang-orang yang kita kasihi,mungkin dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang muda,kita pernah berjanji kepada orangtua agar ingin membanggakan mereka melalui pendidikan yang kita jalani, atau mungkin kita pernah berjanji kepada diri kita sendiri dalam artian berkomitmen untuk mencapai segala cita-cita atau impian kita dan menjadi orang yang berhasil,atau mungkin kita pernah berjanji denganTuhan? Kita pernah meminta “sesuatu hal” kepadaTuhan didalam doa kita. Lantas kira-kira apa yang kita pahami tentang hakikat dari “Janji” itu? Secara umum, janji itu adalah suatu kesepakatan antara kita dengan pihak lain, dan janji kita terhadap diri kita sendiri yang pada dasarnya harus ditepati.Selanjutnya,untuk lebih mengenal janji yang sesungguhnya maka mari kita belajar dari Firman Tuhan saat ini yang berkaitan dengan janji,dimanaTuhan menjanjikan pembebasan bagi umat Israel melalui tutur kata para Nabi.Salah satunya adalah Nabi Hananya dan juga NabiYeremia, didalam nats perenungan yang dapat di lihat didalamYeremia 28 : 5-9 ,yang berbicara mengenai Janji Tuhan.

Janji Tuhan kepada bangsa Israel di sampaikan melalui para nabi yang di utus oleh Tuhan pada saat itu. Janji itu dimulai dari kehidupan bangsa Israel yang pada saat itu berada dalam masa pembuangan di Babel, mereka mengalami tekanan, ditindas, dianiaya,sehingga mereka memberontak kepada penguasa Babel untuk segera melepaskan diri dari tekanan-tekanan dan berharap kepadaTuhan untuk membawa mereka keluar dari Babel.Dan didalam nats ini nampak seorang nabi bernama Nabi Hananya hadir ditengah-tengah umat Israel dan menyampaikan janji Tuhan bahwa sesegera mungkin mereka akan dibebaskan tepatnya pada tahun yang kedua. Akan tetapi perlu kita pahami bersama bahwa memang bangsa Israel ini akan segera dibebaskan, namun janji yang diucapkan oleh Nabi Hananya itu tanpa pimpinan dari Roh Tuhan. Mengapa demikian? Karena janji yang diucapkan itu berdasarkan pemahaman manusia,bukan berasal dari Tuhan. Tafsiran dari Nabi Hananya itu belum sepenuhnya memahami maksud Tuhan.Berbeda dengan janji yang di ungkapkan oleh Nabi Yeremia kepada Umat Israel yang akan dibebaskan sesuaidenganwaktu yang telah ditetapkan genap 70 tahun (Yeremia pasal 29 : 10).

Cerita dalam nats ini juga tidak berbeda jauh dengan kehidupan kita sebagai anak muda. Kehidupan kita saat ini juga dipenuhi dengan janji-janji. Janji Tuhan kepada kita selalu tepat pada waktunya dengan cara-cara yang tepat pula diluar dugaan pemahaman manusia. Kita adalah manusia berdosa yang lemah dan bahkan sepintar-pintar atau sehebat-hebatnya seseorang menyelami lautan luas, seseorang itu tidak akan mampu untuk menyelami pekerjaan Tuhan.Untuk itulah Janji yang telah diungkapkan oleh Hananya itu sama seperti orang yang memberikan harapan palsu (PHP) yang berdasarkan pemahaman manusia yang sangat menggoda kita untuk cepat-cepat keluar dari masalah,.Untuk itu kita sebagai orang muda Kristen juga dibutuhkan kepekaan hidup terutama terhadap maksud dan kehendak Tuhan, dan nikmati serta syukuri saja apa yang telah Tuhan berikan. Mari kita belajar dari Nabi Yeremia, walaupun secara logis menimbulkan beban bagi Bangsa Israel, karena mereka harus setia menunggu janji Tuhan itu selama tujuh puluh tahun ,(Yeremia 29:10) karena Yeremia adalah perantara yang hidup sesuai dengan perkataan Tuhan.. Janji yang ditawarkan Nabi Hananya adalah janji manusia. Sedangkan janji yang diungkapkan oleh Yeremia itu semata-mata berasal dari Tuhan. Kita sebagai manusia khususnya anak muda mungkin pernah berjanji kepada seseorang dan kemudian tidak menepatinya, kita merasa kecewa dengan hal itu, akan tetapi dalam renungan kita belajar bahwa apabila manusia melupakan janjinya, jangan pernah kecewa akan hal itu. Kecewalah apabila kita tidak setia pada janji Tuhan karena janji Tuhan selalu senantiasa setia dan tidak pernah mengecewakan kita. Amin.

Oleh Nuke Angelya

 

Berkat Yang Terus Mengalir.
Baca : Mazmur 65 : 1-14

“Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:”  Mazmur 65:10

Tuhan Yesus berfirman,  “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!  Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”  (Yohanes 7:37-38).  Jika kita percaya kepadaNya kita tidak akan pernah mati secara rohani, karena ada tertulis:  “…supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”  (Yohanes 3:15).

Sebuah gelombang memiliki pasang dan surut, akan tetapi aliran air kehidupan dari Tuhan tidak dapat dilukiskan seperti layaknya kita melukiskan sebuah fenomena.  Air kehidupan dari Tuhan tidak pernah mengenal kata surut, melainkan selamanya akan pasang dan terus mengalir;  air kehidupan Tuhan tidak naik dan turun seperti lautan, melainkan selalu deras mengalir seperti sungai.  Gelombang pasti akan mengalami surut pada waktu tertentu, namun dalam Sumber ‘mata air kehidupan’ tidak dikenal adanya variasi seperti tersebut di atas atau pun ‘kesuraman’ dikarenakan sesuatu hal buruk yang terjadi.

Jika sumber kehidupan dalam diri orang percaya buntu dan berhenti mengalir, bukanlah sumber masuknya yang salah, tetapi saluran keluarnya yang bermasalah.  Air kehidupan harus mempunyai jalur untuk alirannya.  Airnya harus mengalir ke suatu tempat di mana orang lain bisa menikmatinya.  Jika kita diberkati, kita juga harus bisa menjadi berkat bagi orang lain, jangan menahan berkat itu hanya untuk diri sendiri.  “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”  (Amsal 11:25).  Karena itu kita harus menyelidiki hati kita sendiri,  “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”  (Amsal 4:23).  Jangan menyalahkan Tuhan jika kita merasa bahwa berkat dalam hidup ini rasa-rasanya kok seret, segeralah bereskan saluran keluarnya air kehidupan yang kita terima dari Tuhan, mungkin selama ini ‘air’ berkat dari Tuhan itu tidak pernah kita salurkan keluar.  Alkitab menasihati,  “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”  (Lukas 6:38).

Berkat Tuhan akan terus mengalir dalam hidup kita jika kita juga menyalurkannya!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup

 

Kristus Adalah Kepala.

Baca:  Efesus 5 : 22-23
“Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,”  Efesus 5:29

Alkitab menegaskan bahwa setiap orang percaya  “…adalah anggota tubuh-Nya.”  (Efesus 5:30) dan Kristus sebagai kepalaNya.  “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”  (Efesus 4:16).  Kita diajarkan bahwa  “…Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya”  (Efesus 5:25).

Kata ‘mengasihi’ dan ‘menyerahkan’ ditulis dengan tenses lampau (versi bahasa Inggris: ‘loved’ dan ‘gave’), karena ingin menunjuk kepada kita tujuan kematianNya, dimana Dia mencari ‘mempelai perempuan’ bagiNya.  Meskipun penggambaran tentang gereja sebagai mempelai perempuanNya dilakukan di konteks  masa depan, namun pekerjaanNya telah diselesaikanNya di masa lampau.  Dalam ayat nas di atas (…tetapi ‘mengasuhnya dan merawatinya’, sama seperti Kristus terhadap jemaat.) tenses ditulis dalam bentuk masa sekarang (versi bahasa Inggris: ‘protects and cherises’).  Ini berarti bahwa Tuhan pada saat ini sedang memperhatikan, memperkaya dan menghargai gerejaNya.  Idenya adalah:  tidak ada seorang pun yang membenci dagingnya atau tubuhnya sendiri.

Kita tidak mungkin melukai tangan kita sendiri, bukan?  Jika kaki kita terluka, kita juga akan merawatnya dengan lembut.  Jika kita sangat menyayangi tubuh sendiri, dapat dibayangkan betapa kasih Tuhan terhadap umatNya yang adalah anggota tubuhNya sendiri.  Kita adalah anggota tubuh Kristus, berarti kita adalah obyek-obyek berharga dari cinta kasihNya.  Ia begitu peduli dan mengasihi kita,  “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.  Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”  (Efesus 1:22-23).  Firman Tuhan menasihati,  “…Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?  Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.”  (1 Korintus 3:16-17).  Jadi, pergunakan tubuh sebagai senjata kebenaran.

Kita wajib melayani Tuhan dengan sungguh, karena Dialah Kepala dari tubuh.

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup

 

Seorang pendeta muda pada hari pertama dia bekerja, menemukan dua buah amplop di atas meja kantornya. Amplop surat itu dari pendeta sebelumnya. Pada amplop yang pertama tertulis “ Buka, kalau engkau menghadapi masalah” Dan pada amplop kedua tertulis, “Buka, kalau masalah itu mulai mengancam” .

Tampaknya segala sesuatu berjalan mulus, lancar tanpa masalah. Sampai pada suatu saat, pendeta muda ini mulai mendapatkan kesulitan. Dia mengingat-ingat amplop yang ditinggalkan oleh pendahulunya. Segera dia menuju ke kantornya, dan dia buka amplop yang pertama. Dia temukan: “Timpakan semua kesalahan pada saya.”  Dia pegang nasihat itu, dan dia mulai mengkambinghitamkan pendahulunya. Kelihatannya cukup berhasil. Dan dia merasa bersyukur dengan adanya amplop tadi.  Beberapa tahun kemudian, masalah kembali datang di jemaatnya. Dan kali ini, sangat buruk Kembali dia teringat pada surat yang masih tersisa satu. Segera dia pergi ke meja kantornya, dan membuka amplop keduanya. Ditulis: “Siapkan dua amplop.”

Mungkin kita sedang mempersiapkan amplop juga sekarang. Bukankah enak kalau selalu ada jawaban dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan, segampang seperti membuka “magic envelope”?

Ada banyak hal dalam kehidupan yang tidak hanya membuat kita diam, termenung, tapi juga tidak tahu apa yang harus kita buat: masalah keuangan, asalah jodoh, masalah hubungan sosial kita di tempat kerja, gereja, tetangga, musibah mendadak (sakit), masalah pekerjaan, dll.  Apa yang harus kita buat? Ya, kita sedikit mirip dengan apa yang dialami Mike, bekas penduduk Fruita, Colorado yang terkenal. Kalau Anda punya kesempatan ke Fruita, cobalah datang ke downtownnya, ada sebuah patung setinggi 4 kaki yang diberi nama, Mike The headless Chicken. Ceritanya terjadi 60 tahun lalu.

10 September 1945, peternak yang namanya Lloyd Olsen sedang menyiapkan untuk memotong kepala salah satu ayamnya. Kebetulan yang akan dipotong bernama Mike. Tentunya dia akan menyisakan sebanyak mungkin untuk dinnernya, dan dia mengambil pisau yang tajam dan memotong persis dibawah kepalanya. WHOOOSH…

Sampai disitu tamatlah riwayat Mike…. Seharusnya Mike bertahan dari serangan tadi dan dia hidup tanpa kepala. Olsen, bukan hanya tidak jadi makan ayam, tapi dia mulai merawat Mike. Dan tentunya, Mike harus membuat banyak adjustment. Dia menggerakkan leher untuk mematuk makanan, tapi tidak ada yang didapat. Dia coba berkokok, tapi cuma suara gurgle yang keluar. Olsen memberi makan Mike lewat eyedropper. Dan setelah lewat seminggu dia bertahan hidup, Olsen membawanya ke University of Utah untuk diperiksa oleh ilmuwan. Mereka menyimpulkan bahwa ayam ini masih mempunyai beberapa brain stem yang tertinggal, sehingga masih bisa hidup tanpa kepala. Mike The Headless Chicken, masuk ke majalah Life dan Time, seperti seorang selebriti, dan juga ke Guinness Book Of World Records. Dia bertahan hidup sampai 18 bulan kemudian, Maret 1947, saat mereka berada di Arizona. Mike tersedak, dan Olsen tidak bisa memukan eyedroppernya.

Mungkin kita juga seorang survivor dalam menghadapi masalah kehidupan. Seperti Mike, kita mencoba menjalani kehidupan tanpa arah yang jelas. Atau lebih buruk lagi, kita sudah tahu arah kehidupan yang Tuhan berikan buat kita, tetapi kita terus mengambil alih setir dari tangan Tuhan. Biasanya kita berpikir, kalau diambil alih, kita bisa pergi kemana kita mau dengan lebih cepat.  Apa yang kita hadapi sekarang? Tidak tahu arah, bingung, desperate?   Mungkin inilah saatnya untuk membiarkan Tuhan menyetir kehidupan kita.Inilah saatnya kita meletakkan masalah kita pada-Nya yang mengetahui segala situasi kita, kebutuhan kita, dan keadaan sekitar kita.  Ingat hal ini: Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Jarang lebih cepat. Tapi Dia selalu tepat waktu. Mazmur 28:7 menulis  “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya…”

Mari kita belajar beberapa prinsip yang semoga boleh membantu kita semua:

Tidak ada masalah yang terlalu besar buat Tuhan

Kita sudah banyak melihat contoh di dalam Alkitab begitu banyak Tuhan melakukan segala mujizat-Nya. Dan itu semua diluar apa yang kita pikirkan. Yang kita butuhkan hanyalah penurutan akan firman-Nya. Dalam Ulangan 30:10-14 “apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.”

Firman-Nya ada di dekat kita.. hanya tergantung kita untuk menurutinya.

Apa masalah terbesar yang sedang kita hadapi: Pengangguran? Putus cinta? Musibah? Atau masalah lain yang tampaknya begitu besar sehingga seperti tidak ada jalan keluar.  Tetapi Tuhan bisa melakukan semuanya mungkin. Tidak ada masalah yang terlalu besar bagi-Nya. Kalau Dia bisa membelah Laut Merah, memberi makan 5000 orang, dan membangkitkan orang mati, tentunya Dia akan lebih bisa menghandle hidup kita secara detail.

Seorang bernama, Ken Blanchard, penulis One Minute Manager sebelum dia menjadi Kristen, dia berkonsultasi dengan seorang pendeta. Karena dia terbiasa dengan konsultan didalam bisnis, maka pendeta ini pun menyarankan: “Kamu perlu memanggil 3 konsultan yang pasti akan menolongmu… Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.”  Kitapun perlu grup konsultan, karena tidak ada yang lebih bisa menolong kita selain mereka.

Tidak ada manusia yang terlalu disepelekan untuk pertolongan-Nya

Terkadang kita berpikir hanya orang-orang seperti pendeta, atau tua-tua jemaat yang akan lebih didengar doanya. Sepertinya hanya mereka yang dapat menghubungkan kita dengan Surga. Padahal kenyataannnya, kita punya akses yang sama. Mazmur 115 : 12,13 menulis Dia akan memberkati semua kita, baik yang kecil maupun yang besar.  Sama seperti tidak ada masalah yang terlalu besar buat Tuhan, demikian juga tidak ada manusia yang terlau kecil untuk diperhatikannya. Ingat SS anak lagu “Yesus cinta yang kecil seperti saya” Tidak ada ukuran yang diharuskan dalam rencana Tuhan. Mungkin kita merasa lemah, muda, kecil… tapi percayalah bahwa kita besar di pemandangan Allah.

Tidak ada kebijaksaan dunia yang lebih besar dari kebijaksaan Allah

Sebuah iklan dikoran tertulis : Penemuan paling hebat di abad ini –Anda bisa menulis tanpa harus menggunakan pulpen maupun tinta. Untuk lebih jelasnya kirimkan uang sejumlah $25,- beserta perangko pengganti ongkos kirim ke P.O.Box….

Dalam waktu singkat ribuan surat datang ke PO box tsb. Sekitar 2 minggu setelah itu, masing-masing mereka mendapat balasan “Gunakanlah pinsil.”  Seringkali kita merasa sudah hebat diatas dunia ini dengan segala kepintaran kita. Atau kita mencari jawaban dari tempat-tempat lain,padahal itu hanya terbatas dan fana.  Tuhan tahu semua arah kehidupan kita lebih dari semua orang. Tugas kita hanya mencari Tuhan melalui firmanNya dan berkomunikasi melalui doa. Pasti kita akan mendapat jawaban yang lebih memuaskan.

Berpuasa dan Doa menuntun pada kemenangan

Puasa adalah menjauhkan diri dari sesuatu .. seperti makanan .. untuk tujuan menghabiskan waktu tsb pada hal-hal rohani. Puasa biasanya dihubungkan dengan doa. Dalam Alkitab, puasa juga disebut mencari tuntunan dan berkat Tuhan. Dan dua hal ini  puasa dan doa bisa menuntun kita pada kemenangan. Raja Yosafat salah satu contohnya. Dalam II Taw. 30:3, 4 diceritakan tentang hal itu. Kalau kita mau pertolongan, arah, tuntunan dan berkat Tuhan, cobalah melakukan hal ini. Diri kita akan semakin dekat dengan Tuhan, dan semakin mengerti jalan Tuhan buat kita. Kita harus yakin bahwa apa yang terjadi nantinya. Itulah jalan Tuhan yang terbaik dalam kehidupan kita.

Allah itu selalu baik

Kita boleh tidak percaya pada banyak hal didunia, tapi kita harus percaya bahwa Allah itu baik, meskipun suatu hal yang buruk terjadi. Di manapun kita berada, kebaikannya selalu menyertai kita. Coba renungkan. Dan berkat-Nya tidak pernah kurang pada saat kebaikan-Nya datang.  Mungkin seringkali  kalau kita belanja,dan tidak menemukan yang kita mau, maka kita akan bertanya “Do you still have more in the back?” Kadang kita senang kalau pegawai toko itu  membawa barang yang kita mau, tapi kita akan kecewa kalau tidak ada lagi barangnya.  Tuhan tidak pernah kehabisan stock untuk memberkati kita. Selalu akan ada barang in the back. Pengalaman bangsa Israel membuktikan. Manna, air, burung puyuh, tiang awan, tiang api, dsb. semuanya bukti bahwa Allah tidak pernah kehabisan stock untuk menolong kita, selama kita berpegang pada Tuhan. Kadang kita merasa barang “in the back” lama datangnya. Kadang kita lebih punya banyak hari dibandingkan uangnya. Tapi ingatlah waktu Tuhan terus berjalan. Dan Tuhan tidak pernah terlambat, Dia akan selalu tepat waktu.

Lihat pada Tuhan, bukan beban

Sekarang mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing.. apakah kita berfokus pada masalah atau Tuhan ? Ingatlah, saat kita berfokus pada masalah , itu artinya menempatkan masalah didepan iman kita. Bacalah 2 Kor 4 : 16-18…

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Mungkin kita susah untuk menjalani hal ini, tetapi kalau kita lakukan, percayalah kita akan bertumbuh dalam iman, dan kita akan melihat semuanya akan lebih baik dalam waktunya Tuhan.

Tuhan punya janji untuk setiap masalah

Winston Churchill, seorang PM Inggris pada masa Perang Dunia, pernah ditanya mengenai kehebatan seorang politisi. Tanpa ragu dia menjawab:  Kehebatannya ialah, ia memiliki kemampuan untuk mengatakan sesuatu yang akan terjadi besok, bulan depan, tahun depan, serta menjelaskan mengapa semua yang dikatakannya itu tidak menjadi kenyataan.”

Tuhan tidak pernah membuat janji seperti orang dunia. Sebelum Pemilu semua janji diumbar, setelah terpilih lupa akan janji.  Seorang bernama Everest Storms meneliti Alkitab, dan dia mendapati di dalam Alkitab terdapat 7,487 janji Allah untuk manusia.  Apa yang kita perlu? Pengampunan, kekuatan, berkat, kesembuhan? Anda bisa dapat semuanya.  Coba kita tuntut janji Allah ini, sehingga seperti Joshua di dalam Joshua 23:14, kita akan bisa katakan, semua janji Allah telah digenapi. Dan tidak ada satupun yang tidak di penuhi.

Dari semua prinsip ini, marilah kita mencoba untuk melakukannya dan kita akan buktikan bahwa pertolongan selalu ada bersama kita.

Kalau kita mulai akan membuktikan lihatlah petunjuk-petunjuk berikut ini :

  • - Petunjuk Firman-Nya… karena tidak ada yang lebih manjur jawabannya selain membaca firmanNya yang akan menguatkan kita
  • - Petunjuk gereja-Nya… banyak kesaksian, persaudaaraan dalam gereja yang akan membantu kita. Dan di dalam gereja inilah jalan yang akan menuntun kita ke surga.
  •  –   Petunjuk berkat-Nya ..dalam Yak 1:17 …Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Perhatikan banyak kejadian dalam hidup yang tidak kita sangka.. Mendapat check dari mail. Mendapat telepon dari teman yang akan menguatkan kita. Atau bahkan mendapat uang yang kita sudah lupa kita selipkan dalam dompet kita. Mendapat kerja part time. Semua hal ini akan membawa kita merenung tentang kebaikan Tuhan.

  • - Petunjuk melalui iman ..Biarkan Allah yang memegang setir kita, Kita harus tetap percaya/trust pada Tuhan. Kita akan melihat pertonganNya dalam hidup kita.

Allah datang pada kita pada saat yang genting. Tapi percayalah Dia akan datang pada saat yang tepat.  Allah tidak pernah terlambat. Dia selalu on time.

 

Disadur dari Kumpulan Renungan & Ilustrasi Alkitab

Kemarahan Berujung Dosa.

Amsal 17 : 14 “Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air;jadi undurlah sebelum perbantahan dimulai”.

Beberapa hari yang lalu,disuatu siang saya dikejutkan dengan suara teriakan histeris dari seorang anak laki-laki kecil :”Jangan ayah…jangan ayah…,ibu…,jangan ayah…jangan ayah…”.Suaranya begitu putus asa,disertai bunyi pukulan keras dan tangisan seorang wanita.Rupanya telah terjadi pertengkaran hebat antara sepasang suami istri,yang rumahnya berjarak  kurang lebih 20 meter dari tempat tinggal saya.Sang suami berteriak dengan kata-kata kasar sambil memukuli istrinya,sementara anak laki-laki mereka hanya bisa berteriak sambil menangis histeris,mencoba menghentikan kemarahan dan pukulan-pukulan ayahnya terhadap ibunya.

Saya mendengar dengan jantung berdegup kencang,tak dapat terbayangkan bagaimana suasana dalam rumah pasangan suami istri yang bertikai tersebut.Yang saya pikirkan hanyalah anak mereka yang masih kecil,sungguh kasihan dia,harus menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga antara ayah dan ibunya tersebut.Jelang beberapa saat,masih saja terdengar keributan tersebut.Saya membuka pintu rumah dan melihat dari balik pintu kearah rumah yang dimaksud.Para tetangga berkumpul didepan rumah tersebut.Mungkin ada yang hanya sekedar ingin tahu,ada yang prihatin tapi tak dapat berbuat apa-apa.Beberapa saat kemudian,ada warga terdekat yang datang menegur sang suami,karena terus memukuli istrinya.

Saya masuk kembali kedalam rumah,dan berdoa dalam hati,agar Tuhan dapat menghentikan kemarahan-kemarahan sang suami terhadap istrinya itu.

Saudara-saudaraku,bukankah kita pun seringkali dikuasai amarah yang sedemikian hebatnya?Marah kepada anggota keluarga,marah kepada rekan kerja,marah kepada pembantu,marah kepada tetangga,marah kepada keadaan,marah kepada diri sendiri,bahkan marah kepada Tuhan.

Amarah tersebut mungkin tidak kita realisasikan dengan teriakan dan pukulan terhadap orang yang menjadi sumber kemarahan kita,tetapi mungkin kita simpan didalam hati sehingga menjadi dendam dan pahit hati yang mengakar sampai bertahun-tahun lamanya,yang membawa kehancuran untuk diri kita sendiri? Bukankah lebih baik  saat kemarahan itu datang,kita berusaha tenang,sebelum melakukan hal-hal yang tidak terkendali?Kemarahan adalah wajar,tetapi bagaimana caranya agar kemarahan tersebut tidak membawa kita dalam dosa? Dalam Efesus 4:26 tertulis : ” Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Dalam alkitab pun mencatat bagaimana Yesus marah terhadap orang-orang yang menjadikan bait Allah sebagai tempat berdagang (Matius 21:12-13),atau saat Ia memarahi Petrus (Markus 8:33),atau saat Ia memarahi murid-muridNya karena melarang orang-orang membawa anak-anak kecil kepada-Nya untuk diberkati (Markus 10:13-16).

Tetapi marah yang dimaksudkan disini adalah marah untuk membawa kepada kebaikan,untuk memperbaiki yang salah,dan membawa seseorang kembali kejalan yang benar dan seharusnya.Bukan marah dengan menyakiti orang lain,baik lewat kata-kata maupun perbuatan fisik,bahkan sampai membunuh dan menyebabkan kerugian terhadap diri sendiri.Ingatlah bahwa disaat kita marah,iblis memasok kekuatan yang besar agar kita menjadi tak terkendali,mengeluarkan kata-kata kotor,hinaan,bahkan sampai merusak barang-barang dan  membunuh pihak lawan.Saat marah,berusahalah tenang dan sabar. Jangan biarkan iblis mengintimidasi kita.Tegurlah orang yang  salah dengan tegas dan lemahlembut,janganlah marah berlarut-larut,belajarlah mengampuni,yakinlah bahwa masalah yang Tuhan ijinkan untuk kita lewati adalah untuk semakin mendewasakan iman kita,bukannya untuk membawa kita dalam masalah lainnya,maka kita dapat terhindar dari kemarahan yang besar dan tak terkendali.

Kolose 3:8, Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

Oleh Admin Sekretariat

 

Hal Buruk Bukanlah Akhir Segalanya.

Memiliki wajah cantik dan bentuk tubuh yang ideal adalah idaman setiap wanita. Namun, itu tidak mungkin bagi Lizzie Velasquez. Wanita yang berasal dari Texas, Amerika Serikat ini mengalami gangguan kesehatan sejak lahir. Sebanyak apa pun makanan yang dikonsumsinya, tubuhnya tidak mampu menyimpan lemak atau membentuk massa otot di dalamnya. Akibatnya, berat badannya susah bertambah. Agar mampu bertahan hidup, solusinya adalah, Lizzie harus lebih sering makan dengan porsi sedikit setiap kali makan. Dalam sehari, dia harus makan sebanyak 60 kali! Lizzie lahir prematur. Saat dia lahir, berat badannya hanya 1,2 kg dan dia pun kehilangan penglihatan pada mata sebelah kanannya. Saat ini, di usia 24 tahun, berat badannya hanya 26 kg atau seukuran berat badan anak usia 8-10 tahun. Dokter pribadinya, Abhimanyu Garg mengakui bahwa perjuangan Lizzie sangat hebat, karena mayoritas orang akan meninggal dalam kondisi seperti dia. Sejak anak-anak, dengan kondisi yang langka seperti itu, kehadirannya selalu dianggap aneh oleh teman-temannya. Saat sekolah, Lizzie sudah kenyang menerima berbagai hinaan. Dia juga menemukan foto-fotonya tersebar di internet dengan tulisan the most ugly woman in the world atau wanita terjelek di dunia. Dia mengaku, beberapa kali menangis mengingat semua hinaan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya dia mampu menerima dengan besar hati hinaan demi hinaan yang ditujukan kepadanya, meskipun awalnya sangat tidak mudah baginya. Lizzie tidak ingin menyesali kondisi fisiknya. Dia menerima dirinya apa adanya. Dia sadar sekaligus siap bahwa itulah kenyataan yang harus dia hadapi dalam kehidupannya. Kesadaran dan kesiapannya itu akhirnya membuahkan hasil. Dia kini bisa melihat rencana Tuhan yang indah di balik semua hal buruk yang dia alami. Lizzie berkali-kali hadir sebagai motivator yang sukses dan berpengaruh di berbagai seminar. Dalam satu tahun, lebih dari 200 kali dia tampil sebagai pembicara di sebuah program acara televisi terkenal di salah satu stasiun TV yang ada di Amerika. Bahkan, dia juga menulis buku motivasi yang berjudul Be Beautiful, Be You atau Menjadi Cantik, Menjadi Dirimu Sendiri.
Terkadang kita sulit menerima keadaan buruk. Bukan hanya keadaan fisik kita yang buruk, tetapi mungkin juga keadaan ekonomi atau yang lainnya. Ingatlah, jangan pernah menyesali keadaan-keadaan buruk itu, sekalipun dengan keadaan buruk itu kita mengalami penolakan dari berbagai pihak. Tuhan punya maksud terhadap keadaan yang Dia izinkan terjadi atas kita. Sekalipun orang lain meremehkan dan menolak kita, ingatlah bahwa kehadiran kita di dunia ini sudah dipikirkan dan direncanakan Tuhan. Syukuri dan jalanilah kehidupan kita sebaik mungkin sesuai dengan arahanNya dan nantikanlah rencana Tuhan selanjutnya yang terindah untuk kehidupan kita mendatang.

Bacaan Alkitab : Yohanes 9:2-3;  2 Korintus 1:3-4; Ibrani 12:5-6

Disadur dari Renungan Harian Manna Sorgawi

 

« Older Entries     Newer Entries »