header image
 

All posts in January 16th, 2015

Seorang pendeta muda pada hari pertama dia bekerja, menemukan dua buah amplop di atas meja kantornya. Amplop surat itu dari pendeta sebelumnya. Pada amplop yang pertama tertulis “ Buka, kalau engkau menghadapi masalah” Dan pada amplop kedua tertulis, “Buka, kalau masalah itu mulai mengancam” .

Tampaknya segala sesuatu berjalan mulus, lancar tanpa masalah. Sampai pada suatu saat, pendeta muda ini mulai mendapatkan kesulitan. Dia mengingat-ingat amplop yang ditinggalkan oleh pendahulunya. Segera dia menuju ke kantornya, dan dia buka amplop yang pertama. Dia temukan: “Timpakan semua kesalahan pada saya.”  Dia pegang nasihat itu, dan dia mulai mengkambinghitamkan pendahulunya. Kelihatannya cukup berhasil. Dan dia merasa bersyukur dengan adanya amplop tadi.  Beberapa tahun kemudian, masalah kembali datang di jemaatnya. Dan kali ini, sangat buruk Kembali dia teringat pada surat yang masih tersisa satu. Segera dia pergi ke meja kantornya, dan membuka amplop keduanya. Ditulis: “Siapkan dua amplop.”

Mungkin kita sedang mempersiapkan amplop juga sekarang. Bukankah enak kalau selalu ada jawaban dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan, segampang seperti membuka “magic envelope”?

Ada banyak hal dalam kehidupan yang tidak hanya membuat kita diam, termenung, tapi juga tidak tahu apa yang harus kita buat: masalah keuangan, asalah jodoh, masalah hubungan sosial kita di tempat kerja, gereja, tetangga, musibah mendadak (sakit), masalah pekerjaan, dll.  Apa yang harus kita buat? Ya, kita sedikit mirip dengan apa yang dialami Mike, bekas penduduk Fruita, Colorado yang terkenal. Kalau Anda punya kesempatan ke Fruita, cobalah datang ke downtownnya, ada sebuah patung setinggi 4 kaki yang diberi nama, Mike The headless Chicken. Ceritanya terjadi 60 tahun lalu.

10 September 1945, peternak yang namanya Lloyd Olsen sedang menyiapkan untuk memotong kepala salah satu ayamnya. Kebetulan yang akan dipotong bernama Mike. Tentunya dia akan menyisakan sebanyak mungkin untuk dinnernya, dan dia mengambil pisau yang tajam dan memotong persis dibawah kepalanya. WHOOOSH…

Sampai disitu tamatlah riwayat Mike…. Seharusnya Mike bertahan dari serangan tadi dan dia hidup tanpa kepala. Olsen, bukan hanya tidak jadi makan ayam, tapi dia mulai merawat Mike. Dan tentunya, Mike harus membuat banyak adjustment. Dia menggerakkan leher untuk mematuk makanan, tapi tidak ada yang didapat. Dia coba berkokok, tapi cuma suara gurgle yang keluar. Olsen memberi makan Mike lewat eyedropper. Dan setelah lewat seminggu dia bertahan hidup, Olsen membawanya ke University of Utah untuk diperiksa oleh ilmuwan. Mereka menyimpulkan bahwa ayam ini masih mempunyai beberapa brain stem yang tertinggal, sehingga masih bisa hidup tanpa kepala. Mike The Headless Chicken, masuk ke majalah Life dan Time, seperti seorang selebriti, dan juga ke Guinness Book Of World Records. Dia bertahan hidup sampai 18 bulan kemudian, Maret 1947, saat mereka berada di Arizona. Mike tersedak, dan Olsen tidak bisa memukan eyedroppernya.

Mungkin kita juga seorang survivor dalam menghadapi masalah kehidupan. Seperti Mike, kita mencoba menjalani kehidupan tanpa arah yang jelas. Atau lebih buruk lagi, kita sudah tahu arah kehidupan yang Tuhan berikan buat kita, tetapi kita terus mengambil alih setir dari tangan Tuhan. Biasanya kita berpikir, kalau diambil alih, kita bisa pergi kemana kita mau dengan lebih cepat.  Apa yang kita hadapi sekarang? Tidak tahu arah, bingung, desperate?   Mungkin inilah saatnya untuk membiarkan Tuhan menyetir kehidupan kita.Inilah saatnya kita meletakkan masalah kita pada-Nya yang mengetahui segala situasi kita, kebutuhan kita, dan keadaan sekitar kita.  Ingat hal ini: Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Jarang lebih cepat. Tapi Dia selalu tepat waktu. Mazmur 28:7 menulis  “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya…”

Mari kita belajar beberapa prinsip yang semoga boleh membantu kita semua:

Tidak ada masalah yang terlalu besar buat Tuhan

Kita sudah banyak melihat contoh di dalam Alkitab begitu banyak Tuhan melakukan segala mujizat-Nya. Dan itu semua diluar apa yang kita pikirkan. Yang kita butuhkan hanyalah penurutan akan firman-Nya. Dalam Ulangan 30:10-14 “apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.”

Firman-Nya ada di dekat kita.. hanya tergantung kita untuk menurutinya.

Apa masalah terbesar yang sedang kita hadapi: Pengangguran? Putus cinta? Musibah? Atau masalah lain yang tampaknya begitu besar sehingga seperti tidak ada jalan keluar.  Tetapi Tuhan bisa melakukan semuanya mungkin. Tidak ada masalah yang terlalu besar bagi-Nya. Kalau Dia bisa membelah Laut Merah, memberi makan 5000 orang, dan membangkitkan orang mati, tentunya Dia akan lebih bisa menghandle hidup kita secara detail.

Seorang bernama, Ken Blanchard, penulis One Minute Manager sebelum dia menjadi Kristen, dia berkonsultasi dengan seorang pendeta. Karena dia terbiasa dengan konsultan didalam bisnis, maka pendeta ini pun menyarankan: “Kamu perlu memanggil 3 konsultan yang pasti akan menolongmu… Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.”  Kitapun perlu grup konsultan, karena tidak ada yang lebih bisa menolong kita selain mereka.

Tidak ada manusia yang terlalu disepelekan untuk pertolongan-Nya

Terkadang kita berpikir hanya orang-orang seperti pendeta, atau tua-tua jemaat yang akan lebih didengar doanya. Sepertinya hanya mereka yang dapat menghubungkan kita dengan Surga. Padahal kenyataannnya, kita punya akses yang sama. Mazmur 115 : 12,13 menulis Dia akan memberkati semua kita, baik yang kecil maupun yang besar.  Sama seperti tidak ada masalah yang terlalu besar buat Tuhan, demikian juga tidak ada manusia yang terlau kecil untuk diperhatikannya. Ingat SS anak lagu “Yesus cinta yang kecil seperti saya” Tidak ada ukuran yang diharuskan dalam rencana Tuhan. Mungkin kita merasa lemah, muda, kecil… tapi percayalah bahwa kita besar di pemandangan Allah.

Tidak ada kebijaksaan dunia yang lebih besar dari kebijaksaan Allah

Sebuah iklan dikoran tertulis : Penemuan paling hebat di abad ini –Anda bisa menulis tanpa harus menggunakan pulpen maupun tinta. Untuk lebih jelasnya kirimkan uang sejumlah $25,- beserta perangko pengganti ongkos kirim ke P.O.Box….

Dalam waktu singkat ribuan surat datang ke PO box tsb. Sekitar 2 minggu setelah itu, masing-masing mereka mendapat balasan “Gunakanlah pinsil.”  Seringkali kita merasa sudah hebat diatas dunia ini dengan segala kepintaran kita. Atau kita mencari jawaban dari tempat-tempat lain,padahal itu hanya terbatas dan fana.  Tuhan tahu semua arah kehidupan kita lebih dari semua orang. Tugas kita hanya mencari Tuhan melalui firmanNya dan berkomunikasi melalui doa. Pasti kita akan mendapat jawaban yang lebih memuaskan.

Berpuasa dan Doa menuntun pada kemenangan

Puasa adalah menjauhkan diri dari sesuatu .. seperti makanan .. untuk tujuan menghabiskan waktu tsb pada hal-hal rohani. Puasa biasanya dihubungkan dengan doa. Dalam Alkitab, puasa juga disebut mencari tuntunan dan berkat Tuhan. Dan dua hal ini  puasa dan doa bisa menuntun kita pada kemenangan. Raja Yosafat salah satu contohnya. Dalam II Taw. 30:3, 4 diceritakan tentang hal itu. Kalau kita mau pertolongan, arah, tuntunan dan berkat Tuhan, cobalah melakukan hal ini. Diri kita akan semakin dekat dengan Tuhan, dan semakin mengerti jalan Tuhan buat kita. Kita harus yakin bahwa apa yang terjadi nantinya. Itulah jalan Tuhan yang terbaik dalam kehidupan kita.

Allah itu selalu baik

Kita boleh tidak percaya pada banyak hal didunia, tapi kita harus percaya bahwa Allah itu baik, meskipun suatu hal yang buruk terjadi. Di manapun kita berada, kebaikannya selalu menyertai kita. Coba renungkan. Dan berkat-Nya tidak pernah kurang pada saat kebaikan-Nya datang.  Mungkin seringkali  kalau kita belanja,dan tidak menemukan yang kita mau, maka kita akan bertanya “Do you still have more in the back?” Kadang kita senang kalau pegawai toko itu  membawa barang yang kita mau, tapi kita akan kecewa kalau tidak ada lagi barangnya.  Tuhan tidak pernah kehabisan stock untuk memberkati kita. Selalu akan ada barang in the back. Pengalaman bangsa Israel membuktikan. Manna, air, burung puyuh, tiang awan, tiang api, dsb. semuanya bukti bahwa Allah tidak pernah kehabisan stock untuk menolong kita, selama kita berpegang pada Tuhan. Kadang kita merasa barang “in the back” lama datangnya. Kadang kita lebih punya banyak hari dibandingkan uangnya. Tapi ingatlah waktu Tuhan terus berjalan. Dan Tuhan tidak pernah terlambat, Dia akan selalu tepat waktu.

Lihat pada Tuhan, bukan beban

Sekarang mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing.. apakah kita berfokus pada masalah atau Tuhan ? Ingatlah, saat kita berfokus pada masalah , itu artinya menempatkan masalah didepan iman kita. Bacalah 2 Kor 4 : 16-18…

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Mungkin kita susah untuk menjalani hal ini, tetapi kalau kita lakukan, percayalah kita akan bertumbuh dalam iman, dan kita akan melihat semuanya akan lebih baik dalam waktunya Tuhan.

Tuhan punya janji untuk setiap masalah

Winston Churchill, seorang PM Inggris pada masa Perang Dunia, pernah ditanya mengenai kehebatan seorang politisi. Tanpa ragu dia menjawab:  Kehebatannya ialah, ia memiliki kemampuan untuk mengatakan sesuatu yang akan terjadi besok, bulan depan, tahun depan, serta menjelaskan mengapa semua yang dikatakannya itu tidak menjadi kenyataan.”

Tuhan tidak pernah membuat janji seperti orang dunia. Sebelum Pemilu semua janji diumbar, setelah terpilih lupa akan janji.  Seorang bernama Everest Storms meneliti Alkitab, dan dia mendapati di dalam Alkitab terdapat 7,487 janji Allah untuk manusia.  Apa yang kita perlu? Pengampunan, kekuatan, berkat, kesembuhan? Anda bisa dapat semuanya.  Coba kita tuntut janji Allah ini, sehingga seperti Joshua di dalam Joshua 23:14, kita akan bisa katakan, semua janji Allah telah digenapi. Dan tidak ada satupun yang tidak di penuhi.

Dari semua prinsip ini, marilah kita mencoba untuk melakukannya dan kita akan buktikan bahwa pertolongan selalu ada bersama kita.

Kalau kita mulai akan membuktikan lihatlah petunjuk-petunjuk berikut ini :

  • - Petunjuk Firman-Nya… karena tidak ada yang lebih manjur jawabannya selain membaca firmanNya yang akan menguatkan kita
  • - Petunjuk gereja-Nya… banyak kesaksian, persaudaaraan dalam gereja yang akan membantu kita. Dan di dalam gereja inilah jalan yang akan menuntun kita ke surga.
  •  –   Petunjuk berkat-Nya ..dalam Yak 1:17 …Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Perhatikan banyak kejadian dalam hidup yang tidak kita sangka.. Mendapat check dari mail. Mendapat telepon dari teman yang akan menguatkan kita. Atau bahkan mendapat uang yang kita sudah lupa kita selipkan dalam dompet kita. Mendapat kerja part time. Semua hal ini akan membawa kita merenung tentang kebaikan Tuhan.

  • - Petunjuk melalui iman ..Biarkan Allah yang memegang setir kita, Kita harus tetap percaya/trust pada Tuhan. Kita akan melihat pertonganNya dalam hidup kita.

Allah datang pada kita pada saat yang genting. Tapi percayalah Dia akan datang pada saat yang tepat.  Allah tidak pernah terlambat. Dia selalu on time.

 

Disadur dari Kumpulan Renungan & Ilustrasi Alkitab

Kemarahan Berujung Dosa.

Amsal 17 : 14 “Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air;jadi undurlah sebelum perbantahan dimulai”.

Beberapa hari yang lalu,disuatu siang saya dikejutkan dengan suara teriakan histeris dari seorang anak laki-laki kecil :”Jangan ayah…jangan ayah…,ibu…,jangan ayah…jangan ayah…”.Suaranya begitu putus asa,disertai bunyi pukulan keras dan tangisan seorang wanita.Rupanya telah terjadi pertengkaran hebat antara sepasang suami istri,yang rumahnya berjarak  kurang lebih 20 meter dari tempat tinggal saya.Sang suami berteriak dengan kata-kata kasar sambil memukuli istrinya,sementara anak laki-laki mereka hanya bisa berteriak sambil menangis histeris,mencoba menghentikan kemarahan dan pukulan-pukulan ayahnya terhadap ibunya.

Saya mendengar dengan jantung berdegup kencang,tak dapat terbayangkan bagaimana suasana dalam rumah pasangan suami istri yang bertikai tersebut.Yang saya pikirkan hanyalah anak mereka yang masih kecil,sungguh kasihan dia,harus menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga antara ayah dan ibunya tersebut.Jelang beberapa saat,masih saja terdengar keributan tersebut.Saya membuka pintu rumah dan melihat dari balik pintu kearah rumah yang dimaksud.Para tetangga berkumpul didepan rumah tersebut.Mungkin ada yang hanya sekedar ingin tahu,ada yang prihatin tapi tak dapat berbuat apa-apa.Beberapa saat kemudian,ada warga terdekat yang datang menegur sang suami,karena terus memukuli istrinya.

Saya masuk kembali kedalam rumah,dan berdoa dalam hati,agar Tuhan dapat menghentikan kemarahan-kemarahan sang suami terhadap istrinya itu.

Saudara-saudaraku,bukankah kita pun seringkali dikuasai amarah yang sedemikian hebatnya?Marah kepada anggota keluarga,marah kepada rekan kerja,marah kepada pembantu,marah kepada tetangga,marah kepada keadaan,marah kepada diri sendiri,bahkan marah kepada Tuhan.

Amarah tersebut mungkin tidak kita realisasikan dengan teriakan dan pukulan terhadap orang yang menjadi sumber kemarahan kita,tetapi mungkin kita simpan didalam hati sehingga menjadi dendam dan pahit hati yang mengakar sampai bertahun-tahun lamanya,yang membawa kehancuran untuk diri kita sendiri? Bukankah lebih baik  saat kemarahan itu datang,kita berusaha tenang,sebelum melakukan hal-hal yang tidak terkendali?Kemarahan adalah wajar,tetapi bagaimana caranya agar kemarahan tersebut tidak membawa kita dalam dosa? Dalam Efesus 4:26 tertulis : ” Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Dalam alkitab pun mencatat bagaimana Yesus marah terhadap orang-orang yang menjadikan bait Allah sebagai tempat berdagang (Matius 21:12-13),atau saat Ia memarahi Petrus (Markus 8:33),atau saat Ia memarahi murid-muridNya karena melarang orang-orang membawa anak-anak kecil kepada-Nya untuk diberkati (Markus 10:13-16).

Tetapi marah yang dimaksudkan disini adalah marah untuk membawa kepada kebaikan,untuk memperbaiki yang salah,dan membawa seseorang kembali kejalan yang benar dan seharusnya.Bukan marah dengan menyakiti orang lain,baik lewat kata-kata maupun perbuatan fisik,bahkan sampai membunuh dan menyebabkan kerugian terhadap diri sendiri.Ingatlah bahwa disaat kita marah,iblis memasok kekuatan yang besar agar kita menjadi tak terkendali,mengeluarkan kata-kata kotor,hinaan,bahkan sampai merusak barang-barang dan  membunuh pihak lawan.Saat marah,berusahalah tenang dan sabar. Jangan biarkan iblis mengintimidasi kita.Tegurlah orang yang  salah dengan tegas dan lemahlembut,janganlah marah berlarut-larut,belajarlah mengampuni,yakinlah bahwa masalah yang Tuhan ijinkan untuk kita lewati adalah untuk semakin mendewasakan iman kita,bukannya untuk membawa kita dalam masalah lainnya,maka kita dapat terhindar dari kemarahan yang besar dan tak terkendali.

Kolose 3:8, Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

Oleh Admin Sekretariat