header image
 

All posts in January 8th, 2015

Rahasia Untuk Kuat Mengarungi Badai Kehidupan

Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.” Kejadian 6:18

Hidup ini bagaikan sebuah kapal yang mengarungi samudera laut yang begitu luasnya. Ketika cuaca sedang cerah, maka kapal dapat berlayar dengan lancar tanpa gangguan. Semua perkiraan berapa lama perjalanan akan ditempuh dan rute mana yang akan dilewati dapat dilakukan dengan akurat. Bahkan kita dapat menikmati betapa indahnya perjalanan yang kita lalui hingga tujuan.

Tidak demikian ketika kita berlayar dalam keadaan cuaca yang buruk. Hujan badai yang turun akan mengakibatkan gelombang yang sangat besar, sehingga kapal akan terombang-ambing dengan begitu dahsyatnya. Ombak yang sangat besar akan membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman dan juga berbahaya. Perjalanan yang ditempuh akan memakan waktu yang lebih lama dan bahkan rute perjalanan juga dapat berubah.
Kapal kecil tidak akan bertahan mengarungi samudera yang sedang diterpa oleh badai. Mungkin saja kapal tersebut dapat tenggelam oleh ganasnya badai yang menerpa. Kapal yang lebih besar dan mempunyai teknologi yang lebih canggih akan dapat bertahan mengarungi badai yang hebat. Apalagi didukung oleh nakhoda yang berpengalaman, maka kapal itu akan dapat melalui badai dengan selamat.

Demikian juga hidup kita ini, hidup kita ibarat kapal yang sedang mengarungi lautan yang luas untuk mencapai suatu tujuan. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita melalui cuaca yang cerah dan kapan kita melalui hujan badai. Perkiraan cuaca mungkin dapat memberi kita gambaran akan apa yang akan terjadi. Tetapi kita akan tetap melewatinya apakah cuaca sedang cerah ataupun buruk.Selama hidup kita berpegang teguh kepada Tuhan, maka Dia akan menuntun setiap langkah hidup kita. Dia akan memberi kita hikmat atas apa yang akan kita hadapi. Bahkan Dia juga akan menyertai kita dalam setiap peristiwa yang akan kita alami, entah itu baik ataupun buruk.

Untuk dapat melewati badai kehidupan yang begitu dahsyat, kita juga membutuhkan kapal yang besar dan kuat yang dapat mengarungi badai seburuk apapun. Tuhan ingin agar kita membangun bahtera kehidupan agar dapat mengarungi lautan yang luas dan bahkan melalui semua badai kehidupan yang pernah ada. Bangunlah bahtera kehidupan kita dengan membina keintiman dengan Tuhan. Berdoa senantiasa kepadaNya, baca FirmanNya setiap hari dan lakukan apa yang menjadi perintahNya, dengan demikian kita membangun bahtera kita untuk siap mengarungi lautan kehidupan. Semakin rutin kita membangun keintiman dengan Tuhan, semakin kuat bahtera kehidupan yang kita bangun.

Jadikanlah Yesus sebagai nahkoda kehidupan kita, biarlah Dia yang menuntun arah langkah hidup kita. Melalui setiap Firman yang kita baca, maka Tuhan akan memperdengarkan suaraNya. Dan setiap Firman yang kita dengar merupakan hikmat yang Dia berikan bagi kita untuk menuntun hari-hari kita. Biarkan Tuhan yang membawa kita mengarungi lautan untuk mencapai tujuan.
Bina keintiman dengan Tuhan agar kita dapat senantiasa berada di dalam bahtera kehidupan dan jadikan Yesus sebagai nahkoda hidup kita, sehingga kita dapat melalui berbagai macam masalah yang ada. Haleluya!

Disadur dari Renungan Kristiani Pelita Hidup

Terobosan Iman: Meraih Janji Tuhan

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1

Sebagai umat Kristen kita diminta untuk dapat melihat segala sesuatu dengan “kacamata” Allah. Dengan melihat segalanya dari sudut pandang Tuhan, maka kita dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita. Tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Dan tidak ada sesuatu terjadi hanya kebetulan saja. Tuhan selalu punya rencana dalam setiap hal yang kita alami. Dan Dia selalu menyediakan yang terbaik bagi hidup kita.

Tetapi tidak demikian yang terjadi dalam banyak kehidupan umat Kristen. Banyak yang selalu protes akan apa yang sedang mereka alami. Timbul berbagai pertanyaan mengapa hal ini terjadi, mengapa hal itu terjadi, mengapa Tuhan ijinkan semuanya dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul ketika segalanya tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Dalam keadaan seperti ini kita seakan hanya dapat melihat ada tembok besar yang menghalangi langkah hidup kita. Tidak ada jalan keluar lagi dan segalanya sudah menjadi berantakan. Kita tidak mengerti bahwa sebenarnya ada berkat yang Tuhan sediakan di balik tembok tersebut. Kita harus mengalami terobosan agar dapat meraih berkat yang telah tersedia.

Lalu bagaimana kita dapat mengalami terobosan dan melihat bahwa Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi hidup kita?

1. Melihat Dengan Mata Iman

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.” Ibrani 11:11

Abraham sadar bahwa secara fisik dia dan istrinya sudah tidak mungkin lagi memiliki anak, karena sudah lanjut usia. Tetapi dia belajar melihat dengan mata imannya bahwa Tuhan sanggup menggenapi apa yang telah dijanjikanNya. Dan Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kepada Abraham untuk memberikan seorang anak.

Abraham mengandalkan imannya untuk melihat apa yang Tuhan sediakan jauh di depannya, sehingga ia memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadanya.

2. Bangkit Dari Keterpurukan

Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.” 1 Raja-raja 19:8

Setelah mengalahkan empat ratus lima puluh orang nabi-nabi baal, Nabi Elia mendapatkan ancaman oleh Izebel. Izebel sangat marah atas perbuatan Elia dan ingin membalasnya. Elia menjadi sangat ketakutan dan kabur ke padang gurun. Di sana ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tetapi Tuhan mengirimkan malaikatNya untuk menolong dia. Tuhan menyampaikan pesanNya agar Elia bangun dan bangkit dari keterpurukannya. Dia menyelesaikan tugas-tugas besar yang Tuhan sediakan baginya.

Menyadari apa yang Tuhan sediakan di balik setiap masalah yang kita alami tidaklah cukup. Kita harus bangkit dari keterpurukan. Kita harus bangkit dari kesedihan, kekecewaan, sakit hati dan keputus-asaan yang kita alami.
Lepaskan dan tinggalkan segala perasaan tersebut, bangun dan bangkit untuk meraih berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Ada perkara besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita yang mau bangkit.

3. Raih Janji Tuhan Dengan Iman

dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” Bilangan 14:7-8
Ketika Bangsa Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, mereka mengirim dua belas orang pengintai untuk melihat keadaan di sana. Setelah mengintai, sepuluh orang mengatakan bahwa negeri tersebut diduduki oleh para raksasa, dan tidak mungkin dapat dikalahkan (Bilangan 13:32-33). Hanya dua orang pengintai, yaitu Yosua dan Kaleb, yang tetap berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian dan merebutnya dari tangan musuh.

Tuhan telah menyediakan berkatNya bagi kita. Walau demikian ada rintangan-rintangan yang memang harus kita lalui. Tidak sedikit dari rintangan tersebut yang membawa kita kepada duka. Tetapi Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Bangsa Israel dibawa berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun bukanlah tanpa maksud. Tuhan mengajar banyak hal kepada Bangsa Israel. Demikian pula dengan kehidupan kita. Tuhan sedang mengajar kita dalam berbagai masalah yang kita hadapi. Tuhan ingin agar kita dapat terus melihat janjiNya dan percaya bahwa Dia akan memberikannya kepada kita. Dan Tuhan ingin agar kita pergi meraih janji yang telah disediakan tersebut.

Jangan takut akan berbagai rintangan yang ada. Percayalah bahwa tangan Tuhan akan menuntun kita kepada kemenangan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu menolong kita. Lihat janji Tuhan dengan mata iman, bangkit dari keterpurukan dan raih janji Tuhan dengan iman. Haleluya!

.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

Disadur dari Renungan Kristiani Pelita Hidup

Menjadi Isteri Yang Baik Di Dalam Kristus

“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” Amsal 31:10

Tidak hanya suami yang harus bersikap baik didalam Kristus, tetapi isteri juga memegang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.
Firman Tuhan mengatakan bahwa isteri yang cakap lebih berharga dibandingkan dengan permata. Permata merupakan logam yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan dengan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang isteri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata yang ada di dunia ini.

Tentunya semua isteri ingin menjadi isteri yang seperti itu. Mari kita lihat beberapa hal di dalam Firman Tuhan yang dapat membantu kita sebagai isteri untuk dapat menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan:

1. Tunduk Kepada Suami

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” Efesus 5:22,24

Alkitab tidak mengatakan: hai suami tunduklah kepada isterimu, tetapi justru sebaliknya. Merupakan suatu kewajiban bahwa isteri harus tunduk kepada suami.

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” Kolose 3:18
Jaman boleh berubah dengan meningkatnya status wanita menjadi setara dengan laki-laki di manapun dia berada. Sehingga wanita boleh menduduki posisi-posisi strategis baik di bidang bisnis, pekerjaan, pemerintahan dan lainnya.
Tetapi dalam posisinya di rumah tangga, harus tetap disadari bahwa suami memegang otoritas pemimpin dan kepala keluarga. Bagaimanapun posisi, status dan keadaan suami, isteri harus belajar tunduk kepada suaminya.

2. Hidup Murni Di Hadapan Tuhan

Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” 1 Petrus 3:1-2

Seorang isteri harus belajar untuk menjaga sikap dan tindakan mereka kepada suaminya. Ada sebagian suami yang memang belum dimenangkan di dalam Kristus. Bahkan mereka melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan.Seorang isteri harus belajar bersabar dalam menghadapi hal ini. Dia harus tetap melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan tetap mengasihi suaminya.

Sebagian besar suami yang bersikap tidak baik seperti ini tidak dapat diubahkan hanya dengan perkataan saja. Tetapi ketika suami melihat isterinya yang selalu bersikap sabar dan penuh kelembutan dalam menghadapi mereka, suatu saat sang suami akan luluh hatinya. Suami dapat dimenangkan hatinya melalui sikap dan tindakan isteri yang sabar dan taat kepada Tuhan.

.

3. Menjadi Penolong

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:18

Tuhan menempatkan wanita untuk menjadi penolong bagi laki-laki, bukan sebaliknya. Adalah suatu kebahagiaan bersama bagi suami dan isteri, jika suami mendapatkan kesuksesan dan ketenaran dalam pekerjaannya. Isteri sangat memegang peranan penting dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut.

Setiap doa, dorongan, penyertaan, kesetiaan dan kesabaran yang senantiasa diberikan kepada suaminya akan menjadi suatu pondasi yang kuat bagi suami untuk dapat meraih kesuksesan.

…dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” Efesus 5:33b

Untuk itu apapun kondisi suami saat ini, entah sedang dalam keterpurukan ataupun dalam kejatuhan, biarlah isteri tetap dapat setia untuk mendampingi suaminya. Isteri tidak boleh mencemooh, menjelekkan atau bahkan meninggalkan suami, jika sedang dalam keadaan yang buruk.

Isteri harus ingat bahwa dalam keadaan susah maupun senang, dia harus senantiasa menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya.
Biarlah isteri tetap dapat men-support suaminya jika sedang menjalani masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan.

Dengan tetap bergandengan tangan, maka ada kekuatan yang akan menyertai rumah tangga kita untuk dapat menghadapi masalah yang ada. Sehingga pada akhirnya nanti suami dan isteri dapat meraih kemenangan secara bersama-sama di hadapan Tuhan. Haleluya!

.

“Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.” Amsal 12:4

“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Amsal 31:30

Disadur dari Renungan Kristiani Pelita Hidup